PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Hampir sebagian besar perusahan tidak bisa
memperoleh sumber dana tanpa penggunaan jaminan. Untuk itu mereka harus
memberikan berbagai jaminan kepada pihak pemberi dana. Kredit jangka menengah
merupakan kredit yang menggunakan jaminan. Istilah jangka menengah menunjukkan
bahwa kredit yang menggunakan jaminan. Istilah jangka menengah merupakan
kredit tersebut terjangkau waktu satu tahun atau lebih. Tetapi umumnya kurang
dari 10 tahun. Waktu itu memang tidak ada dasarnya. Sehingga mungkin saja
pembaca menjumpai bagian jangka waktu yang berbeda. Tidak ada pembatasan yang
pasti antara antara jenis sumber dana usaha jika di bagi menurut waktu. Jangka
pendek, jangkah menengah. Yang termasuk dalam kelompok sumber dana janka
menengah antara lain adalah leasing dan kredit bank berjangka maksimal lima
tahun.
B. Rumusan
Masalah
1. Bagaimana bentuk
pendanaan perusahaan ?
2. Bagaimana bentuk pendanaan
perusahaan jangaka menengah ?
3. Bagaimana bentuk pendanaan
perusahaan jangka panjang ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pendanaan Perusahaan
Didalam
suatu perusahaan, manajemen selalu dihadapkan pada masalah bagaimana
mempergunakan dana yang ada dengan sebaik-baiknya, jadi berkaitan dengan
penggunaan dana agar sasaran perusahaan bisa dicapai dan bagaimana mendapatkan
dana tambahan untuk memenuhi kebutuhan dan peluang (opportunity) yang dihadapi
perusahaan, jadi lebih berkaitan pada sumber dana.
Oleh
karena itu sebagai pelengkap laporan keuangan kita sebaiknya menyusun pula
laporan sumber dan penggunaan dana. Dengan demikian kita bisa mengetahui apakah
perusahaan sedang berkembang atau mengalami masalah dalam dana. Disamping itu
kita bisa mengetahui bagaimana manajemen selama satu periode mempergunakan dana
perusahaan dan dari mana saja dana itu di dapatkan.
Kalau kita melihat posisi keuangan perusahaan
pada satu periode (Neraca), maka jelaslah bahwa:
1.
Dana yang diperoleh perusahaan pertama-tama
berasal dari investor/pemilik, selain itu dana diperoleh juga dari kreditur.
2.
Dana yang dimiliki perusahaan dipergunakan untuk
memiliki harta perusahaan.
Sehingga jelaslah bahwa seorang manajer keuangan
bertanggung jawab akan:
a.
Keputusan Pembelanjaan.
Yaitu keputusan yang harus diambil berkenaan
dengan sumber dana yang dibutuhkan perusahaan
b.
Keputusan Investasi.
Yaitu berkaitan dengan pengaturan penggunaan
dana agar resiko usaha yang dihadapi seminimal mungkin.
c.
Keputusan Operasi.
Yaitu bagaimana dana yang diperlukan dapat
terpenuhi dan bagaimana dana tersebut dioperasikan untuk mencapai sasaran
perusahaan.
Jadi
untuk mengetahui darimana saja sumber keuangan perusahaan berasal dan untuk apa
saja dana yang dipergunakan, kita bisa melihatnya dengan membandingkan neraca
awal periode dengan neraca akhir periode.
B.
Sumber-Sumber Pendanaan
Perusahaan
1.
Pendanaan Jangka Pendek
Sumber dana pendek merupakan sumber dana yang
tertanam di dalam perusahaan maksimum satu tahun. Ada beberapa jenis sumber
dana jangka pendek yang sering dipergunakan oleh perusahaan seperti:
a.
Accrual Account, adalah merupakan jenis hutang bebas bunga,
seperti misalnya kebiasaan perusahaan membayar gaji karyawannya mingguan, atau
bulanan. Dengan demikian dalam neracanya akan tampak rekening upah sebagai
hutang gaji yang belum dibayarkan, Rekening ini akan meningkat secara otomatis
jika kegiaatan perusahaan juga meningkat. Sebelum waktu pembayar gaji tersebut,
perusahaan dapat menggunakan dana tersebut tanpa biaya bunga, dalam arti bahwa
perusahaan tidak perlu membayar bunga atas hutang gaji.
b.
Commercial
Paper, satu bentuk promissory note tanpa jaminan yang
dikeluarkan oleh perusahaan besar, profitable dan dijual kepada perusahaan lain
seperti asuransi, pensiun funds, money market mutual funds dan kepada bank.
Commercial paper ini biasanya dikeluarkan dalam satuan yang relatif besar
dengan bunga yang lebih rendah
c.
Factoring yang sering diterjemahkan dengan anjak
piutang. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No
1251/KMK.013/1988 tanggal 20 Desember 1988, yang dimaksud deangan perusahaan anjak piutang adalah badan
usaha yang melakukan usaha pembiayaan dalam bentuk pembelian dan atau
pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan
dari transaksi perdagangan dalam atau luar negeri, di samping penatausahaan
penjualan kredit serta penagihan piutang perusahaan nasabah. Kegiatan factoring biasa dilakukan oleh perusahaan anjak
piutang dan bank. Perusahaan anjak piutang harus mendapat persetujuan Menteri
keuangan dan berbentuk perseroan atau koperasi.
d.
Hutang Dagang, adalah sumber pembiayaan jangka pendek yang
paling besar bagi perusahaan. Misalnya perusahaan seringkali dapat membeli
persediaan yang diperlukan secara kredit dari perusahaan lain, sebagai contoh
misalnya perusahaan melakukan pembelian setiap hari Rp 100.000,- dengan syarat
pembayaran net 30. Ini berarti bahwa perusahaan dapat membayar pada setiap
akhir bulan. Dengan demikian secara keseluruhan perusahaan akan memiliki hutang
dagang sebesar tiga puluh kali pembelian harian atau sebesar Rp 3.000.000,-
e.
Hutang Bank, adalah sumber dana jangka pendek yang
biasanya dikeluarkan oleh bank-bank komersial. Biaya hutang jangka pendek ini
sangat bervariasi untuk berbagai peminjam pada suatu waktu tertentu. Secara
teoritis tingkat bunga akan cenderung tinggi bagi peminjam yang beresiko tinggi
dan sebaliknya relatif rendah untuk peminjam yang bonafide. Begitu juga tingkat
bunga pinjaman untuk jumlah yang kecil relatif lebih besar dibanding dengan
tingkat bunga pinjaman dengan jumlah yang besar karena biaya tetap yang
berkaitan dengan pemerosesan pinjaman ini adalah sama.
2. Jangka
Menengah
Sumber dana jangka menengah adalah merupakan
sumber dana yang tertanam di dalam perusahaan lebih dari 1 tahun dan kurang
dari 10 tahun. Biasa pengelolaannya berdasarkan jangka kredit dari bank
maksimal 5 tahun. Adapun jenis dari pendanaa jangka menengah ini adalah :
a.
Term loan ini
biasanya disediakan oleh bank komersial, perusahaan asuransi, dana pensiun,
lembaga pembiayaan pemerintah dan supplier perlengkapan. Dipandang dari biaya
modalnya, term loan ini memiliki biaya yang lebih rendah dari pada modal saham
ataupun obligasi. Hal ini disebabkan karena jika perusahaan harus mengeluarkan
saham atau obligasi, maka harus membayar biaya emisi, pendaftaran dan biaya
lain yang berkaitan pengeluaran saham atau obligasi. Selain itu tidak semua
perusahaan memenuhi persyaratan untuk menjual saham dan obligasi. Dengan
demikian untuk keperluan dana yang tidak terlalu besar, penjualan saham dan
obligasi ini biayanya terlalu besar.
b.
Equipment loan adalah pembiayaan yang dipergunakan untuk
pengadaan perlengkapan baru. Equipment loan biasanya diberikan untuk
perlengkapan yang dengan mudah diperjual belikan. Equipment loan ini biasanya
diberikan oleh bank komercial, penjual perlengkapan, perusahaan asuransi, dana
pensiun dan lembaga pembiayaan lainnya. Ada dua instrumen yang dapat
dipergunakan untuk membiayaai equipment ini yaitu melalui kontrak penjualan
kondisional dan hipotek barang bergerak.
c.
Modal Ventura, adalah merupakan bentuk pembiayaan
penyertaan modal yang bersifat sementara ke dalam Perusahaan Pasangan Usaha (PPU). Setelah PPU
tersebut mandiri baik dari segi pasar, pengelolaan serta telah memiliki modal
usaha yang cukup, maka saham PPU yang dimiliki oleh Perusahaan Modal Ventura
akan dijual kembali kepada PPU atau pihak lain
3. Jangka Panjang
Sumber dana jangka panjang adalah sumber dana
yang tertanam dalam perusahaan lebih dari 10 tahun. Terdapat berbagai jenis
sumber dana jangka panjang yang tersedia bagi perusahaan seperti :
a.
Obligasi, yaitu surat tanda hutang yang dikeluarkan
oleh perusahaan sejumlah tertentu dan akan jatuh tempo pada waktu tertentu dan
memberikan pendapatan sebesar bunga tertentu. Jatuh tempo obligasi umumnya 10
sampai 30 tahun, tetapi ada juga obligasi yang jatuh tempo 7 sampai 10 tahun.
Obligasi sebenarnya sama dengan hutang jangka panjang yang diperoleh bank,
hanya saja obligasi ini penjualannya dipublikasikan dan dijual kepada investor
langsung. Tingkat bunga obligasi biasanya tetap dan dibayarkan satu tahun
sekali atau dua kali dalam satu tahun. Terdapat dua jenis obligasi yakni :
1. Mortgage bond adalah obligasi yang dijamin sengan
sekelompok asset. Dengan demikian seandainya debitur atau peminjam tidak mampu
membayar kembali hutang dan bunganya, kreditur dapat memaksa perusahaan untuk
menjual asset yang dijadikan jaminan.
2. debenture bond, yaitu obligasi tanpa jaminan. Perbedaan
lain dengan mortgage bond adalah bunga debenture
bond biasanya lebih tinggi, karena resiko yang yang dihadapi
pemegang debenture
jelas lebih tinggi dibanding resiko yang dihadapi mortgage bond. Debenture
sebagai salah satu jenis hutang jangka panjang masih dapat dibedakan menjadi
dua yaitu subordinate
debenture dan unsubordinate debenture. Perbedaan
ini penting terutama dalam likuidasi, di mana pemegang unsubordinate
debenture akan dipenuhi setelah hak pemegang subordinate
debenture dipenuhi.
b. Saham Preferen, sebagai sumber modal jangka panjang
perusahaan, saham preferen menduduki posisi antara long term debt dengan saham
biasa. Seperti halnya saham biasa, saham preferen juga merupakan bagian dari
modal sendiri. Seperti halnya long term debt, saham preferen juga memberikan
pendapatan yang relatif konstan di samping itu biaya modal saham preferen
enderung lebih tinggi dari pada biaya hutang, karena resiko yang dihadapi
pemegang saham preferen lebih besar dari resiko pemegang obligasi. Pemegang
saham preferen memiliki preferensi atau prioritas dalam pembayaran difiden.
Terdapat dua jenis saham preferen yaitu saham
preferen yang komulatif dan tidak komulatif. Saham preferen komulatif selalu
diperhitungkan kewajiban pembayaran dividen sebelum membayar dividen kepada
pemegang saham biasa. Jadi misalkan pada satu tahun tertentu perusahaan tidak
mampu membayar dividen kepada pemegang saham preferen komlatif ini, maka
perusahaan berarti memiliki hutang dan wajib membayarkannya tahun yang akan
datang sebelum membagikan dividen kepada pemegang saham biasa. Dalam proses
likuidasi, pemegang saham preferen juga didahulukan pembayaran hak-haknya
sebelum pemenuhan kewajiban kepada pemegang saham biasa. Saham preferen
memiliki beberapa ciri khusus diantaranya adalah : pertama, saham preferen
selalu dijual dengan harga pari, kedua, saham preferen memberikan hak suara
kepada pemegang saham preferen untuk memilih manajer perusahaan jika pada waktu
tertentu perusahaan tidak membagikan dividen. Dengan demikian manajer dipaksa
untuk berusaha selalu membayar dividen kepada pemegang saham preferen.
c.
Saham Biasa, adalah merupakan sumber dana yang permanen,
karena akan tertanam dalam perusahaan untuk jangka waktu yang tidak terbatas
selama perusahaan masih menjalankan kegiatan operasi. Pemegang saham biasa
merupakan pemilik perusahaan yang sebenarnya. Pendapatan yang diterima oleh
pemegang saham biasa adalah laba setelah dikurangi pajak dan deviden saham
preferen seara teoritis, hak-hak pemegang saham biasa adalah sebagai berikut :
1. Hak suara dalam rapat umum
pemegang saham. Dengan hak tersebut, pemegang saham memiliki hak untuk memilih
direksi untuk mengendalikan perusahaan.
2. Hak memperoleh pembayaran dividen
atas dasar per lembar saham yang dimiliki dan menentukan dividen payout ratio.
3. Hak untuk membeli tambahan saham
baru yang dikeluarkan perusahaan perusahaan secara proporsional. Jadi setiap
emisi saham baru maka pemegang saham lama mempunyai hak untuk membeli sejumlah
saham tertentu dijual ke publik.
4. Hak atas aktiva setelah pembayaran
hak yang lebih senior dalam likuidasi. Dengan demikian menerima bagian paling
akhir.
DAFTAR PUSTAKA
Http//.www. Manajmen
Keuangan Fdp. co.id
Husnan, suad. Pudjiastuti, enny. 2012. Dasar-dasar manajemen keuangan.
Yogyakarta : UPP STIM YKPN
No comments:
Post a Comment