Proses Pemilihan Media Pembelajaran,
Kriteria-kriteria Pemilihan Media yang Baik, dan Syarat-syarat Agar Guru
Mengetahui dan Terampil Menggunakan Media Pembelajaran.
A.
Proses Pemilihan Media Pembelajaran
Dalam
memilih media dan menggunakan media pembelajaran, hendaknya guru memperhatikan
prinsip-prinsip dan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan media
pembelajaran.
1. Prinsip-prinsip dalam pemilihan media
pembelajaran.
Dalam memilih
media dan menggunakan media pembelajaran, hendaknya guru memperhatikan sejumlah
prinsip-prinsip tertentu agar penggunaan media dapat mencapai hasil yang baik.
Prinsip-prinsip yang dimaksud sebagaimana yang dikemukakan oleh Nana Sudjana
(1991), antara lain :
a. Menentukan jenis media dengan tepat.
Maksudnya, sebaiknya guru memilih terlebih dahulu media yang sesuai dengan
tujuan dan materi pembelajaran.
b. Menetapkan dan mempertimbangkan subyek
dengan tepat. Maksudnya, perlu diperhatikan apakah penggunaan media itu sesuai
dengan tingkat kematangan maupun kemampuan siswa.
c. Menyajikan media dengan tepat. Artinya teknik
atau strategi yang digunakan dalam proses pembelajaran harus disesuaikan dengan
tujuan, bahan atau materi, metode, waktu dan sarana.
d. Menempatkan atau memperlihatkan media
pada waktu, tempat dan situasi yang tepat. Maksudnya disini adalah kapan dan
dalam keadaan mana media digunakan.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam
pemilihan media pembelajaran.
Pekerjaan guru
adalah pekerjaan profesional. Oleh karena itu diperlukan kemmpuan. Kemampuan
itu dapat dilihat dari kesanggupan dan kemampuannya dalam menjalankan perannya
sebagai guru. Salah satu contoh kemampuannya itu adalah penguasaan materi
pembelajaran dan ilmu mendidik. Penguasaan ilmu mendidik, diantaranya adalah
kemampuan penguasaan materi pembelajaran, dengan tujuan agar media yang
dipilihnya itu sesuai dengan prinsip-prinsip pemilihan media pembelajaran.
Untuk itu perlu
juga memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan media
pembelajaran, antara lain:
a. Obyektivitas, maksudnya di sini adalah metode
yang dipilih bukan atas kesenangan atau kebutuhan guru, melainkan keperluan
sistem pembelajaran.
b. Program pembelajaran. Artinya program
yang disampaikan kepada siswa harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik
menyangkut isi, struktur maupun kedalamannya.
c. Sasaran program. Media yang akan
digunakan harus dilihat kesesuaiannya dengan tingkat perkembangan siswa, baik
dari segi bahasa, simbol-simbol yang digunakan, cara dan kecepatan penyajian
maupun waktu penggunaannya.
d. Situasi dan kondisi. Yakni situasi dan
kondisi sekolah atau tempat dan ruangan yang akan dipergunakan, baik ukuran,
perlengkapan maupun ventilasinya, situasi serta kondisi siswa yang akan
mengikuti pelajaran baik jumlah, motivasi dan kegairahannya.
e. Kualitas teknik. Barang kali ada rekaman
suara atau gambar-gambar dan alat-alat lainnya yang perlu perlu penyempurnaan
sebelum digunakan. Misalnya suara atau gambar yang kurang jelas, keadaannya
telah rusak, ketidaksesuaian dengan alat yang lainnya.
B.
Kriteria-kriteria Pemilihan Media yang Baik
Dalam
pemilihan media dan dalam menggunakan media pembelajaran, hendaknya
memperhaatikan kriteria-kriteria dalam pemilihan media yang baik. Menurut Nana
Sudjana dan Ahmad Rivai (1921)
mengemukakan bahwa rumusan pemilihan media dengan kriteria-kriteria sebagai
berikut :
1. Ketepatannya dengan tujuan pembelajaran,
artinya media pembelajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan. Tujuan-tujuan pembelajaran yang berisikan unsure-unsur
pemahaman, aplikasi, analisis,sistesis, biasanya lebih mungkin menggunakan
media pembelajaran.
2. Dukungan terhadap isi materi
pembelajaran, artinya materi pembelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep
dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami
siswa.
3. Kemudahan memperoleh media, artinya
media yang diperlukan mudah diperoleh, setidak-tidaknya mudah dibuat oleh guru
pada waktu membelajarkan. Media grafis umumnya mudah dibuat oleh guru tanpa
biaya yang mahal, disamping sederhana dan praktis penggunaannya.
4. Keterampilan guru dalam menggunakan
apapun jenis media yang diperlukan syarat utama adalah guru dapat
menggunakannya dalam proses pembelajaran. Nilai dan manfaat yang diharapkan
bukan pada medianya, tetapi dampak dari penggunaannya dalam interaksi bagi
siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
5. Sesuai dengan taraf berfikir siswa,
memilih media pembelajaran harus sesuai dengan taraf berfikir siswa. Menyajikan grafik yang berisi
data dan angka atau proporsi dalam bentuk gambar atau poster. Demikian juga
diagram yang menjelaskan alur hubungan suatu konsep atau prinsip hanya bisa
dilakukan bagi siswa yang telah memiliki kadar berfikir yang tinggi.
Dengan
kriteria pemilihan media diatas, guru dapat lebih mudah menggunakan media mana
yang dianggap tepat untuk membantu mempermudah tugas-tugasnya sebagai pendidik.
C.
Syarat- syarat Agar Guru Mengetahui dan Terampil
Menggunakan Media Pembelajaran.
Dalam
menggunakan media pembelajaran perlu diperhatikan bahwa seorang pendidik
ataupun seorang guru, memiliki cara-cara mereka sendiri dalam melakukan
kegiatan pembelajaran, untuk itu perlu diperhatikan bagaimana keterampilan
seorang pendidik dalam melakukan kegiatan pembelajaran dengan baik dan benar.
Menurut Marrshall Mcluhan (1969) dalam (Suharni
arikunto, 1993) mengenai media pembelajaran, yang akhirnya disimpulkan terdapat
tiga kelompok guru yang sehubungan dengan media.
Pertama,
guru yang hanya tahu akan nama-nama media, kedua
guru yang tahu nama media dan tahu juga
untuk apa dan mengapa media tersebut digunakan, dan ketiga, adalah guru yang bukan hanya tahu nama dan tahu untuk apa
serta mengapa digunakan, tetapi sampai pada tingkat bagaimana menggunakan media
tersebut.
Mcluhan mengatakan bahwa untuk dapat
sampai ke tingkat ketiga, yakni mengetahui dan terampil bagaimana menggunakan
media pembelajaran, terdapat tiga syarat, yaitu :
1. Guru harus tahu spesifikasi media yang
akan digunakan mengenai : nama, bagian-bagian, kelengkapan komponen, fungsi,
alternatif kemanfaatan, dan bagaimana
menggukannya.
2. Guru harus bersikap modern (tidak
tradisional). Banyak diantara gurunya yang berkiblat pada “ gurunya dulu” waktu
membelajarkan sewaktu di sekolah dasar atau sekolah kelanjuttannya. Cara
membelajarkan, gaya dan strategi membelajarkan yang dimiliki oleh guru
seringkali merupakan refleksi dari apa yang dilakukan oleh gurunya dahulu.
Gambaran seperti itu menurut Mcluhan harus dibuang jauh-jauh. Guru harus
bersedia mengubah sikap sehingga iklim membelajarkan yang ada disekolah tidak
konvensional.
3. Guru harus dapat menempatkan dirinya sebagai
siswa yang belajar. Guru harus memperlakukan siswa sebagai subjek didik, bukan
sebagai orang dewasa kecil.
No comments:
Post a Comment