Surat
untuk adam I
Adam
Maafkan aku jika coretan ini memanaskan
hatimu. Sesungguhnya aku adalah hawa, temanmu yg kau pinta semasa kesunyian di
syurga dahulu. Aku asalnya dari tulang rusukmu yg bengkok, jadi tidak heranlah
jika perjalanan hidupku senantiasa inginkan bimbingan darimu, senantisa mau
terpesona dari landasan, karena aku buruan syaitan.
Adam
Maha suci Allah yg mentakdirkan kaumku
lebih banyak dari kaummu di akhir zaman, itulah sebenarnya ketelitian Allah dalam
urusannya, jika bilangan kaummu mengatasi kaumku niscaya merahlah dunia karena
darah manusia, kacau balaulah suasana, adam sama adam bermusuhan karena hawa.
Buktinya cukup nyata dari peristiwa habil dan qabil sehinggalah pada zaman cucu
cicitnyapun haruskan adam beristri lebih dari satu tapi tdk lebih dari 4 pada
suatu waktu.
Adam
Bukan karna ramainya isterimu yg
membimbangkan aku, bukan karna sedikitnya bilanganmu yg merinsingkan aku tapi aku risau, gundah dan gulana menyaksikan
tingkahmu.
Aku sejak dulu lagi sudah tau bahwa aku
mesti tunduk ketika menjadi isterimu, namun terasa sangat berat pula untukku
menyatakan isi perkara.
Adam
Aku tau bahwa kau tau dlm al qur’an yg
menyatakan kaum lelaki adlh yg menguasai terhadap kaum wanita. Kau di beri
amanah untuk mendidik aku, kau di beri tanggung jawab untuk menjaga aku,
memerhati dan mengawasi aku agar senantiasa dlm ridho tuhanku dan tuhanmu. Tapi
adam, nyata dan rata-rata apa yg sudah jadi pd kaumku kini, aku dan kaumku
telah ramai mendurhakaimu, ramai yg telah menyimpang dari jalan yg di tetapkan,
asalnya allah menghendaki aku tinggal di rumah. Di jalan-jalan, pasar-pasar, di
bandar bukan tempatku. Jika terpaksa aku keluar rumah seluruh tubuhku meski
tertutup dari ujung kki sampai ujung rambut, tapi realitinya kini, hawa lebih
dari sepatutnya. Adam mengapa kau biarkan aku begini?? Aku jadi ibu, aku jadi
guru, itu sudah tentu katamu. Aku jadi ibu dan guru untuk anak mu. Tapi
sekarang di waktu yg sama, aku ke muka menguruskan hal negara, aku ke hutan
memikul senjata, padahal kau duduk saja. Ada di antara kau yg menganggur tiada
kerja, kau perhatikan saja aku panjat tangga di pejabat bomba, kainku tinggi
menyinsing peha mengaman. Apakah sudah hilang kasih sucimu terhadapku??
Adam
Marahkah kau jika kukatakan andainya hawa
terpesona, maka adam yg patut tanggung! Kenapa?? Mengapa beegitu adam?? Ya !
ramai org berkata jika anak jahat maka emak bapak tak pandai didik,jika murid
bodoh guru yg tak pandai mengajar!
Adam
Kau selalu berkata , hawa memangnya
degil, tak mahu dengar kata, tak mudah makan nasihat, kepala batu, pada hematku
yg dhoif ini adam , seharusnya kau tanya dirimu , apakah didikanmu terhadapku
sama seperti didikan NABI MUHAMMAD SAW
terhadap isteri – isterinya ?
Adakah adam melayani hawa sama seperti
psikologi MUHAMMAD terhadap mereka ?
Apakah akhlak ‘’ adam boleh dijadikan
contoh terhadap kaum hawa ?
Adam
Kau sbenarnya imam dan aku adalah makmum
mu , aku adalah pengikut2 mu karna kau adalah ketua . jika kau benar maka benar
lah aku , jika kau lalai maka lalailah aku . kau pnya klbihan akal mana kala
aku kelebihan nafsu akal mu sembilan nafsumu satu. AKU.. akalku satu nafsuku
beribu! dari itu adam pimpinlah tanganku karena
aku sering lupa dan lalai. Sering aku tergelincir diolak sorong oleh
nafsu dan kuncu2nya bimbinglah daku agar menyelami kalimah allah pendengarkan
lah daku kalimah syahdu dari tuhanmu agar menerangi hidupku tiuplah roh jihad
ke dalam dadaku agar aku menjadi mujahidah kekasih ALLAH
Adam
Andainya kau masih lalai dgn karnamu sendiri , masih segan
mengikuti langkah para sahabat . masih
gentar mencegah mungkar maka kita tunggu dan lihatlah dunia ini akan hancur
bila kaumku yg akan memerintah . malulah engkau adam . malulah engkau pada
dirimu sendiri dan pada tuhanmu yg engkau agungkan itu.
baca juga artikel tentang:
No comments:
Post a Comment