PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan-perusahaan
secara berkesinambungan menciptakan strategy-strategy baru untuk memperbaiki
arus kas mereka, dalam rangka meningkatkan kekayaan pemegang saham. Sejumlah
strategy mengharuskan dilakukannya ekspansi dalam pasar local. Strategy
semacam ini biasanya dapat diimplementasikan tanpa banyak kesulitan karena
informasi mengenai pasar telah terlebih dahulu diketahui,dan cara operasi
tidak perlu banyak dirubah. Strategy-strategy lain mengharuskan penetrasi ke dalam
pasar asing, karena pasar luar negeri bisa sangat berbeda dari pasar lokal,
pasar luar negeri menciptakan kesempatan timbulnya peningkatan arus kas
perusahaan. Banyak hambatan masuk ke dalam pasar luar negeri telah dicabur
atau berkurang dewasa ini, yang mendorong perusahaan-perusahaan untuk
memperluas perdagangan internasional.
Kemudian, pelaksanaan pengelolaan keuangan negara pasca Reformasi
Manajemen Keuangan Pemerintah yang diikuti lahirnya UU No.17 tahun 2003
tentang Keuangan Negara dan UU No.1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
telah berjalan hampir satu setengah tahun. Sebagaimana dipahami UU Keuangan
Negara No.17 tahun 2003 dan UU Perbendaharaan Negara nomor 1 tahun 2004 adalah
untuk memenuhi kebutuhan pengelolaan keuangan negara yang sesuai dengan
tuntutan perkembangan demokrasi,ekonomi dan teknologi moderen. UU No.17/2003
tentang Keuangan Negara telah merubah sistem dan pola pengelolaan keuangan
negara. Sistem yang diusung dalam UU tersebut adalah sistem penganggaran
berbasis kinerja (performance budgeting system) yang menjadikan kinerja
sebagai fokus sehingga seluruh potensi harus diarahkan untuk mendukung agar
kinerja yang diinginkan dapat tercapai.
Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa kinerja yang dicanangkan
tercapai dengan pendanaan yang dialokasikan secara efisien dan efektif.
Sejalan dengan ketentuan yang diatur dalam UU No.17 tahun 2003, Menteri
Keuangan sebagai pembantu Presiden dalam bidang keuangan pada hakikatnya
adalah Chief Financial Officer (CFO) Pemerintah RI sedangkan setiap
Menteri/Pimpinan Lembaga adalah Chief Operacional Officer (COO) untuk statu
bidang tugas pemerintahan. Untuk meningkatkan akuntabilitas dan menjamin
terselenggaranya saling uji (check and balance) dalam proses pelaksanaan
anggaran, perlu dilakukan pemisahan secara tegas antara pemegang kewenangan
administratif yang diserahkan kepada kementrian/lembaga dan pemegang
kewenangan kebendaharaan yang diserahkan kepada kementrian keuangan.
(memproduksi
dan menjual barang di Negara-negara lain). Konsekuensinya banyak perusahaan
nasional berubah menjadi perusahaan multinasional (multinational
corporation-MNC), yang didefinisikan sebagai perusahaan-perusahaan yang
terlibat dalam suatu bentuk bisnis internasional.
B. Rumusan Masalah
1.
Pengertian Keuangan Internasional
2.
Alasan Perusahaan Go Internasional
3.
Manajemen Keuangan Internasional
4.
Perbedaan Keuangan Internasional Dengan Keuangan
Domestik
5.
Alternatif Pendanaan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Keuangan Internasional
Keuangan
internasioanl merupakan instrumen yang digunakan untuk membahas
aruInternasional. uang dengan skala yang besar dalam hubungan Internasional.
Terjadi banyak problem-problem yang menyangkut permasalahan keuangan global
yang dipengaruhi ekonomi politik sehingga memerlukan perhatian lebih khusus
terhdap permasalahn tersebut. Problem-problem yang terjadi menyangkut keuangan
internasional sudah terjadi beberapa abad terakhir ini, masalah tersebut
timbul dikarenakan terdapat kepentingan-kepentingan dari tiap-tiap Negara di
dunia sehingga menyebabkan permasalahn yang bersifat global. Pemerintah terus
berusaha mencarai cara yang efisisen untuk mengatur dan menentukan kelancaran
dari arus keuangan Internasional.
Cara
atau sistem yang bersifat efisien dan stabil dalam keuangan Internasional
harus dapat menyelesaikan 3 permasalahan teknis antara lain sebagai berikut :
1. Likuiditas : Sistem keuangan ini
memberikan suplai terhadap mata uang yang memadai dan tidak menimbulkan dampak
inflasi, membuat penyesuaian, membuat metode untuk menyelesaikan permasalahan
terhadap ketidak seimbangan neraca pembayaran sehingga dapat menjamin likuiditas
keuangan.
2. Peraturan : setiap permasalahan harus
dapat diselesaikan dengan sistem keuangan internasional yang beroperasi secara
efisien dan terintegrasi terhadap perekonomian dunia setiap rezim dan sistem
keuangan Internasional suatu Negara bergantung pada peraturan dan tatanan
politik yang berlaku dalam Negara tersebut. Karena sistem mmoneter
internasional berpengaruh terhadap kepentingan suatu Negara dan terdapat
timbal balik berupa usaha dari Negara-negara yang mencoba untuk mempengaruhi
system yang berlaku.
3. Kepercayaan : dalam hal ini Negara
harus bertanggung jawab dan dapat dipercaya dalam menciptakan arus keuangan
global yang stabil, mengatur laju peredaran mata uang dan menghindarkan dari
dampak buruk inflasi.
Keuangan
internasional memiliki pengaruh dalam ekonomi dan politik pada saat era pra
modern. Ketersediaan keuangan internasioanal ditentukan oleh arus perdagangan
global, yang relatif bebas dari campur tangan pemerintah. Sehingga pemerintah
sangat terbatas dalam melakukan manipulasi terhadap keuangan. Perkembangan
keuangan Internasional hinnga decade terakhir tidak lepas dari hegemoni Negara
Amerika serta kuatnya
pengaruh dolar dalam sirkulasi keuangan Internasional.
Eksploitasi Amerika sebagai banker dunia telah memberikan dampak antara lain :
a) Merusak sistem Bretton wood .
b) Transformasi PBB dari kreditur menjadi
debitur.
c) Tumbuhnya perekonomian Negara Jepang
secara pesat.
Perkembangan
ekonomi yang telah membawa membawa masalah terhadap perekonomian global yang
berdampak pada ketidaksignifikannya laju keuangan internasional terjadi pada
tahun 60-an masalah ini dibutuhkan suatu kebijaksanaan yang mampu memberikan
solusi masalah tersebut.
Keuangan
Internasional penting bagi antara lain sebagai berikut :
1. Ekspansi Perusahaan Multinasional (
Multi Nasional Corporation atau MNC) ke Negara-negara Sedang Berkembang.
2. Ekspansi Ideologi globalisasi
3. Perdaganan Internasional (ekspor-impor)
Selanjutnya, sistem Keuangan
Internasional adalah struktur, instrument, institusi dan perjanjian yang
menentukan kurs atau nilai berbagai mata uang didunia , termasuk juga
penyrsuaian aliran modal dan perdagangan Internasional dan neraca pembayaran. Dimana,
system tersebut dirancang oleh kaum Kapitalis global untuk mempermudah
pengembangan Kapitalnya melalaui lembaga Internasiona Minetary Fund atau IMF
dan Bank Dunia.
Bermacam-macam sistem keuanga
Interansional yang lazim digunakan antara lain adalah sebagai berikut :
·
Fixed Exchange rate
(Kurs Tetap) yaitu :
a) Pemerintah menjaga nilai mata uang pada
tingkat yang ditetapkan membeli atau menjual valuta asing.
b) Kebijakan pemerintah dalam menjalankan
devaluasi atau revaluasi :
-
Membiayai
deficit transaksi berjalan melalui pinjaman luar negeri
-
Pengetahuan
anggaran belanja Negara seperti, pengendalian upah dan pengendalian kurs.
·
Floating exchange rate or free floa, (kurs
mengambang bebas) maksudnya, permintaan dan penawaran pasar valas dipengaruhi
oleh tingkat harga, suku bunga dan pertumbuhan ekonomi.
·
Managed float or dirty float (mengambang
terkendali)
a) Untuk mengurangi fluktuasi kurs dan
tidak stabilnya perekonomia.
b) Intervensi Bank Sentral :
-
Mengurangi
fluktuasi harian (smooting out daily
fluctuations)
-
Cenderung
melawan angin (leaning agains the wind)
-
Tertambat
tak resmi (unofficial pegging)
·
Target zona arrangement
(pengaturan zona target)
·
Pegged (kurs
terlambat) maksudnya, suatu Negara menetapkan nilai mata uangya berdasarkan
nilai mata uang satu atau kelompok Negara. Dollar AS dipakai menajdi patokan
nilai mata uang 50 negara,.
·
Crawing peg
(kurs tertambat merangkak) yaitu, suatu Negara menetapkan nilai mata uangnya
dikaitkan dengan nilai mata uang Negara lain tetapi diadaka perubahabn tahap
demi tahap.
·
Pegged to a basket
(kurs tertambat pada sekeranjang mata uang) yaitu, sekitar 34 Negara
menambatkan mata uangnya pada sekeranjang mata uang Negara mitra dagang
mereka.
B.
Alasan Perusahaan Go Internasional
Perusahaan yang memasuki bisnis internasional pada
umumnya terlibat atau melibatkan diri secara bertahap. Dan perusaahaan
itu juga mempunyai alasan dalam memasuki bisnis go internasional. Alasan mengapa perusahaan melakukan go internasional
adalah sebagai berikut :
1. Memperluas pasar karena pasar
dalam negeri yang sudah jenuh sementara pertumbuhan foreign market terus
meningkat.
2. Untuk mencari bahan baku dari berbagai
Negara untuk memenuhi kebutuhan perusahaan induk.
3. Untuk mencari teknologi baru
karena tidak satupun bangsa di dunia ini yang memiliki teknologi di segala
bidang usaha.
4. Peningkatan efisiensi produksi
dengan melakukan relokasi perusahaan ke negara lain yang memiliki biaya input
lebih rendah.
5. Menghindari hambatan politik
dan peraturan pemerintah.
6. Untuk melakukan diversifikasi.
7. Melayani permintaan konsumen dengan
memperluas daerah pemasaran/penjualan keluar
Negara tempat perusahaan induk berada.
8. Memperoleh akses bahan baku dan faktor
produksi lain dengan cost yang lebih rendah.
9. Mendapatkan akses pengetahuan dan
teknologi untuk meningkatkan daya saing perusahaan.
10. Kesempatan untuk tumbuh dan berkembang
lebih cepat jika pemasaran dilakukan ke luar negeri dan kurangnya
ketergantungan pada ekonomi dalam negeri.
Alasan yang lain juga, mengapa perusahaan melakukan
go internasional adalah sebagai berikut :
a) Untuk
memperoleh manfaat tertentu misalnya menarik investor dari luar nege.
b) Memiliki produk yang unik dan sumber yang tidak ada
di Negara lain.
c) Memanfaatkan kemajuan teknologi komunikasi dan
transportasi.
d) Informasi ekslusif tentang pasar internasional
misalnya sumber bahan mentah baru.
e) Komitmen manajemen untuk terjun ke arena
internasional.
f) Memanfaatkan kemudakah regulasi ekspor yang
diberikan pemerintah.
g) Memperoleh skala ekonomis dalam produksi.
h) Meningkatkan citra perusahaan.
i)
Memperoleh
peluang riset misalnya dengan menguji produk di pasar asing.
j)
Mengekspor
teknologi ke Negara berkembang.
k) Meningkatkan pengaruh politik perusahaan.
C.
Manajemen Keuangan Internasional
Manajemen
keuangan internasional merupakan perencanaan, pengorganisasian, dan
pengendalian keuangan perusahaan multi nasional ( Multi National Corporation atau yang biasa disebut MNC). Perusahaan
Multi nasiona ini ialah perusahaan yang beroperasi diseluruh dunia. Mereka
adalah perusahaa-perusahaan yang dimiliki oleh kaum kapitalis global yang
pusatnya di Kanada, Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Italia Perancis dan
Inggris. Perusahaan-perusahaan itu lazim disebut konglomerat global atau
kapitalis global. Mereka tidak mengenal Negara, bangsa, tanah air, dalam
mengembangkan kapitalnya. Dewasa ini perusahaan-perusahaan tersebut menguasai
ekonomi dunia dan menguasai ekonomi Negara-negara sedang berkembang di afrika,
asia, damn Amerika Latin. Tujuan mereka ynag urama adalah mencari keuntungan.
Manajemen
keuangana internasional meliputi aktivitas adalah sebagai berikut :
a) Aliran finansial yaitu, arus masuk
modal dan pinjaman.
b) Aliran riil yaitu, arus masuk barang
dagangan barang ( bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi).
c) Aliran budaya yaitu, arus masuk ilmu
pengetahuan, tekhnologi, dan budaya ( pola piker dan prilaku).
Hakikatnya
manajemen keuangan internasional adalah ekspor capital, budaya, dan barang dagangan
dari Negara-negara kapitalis maju ke Negara-negara sedang berkembang. Bagi
Negara sedang berkembang (NSB) hadirnya MNC merupakan bentuk kolonisasi modern yang dibawa oleh proses globalisasi.
Banyak cendekiawan berinisiatif melawannya. Mereka mengatakan bahwa
Globalisasi adalah rekayasa manusia MNC untuk menguasai ekonomi, sosial,
politik, dan budaya (pendidikan) Negara-negara sedang berkembang.
Akan
tetapi, dibalik itu semua ada keuntungan-keuntungan adalah sebagai berikut :
a) Dapat memanfaatkan keunggulan
komparatif
b) Transfer ilmu pengetahuan dan teknologi
Selanjutnya
manajemen keuangan internasional itu penting dipelajari karena dapat :
1. Membantu manajer keuangan dalam
memprediksi kejadian-kejadian internasional dan dampak kejadian-kejadian
internasional terhadap keputusan keuangan perusahaan..
2. Mengetahui kelebihan MNC dalam
memberdayakan NSB sehinggan NSB tergantung kepadanya
3. Mengetahui kelebihan MNC dalam
memberdayakan NSB sehinggan NSB tergantung kepadanya.
4. Mengetahui moral bangsa (patriot,
kapitalis birokrat, kapitalis komprador).
5. Memahami karakter MNC yang hanya
berorientasi mencari keuntungan tanpa peduli nasib rakyat yang dikuasainya.
6. Mengetahui aliran dana dari Negara Maju
ke NSB ke Negara Maju.
D.
Perbedaan Keuangan Internasional dengan Keuangan
Domestik
Terdapat
6 faktor yang membedakan keuangan untuk perusahaan internasional dengan
keuangan untuk perusahaan domestik :
a) Perbedaan denominasi mata uang, dengan
demikian analisa nilai tukar (exchange rates) dan pengaruh perubahan nilai
mata uang harus diperhatikan dalam analisa keuangan.
b) Perbedaan bahasa kemampuan
berkomunikasi merupakan faktor kritis dalam setiap transaksi bisnis terutama
bagi perusahaan internasional.
c) Perbedaan budaya (cultural
differences), setiap negara memiliki budaya yang unik dan sangat berpengaruh
terhadap sistem nilai dan peranan bisnis dalam
masyarakat.
d) Peranan pemerintah dalam dunia bisnis.
e) Resiko politik adalah kemungkinan bahwa
perusahaan internasional akan diambil alih oleh negara dimana perusahaan itu
berada.
E.
Alternatif Pendanaan
Perusahaan
mungkin memilih untuk menggunakan sumber dana (kredit) dari luar negeri,
dengan pertimbangan bahwa suku bunganya lebih murah apabila dibandingkan
denagn suku bunga kredit di dalam negeri. Meskipun demikian perlu diperhatikan
kemungkinan depresiasi mata uang rupiah, dan seberapa besar diharapakan ,
terhadap mata uang asing yang kita pinjam. Jadi, apabila kita pinjam dalam
bentuk US$ dan membayar bunga 6,5% pertahun, maka tingkat bunga yang kita
tanggung sebenarnya berkisar 6% +6,5% =12,5%. Apabila angka ini masih cukup
rendah jika dibandingkan dengan bunga kredit dalam rupiah, tidak mengherankan
apabila banyak perusahaan yang berusaha
untuk memperoleh kredit dalam bentuk valuta asing. Berbagai keputusan dapat
kita ambil apabila kita memunyai kewajiban dalam valuta asing (US$ misalnya).
Untuk
mendanai investasi di luar negeri, perusahaan dapat memilih alternatif
pendanaan sebagai berikut :
1. Perusahaan menghimpun dana di Negara
asal, dan menyalurkan ke Negara tempat melakukan investasi. ini berarti bahwa
perusahaan Inggris yang melakukan investasi di Indonesia akan menghimpun dana
di Inggris untuk dipergunakan membiayai investasi di Indonesia. Masalahnya
adalah bahwa kurs rupiah melemah terhadap poundsterling, sehingga perusahaan
akan dihadapkan pada risiko valuta asing. Meskipun perusahaan mungkin menjual
valuta asing secara forward tetapi
umumnya sulit untuk melakukan transaksi forward
yang melebihi satu tahun.
2. Perusahaan menghimpun dana di Negara
pengundang untuk diinvestasikan dinegara pengundang. Dalam contoh diatas, ini
berarti perusahaan Inggris menghimpun dana di Indonesia (misalnya menerbitkan
obligasi di Indonesia) dan menggunakannya untuk investasi di Indonesia. Cara
ini merupakan cara yang umum dipergunakan untuk melakukan hedging
(perlindungan), lebih-lebih apabila arus kas dari investasi tersebut
diharapkan akan berwujud dalam rupiah. Hanya saja perusahaan tidak dapat
melakuka n hedging seratus persen,
karena tetap ada sebagian modal sendiri yang dibawa dari Inggris (dan
karenanya dinyatakan dalam poundsterling).
3. Mencari dana dari Negara ketiga, dimana
suku bunga pinjaman paling rendah. Meskipun demikian perlu dimengerti bahwa
rendahnya tingkat bunga mungkin mencerminkan pengharapan rendahnya inflasi
dinegara tersebut. Misalnya perusahaan Inggris tersebut meminjam dari Bank di
Jepang yang menawarkan suku bunga hanya 6% pertahun. Misalkan angka ini bahkan
lebih rendah dari bunga pinjaman di Inggris. Meskipun demikian belum tentu
pilihan tersebut merupakan pilihan yang terbaik, karena denga berjalannya
waktu, nilai Yen mungkin mengalami apresiasi terhadap poundsterling. Apabila
teori paritas tingkat bunga belaku, maka akhirnya perbedaan suku bunga hamper tidak
ada.
Bagi perusahaan-perusahaan
internasiona Amerika Serikat, mereka dapat memilih apakah akan meminjam dollar
dari dalam negeri (ke Bank di AS), atau meminjam dlam Eurodollar. Eurodollar merupakan dollar yang
didepositokan diluar Amerika Serikat deposannya menerima bunga dalam dollar.
Bank-bank di Eropa yang menerima depositio tersebut akan meminjamkannya juga
dalam dollar. Nasabah Bank-Bank tersebut adalah perusahaan-perusahaan besar dan
pemerintah. Tingkat bunga yang dikenakan adalah tingkat bunga mengambang.
Misalnya dikatakan bahwa tingkat bunga Eurodollar
adalah 0,5% diatas London Interbank
offered rate (LIBOR, atau tingkat bunga antarbank di London).
DAFTAR
PUSTAKA
Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti.2012.Dasar-Dasar
Manajemen Keuangan.Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Darsono.2009.Manajemen
Keuangan.Jakarta: Nusantara Consulting
Miskhin, Fredric S.2011.Ekonomi Uang,Perbankan,Pasar Keuangan.Jakarta:Salemba Empat
http://karyailmiah-irfan.blogspot.com/2010/11/manajemen-keuangan-internasional.html
http://aryaajus.blogspot.com/2010/01/pentingnya-manajemen-keuangan.html
http://aryaajus.blogspot.com/2010/01/pentingnya-manajemen-keuangan.html
Saya akan sangat merekomendasikan layanan pinjaman Mr Pedro kepada siapa pun yang membutuhkan bantuan keuangan, dan mereka akan membuat Anda tetap di atas direktori tinggi untuk kebutuhan lebih lanjut. Sekali lagi, saya memuji diri Anda dan staf Anda untuk layanan dan layanan pelanggan yang luar biasa, karena ini adalah aset besar bagi perusahaan Anda dan pengalaman yang menyenangkan bagi peminjam seperti saya. Berharap yang terbaik untuk masa depan Anda. Pak Pedro adalah cara terbaik untuk mendapatkan pinjaman mudah, ini email mereka. pedroloanss@gmail.com Atau WhatsApp: +18632310632 Terima kasih telah membantu saya dengan pinjaman sekali lagi dengan tulus hati saya selamanya berterima kasih.
ReplyDeleteAnda dapat menghubungi Mr Pedro Jerome untuk bantuan keuangan berikut seperti Home Loan, Car Loan, Business Loan, Personal Loan, Merchant Loan, Loan.