Friday 5 January 2018

MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN BENTUK PENDANAAN PERUSAHAAN JANGAKA MENENGAH


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Hampir sebagian besar perusahan tidak bisa memperoleh sumber dana tanpa penggunaan jaminan. Untuk itu mereka harus memberikan berbagai jaminan kepada pihak pemberi dana. Kredit jangka menengah merupakan kredit yang menggunakan jaminan. Istilah jangka menengah menunjukkan bahwa kredit yang menggunakan  jaminan. Istilah jangka menengah merupakan kredit tersebut terjangkau waktu satu tahun atau lebih. Tetapi umumnya kurang dari 10 tahun. Waktu itu memang tidak ada dasarnya. Sehingga mungkin saja pembaca menjumpai bagian jangka waktu yang berbeda. Tidak ada pembatasan yang pasti antara antara jenis sumber dana usaha jika di bagi menurut waktu. Jangka pendek, jangkah menengah. Yang termasuk dalam kelompok sumber dana janka menengah antara lain adalah leasing dan kredit bank berjangka maksimal lima tahun.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana bentuk pendanaan perusahaan ?
2.      Bagaimana bentuk pendanaan perusahaan jangaka menengah ?
3.      Bagaimana bentuk pendanaan perusahaan jangka panjang ?



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Pendanaan Perusahaan
Didalam suatu perusahaan, manajemen selalu dihadapkan pada masalah bagaimana mempergunakan dana yang ada dengan sebaik-baiknya, jadi berkaitan dengan penggunaan dana agar sasaran perusahaan bisa dicapai dan bagaimana mendapatkan dana tambahan untuk memenuhi kebutuhan dan peluang (opportunity) yang dihadapi perusahaan, jadi lebih berkaitan pada sumber dana.
Oleh karena itu sebagai pelengkap laporan keuangan kita sebaiknya menyusun pula laporan sumber dan penggunaan dana. Dengan demikian kita bisa mengetahui apakah perusahaan sedang berkembang atau mengalami masalah dalam dana. Disamping itu kita bisa mengetahui bagaimana manajemen selama satu periode mempergunakan dana perusahaan dan dari mana saja dana itu di dapatkan.
Kalau kita melihat posisi keuangan perusahaan pada satu periode (Neraca), maka jelaslah bahwa:

1.      Dana yang diperoleh perusahaan pertama-tama berasal dari investor/pemilik, selain itu dana diperoleh juga dari kreditur.
2.      Dana yang dimiliki perusahaan dipergunakan untuk memiliki harta perusahaan.
Sehingga jelaslah bahwa seorang manajer keuangan bertanggung jawab akan:
a.        Keputusan Pembelanjaan.
Yaitu keputusan yang harus diambil berkenaan dengan sumber dana yang dibutuhkan perusahaan
b.       Keputusan Investasi.
Yaitu berkaitan dengan pengaturan penggunaan dana agar resiko usaha yang dihadapi seminimal mungkin.
c.       Keputusan Operasi.
Yaitu bagaimana dana yang diperlukan dapat terpenuhi dan bagaimana dana tersebut dioperasikan untuk mencapai sasaran perusahaan.
Jadi untuk mengetahui darimana saja sumber keuangan perusahaan berasal dan untuk apa saja dana yang dipergunakan, kita bisa melihatnya dengan membandingkan neraca awal periode dengan neraca akhir periode.
B.     Sumber-Sumber Pendanaan Perusahaan
1.      Pendanaan Jangka Pendek
Sumber dana pendek merupakan sumber dana yang tertanam di dalam perusahaan maksimum satu tahun. Ada beberapa jenis sumber dana jangka pendek yang sering dipergunakan oleh perusahaan seperti:
a.       Accrual Account, adalah merupakan jenis hutang bebas bunga, seperti misalnya kebiasaan perusahaan membayar gaji karyawannya mingguan, atau bulanan. Dengan demikian dalam neracanya akan tampak rekening upah sebagai hutang gaji yang belum dibayarkan, Rekening ini akan meningkat secara otomatis jika kegiaatan perusahaan juga meningkat. Sebelum waktu pembayar gaji tersebut, perusahaan dapat menggunakan dana tersebut tanpa biaya bunga, dalam arti bahwa perusahaan tidak perlu membayar bunga atas hutang gaji.
b.      Commercial Paper, satu bentuk promissory note tanpa jaminan yang dikeluarkan oleh perusahaan besar, profitable dan dijual kepada perusahaan lain seperti asuransi, pensiun funds, money market mutual funds dan kepada bank. Commercial paper ini biasanya dikeluarkan dalam satuan yang relatif besar dengan bunga yang lebih rendah
c.       Factoring yang sering diterjemahkan dengan anjak piutang. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No 1251/KMK.013/1988 tanggal 20 Desember 1988, yang dimaksud  deangan perusahaan anjak piutang adalah badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan dalam bentuk pembelian dan atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam atau luar negeri, di samping penatausahaan penjualan kredit serta penagihan piutang  perusahaan nasabah. Kegiatan factoring biasa dilakukan oleh perusahaan anjak piutang dan bank. Perusahaan anjak piutang harus mendapat persetujuan Menteri keuangan dan berbentuk perseroan atau koperasi.
d.      Hutang Dagang, adalah sumber pembiayaan jangka pendek yang paling besar bagi perusahaan. Misalnya perusahaan seringkali dapat membeli persediaan yang diperlukan secara kredit dari perusahaan lain, sebagai contoh misalnya perusahaan melakukan pembelian setiap hari Rp 100.000,- dengan syarat pembayaran net 30. Ini berarti bahwa perusahaan dapat membayar pada setiap akhir bulan. Dengan demikian secara keseluruhan perusahaan akan memiliki hutang dagang sebesar tiga puluh kali pembelian harian atau sebesar Rp 3.000.000,-
e.       Hutang Bank, adalah sumber dana jangka pendek yang biasanya dikeluarkan oleh bank-bank komersial. Biaya hutang jangka pendek ini sangat bervariasi untuk berbagai peminjam pada suatu waktu tertentu. Secara teoritis tingkat bunga akan cenderung tinggi bagi peminjam yang beresiko tinggi dan sebaliknya relatif rendah untuk peminjam yang bonafide. Begitu juga tingkat bunga pinjaman untuk jumlah yang kecil relatif lebih besar dibanding dengan tingkat bunga pinjaman dengan jumlah yang besar karena biaya tetap yang berkaitan dengan pemerosesan pinjaman ini adalah sama.
2.      Jangka Menengah
Sumber dana jangka menengah adalah merupakan sumber dana yang tertanam di dalam perusahaan lebih dari 1 tahun dan kurang dari 10 tahun. Biasa pengelolaannya berdasarkan jangka kredit dari bank maksimal 5 tahun. Adapun jenis dari pendanaa jangka menengah ini adalah :
a.       Term loan ini biasanya disediakan oleh bank komersial, perusahaan asuransi, dana pensiun, lembaga pembiayaan pemerintah dan supplier perlengkapan. Dipandang dari biaya modalnya, term loan ini memiliki biaya yang lebih rendah dari pada modal saham ataupun obligasi. Hal ini disebabkan karena jika perusahaan harus mengeluarkan saham atau obligasi, maka harus membayar biaya emisi, pendaftaran dan biaya lain yang berkaitan pengeluaran saham atau obligasi. Selain itu tidak semua perusahaan memenuhi persyaratan untuk menjual saham dan obligasi. Dengan demikian untuk keperluan dana yang tidak terlalu besar, penjualan saham dan obligasi ini biayanya terlalu besar.
b.      Equipment loan adalah pembiayaan yang dipergunakan untuk pengadaan perlengkapan baru. Equipment loan biasanya diberikan untuk perlengkapan yang dengan mudah diperjual belikan. Equipment loan ini biasanya diberikan oleh bank komercial, penjual perlengkapan, perusahaan asuransi, dana pensiun dan lembaga pembiayaan lainnya. Ada dua instrumen yang dapat dipergunakan untuk membiayaai equipment ini yaitu melalui kontrak penjualan kondisional dan hipotek barang bergerak.
c.       Modal Ventura, adalah merupakan bentuk pembiayaan penyertaan modal yang bersifat sementara ke dalam Perusahaan Pasangan Usaha (PPU). Setelah PPU tersebut mandiri baik dari segi pasar, pengelolaan serta telah memiliki modal usaha yang cukup, maka saham PPU yang dimiliki oleh Perusahaan Modal Ventura akan dijual kembali kepada PPU atau pihak lain
3.      Jangka Panjang
Sumber dana jangka panjang adalah sumber dana yang tertanam dalam perusahaan lebih dari 10 tahun. Terdapat berbagai jenis sumber dana jangka panjang yang tersedia bagi perusahaan seperti :
a.       Obligasi, yaitu surat tanda hutang yang dikeluarkan oleh perusahaan sejumlah tertentu dan akan jatuh tempo pada waktu tertentu dan memberikan pendapatan sebesar bunga tertentu. Jatuh tempo obligasi umumnya 10 sampai 30 tahun, tetapi ada juga obligasi yang jatuh tempo 7 sampai 10 tahun. Obligasi sebenarnya sama dengan hutang jangka panjang yang diperoleh bank, hanya saja obligasi ini penjualannya dipublikasikan dan dijual kepada investor langsung. Tingkat bunga obligasi biasanya tetap dan dibayarkan satu tahun sekali atau dua kali dalam satu tahun. Terdapat dua jenis obligasi yakni :
1.      Mortgage bond adalah obligasi yang dijamin sengan sekelompok asset. Dengan demikian seandainya debitur atau peminjam tidak mampu membayar kembali hutang dan bunganya, kreditur dapat memaksa perusahaan untuk menjual asset yang dijadikan jaminan.
2.      debenture bond, yaitu obligasi tanpa jaminan. Perbedaan lain dengan mortgage bond adalah bunga debenture bond biasanya lebih tinggi, karena resiko yang yang dihadapi pemegang debenture jelas lebih tinggi dibanding resiko yang dihadapi mortgage bond. Debenture sebagai salah satu jenis hutang jangka panjang masih dapat dibedakan menjadi dua yaitu subordinate debenture dan unsubordinate debenture. Perbedaan ini penting terutama dalam likuidasi, di mana pemegang unsubordinate debenture akan dipenuhi setelah hak pemegang subordinate debenture dipenuhi.

b.      Saham Preferen, sebagai sumber modal jangka panjang perusahaan, saham preferen menduduki posisi antara long term debt dengan saham biasa. Seperti halnya saham biasa, saham preferen juga merupakan bagian dari modal sendiri. Seperti halnya long term debt, saham preferen juga memberikan pendapatan yang relatif konstan di samping itu biaya modal saham preferen enderung lebih tinggi dari pada biaya hutang, karena resiko yang dihadapi pemegang saham preferen lebih besar dari resiko pemegang obligasi. Pemegang saham preferen memiliki preferensi atau prioritas dalam pembayaran difiden.

Terdapat dua jenis saham preferen yaitu saham preferen yang komulatif dan tidak komulatif. Saham preferen komulatif selalu diperhitungkan kewajiban pembayaran dividen sebelum membayar dividen kepada pemegang saham biasa. Jadi misalkan pada satu tahun tertentu perusahaan tidak mampu membayar dividen kepada pemegang saham preferen komlatif ini, maka perusahaan berarti memiliki hutang dan wajib membayarkannya tahun yang akan datang sebelum membagikan dividen kepada pemegang saham biasa. Dalam proses likuidasi, pemegang saham preferen juga didahulukan pembayaran hak-haknya sebelum pemenuhan kewajiban kepada pemegang saham biasa. Saham preferen memiliki beberapa ciri khusus diantaranya adalah : pertama, saham preferen selalu dijual dengan harga pari, kedua, saham preferen memberikan hak suara kepada pemegang saham preferen untuk memilih manajer perusahaan jika pada waktu tertentu perusahaan tidak membagikan dividen. Dengan demikian manajer dipaksa untuk berusaha selalu membayar dividen kepada pemegang saham preferen.

c.       Saham Biasa, adalah merupakan sumber dana yang permanen, karena akan tertanam dalam perusahaan untuk jangka waktu yang tidak terbatas selama perusahaan masih menjalankan kegiatan operasi. Pemegang saham biasa merupakan pemilik perusahaan yang sebenarnya. Pendapatan yang diterima oleh pemegang saham biasa adalah laba setelah dikurangi pajak dan deviden saham preferen seara teoritis, hak-hak pemegang saham biasa adalah sebagai berikut :
1.      Hak suara dalam rapat umum pemegang saham. Dengan hak tersebut, pemegang saham memiliki hak untuk memilih direksi untuk mengendalikan perusahaan.
2.      Hak memperoleh pembayaran dividen atas dasar per lembar saham yang dimiliki dan menentukan dividen payout ratio.
3.      Hak untuk membeli tambahan saham baru yang dikeluarkan perusahaan perusahaan secara proporsional. Jadi setiap emisi saham baru maka pemegang saham lama mempunyai hak untuk membeli sejumlah saham tertentu dijual ke publik.
4.      Hak atas aktiva setelah pembayaran hak yang lebih senior dalam likuidasi. Dengan demikian menerima bagian paling akhir.



DAFTAR PUSTAKA
Http//.www. Manajmen Keuangan Fdp. co.id
Husnan, suad. Pudjiastuti, enny. 2012. Dasar-dasar manajemen keuangan. Yogyakarta : UPP STIM YKPN










No comments:

Post a Comment

Entri Populer