KATA
PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin Puji syukur
senantiasa kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT. Tuhan semesta Alam yang telah
memberikan kita berbagai macam nikmat, khususnya nikmat kesehatan serta kesempatan
kepada kami, sehingga makalah ini bisa terselesaikan tepat pada waktunya. Shalawat
dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW., Keluarga, para
sahabat serta pengikutnya sampai hari Kiamat.
Tak lupa kami ucapkan kepada Dosen
pengampung kita, dengan senang hati memberikan ilmu pengetahuan dan memberikan tugas kelompok kepada kami.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini
masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, baik dari segi penulisan maupun
dari segi penyusunannya. Untuk itu kami mengharap kritik dan saran yang
sifatnya membangun dari bapak Dosen.
Akhirnya kami mengucapkan terimakasih
dan semoga Allah senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin Allahumma Amin.
Mataram,
29, April, 2017
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai suatu
proses yang salah satunya adalah menyampaikan pesan, pembelajaran sangat rentan
sekali dengan dengan salah pengertian. Artinya pesan yang disampaikan oleh guru
kepada siswa seringkali tidak ditangkap oleh siswa sebagaimana apa yang
dimaksud oleh guru. Itulah sebabnya diperlukan sesuatu yang dapat mengurangi
kesalah pahaman tersebut. Selain itu, sebagai suatu kegiatan yang dibatasi oleh
waktu, pembelajaran juga harus mampu memanfaatkan waktu yang ada atau bahkan
mempercepat pencapaian kompetensi yan direncanakan. Untuk hal-hal tersebut
itulah kemudian diperlukan media pembelajaran.
Media
pembelajaran merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya ingin
diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan. Dengan demikian posisi media
selalu berada diantara komunikator dan komunikan, antara sumber pesan dan
penerima pesan. Pengetahuan tentang media pengajaran sangat berguna untuk
menyusun perencanaan program pengajaran. Karena program pengajaran adalah
seluruh rencana kegiatan yang saling terkait untuk mencapai suatu tujuan
pengajaran.
Sebagai pendidik
dalam bidang studi apa saja, ia harus mampu pula menggunakan lingkungan sekitar
sebagi media belajar. Pendidik di zaman sekarang seharusnya mampu memanfaatkan
media belajar yang sangat kompleks seperti video, televisi dan film, disamping
media pendidikan yang sederhana.
Sumber pelajaran
adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana bahan
pengajaran bisa didapatkan. Menurut Nasution (1993), sumber pelajaran dapat
berasal dari masyarakat dan kebudayaannya, perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta kebutuhan anak didik. Sumber belajar sesungguhnya banyak sekali
terdapat di mana pun seperti disekolah, pusat kota, pedesaan, benda mati,
lingkungan, toko, dan sebagainya. Pemanfaatan sumber-sumber pengajaran tersebut
tergantung pada kreatifitas guru, waktu, biaya serta kebijakan-kebijakan
lainnya.
B.
Rumusan
masalah
1. Apa yang
dimaksud dengan media pembelajaran?
2. Apa manfaat dan
fungsi media pembelajaran?
3. Bagaimana
klasifikasi media pembelajaran?
4. apa karaterstik
dari media pembelajaran?
5. Apakah
prinsip-prinsip dari media pembelajaran?
6. Apa yang
dimaksud dengan sumber belajar?
C. Tujuan
Dengan adanya makalah ini kita
mengetahui begitu
pentingnya media dan sumber belajar dalam proses pembelajaran seperti yang akan
di paparkan, sehingga dengan itu pengetahuan kita bertambah pula dan kita
mengetahui tujuan media dan
sember belajara sesuai dengan yang akan di paparkan
dalam isi makalah ini.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Media
Pembelajaran
Menurut Heinich,
(1993) media merupakan alat saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa Latin
dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium”
yang secara harfiah berarti “perantara”
yaitu perantara sumber pesan (a
source) dengan penerima pesan (a
receiver). Heinich mencontohkan media ini seperti film, televisi, diagram,
bahan tercetak (printed material),
komputer, dan instruktur. media adalah pengantar pesan dari pengirim ke
penerima pesan, dengan demikian media merupakan wahana penyalur informasi
belajar atau penyalur pesan.
Media
pembelajran adalah segala sesuatu, baik itu berupa alat, lingkungan ataupun
kegiatan, yang direncanakan/dikondisikan secara sengaja yang dapat menyalurkan
pesan pembelajarn guna terjadinya proses pembelajaran pada siswa untuk
tercapainya tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.[1]
Media salah satu
alat komunikasi dalam menyampaikan pesan
tentunya sangat bermanfaat jika diimplementasikan ke dalam proses pembelajaran,
media yang digunkan dalam proses pembelajaran tersebut disebut sebagai media
pembelajaran.
B. Fungsi dan
Manfaat Media Pembelajaran
Fungsi media di
dalam proses pembelarajan cukup penting dalam meningkatkan kualitas proses
pembelajaran terutama membantu siswa untuk belajar. Dua unsur yang sangat
penting dalam kegiatan pembelajaran, yaitu metode dan media pembelajaran.
Pemilihan suatu metode akan menentukan media pembelajaran yang akan
dipergunakan dalam pembelajaran tersebut,
media pembelajaran tidak serta merta digunakan dalam proses
pembelajaran, perlu dianalisis terlebih dahulu sebelum media pembelajaran
dipakai dalam proses pembelajaran.[2]
Perolehan pengetahuan siswa seperti digambarkan Edgar
Dale menunjukan bahwa pengetahuan akan semakin abstrak apabila hanya disampaikan melalui verbal. Hal ini
memungkinkan terjadinya verbalisme, artinya siswa hanya mengetahui tentang kata
tanpa memahami dan mengerti makna yang terkandung dalam kata tersebut. Hal
semacam ini dapat menimbulkan kesalahan presepsi siswa menjadi lebih konkret,
pesan yang disamapikan benar-benar dapat mencapai sasaran dan tujuan yang ingin
dicapai, dilakukan melalui kegiatan yang dapat mendekatkan siswa dengan kondisi
ysng sebenarnya.[3]
Hal lain, penyamapian informasi yang hanya melalui
bahasa verbal selain dapat menimbulkan verbalisme dan kesalahan presepsi, juga
gairah siswa untuk menangkap pesan akan semakin kurang, karena siswa kurang
diajak berfikir dan menghayati pesan yang disampaikan. Padahal untuk memahami
sesuatu perlu keterlibatan siswa baik fisik maupun psikis.
Memerhatikan penjelasan di atas, maka secara khusus
media pembelajaran memiliki fungsi dan berperan seperti yang dijelaskan berikut
ini.[4]
1.
Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa
tertentu
Peristiwa-peristiwa penting atau objek yang langka
dapat dibandingkan dengan
foto, film atau direkam melalui video atau audio, kemudian peristiwa itu dapat
disimpan dan dapat digunakan manakala diperlukan.
2.
Memanipulasi keadaan, peristiwa atau objek tertentu
Melalui media pembelajaran, guru dapat menyajikan
bahan pelajaran yang bersifat abstrak menjadi konkret sehingga dapat mudah
dipahami dan mengilangkan verbalisme. Media pembelajaran juga dapat membantu
menampilkan objek yang terlalu besar yang tidak mungkin dibawa ke dalam kelas,
atau mungkin menampilkan objek yang terlalu kecil yang sulit dilahat dengan
menggunakan mata telanjang. Untuk menampilkan objek yang terlalu besar guru dapat menggunakan film
slide, foto-foto, atau gambar. Sedangkan untuk menampilkan benda yang terlalu kecil bisa memanfaatkan
mikroskop.
3.
Menambah gairan dan motivasi belajar siswa
Penggunaan media dapat menambah motivasi belajar siswa
sehingga perhatian siswa terhadap materi pembalajaran dapat lebih meningkat.
Sebagai contoh sebelum menjelaskan materi pelajaran tentang polusi, untuk dapat
menarik perhatian siswa terhadap topic tersebut, maka guru memutar film
terlebih dahulu tentang banjir dan lain sebagainya.
4.
Media pembelajaran memiliki nilai praktis
Media pembelajaran memiliki nilai praktis sebagai
berikut:
Pertama, media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang
dimiliki siswa.
Kedua, media dapat mengatasi batasan ruan kelas. Hal ini
terutama untuk menyajikan bahan belajar yang sulit dipahami secara langsung
oleh peserta. Dalam kondisi ini media dapat berfungsi untuk:
a.
Menampilkan objek yang terlalu besar untuk dibawa ke
dalam kelas
b.
Memperbesar serta memperjelas objek yang terlalu kecil
yang sulit dilihat oleh mata telanjang seperti sel-sel butir darah dan
sebagainya.
c.
Mempercepat gerakan suatu proses yang tyerlalu lambat
sehingga dapat dilihat oleh waktu yag lebih cepat.
d.
Memperlambat gerakan proses yang terlalu cepat.
e.
Menyederhanakan suatu objek yang terlalu kompleks.
f.
Memperjelas bunyi-bunyi yang sangat lemah sehingga
dapat ditangkap oleh telinga.
Ketiga, media dapat memungkinkan terjadinya interaksi langsung antar peserta
dengan lingkungan.
Keempat, media dapat menghasilkan keseragaman pengamatan
Kelima, media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, nyata dan tepat.
Keenam, media dapat membangkitkan motivasi dan meranang peserta didik untuk
belajar dengan baik.
Ketujuh, media dapat membangkitkan keinginan dan minat baru.
Kedelapan, media dapat mengontrol kecepatan belajar siswa.
Kesembilan, media dapat memberikan pengalaman yang menyeluruh dari
hal-hal yang konkret sampai yang abstrak.
Manfaat media
pembelajaran dalam pembelajaran adalah sebagai berikut.[5]
a. Pembelajaran
akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
b. Materi
pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para
siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran lebih baik.
c. Metode
pembelajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui
penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak
kehabisan tenaga, apalagi bila guru harus mengajar untuk setiap jam
pembelajaran.
d. Siswa
lebih bnayak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian
guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan,
dan lain-lainnya.
Sedangkan
menurut Hamalik (2008:49) fungsi media pembelajaran, yaitu:
a. Untuk
mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif.
b. Peggunaan
media merupakan bagian integral dalam sistem pembelajaran.
c. Media
pembelajaran penting dalam rangka mencapai tujua pembelajaran .
d. Penggunaan
media dalam pembelajaran adalah untuk mempercepat proses pembelajaran dan
membantu siswa dalam upaya memahami materi yang disajikan oleh guru di dalam
kelas.
e. Penggunaan
media dalam pembelajaran dimaksudkan untuk mempertinggi mutu pendidikan .
C. Klasifikasi Media
Pembelajaran
Media pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi
beberapa klasifikasi tergantung dari sudut mana melihatnya.[6]
1.
Dilihat dari sifatnay media dapat dibagi ke dalam:
a.
Media adutif, yaitu media yang hanya dapat didengar
saja, atau media yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio dan rekaman
suara.
b.
Media visual, yaitu media yang dapat dilihat saja
saja, tidak mengandung unsur suara. Yang termasuk ke dalam media ini adalah
film slide, foto, transparansi, lukisan,
gambar, dan bernagai bentuk bahan yang di cetak seperti media grafis.
c.
Media audiovisual, yaitu media yang selain mengandung
unsure suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat, sperti rekaman
video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya. Kemampuan media
ini dianggap lebbih baik dan lebih menarik, sebab mengandung unur jenis pertama
dan kedua.
2.
Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat pula
dibagi ke dalam:
a.
Media yang dapat memiliki daya liput yang luas dan
serentak seperti radio dan televise. Melalui media ini siswa dapat mempelajari
hal-hal atau kejadian yang aktual secara serentak tanpa harus menggunakan
ruangan yang khusus.
b.
Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh
ruang dan waktu, seperti film slide, film,
video, dan lain sebagainya.
3.
Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media
dapat dibagi ke dalam:
a.
Media yang diproyeksikan, seperti film slide, film, transparansi, dan lain
sebagainya. Jenis media yang demikian mempunyai alat proyeksi khusus, seperti film projector untuk memproyeksikan
film, slide projector untuk
memproyeksikan slide, Over Head Projector
(OHP) untuk memproyeksikan transparansi. Tanpa dukungan alat proyeksi
semacam ini, maka media semacam ini tidak akan berfungsi apa-apa.
b.
Media yang tidak di proyeksikan, seperti gambar, foto,
lukisan, radio dan lain sebagainya.
Menurut Rudi Brets, ada 7 klasifikasi media, yaitu:
a.
Media audiovisual gerak, sperti: film suara, pita
video, film tv.
b.
Media audiovisual diam, seperti: film rangakai suara.
c.
Audio semigerak, seperti: tulisan jauh bersuara.
d.
Media visual
bergerak, seperti: film bisu.
e.
Media visual diam, seperti: halaman cetak, foto, microphone, slide bisu.
f.
Media audio, seperti: radio, telepon, pita audio.
g.
Media cetak, seperti: buku, modul, bahan ajar mandiri.
Selain
itu ada juga yang mengelompokkan media dengan membedakan antara media rumit
mahal (big media) dan media sederhana murah (little media). Kategori big media, antara lain: computer, slide, program video. Sedangkan little media, gambar, realitas
sederhana, sketsa dan sebagainya.
D. Karakteristik Media
Pembelajaran
Bretz dalam Yamin (2007: 204) membagi media menjadi
tiga macam, yaitu suara (audio), media bentuk visual, dan media gerak
(ginestetik). Media bentuk visual dibedakan menjadi tiga pula yaitu, gambar
visual, garis (grafis), dan symbol verbal.[7]
1. Media Grafis (Visual Diam)
Media visual merupakan media yang paling familiar dan
sering dipakai oleh guru dalam pembelajaran. [8]
Media ini termasuk kategori media visual nonproyeksi yang berfungsi untuk
menyalurkan pesan dari pemberi ke penerima pesan (dari guru kepada siswa).
Secara sederhana media grafis dapat diartikan sebagai media yang mengandung
pesan yang dituangkan dalam bentuk tulisan, huruf-huruf, gambar-gambar, dan
symbol-simbol yang mengandung arti. Media grafis termasuk media visual diam.[9]
Bentuk visual dapat berupa (a) gambar reprensentatif
seperti gambar, foto atau lukisan yang menunjukkan bagaimana tanpaknya sesuatu benda;
(b) diagram yamg melukiskan
hubungan-hubungan konsep, organisasi dan struktur isi materi; (c) peta yang menunjukkan grafik seperti tabel, grafik, dan bagan
yang menyajikan gambaran/kecendrungan data atau antar hubungan seperangkat
gambar atau angka-angka.
Ada beberapa prinsip umum yang perlu diketahui untuk
menggunakan media berbasis visual, yaitu:[10]
a.
Usahakan visual itu sederhana mungkin dengan
menggunakan gambar garis, karton, bagan, dan diagram. Gambar realistis harus
digunakan secara hati-hati karena gambar yang amat rinci dan realism sulit dip
roses dan dipelajari.
b.
Visual digunakan untuk menekankan informasi sasaran
sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan baik.
c.
Gunakan grafik untuk menggambarkan ikhtisar
keseluruhan materi sebelum menyajikan unit demi unti pelajaran untuk digunakan
oleh siswa dalam mengorganisasikan informasi.
d.
Hindari visual yang tidak berimbang.
e.
Tekankan kejelasan dalam semua visual.
f.
Visual yang diproyeksikan harus dapat terbaca dan
mudah dibaca.
g.
Visual, khususnya diagram, amat membantu untuk
mempelajari materi yang agak kompleks.
h.
Unsure-unsur pesan dalam visual harus ditonjolkan dan
dengan mudah dibedakandari unsure-unsur latar belakang untuk mempermudah
pengolahan informasi.
i.
Warna harus digunakan secara realistik.
Macam-macam media garfish adalah: gambar/foto,
diagram,bagan, poter, grafik, media cetak, buku.[11]
a. Gambar/ foto
Gambar atau foto merupakan salah satu media grafis
paling umum digunakan dalam proses pembelajaran. Hal ini disebabkan karena
gambar memiliki beberapa kelebihan, yakni sifatnya konkrit, lebih realistis
dibandingakan dengan media verbal; dapat diperjelas masalah suatu bidang di apa
saja, baik diusia muda taupun diusia tua; murah harganya dan tidak memerlukan
peralatan khusus dalam penyampaiannya. Namun demikian disamping kelebihan
gambar/foto memiliki kelemahan diantaranya yakni hanya menekannkan persepsi
indra mata dan ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.
b.
Diagram
Diagram adalah gambar yang sederhana yang menggunakan
garis-garis, symbol-simbol untuk menunjukkan hubungan antara komponen atau
menggambarkan suatu proses tertentu. Dengan menggunakan diagram pesan bersifat
kompleks akan lebih sederhana, sehingga pesan lebih cepat ditangkap dan lebih
mudah dipahami.
c.
Bagan
Bagan atau sering disebut dengan chart adalah media grafis yang didesain untuk menyajikan ringkasan
visual secara jelas dari suatu proses yang penting. Agar pesan yang ingin
disamapaikan melalui bagan dapat mengerti dan mudah dipahami, maka biasanya
dalam bagan disertai dengan media grafis lainnya, seperti gambar, foto, atau
lambang-lambang verbal lainnya. Suatu bagan dianggap baik seandainya berbentuk
sederhana, tidak rumit, dan berbelit-belit. Terdapat macam-macam bagan misalnya
bagan pohon (tree chart), bagan akar
(root chart), bagan arus (flow chart).
d.
Poster
Poster adalah media yang digunakan untuk
menyampaikan informasi, saran atau ide
tertentu, sehingga dapat merangsang keinginan yang melihatnya untuk
melaksanakan isi pesan tersebut. Misalnya, poster tentang keluarga berencana,
poster tentang kebersihan, poster tentang ajakan menghemat air, dan lain
sebagainya. Suatu poster yang baik harus mudah diingat, mudah dihafalkan dan
mudah ditemperl dimana saja.
e.
Grafik
Grafik adalah media visual yang berupa garis atau
gambar yang dapat memberikan informasi keadaan atau perkembangan sesuatu
berdasarkan data psecara kuantitatif. Melalui grafik siswa dapat menangkap
gambaran secara mudah tentang data-data statistic, misalnya grafik tentang
perkembangan penduduk, perkembangan jumlah siswa, dan sebagainya. Ada beberapa
jenis grafik, yakni garfik garis, grafik batang dan grafik lingkaran.
2. Media Proyeksi
Media proyeksi adalah media yang dapat digunakan
dengan bantua proyektor. Berbeda dengan media grafis, media ini harus
menggunakan bantuan elektronik untuk bisa menyampaikan atau menampilkan
informasi. Oleh sebab itu, media ini dapat digunakan apabila tersedia fasilitas
yang dibutuhkan untuk itu. Namun demikian, seperti halnya media grafis, media
yang tergolong pada kelompok media proyeksi sama-sama mengandalkan rangsangan
visual. Beberapa jenis media proyeksi yang sering digunakan, diantaranya film
bingkai (slide), OHT, Opaque projector, microfis, video.
Media-media semacam semacam itu sudah jarang digunakan setelah lahirnya
computer yang dapat memproyeksikan pesan yang lebih baik dan lebih bervariatif
dengan bantuan alat proyeksi lain.[12]
3. Media Audio
Media audio adala media atau bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (pita suara atau
piringan suara yang dapat merangsang pikiran dan perasaan pendenga sehingga
terjadi proses belajar.
Pada dasarnya semua jenis tujuan dapat dicapai dengan
menggunakan media audio. Namun karena media ini lebih bersifat auditif, maka
tujuan yang sifatnya mengharapkan keterampilan motorik, akan sulit menggunakan
media ini. Media audio akan cocok untuk mencapai tujuan yang bersifat kognitif
berupa data dan fakta atau mungkin konsep dan tujuan yang berhubungan dengan
sikap (efektif). Sebagai media yang bersifat auditif, maka media ini
berhubungan erat dengan radio, alat perekam pita magnetic, piringan hitam atau
mungkin labolatorium bahasa. Beberapa kelebihan yang dapat diambil
denganmenggunakan media ini antara lain:
a.
Dengan menggunakan alat perekam, program audio dapat
digunakan sesuai kebutuhan pendengar/pemakai. Misalnya penggunaan audio untuk
belajar bahasa Inggris yang pemakaiannya dapat dilaksankan kapan saja dan
dimana saja.
b.
Media audio dapat melatih siswa untuk mengembangkan
daya imajinasi yang abstrak.
c.
Media audio dapat merangsang pastisipasi aktif para
pendengar, mislanya sambil mendengat siaran siswa dapat melakukan
kegiatan-kegiatan lain yang menunjang terhadap pencapaian tujuan.
d.
Program audia dapat mengguah rasa ingintahu siswa
tentang sesuatu sehingga dapat merangsang kretivitas.
e.
Media audio dpat menanamkan niali-nilai sikap positive
terhadap pendengar yang sulit dicapai denagn media lain.
f.
Media dapat menyaikan laporan yang aktual dan original
yang sulit dengan menggunakan media lain.
g.
Program audio dapat mengatasi batasan waktu serta
jangkauan yang sangat luas.
Disamping beberapa kelebihan, ,edia ini juga memiliki
kelemahan sebagai berikut:
a.
Sifat komunikasi satu arah. Dengan demikian sulit bagi
pendengan mendiskusikan hal-hal yang sulit dipahami. Untuk mengurangi kelemahan
tersebut bisa diatasi dengan menggunakan telepon.
b.
Media audio yang lebih banyak menggunakan suara dan
bahasa verbal, hanya mungkin dipahami oleh pendengar yang mempunyai tingkat
penguasaan kata yang baik.
c.
Media audio yang akan mampumelayani secara baik untuk
merteka yang suda mampu berfikirb secara abstrak.
d.
Penyajian materi melalui media audio dapat menimbulkan
verbalisme bagi pendengar.
e.
Media audio yang menggunakan program siaaran radio,
biasanya dialksanakan serempak dan terpusat, sehingga sulit untuk melakukan
pengontrolan.
4. Media Komputer
Computer merupakan jenis media yang secara virtual
dapat menyediakan respon yang segera terhadap hasil belajar yang dilakukan oleh
siswa. Lebih dari itu computer memiliki kemampuan menyimpan dan memanipulasi
informasi sesuai dengan kebutuhan.
Multimedia berbasis computer bisa dimanfaatkan sebagai
sarana dalam melakukan simulasi untuk melatih keterampilan dan kompetensi
tertentu. Contoh dari penggunaan media berbasis computer adalah tampilan
multimedia dalam bentuk animasi yang memungkinkan dapat dilakukannya berbagai
percobaan tanpa harus berada di labolatorium.
Penggunaan internet dan web tidak hanya memberikan
konstribusi yang positif terhadap kegiatan akademik siswa, tetapi juga bagi
guru. Internet dan web dapat member kemunkinan bagi guru untuk menggali
informasi dan berbagai mata pelajaran sesuai dengan bdang yang diampu. Melalui
penggunaan internet dan web, guru akan selalu siap mengajarkan pelajaran yang
mutakhir bagi siswa. Hal ini tentu saja menuntut kemampuan guru itu sendiri
untuk selalul giat mengakses wibe site dalam bidang yang menjadi keahliannya.
Beberapa bentuk penggunaan computer sebgai media yang
dapat digunakan dalam pembelajaran meliputi:
a.
Penggunaan multimedia persentasi
Multimedia presentasi digunakan untuk menjelaskan
materi-materi yang sifatnya teoritis, digunakan dalam pembelajaran klasikal
dengan kelompok besar. Untuk kebutuhan presentasi, multimedia ini cukup efektif
sebab dapat menggunakan proyektor yang memiliki jangkauan pancar yang cukup
besar. Kelebihan multimedia ini adalah dapat menggabungkan semua unsur media,
seperti teks, video, animasi, image,
grafik, dan sound menjadi satu
kesatuan penyajian, sehingga mengakomodasi sesuai dengan modalitas belajar
siswa. Program ini dapat mengakomodasi siswa yang memiliki tipe visual, auditif
maupun kinestetis. Saat ini teknologi pada bidang rekayasa computer
menggantikan peranan alat presentasi pada masa sebelumnya, seperti slide, OHT,
Opaque projector, dan lain sebagainya. Berbagai perangkat lunak yang menyertai
computer dikembangkan sehingga menampilkan presentasi lebih baik dan menarik,
misalnya Microsoft power point yang dikembangkan oleh Microsoft inc “Corel
presentation yang dikembangkan oleh Coral inc” hingga perkembangan terbaru
perangkat lunak yang dikembangkan Macromedia inc, yang mengembangkan banyak
sekali jenis perangkat lunak untuk mendukung kepentingan presentasi.
Perkembangan perangkat lunak didukung oleh
perkembangan sejumlah perangkat keras penunjangnya. Salah satu produk yang
paling banyak memberikan pengaruh dalam penyajian bahan presentasi digital saat
ini adalah kembang proyektor digital (digital
image projector) yang memungkinkan bahan presentasi dapat disajikan secara
digital untuk bermacam-macam berbagai kepentingan dalam suatu kondisi dan situasi, serta ukuran ruang dan berbagai
kareteristik audience.
Pengolahan bahan presentasi dengan menggunakan
computer tidak hanya untuk dipresentasikan dengan menggunakan alat presentasi
digital dalam bentuk multimedia projector (seperti LCD,
In-Focus, dan sejenisnya), melainkan juga dapat dipresentasikan melalui
peralatan proyeksi lainnya, seperti Over
Head Projector (OHP) dan film slide
projector yang sudah lebih dahulu diproduksi. Sehingga lembaga atau istansi
yang belum memiliki prangkat alat presentasi digital akan tetapi telah memiliki
kedua alat tersebut, dapat memanfaatkan pengolahan bahan presentasi melalui
computer secara maksimal.
b.
CD Multimedia Interaktif
CD interaktif dapat digunakan pada berbagai jenjang
pendidikan dan berbagai bidang studi. Sifat media ini selain interaktif juga
bersifat multimedia terdapat secara lengkap yang melipyti sound, animasi,
video, teks, dan grafis. Beberapa model multimedia interaktif diantaranya:
·
Model Drill: Model drills dalam
CBI pada dasarnya merupakan salah satu starategi pembelajaran yang bertujuan
memberikan pengajaran yang lebih konkret
melalui penciptaan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana yang
sebenarnya.
·
Model Tutorial: Model tutorial merupakan program pembelajaran yang
digunakan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan prangkat lunak berupa
program computer yantg berisi materi pelajaran. Metode tutorial dalam CAI pola
dasarnya mengikuti pembelajaran berprogram tipe branching dimana informasi/ mata pelajaran disajikan dalam
unit-unit kecil, lalu disusul dengan pertanyaan. Program ini menuntut siswa
untuk mengaolikasikan ide dan pengetahuan yang dimilikinya secara langsung
dalam kegiatan pembelajaran.
·
Model Simulasi: Model simulasi pada dasarnya merupakan salah satu
strategi pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih
konkret melalui penciptaan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati
suasana yang sebenarnya.
·
Model Games: model game atau model permainan dikembangkan
berdasarkan atas “pembelajaran menyenangkan”, di mana peserta didik akan
dihadapkan pada beberapa petunjuk dan aturan permainan. Dalam konteks
pembelajran sering disebut dengan Instructional
Games (Eleanor. L. Criswell, 1989)
Pada umumnya, tipe penyajian yang banyak digunakan
adalah “tutorial” dalam bentuk CD-interaktif. Model ini membimbing siswa secara
tuntas untuk menguasai materi dengan cepat dan menarik. Kelebihan lain dari CD
interaktif ini adalah siswa dapat belajar secara mandiri, tidak harus
bergantung pada guru. Siswa dapat memulai beloajar kapan saja dan dapat
mengakhiri sesuai dengan keinginannya. Selain itu, materi-materi yang diajarkan
dalam CD tersebut dapat langsung diperaktikkan oleh siswa. Terdapat juga fungsi
repeat, bermanfaat untuk mengulangi materi secara berulang-ulang untuk
penguasaan secara menyeluruh.
E. Prinsip-prinsip
Media Pembelajaran
1.
Prinsip-prinsip
Pemilihan Media Pembelajaran
Dalam
menggunakan media pengajaran, hendaknya guru memperhatikan sejumlah
prinsip-prinsip tertentu agar penggunaan media dapat mencapai hasil yang baik.
Prinisip-prinsip yang dimaksud dikemukakan Nana
Sudjana (1991) sebagai berikut:
a. Menentukan
jenis media dengan tepat. Artinya, sebaiknya guru memilih terlebih dahulu media
manakah yang sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang diajarkan.
b. Menetapkan
atau mempertimbangkan subyek dengan tepat. Artinya, perlu diperhitungkan apakah
penggunaan media itu sesuia dengan tingkat kematangan atau kemampuan anak
didik.
c. Menyajikan
media dengan tepat. Artinya, teknik dan metode penggunaan media dalam
pengajaran harus disesuaikan dengan tujuan, bahan, metode waktu dan sarana.
d. Menempatkan
atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat. Artinya,
kapan dan dalam situasi mana pada waktu mengajar media digunakan. Tentu tidak
setiap saat menggunakan media pengajaran, tanpa kepentingan yang jelas.
Keempat
prinsip yang diuraikan di atas, hendaknya diperhatikan oleh guru pada waktu
menggunakan media pengajaran.
Sejumlah pertimbangan dalam pemilihan media
pembelajaran yang tepat dapat kita rumuskan
dalam satu kata ACTION, yaitu akronim dari; acces, cost, technology, organization, dan novelty[13].
a. Access
Kemudahan akses menjadi
pertimbangan pertama dalam memilih media. Apakah media yang kita perlukan itu
tersedia, mudah, dan dapat dimanfaatkan oleh murid. Misalnya, kita ingin
menggunakan media Internet, perlu dipertimbangkan terlebih dahulu apakah ada
saluran untuk koneksi ke Internet.
b. Cost
Banyak jenis media yang
dapat menjadi pilihan kita. Media canggih biasanya mahal. Namun, mahalnya itu
harus kita hitung dengan aspek manfaatnya. Semakin banyak yang menggunakan,
maka unit cost dari sebuah media akan
semakin menurun.
c. Technology
Kita perlu perhatikan
apakah teknologinya tersedia dan mudah menggunakannya. Katakanlah kita ingin
menggunakan media audiovisual di kelas. Perlu kita pertimbangkan, apakah ada
jaringan listrik, apakah voltase listriknya memadai.
d. Interactivity
Media yang baik adalah
media yang dapat memunculkan komunikasi dua arah atau interaktivitas. Setiap
kegiatan pembelajaran yang anda kembangkan tentu saja memerlukan media yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut.
e. Organization
Pertimbangan yang juga
penting adalah dukungan organisasi. Misalnya, apakah pimpinan sekolah
mendukung. Bagaimana pengorganisasiannya.
f. Novelty
Kebaruan dari media
yang anda pilih juga harus menjadi pertimbangan. Media yang lebih baru biasanya
lebih baik dan lebih menarik bagi siswa.
2.
Prinsip-prinsip
penggunaan media pembelajaran
Agar
media pembelajaran benar-benar digunakan untuk membelajarkan siswa, maka ada
sejumlah prinsip yang harus diperhatikan, di antaranya:
a. Media
yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan arahkan untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
b. Media
yang akan digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran. Contohnya, untuk
membelajarkan siswa memahami pertumbuhan jumlah penduduk, maka guru perlu mempersiapkan semacam semacam grafik yang
mencerminkan pertumbuhan itu.
c. Media
pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi siswa.
d. Media
yang akan digunakan harus memerhatikan efektivitas dan efisien. Media yang
memerlukan peralatan yang mahal belum tentu efektif untuk mencapai tujuan
tertentu. Demikian juga media yang sangat sederhana belum tentu tidak memiliki
nilai. Setiap media yang dirancang guru
perlu memerhatikan efektivitas penggunanya.
e. Media
yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam mengoperasikannya.
Sebaiknya guru mempelajari dahulu bagaimana mengoperasikan dan memanfaatkan
media yang akan digunakan.
3.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi dalam Pemilihan Media Pembelajaran
Agar
media pembelajaran yang dipilih itu tepat dan sesuai prinsip-prinsip pemilihan,
perlu juga memperhatikan faktor-faktor lain, yakni:
a. Objektivitas.
Metode dipilih bukan atas kesenangan atau kebutuhan guru, melainkan keperluan
sistem belajar. Karena itu perlu masukan dari siswa.
b. Program
pengajaran. Program pengajaran yang akan disampaikan kepada
anak didik harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik menyangkut isi,
struktur maupun kedalamannya.
c. Sasaran program.
Media yang aka digunakan harus dilihat kesesuaiannya dengan tingkat
perkembangan anak didik, baik dar segi bahasa, simbol-simbol yang digunakan,
cara dan kecepatan penyajian maupun waktu penggunaannya.
d. Situasi dan
kondisi. Yakni situasi dan kondisi sekolah atau tempat dan
ruangan yang akan dipergunakan, baik ukuran, perlengkapan maupun ventilasinya,
situasi serta kondisi anak didik yang akan mengikuti pelajaran baik jumlah,
motivasi dan kegairahannya.
e. Kualitas teknik.
Barangkali ada rekaman suara atau gambaran dan alat-alat lainnya yang perlu
penyempurnaan sebelum digunakan. Misalnya suara atau gambar yang kurang jelas,
keadaannya telah rusak, ketidaksesuaian dengan alat lainnya.
F.
Sumber
belajar[14]
1.
Pengertian
Sumber Belajar
Sumber
belajar (learning resoursces) adalah segala sumber yang ada diluar
diri siswa yang keberadaanya memudahkan terjadinya proses belajar (rohani
1997:102). Kita belajar berbagai pengetahuan, keterampilan, sikap, atau norma-norma
tertentu dari lingkungan sekitar kita baik itu guru, dosen, teman sekelas,
buku, laboraturium, perpustakaan maupun sumber belajar lainnya. Diluar kelas
(sekolah) kita banyak belajar pula dari orang tua, saudara, teman, tetangga,
tokoh masyarakat, buku, majalah, koran, radio, televisi, filem, atau dari
pengelaman, peristiwa dan kejadian-kejadian tertentu. Semua sumber tersebut
ternyata mempengaruhi proses belajar anak didik dan terkadang membantu
memudahkan proses belajar.
Edgar
dale menyatakan bahwa sumber belajar adalah pengelaman-pengelaman yang dasarnya
sangat luas, yakni seluas kehidupan yang mencakup segala sesuatu yang dapat
dialami dan menimbulkan peristiwa belajar. Maksudnya, adanya perubahan tingkah
laku ke arah yang lebih sempurna sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.
Untuk
lebih memberikan gambaran yang lebih rinci selanjutnya di uraikan pengertian
dari setiap jenis serta contoh-contohnya, sebagai berikut:
a. Pesan
(message); informasi diteruskan oleh komponen lain dalam bentuk ide,fakta, arti
dan data. Contoh: semua bidang study Ipa, Ips, bahasa dan lain sebagainya.
b. Orang-manusia
(people); adalah manusia yang bertindak sebagai penyimpan, pengelola, dan
penyampain pesan. Contoh : guru, teman dan lain-lain.
c. Media-software
(materials); yaitu sesuatu yang menyimpan pesan untuk ditrnsmisikan dengan
menggunakan peralatan, kadang-kadang oleh dirinya sendiri(selfdisplying).
Contoh: transparansi,slide, filem, tape ricord, bahan pengajaran, buku, jurnal
dan sebagainya.
d. Peralatan-hardwear
(divide); yaitu sesuatu yang disebut juga dengan hardwear, yang transmisikan pesan
yang tersimpan dalam material (media). Contoh : OHP, proyektor slide, video
tape recorder, dan lain-lain.
e. Teknik-metode
(technique); ialah prosedur rutin atau acuan yang disiapkan untuk menggunakan
bahan, (material), peralatan, lingkungan, dan orang untuk menteransmisikan
pesan. Contoh : pengajaran dengan bantuan komputer, pengajaran terprogaram, dan
lain-lain.
f. Lingkungan(setting);
yaitu lingkungan sekitar dimana pesan
itu diterima. Contoh: lingkungan fisik berupa : gedung sekolah, laboraturium,
perpustakaan, studio. Lingkungan non fisik seperti: penerangan, serkulasi udara
dan lain-lain.
Secara
lebih jelas dan komprehensif didefinisikan sumber belajar adalah segala sumber
daya (resources) yang mengikuti materi pelajaran, manusia, alat, teknik, dan lingkungan
yang dapat digunakan untuk mendukung pencpaian tujuan pembelajaran. Sumber
belajar tidak hanya manusia, tetapi juga alam dan lingkungan yang didesain dan
digunakan untuk mendukung efektifitas dan efesiansi pemeblajaran.
2.
Ciri-ciri
Sumber Belajar
Secara
garis besar sumber belajar memiliki ciri-ciri sebgai berikut:
a. Sumber
belajar harus mampu meberikan kekuatan dalam proses belajar mengajar, sehingga
tujuan pembelajaran dapat dicapai secara
maksimal.
b. Sumber
belajar harus mempunyai nilai-nilai instruksional edukatif, yaitu yang dapat
mengubah dan membawa perubahan yang
sempurna terhadap tingkah laku sesuai dengan tujuan yang ada.
c. Dengan
adanya klafikasi sumber belajar, makan sumber belajar yang dimanfaatkan
mempunyai ciri-ciri; (1) tidak teroganisasi dan tidak sistematis baik dalam
bentuk maupun isi, (2) tidak mempunyai tujuan pembelajaran yang eksplisit, (3)
hanya dipergunakaan untuk keadaan dan tujuan tertentu atau secara insidental,
dan (4) dapat dipergunakan untuk berbagai tujuan pembelajaran
d. Sumber
belajar dirancang (resourch by designd)
mempunyai ciri-ciri yang spesifik sesuia dengan tersedianya media (Rohani,
1997:103-104).
e. Sumber
belajara dapat dipergunakan secara sendiri-sendiri (tepisah), tetapi juga
dipergunakan secara kombinasi (gabungan).
f. Sumber
belajar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sumber belajar yang dirancang (by
disigned), dan sumber belajar yang tinggal dipakai/jadi (by utilization).
Sumber belajar yang dirancang adalah sesuatu yang memang dari semula dirancang
untuk keperluan belajar, sedangkan sumber belajar yang tinggal pakai/jadi
adalah sesuatu yang pada mulanya tidak dimaksudkan untuk kepentingan belajar,
tetapi kemudian dimnafaatkan untuk kepentingan belajar (soeharto, 2013: 78).
Sumber
belajar by designed adalah sumber belajar yang keberadaannya dihasilkan dari
penemuan yang diproduksi oleh pelaku pebelajaran, baik guru maupun siswa.
Contohnya internet pembelajaran merupakan sumber belajar yang didesain untuk
mempermudah proses pembelajaran. Sedangkan sumber belajar by utilization dalah
sumber belajar ang keberadaanya tanpa melalui produksi manusia dan sudah ada
sejak awal. Minsalnya, guru menjelasakan materi tentang thawaf dengan menggunakan sumber belajar kabah
kebetualan berada di makkah. Keberadan kabah ini tidak didesain tetapi sudah
ada sebelum pemebelajaran di laksanakan. Kemudian guru menggunakan kabah ini
sebagai media rill dalam pembelajaran. Berarti peserta didik harus diajak
menuju makkah agar mendekati kabah. Tetapi kalau menggunakan miniatur kabah,
maka sudah masuk dalam katagori by design.
3.
Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran
Pembelajaran
tidak hanya terjadi didalam kelas. Dalam praktiknya, pembelajaran juga
dilakukan dilingkungan, baik lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, maupun
lingkungan masyarakat. Kondisi dan sumber daya yang ada dimasyarakat juga bisa
digunakan sebagai media pembelajaran.
Lingkungan
bisa bersifat fisik berupa sekolah, kampus, perpustakaan, laboratorium ,
studio, auditorium , mesium, taman, dan sebagainya. Selain itu juga ada lingkungan
nonfisik yang berupa suasana belajar, dan lain-lain (Rohani,1997:109)
Lingkungan
yang berbeda di sekitar kita baik di sekolah maupun diluar sekolah dapat
jadikan sebagai sumber belajar dan media pembelajaran. Lingkingan yang
dikategorisasikan dapat menjadi media pembelajaran anatara lain:
1) Masyarakat
di sekeliling sekolah.
2) Lingkungan
fisik di sekitar sekolah.
3) Bahan-bahan
yang tersisa atau tidak terpakai dan bahan-bahan bekas yang bila diolah dapat
manfaatkan sebagai sumber belajar dan media dalam pembelajaran, seperti:tutup
botol, batu-batuan, kerang, kaleng bekas, bahan yang tersisa dari kayu dan
sebagainya.
4) peristiwa
alam dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat.
Menurut
Menurut Asnawir dan Basyiruddin Usman (2002:109), topik-topik yang dipilih untuk
memfungsikan lingkungan sebagai media pembelajaran, hendaklah memenuhi
syarat-syarat , antara lain:
1) Harus
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2) Dapat
menarik perhatian siswa.
3) Hidup
dan berkembang di tengah-tengah masyarakat.
4) Dapat
mengembangkan keterampilan anak berintraksi dengan lingkungan.
5) Berhubungan
erat dengan lingkungan siswa
6) Dapat
mengembangkan pengalaman pengetahuan
siswa.
4.
Perpustaakan
Sebagai Media Pembelajaran
Keberadaan
perpustakaan ternyata bisa difungsikan sebagai salah satu pusat informasi,
sumber ilmu pengetahuan, penelitian, rekreasi, pelastarian khazanah budaya bangsa,serta berbagai layanan jasa
lainya telah ada sejak zaman dahulu kala. Secara lansung maupun tidak lansung
perpustakaan menjadi penyalur pesan pembelajaran yang dapat mengoptimalkan
pencapaian tujuan pembelajaran.
Sebuah
perpustakaan pada prinsipnya mempuyai tiga kegiatan pokok, yaitu:
1) Mengumpulkan
(to collect) semua informasi yang sesui dengan bidang kegiatan dan misi
lembaganya dan masyarakat yang dilayaninya.
2) Melastarikan,
melihat, dan merawat seluruh koleksi perpustakaan agar tetap dalam keadaan
baik, utuh, layak pakai, dan tidak lekas rusak, baik karena pemakaian maupun
karena usianya
3) Menyediakan
untuk siap dipergunakan dan berdayakan atas seluruh sumber informasi dan
koleksi yang dimiliki perpustakaan, bagi para pemakainya (Ensiklopedia
Ameriakan Dalam Sutarno. 2003:1)
a.
Pengertian
Kata
“pepustakaan” berasal dari kata pustaka, yang artinya: (1) kitab, buku-buku (2)
kitab primbon. Kemudian kata “pustaka” mendapat awalan “per” dan akhiran “an”,
menjadi perpustakaan. Perpustakaan mengandung arti: (1) kumpulan buku-buku
bacaan, (2) bibliotik, dan (3) dan buku-buku kesusasteraan (Kamus Besar Bahasa
Indonesia Dalam Sutarno, 2003:7). Pengertian yang lebih umum dan luas dar
perpustakaan adalah suatu ruangan, bagian dari gedung/bangunan, atau gedung itu
sendiri, yang berisi buku-buku koleksi, yang disusun dan diatur sedemikian
rupa, sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apa bila sewaktu-waku
diperluka oleh pembaca (Sutarno, 2003 ; 7)
Sebuah
perpustakaan mempunyai ciri-ciri dan persyaratan tertentu,yaitu sebagai
berikut:
a. Adanya
ruangan/gedung yang dipergunaksan untuk perpustakaan
b. Adanya
koleksi bahan pustaka/bacaan dan sumber informasi.
c. Adanya
petugas yang menyelenggarkan dan melayani pemakai.
d. Adanya
masyarakat yang membaca
e. Adanya
sarana dan prasarana yang diperlukan
f. Adanya
suatu sistem atau mekanisme tertentu.
b. Peranan
Perpustakaan
Secara
umum peran perpustakaan adalah sebagai berikut:
a. Meningkatakan
kecerdasan bangsa.
Membaca
adalah jendela ilmu pengetahuan. Dengan semakin banyak membaca, semakin
bertambah pula wawasan dan cakrawala seseorang. Denagn demikian juga dapat
meningkatkan kecerdasan seseorang yang rajin membaca dengan baik.
b. Memajukan
perkembangan ilmu dan teknologi.
Perpustkaan
memberikan dorongan untuk membangun manusia yang mengikuti perekembangan
pendidikan dan teknologi.
c. Melastarikan
budaya bangasa.
Buadaya
yang ada dinegara kita, dan harus ditngkatkan adalah budaya membaca (salah
satunya). Buadaya-budaya lain demi kelastarian bangsa.
d. Kancah
studi: memiliki pengetahuan
e. Kanacah
penelitian
Pepustakaan
bisa menjadi sarana penelitian, bahakan menjadi sumber utama dalam proses
penelitian literer.
f. Ajang
konsultasi displin ilmu.
Perpustakaan
bisa digunakan untuk mencocokan data dari displin ilmu. Sebab perpustkaan
literasi yang menghimpun berbagai displin ilmu secara lengkap (martono dalam
syukur 2005: 103)
c. Fungsi
perpustakaan .
Fungsi-fungsi
sebuah perpustakaan menurut Fatah syukur (2005:103) sebagai berikut:
a. Penyimpan.
Perpustakaan bertugas
menyimpan bahan-bahan pustaka/bacaan yang diterima.
b. Pendidikan.
Perpustkaan berfungsi
sebagai pusat bahan pustaka/bacaan untuk keperluan pendidikan yang dilakukan
oleh pemakai perpustakaan.
c. Penelitian
Perpustakaan bertigas
menyediakan bahan pustaka/bacaan untuk keperluan peneliti yang dilakukan oleh
pemakai perpustakaan.
d. Informasi
Perpustakaan
menyediakan informasi bagi pemakainya.
e. Kulturalsa
Perpustakaan bertugas
menyimapan khazanah budaya bangsa serta meningkatakan nilai dan apresiasi
budaya dari masyarakat melalui penyediaan bahan bacaan.
d. Perpustakaan
sebagai sumber belajar
Menurut
Achsin dalam Arsyad (2006: 103), pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber
belajar secara efektif memerlukan keterampilan sebagai berikut:
a. Keterampilan
mengumpulkan informasi, yang meliputi:
1) Keterampilan
mengenal sumber informasi dan pengetahuan.
2) Keterampilan
menentukan lokasi sumber informasi bedasarakan sistem klasfikasi perpustakaan,
cara menggunakan katalog dan indeks.
3) Keterampilan
menggunkan bahan pustaka baru, bahan refrensi seperti kamus, buku tahunan, dan
lain-lain
b. Keterampilan
mengambil intisari dan mengorganisasikan informasi seperti:
1) Memilih
informasi yang relevan dengan kebutuhan dan masalah
2) Mengdokumentasikan
informasi dan sumbernya.
c. Keterampilan
menganalisi menginterpretasikan dan mengevaluasi informasi seperti :
1) Memahami
bahan yang dibaca
2) Membedakan
antara fakta dan opini
3) Menginterpretasi
informasi baik yang saling mendukung maupun yang berlawanan.
d. Keterampilam
menggunakn informasi, seperti:
1) Memanfaatkan
intisari informasi untuk mengambil keputusan dan memecahakan masalah.
2) Menggunakan
informasi dalam diskusi.
3) Menyajikan
informasi dalam bentuk tulisan.
5.
Televisi
sebagai media pembelajaran
Televisi
merupakan media yang dapat menyampaikan pesan-pesan pembelajaran secara
audio-visual dengan disertai unsur gerak.
Televisi
pendidikan adalah penggunaan program video yang direncanakan untuk mencapai
tujuan pembelajaran tertentu tanpa melihat siapa yang menyiarkanya. Televisi
pendidikan tidak hanya menghibur, tetapi yang lebih penting adalah mendidik.
Oleh karena itu ia memiliki ciri-ciri tersendiri, antara lain:
1. Dituntun
oleh instruktur atau guru melalui pengalaman-pengalaman visual.
2. Sistematis.
Siaran berkaitan dengan mata pelajaran dan silabus dengan tujuan dan pengalaman
belajar yan terencana.
3. Teratur
dan berurutan. Siaran disajikan dengan selang waktu yang berurutan di mana satu
siaran dibangun atau mendasari siaran lainnya.
4. Terpadu.
Siaran berkaitan dengan pengalaman belajar lainnya seperti latihan membaca,
diskusi, laboratorium, percobaan, menulis dan pemecahan masalah (Arsyad, 2006:
52).
Oemar
Hamalik (dalam Syukur, 2005: 153) mengemukakan beberapa manfaat penggunaan
televisi di sekolah, khususnya bagi pendidikan anak-anak, antara lain:
1. Televisi
bersifat langsung dan nyata, dapat menyajikan peristiwa sebenarnya pada waktu
kejadian. Melalui televisi kelas dapat mengadakan kontak langsung dengan
ahli-ahli lmu pengetahuan dari berbagai bidang keahlian.
2. Televisi
memperluas tinjauan kelas, melintasi berbagai daerah dan mungkin juga berbagai
peristiwa, keadaan penduduk dan kehidupannya dari daerah atau negara lain.
3. Televisi
dapat menciptakan kembali semua peristiwa masa lampau, baik melalui film, drama
dan sebaginya.
4. Televisi
dapat mempertunjukkan banyak hal dan banyak segi yang beraneka ragam.
5. Banyak
mempergunakan sumber-sumber masyarakat. Melalui program televisi, banyak
peristiwa, kegiatan dan sumber-sumber masyarakat lainnya dapat dibawa ke dalam
kelas.
6. Televisi
dapat melatih guru.
7. Masyarakat
akan mengerti tentang sekolah. Pada umumnya orang tua dan masyarakat tidak
mengetahui kehiatan apa yang dikerjakan di skeolah dan bagaimana program
sekolah dilakukan.
8. Televisi
dapat menarik minat, baik terhadap anak maupun terhadap orang dewasa.
Kelebihan-kelebihan
media televisi :
1. Televisi
dapat memancarkan berbagai jenis bahan audio-visual termasuk gambar diam, film,
objek, spesimen, dan drama.
2. Televisi
bisa menyajikan model dan contoh-contoh yang baik bagi siswa.
3. Televisi
dapat membawa dunia nyata ke rumah da ke kelas-kelas, seperti orang,
tempat-tempat, dan peristiwa-peristiwa, melalui penyiaran langsung atau
rekaman.
4. Televisi
dapat memberikan kepada siswa peluang untuk melihat dan mendengar diri sendiri.
5. Televisi
dapat menyajika program-program yang dapat dipahami oleh siswa dengan usia dan
tingkatan pendidikan yang berbeda-beda.
6. Televisi
dapat menyajikan visual dan suara yang amat sulit diperoleh dalam dunia nyata;
misalnya ekspresi wajah, dental operation, dan lain-lain.
7. Televisi
dapat menghemat waktu guru dan siswa.
8. Televisi
merupakan meduim yang menarik, modern dan selalu siap diteima oleh anak-anak
karena mereka mengenalnya sebagai bagian dari kehidupan luar sekolah mereka.
9. Televisi
dapat memikat perhatian sepenuhnya dari penonton.
10. Horizon
kelas dapat diperlebar dengan televisi. Batas ruang dan waktu dapat diatasi.
11. Hampir
setiap mata pelajaran dapat di-TV-kan.
12. Televisi
dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan guru dalam hal mengajar (Sadiman,
2005: 72).
Kelemahan-kelamahan
media televisi sebagai berikut :
1. Harga
pesawat televisi relatif mahal.
2. Sifat
komunikasinya hanya satu arah.
3. Jika
akan memanfaatkan di kelas jadwal siaran dan jadwal pelajaran di sekolah sering
kali sulit disesuaikan.
4. Program
di luar kontrol guru.
5. Besarnya
gambar di layar relatif kecil dibanding dengan film, sehingga jumlah siswa yang
dapat memanfaatkan terbatas (Sadiman, 2005: 73).
6. Televisi
pada saat disiarkan akan berjalan terus dan tidak ada kesempatan untuk memahami
pesan-pesannya sesuai dengan kemampuan individual siswa.
7. Guru
tidak memiliki kesempatan untuk merevisi film sebelum disiarkan.
8. Kekhawatiran
muncul bahwa siswa tidak memiliki hubungan pribadi dengan guru, dan siswa bisa
jadi bersikap pasif selama penayangan (Arsyad, 2006: 53)
Penggunaan
televisi sebagai media pembelajaran dapat dikategorikan dalam dua jenis, yaitu
televisi pendidikan dan televisi umum. Televisi pendidikan telah didesain dan
dikembangkan secara khusus untuk kepentingan pembelajaran. Sehingga program dan
tampilannya telah disesuaikan dengan isi dan tujuan pembelajaran. Namun
televisi umum program dan tampilannya tidak didesain dan dikembangkan untuk
kepentingan pembelajaran semata, meskipun bagian-bagian programnya berisi
pendidikan.
Guru
yang menggunakan media televisi dituntut bisa menentukan secara tepat media
televisi yang dijadikan media, apakah televisi pendidikan atau televisi umum.
Oleh karena itu, ada beberapa prinsip agar televisi dapat digunakan dalam
pembelajaran, sebagai berikut :
1. Relevan
dengan tujuan pembelajaran.
2. Meningkatkan
motivasi dan menarik bagi siswa.
3. Program
dan tampilan sesuai isi pembelajaran.
4. Mudah
digunakan dalam pembelajaran.
5. Guru
terampil mengoperasionalkan dalam pembelajaran.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Media adalah pengantar pesan dari
pengirim ke penerima pesan, dengan demikian media merupakan wahana penyalur
informasi belajar atau penyalur pesan.
Fungsi dari media adalah:
1)
Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa
tertentu
2)
Memanipulasi keadaan, peristiwa atau objek tertentu
3)
Menambah gairan dan motivasi belajar siswa
4)
Media pembelajaran memiliki nilai praktis
Kalsifikasi media pembelajaran sebagai berikut:
1.
Dilihat dari sifatnya
2.
Dilihat dari kemampuan jangkauannya
3.
Dilihat fari cara atau teknik pemakainnya
Karakteristik media pembelajaran adalah:
1.
Media grafis (media visual)
2.
Media proyeksi
3.
Media audio
Sumber
belajar (learning resoursces) adalah segala sumber yang ada diluar
diri siswa yang keberadaanya memudahkan terjadinya proses belajar.
B.
Saran
Dalam proses
pembelajaran ada dua unsur yang sangat penting yaitu pemilihan media dan metode
pembelajran, karena kedua unsur ini akan mendukung berlangsungnya proses
pembelajaran dengan baik.
Dalam makalah
ini, saran yang dapat penulis sampaikan khususnya kepada guru adalah agar lebih
memperhatikan lagi media atau metode yang akan digunakan. Guru harus bisa
menganalisis metode terlebih dahulu baru menyiapkan media apa yang tepat untuk
menyampaikan materi pelajaran tersebut agar tujuan pembelajaran bisa tercapai
dengan baik atau sesuai dengan apa yang diinginkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Prastowo,
Andi. 2015. Menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Tematik Terpadu. (Jakarta: Kecana),
Rusman
dkk, Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi: Mengembangkan
Profesionalitas Guru, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012),
Wina Sanjaya, Perencanaan dan desain Sistem Pembelajaran,
Cet.VI, (Jakarta: Kecana, 2013).
Harjanto, Perencanaan Pengajaran, cet. III
(Jakarta: Rineka Cipta, 2005),
Musfikon,
2012, Pengembangan Media dan Sumber
Belajar, (Jakarta: Prestasi Pustaka)
[1]
Prastowo, Andi. 2015. Menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Terpadu. (Jakarta: Kecana), hlm
295.
[2] Rusman dkk,
Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi: Mengembangkan
Profesionalitas Guru, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h. 169-172.
[3] Wina
Sanjaya, Perencanaan dan desain Sistem
Pembelajaran, Cet.VI, (Jakarta: Kecana, 2013). hlm. 206-207.
[6] Wina
Sanjaya, Perencanaan dan desain Sistem
Pembelajaran, Cet.VI, (Jakarta: Kecana, 2013). hlm. 211-213.
No comments:
Post a Comment