MANAJEMEN KEUANGAN
“PASAR FINANSIAL DAN
PERUSAHAAN”
A.
Pengertian Pasar Finansial dan Perusahaan
1.
Pasar Finansial
Pasar keuangan (finansial) adalah pasar di mana orang dan
entitas dapat melakukan perdagangan sekuritas keuangan, komoditas, dan
barang-barang lain yang bernilai sepadan dengan biaya transaksi yang rendah dan
dengan harga yang mencerminkan pasokan dan permintaan. Efek termasuk saham dan obligasi, dan
komoditas termasuk logam mulia atau barang pertanian.
Ada baiknya
pasar umum (di mana banyak komoditas yang diperdagangkan) dan pasar khusus (di
mana hanya satu komoditas yang diperdagangkan). Pasar bekerja dengan
menempatkan banyak pembeli tertarik dan penjual, termasuk rumah tangga,
perusahaan, dan agences pemerintah, dalam satu tempat, sehingga membuatnya
lebih mudah bagi mereka untuk menemukan satu sama lain. Ekonomi yang
bergantung terutama pada interaksi antara pembeli dan penjual untuk
mengalokasikan sumber daya yang dikenal sebagai ekonomi pasar berbeda baik ke
ekonomi pemerintah atau
menuju ekonomi non-pasar seperti ekonomi hadiah.
Dalam keuangan, pasar keuangan
memfasilitasi:
1.
Meningkatnya modal (di pasar modal)
2. Pengalihan
risiko (di pasar derivatif)
3. Harga
penemuan
4. Global
transaksi dengan integrasi pasar keuangan
5. Pengalihan
likuiditas (di pasar uang)
6. Perdagangan
internasional (di pasar mata uang)
2.
Perusahaan
Perusahaan
merupakan suatu tempat untuk melakukan kegiatan proses produksi barang atau jasa.
Hal ini disebabkan karena kebutuhan manusia
tidak bisa digunakan secara langsung dan harus melewati sebuah proses di suatu tempat, sehingga
inti dari perusahaan ialah tempat
melakukan proses sampai bisa langsung digunakan oleh manusia.
Untuk menghasilkan
barang siap konsumsi, perusahaan memerlukan bahan-bahan dan faktor pendukung
lainnya, seperti bahan baku, bahan pembantu, peralatan dan tenaga kerja. Untuk
memperoleh bahan baku dan bahan pembantu serta tenaga kerja dikeluarkan
sejumlah biaya yang disebut biaya
produks.
Hasil dari
kegiatan produksi adalah barang atau jasa, barang atau jasa inilah yang akan
dijual untuk memperoleh kembali biaya yang dikeluarkan. Jika hasil penjualan
barang atau jasa lebih besar dari biaya yang dikeluarkan maka perusahaan
tersebut memperoleh keuntungan dan sebalik jika hasil jumlah hasil penjualan
barang atau jasa lebih kecil dari jumlah biaya yang dikeluarkan maka
perusaahaan tersebut akan mengalami kerugian. Dengan demikian dalam
menghasilkan barang perusahaan menggabungkan beberapa faktor produksi untuk
mencapi tujuan yaitu keuntungan.
Perusahaan
merupakan kesatuan teknis yang bertujuan menghasilkan barang atau jasa.
Perusahaan juga disebut tempat berlangsungnya proses produksi yang
menggabungkan factor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
Perusahaan merupakan alat dari badan usaha untuk mencapai tujuan yaitu mencari
keuntungan. Orang atau lembaga yang melakukan usaha pada perusahaan disebut
pengusaha, para pengusaha berusaha dibidang usaha yang beragam.
B.
Lembaga-Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan adalah suatu
badan yang bergerak dibidang keuangan untuk menyediakan jasa bagi
nasabah atau masyarakat. Lembaga Keangan memiliki fungsi utama ialah sebagai
lembaga yang dapat menghimpun dana nasabah atau masyarakat ataupun sebagai
lembaga yang menyalurkan dana pinjaman untuk nasabah atau masyarakat.
Di Indonesia lembaga keuangan ini
dibagi kedalam 2 kelompok yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan
bukan bank.
1. Lembaga
Keuangan Bank
a. Bank
Sentral
b. Bank
Umum
c. BPR
2. Lembaga
Keuangan Bukan Bank
a. Pasar
Modal
b. Pasar
Uang dan Valas
c. Koperasi
Simpan Pinjam
d. Pengadaian
e. Leasing
f. Asuransi
g. Anjak
Piutang
h. Modal
Ventura
i.
Dana Pensiun
C.
Alokasi Dana dan Tingkat Keuntungan
Alokasi tabungan-tabungan yang terjadi
dalam suatu perekonomian terjadi terurtama berdasarkan atas harga yang
dinyatakan dalam tingkat keuntungan yang diharapkan. Satuan-satuan dana yang
memerlukan dana tersebut harus menawarkan harga yang lebih menarik untuk
memperoleh dana yang mereka perlukan. Dalam proses alokasi tersebut bukan hanya
didasarkan atas keuntungan yang diharapkan, tetapi oleh resiko. Berbagai
instrumen keuangan (saham, sertifikat deposito, oblogasi, dan sebagainya)
mempunyai tingkat resiko yang bebeda. Semakin tinggo tingkat resiko yang dirasa
oleh pemodal, semakin tinggi pula tingkat keuntungan yang diharapkan akan
diperoleh dari instrumen keuangan.
Selain
faktor resiko, faktor instrumen keuangan diperjual belikan dan jangka waktu
jatuh tempo juga akan mempengaruhi tingkat kuntungan yang diharapkan oleh
pemodal. Marketability suatu
instrumen keuangan diartiikan sebagai kemampuan menjual dalam jumlah besar,
dalam waktu singkat tanpa harus memberikan konsekuensi harga yang terlalu
besar. Semakin rendah marketibilty
pemodal akan cendrung menuntut tingkat keuntungan yanglebih tinggi.
Hubungan
antara keuntungan dan jangka waktu jatuh tempo, pada umumnya semakin lama
periode jatuh temponya, hasil yang diharapkan akan cenderung meningkat,
akhirnya akan cendrung mendatar.
Tabungan terjadi didasarkan pada :
·
“harga”
yang dinyatakan dalam tingkat keuntungan.
·
Risiko
D.
Kasus
JAKARTA – Keputusan pailit terhadap
Telkomsel yang dikeluarkan PN Jakarta Pusat diprediksi akan berpengaruh
terhadap harga saham PT Telkom Tbk (Persero) senin (17/9) depan. Pelaku pasar
diprediksi akan mengambil posisi wait and see sambil menunggu keputusan final
pailit Telkomsel.
Putusan pailit itu kan masih naik
banding karena Telkomsel merasa mereka tidak seharusnya dipailitkan, mungkin
itu kesalahpahaman saja dengan kliennya. Meski begitu pelaku pasar akan melihat
sejauh mana proses arbitrase keduanya, apakah membaik atau malah memburuk, ujar
pengamat pasar modal dari Trust Securities, Reza Priyambada saat dihubungi
kemarin Reza menuturkan, informasi mengenai pailitnya Telkomsel baru diterima
sebagian besar pelaku pasar pada Jumat (14/09) sore.
Oleh sebab itu, harga saham Telkom
di sesi perdagangan Jumat tidak terpengaruh, malah naik 200 poin. Harga saham
Telkom Jumat kemarin mencapai Rp 9600 dengan volume perdagangan 28,755 miliar
senilai Rp276,54 miliar,Sepertinya Senin baru terasa, sebutnya. Menurutnya,
kasus pailit Telkomsel itu merupakan sentimen negatif atas harga saham Telkom.
Oleh sebab itu, pelaku pasar juga akan merespon secara negatif dengan melakukan
penjualan.
Meski begitu, Reza yakin penurunan
karena alasan pailit itu tidak terlalu besar,Perkiraan saya turun di Rp
9300-9400, itupun belum tentu karena pengaruh isu pailit, lanjutnya. Alasanya,
Jumat lalu saham Telkom meningkat cukup tajam sehingga wajar jika di Senin
terjadi koreksi (penurunan) sebagai akibat aksi mengambil untung (profit
taking). Selain itu, seandaianya Senin depan saham Telkom turun, maka perlu
dilihat apakah saham dengan kapiltasasi besar laiinnya juga turun, Kalau saham
lainnya juga turun, mungkin memang pasar sedang buruk, tukasnya. Meski begitu,
proses hukum yang sedang dijalani Telkomsel patutu menjadi perhatian pelaku
pasar.
Pasalnya, Telkomsel merupakan
penyumbang terbesar (sekitar 65 persen) keuntungan PT Telkom. Otomatis jika
Telkomsel benar-benar dinyatakan pailit dengan keputusan hukum yang tetap maka
kinerja PT Telkom sudah pasti anjlok,Itu yang bahaya, tandasnya. Reza mengakui
faktor kinerja lebih berpengaruh terhadap harga saham dibanding kasus hukum.
Bahkan, kasus gagalnya satelit Telkom beberapa waktu lalu ternyata tidak serta
merta langsung membuat saham Telkom jatuh,Telkom itu perusahaan besar, sahamnya
kuat.
Kalau kinerja bagus, misalkan
pemasukan konten seluler meningkat, bangun banyak BTS, pasti harga naik, tuturnya.
Alasan mengapa pelaku pasar bisa tetap mengkoleksi saham Telkom karena pangsa
pasarnya besar, jumlah pelanggan tinggi, teknologi yang dimiliki lebih unggul
dibanding operator lain, Meski banyak orang yang bilang industri telko sudah
jenuh, tapi saya berfikiri selama orang masih pakai gadget maka akan selalu
dicari produk-produk dari Telkom. Ini hal positifnya, kata dia.
Sementara itu, Kepala Humas
Kementerian Komunikasi dan Informatika, Gatot S Dewa Broto mengaku menyerahkan
masalah itu kepada proses hukum yang berlaku. Sebab hal itu merupakan ranah B
to B (bussines to bussines) sehingga
pemerintah seharusnya tidak turut campur,Yang penting pelayanan terhadap
pelanggan tetap dijaga baik, jangan sampai terganggu karena masalah ini,
jelasnya. (wir)
No comments:
Post a Comment