Monday, 23 April 2018

MEDIA PEMBELAJARAN MEDIA GAMBAR DIAM



Gambar diam terdiri dari berbagai jenis gambar yaitu ada yang berupa photo, gambar, peta, dan sebagainya.
A.    Berbagai Bahan, Peralatan, dan Teknik yang Diperlukan dalam Membuat Gambar
1.      Teknik Menggambar Sendiri
Teknik pertama adalah dengan melukis sendiri gambar yang kita inginkan. Teknik ini membutuhkan bakat dan keahlian tersendiri.
a.       Peralatan menggambar
1)      Meja gambar
Kita dapat menggunakan meja biasa asalkan permukaannya rata dan licin (tidak bergelombang atau bergradasi). Lebih baik apabila pinggirannya dilapisi metal atau sejenisnya untuk penggunaan garis segi tiga.
2)      Pensil
Untuk membuat sket gambar lebih cocok kita gunakan pensil yang lembut (soft) dan untuk hasil akhir gunakan pensil yang keras (hard).
3)      Pen
Kita dapat memilih pen dengan ujung yang kecil atau yang besar tergantung pada kebutuhan dan kita harus memilih tinta yang sesuai dengan bahan keras/karton yang kita gunakan.
4)      Penghapus
Penghapus yang kita butuhkan untuk menghilangkan guratan pensil adalah penghapus yang lembut. Sebaiknya kita memiliki penghapus yang berbentuk batangan atau bulat yang berbentuk seperti pensil. Penghapus tinta biasanya berpermukaan kasar dan cenderung merusak permukaan kertas atau karton. Lebih baik kita menggunakan cairan koreksi seperti tip ex apabila menghapus tinta di atas kertas/karton putih.


5)      Penggaris
Penggaris lurus kita perlukan untuk membuat garis yang panjang terutama dalam pembuatan gambar ruang atau garis horizontal. Sedangkan penggaris segitiga sangat berguna untuk membuat garis vertical.
6)      Lempengan elips dan bundar
Untuk menggambar bentuk bulat dari elips kita dapat menggunakan lempengan yang transparan yang mempunyai lubang-lubang berbentuk bulat dengan berbagai ukuran atau berbentuk elips dengan berbagai ukuran.
7)      Jangka
Untuk membuat lingkaran dengan ukuran bebas atau sesuai dengan kemauan kita, maka kita memerlukan jangka dan tidak bisa hanya mengandalkan lempengan tersebut di atas.
8)      Pewarna
Kita dapat menggunakan berbagai macam pewarna dari yang bersifat cair hingga yang padat. Yang berupa cairan misalnya “water colour” dan “pastel”. Yang bersifat padat misalnya “crayon” dan “colored pencil” atau pensil berwarna.
9)      Kertas atau karton (cardboard)
Karton yang dapat kita gunakan adalah karton manila atau art paper yang mempunyai ketebalan lebih tebal dari karton manila.
10)  Kuas
Untuk menjaga permukaan kertas/karton tetap gunakan kuas putih yang halus dan agak lebar. Terutama sehabis menghapus, jangan menggunakan tangan untuk membersihkan bekas hapusan, tetapi gunakanlah kuas tersebut.

2.      Dasar-dasar Teknik Menggambar
a.       Menggambar manusia
Menggambar manusia bisa dilakukan secara proporsional (seimbang antara kepala, badan, tangan dan kaki) atau dengan cara sederhana. Gambar manusia di bawah ini dimulai dengan menggambar persegi empat, kemudian berilah gambar tangan dan kaki. Lanjutkan dengan menggambar kumpulan jari-jari tangan dan jari-jari kaki dalam bentuk bulatan-bulatan sederhana. Setelah itu gambarlah bulatan kepala. Kemudian gambar detail pada kepala dan jari-jari tangan dan kaki.
b.       Menggambar hewan
Cobalah menggambarkan bentuk dasarnya seperti contoh berikut ini.

Setelah bentuk dasarnya dapat kita “tangkap” dalam bentuk coretan, kita akan lebih mudah menggambarkan keseluruhan badan, kaki, ekor, dan sebagainya.
c.       Menggambar alam
Dalam menggambarkan alam kita tidak berpatokan pada ukuran-ukuran karena alam yang terdiri dari pegunungan, bebatuan, angin, pepohonan, buah-buahan dan lain-lain, tidak memiliki ukuran perbandingan yang pasti. Dalam menggambarkan alam kita mempunyai petunjuk tersendiri yaitu : struktur atau bangun, gambar atau penampilan ruang dan komposisi.
Yang dimaksud dengan struktur atau bangun adalah corak yang terlihat manakala kita melihat benda dari kejauhan. Yang perlu kita perhatikan selanjutnya adalah penampilan ruang. Hal ini perlu kita perhatikan apabila objek gambar terlihat dekat sehingga terlihat ketebalannya.
Hal ketiga yang perlu kita pelajari adalah komposisi. Komposisi adalah letak suatu benda atau benda-benda dalam suatu setting atau bidang gambar.
A.    Teknik Memotong dan Menempel serta Memperbesar Gambar,
1.      Peralatan memotong dan bahan yang diperlukan
a.       Cutter
Alat pemotong yang paling sering digunakan adalah silet karena benda ini paling mudah didapatkan. Penggunaan silet telah mengilhami pembuatan pemotong (cutter) dalam berbagai bentuk pegangan. Gambar di bawah ini adalah contoh cutter yang paling sering kita jumpai di pasaran.
Meskipun pemotong-pemotong ini mudah didapatkan namun sering kali orang menggunakannya tanpa pegangan. Ini untuk menjamin akurasi (ketepatan) hasil potongan.
b.    Gunting
Apabila anda ingin memotong gambar berbingkai, kita dapat menggunakan gunting biasa karena hal tersebut tidak memerlukan akurasi yang tinggi.

c.       Lem
Untuk menempel gambar tentulah kita memerlukan lem. Belilah lem yang dapat merekat dengan baik, tetapi jangan menggunakan perekat yang terlalu kuat seperti AICA AIBON, karena tidak cocok untuk kertas. Penggunaan UHU tidak perlu dilakukanapabila gambar berupa kertas biasa. UHU diperlukan untuk menempel gambar berupa karton yang cukup tebal. Kita juga bisa buat lem sendiri dari sagu yang diberi air dan dipanaskan.
d.      Majalah, Koran, buku, brousur dan lain-lain
Gambar yang kita butuhkan dapat kita cari dari berbagai sumber seperti majalah, Koran, buku, brousur dan lain-lain. Kita dapat memotong gambar tersebut pada objek yang kita inginkan saja atau keseluruhan gambar tergantung pada kebutuhan.
2.      Memotong dan menempel gambar
Kita dapat memotong gambar dengan menggunakan gunting, silet atau cutter. Gunting kita gunakan apabila gambar yang kita potong mempunyai lekukan-lekukan bentuk atau apabila gambar belada di tengah-tengah halaman. Apabila gambar merupakan bidan lurus, maka penggunaan silet atau cutter akan memberikan hasil yang lebih lurus.
Apabila kita menginginkan keterangan berupa tulisan dibawah gambar yang telah ditempelkan, kita dapat menuliskannya sendiri atau kita gunakan rugos (huruf gosok) yang banyak dijual di took-toko buku.
Atau kita dapat menggunakan computer untuk mengetik kata-kata tadi di atas kertas kemudian kertas tersebut kita potong sepanjang tulisan yang kita buat.
Agar tulisan kelihatan lurus gunakanlah garis bantu yang dibuat dengan penggaris atau langsung penggarisnya untuk menempelkan huruf. Setelah ditempel hapuslah garis bantu tersebut dengan penghapus yang halus dan runcing. Apabila kita menginginkan warna pada gambar kita, maka buatlah huruf yang bergaris tepi hitam dan bagian dalamnya putih.
Cara yang lebih sederhana dalam huruf adalah mencari bentuk huruf yang kita inginkan dalam majalah, brousur, leaflet atau media cetak lainnya untuk kita gunting dan kita tempelkan pada gambar kita.
Kita juga dapat membuat huruf dengan penggaris pembuat huruf dan pensil atau rapido. Penggaris pembuat huruf adalah penggaris yang di tengah-tengahnya terdapat huruf-huruf yang bolong-bolong.
Apabila kita ingin membuat huruf yang berukuran besar, kita dapat menggunakan alat proyeksi untuk memproyeksikan huruf tersebut pada gambar dan kemudian menuliskan huruf tersebut dengan cara mengikuti bentuk pada proyeksinya. Alat proyeksi yang dapat kita gunakan ialah OHP, opaque enlarger (proyektor klise atau alat untuk mencetak photo).
3.      Teknik memperbesar gambar
a.       Pantograph Teknik (Teknik Pantoghrap)
Teknik ini menggunakan alat yang dinamakan pantograph yaitu suatu alat sederhana yang dapat dipergunakan untuk memperbesar atau memberkecil gambar. Alat ini terbuat dari kayu atau metal atau plastic yang mempunyai persendian yang dapat digerakkan.
Untuk memperbesar gambar , kita mengikuri garis-garis pada gambar asli dengan jarum yang pada bagian (b). di sisi lain, gambar yang lebih besar akan secara otomatis terlukis oleh pensil pada kertas yang kita letakkan pada bagian (c). sedangkan bagian (a) berpungsi sebagai poros gerak.
Sedangkan untuk memperkecil gambar, kita bekerja pada bagian © yaitu mengikuti garis-garis gambar asli dengan jarum yang tersedia. Di sisi lain yaitu pada bagian (b), gambar akan secara otomatis terlukis pada kertas yang kita letakkan di sana oleh pensil yang menempel di bagian (b).
Kelebihan pantograph adalah kesederhanaannya sehingga harganyapun tidak terlalu mahal. Akan tetapi sering kali kita meleset dalam mengikuti garis-garis pada gambar yang akan diperbesar atau diperkecil sehingga hasilnya kurang pas atau persisi seperti bentuk aslinya.
a.       Teknik Kotak-Kotak
Untuk menggunakan teknik ini kita hanya membutuhkan penggaris, pensil dan penghapus serta gambar asli yang akan kita perbesar atau perkecil. Langkah pertama adalah  membuat garis-garis horizontal dan vertical dengan pensil pada gambar asli sehingga membentuk kotak-kotak sehingga membentuk gambar kotak-kotak. Pada deretan kotak paling atas, kita beri nama tiap kotak dengan abjad atau angka. Kita buat kotak-kotak yang sama  pada kertas/karton yang kosong dimana kita akan memperbesar gambar. Kotak-kotak tersebut harus berjumlah sama dengan kotak-kotak  pada gambar asli. Kitapun harus memberikan nama kotak-kotak deretan atas dan kiri pada lembar ini.
Kita dapat mulai membaca  dari deretan atas baru kemudian deretan samping atau sebaliknya. Misalnya kotak CD, CE, CF dan sebagainya. Kita sudah bisamulai menggambar dengan mencontoh gambar asli kotak demi kotak.
b.      Teknik proyeksi
Apabila kita mempunyai opaque , maka kita dapat langsung memproyeksikan  gambar dengan cara meletakkan gambar tersebut pada meja opaque. Pada dinding tempat gambar tersebut diproyeksikan , kita tempelkan kertas/karton yang akan kita gambar. Setelah gambar terproyrksi pada kertas/karton tersebut, kita dapat memulai menjiplaknya.
Jika kita menggunakan overhead (OHP), kita harus mengubah gambar tersebut ke dalam transparansi. Caranya bisa dengan memfoto copy gambar tersebut dengan kertas transparansi sebagai hasilnya. Jika enlarge photo yang kita pergunakan, maka gambar harus kita ubah ke dalam bentuk klise. Caranya ialah dengan memfoto gambar tersebut dengan film negative. Demikian juga apabila kita menggunakan proyektor slide atau film strip, maka gambar harus kita foto terlebih dahulu dengan film positif agar hasilnya bisa diproyeksikan ke dinding.
Dari ketiga teknik tersebut , yang paling mudah mencari peralatannya adalah teknik kotak-kotak. Akan tetapi yang paling mudah mengerjakannya ialah teknik proyeksi karena kita bisa menentukan ukuran perbesaran gambar dengan mudah dan langsung menjiplak gambar tersebut.

No comments:

Post a Comment

Entri Populer