Thursday, 21 December 2017

MAKALAH EKONOMI MONETER (INFLASI DAN DEFLASI)


A.                INFLASI
a.       Pengertian inflasi
Jika kita mengamati harga-harga barang atau jasa,tidak ada harga yang tetap atau konstan dari waktu ke waktu,bahkan cenderung naik.hal tersebut diakibatkan oleh ketidakseimbangan antara arus uang dan arus barang.dimana arus barang harus mengalir dari hasil produksi perusahaan kepasar barang dan bertemu dengan arus yang berasal dari pembelanjaan pemerintah dan rumah tangga atau konsumen.
Pada keadaan seperti ini,harga akan tercipta.jika arus uang dan arus barang berada dalam keseimbangan,maka harga akan stabil,jumlah penawaran sama dengan jumlah permintaan.begitu pula jumlah uang yang tersedia di masyarakat.jika terjadi ketidak seimbangan antara penawaran dan permintan barang,serta arus uang dan arus barang saat itulah yang dinamakan inflasi.
Untuk lebih tepatnya,pengertian inflasi adalah”suatu proses atau peristiwa dalam perekonomian di akibatkan karena terganggunya keseimbangan antara arus uang dan arus barang.”
Bila kenaikan yang terjadi hanya sekali,walaupun persentasi yang cukup besar belum dapat dikatakan sebagai inflasi karena tidak mempunyai pengaruh lanjutan.sebagai contoh,kenaikan harga-harga menjelang bulan Ramadan ataupun pada hari besar lainnya belum dapat dikatakan debagai inflasi karena tidak mempunyai pengaruh lebih lanjut.kejadian seperti contoh diatas,di istilahkan sebagai kenaikan tingkat harga dan setiap peristiwa yang cenderung mendorong naiknya tingkat harga disebut sebagai gejolak inflasi.

Sedangkan tingkat persentase kenaikan tingkat harga dan beberapa indeks harga dari suatu periode ke periode lain disebut dengan laju inflasi.
b.       Macam dan penyebab inflasi
Secara umum penyebab inflasi adalah sebagai berikut ;
1.      Jumlah uang yang beredar terlalu berlebihan sehingga melebihi keuntungan
2.      Tradisi masyarakat yang bersifat konsumtif = sering mengimpor barang
3.      Terjadinya bencana alam
4.      Terjadinya defisit pada APBN
5.      Terjadinya eksparsi kredit
6.      Terjadi pemberontakan
7.      Pengenaan pajak pada konsumen
8.      Kenaikan harga BBM
Inflasi digolongkan menjadi beberapa macam diantaranya sebagai berikut ;
1.      Berdasarkan parah tidaknya inflasi
*      Inflasi ringan (creeping inflation)
Inflasi yangtermasuk golongan ini,jika tingkatannya masih berada dibawah 10% per tahun
*      Inflasi sedang
Adalah inflasi yang lajunya  berada diantara 10% sampai dngan 30% pertahun
*      Inflasi berat
Adalah inflasi yamg lajunya berada di antara 30%sampai dengan 100% pertahun
*      Hiperinflasi
Inflasi yang terjadi di atas 100% pertahun,akibat yang terjadi jika inflasi di atas 100% adalah masyarakat akan mengalalmi ketidakpercayaan terhadap pemakaian uang.akibat yang lebih parah lagi adalah terjadinya kehancuran system ekonomi yamg dibangun (di alami Indonesia pada decade tahun 1966,inflasi yang terjadi yaitu 650%pertahun).

2.      Berdasarkan penyebabnya
*      Inflasi permintaan agregat (demand pull inflation)
Penyebab pertama kali inflasi jenis ini adalah adanya kenaikan permintaan total,(agregat demand) sedangkan produksi berada pada keadaan kesempatan kerja penuh (pull employment).apabila kesempatan kerja penuh tercapai,maka pertambahan permintaan hanya akan menaikan harga,sedangkan kenaikan jumlah produksi tidak dapat diusahakan lagi.inflasi jenis ini disebut inflasi jenis murni.apabila kenaikan permintaan menyebabkan terjadinya keseimbangan,GNP berada diatas GNP pada kesempatan kerja penuh,maka terjadilah inflationari gap yang pada akhirnya akan menimbulkan inflasi.
*      Inflasi biaya ( cost push inflation)
Inflasi biaya ini terjadi karena adanya penurunan dalam penawaran total(agregat supply) karena adanya  kenaikan biaya produksi.kenaikan biaya produksi menyebabkan adanya kenaikan harga serta produksi akan turun.jika berjalan terus-menerus maka akan terjadi cost push inflation.

3.      Berdasarkan asal inflasi
*      Inflasi yang berasal dari dalam negeri (domestic inflation)
Penyebab ;- anggaran belanja dibiayai dengan pencetakan uang baru
                                          -Kenaikan upah dll
c.   Dampak inflasi terhadap perekonomian masyarakat
1.      Dampak inflais terhadap perekonomian secara umum
·         Mendorong penanaman modal spekulatif
Pemilik modal lebih cenderung menanamkan modalnya dalam bentuk tanah atau emas dari pada ditanamkan pada investas yang produktif
·         Tingkat bunga meningkat
Jika tingkat bunga meningkat karena terjadi inflasi maka para pemilik modal akan cenderung menyimpan uangnya,akibatna investasi akan berkurang.
·         Adanya ketidakpastian keadaan ekonomi dimasa yang akan dating
·         Timbulnya masalah dalam neracapembayaran
Hal tersebut diakaibkan karena harga  impor lebih mudah dari pada barangdalam negeri,akibatnya nilai ekspor lebih kecil dari nilai impor.hal ini akan menyebabkan neracapembayaran defisit serta nilai rupiah makin turun
·         Daya beli masyarkat turun dikarenakan nilai mata uangturun.
2.      Dampak inflasi terhadap perekonomian secara khusus
·         dampak inflasi terhadap pendapatan
·         dampak inflasiterhadap individu dan masyarakat
·         dampak inflasi terhadap produksi
·         dampak inflasi terhadap distribusi




d.  cara mengatasi inflasi
                               I.            kebijakan moneter
adalah tindakan yang dilakukan oleh bank sentral untuk memengaruhi uang yang beredar dari kredit.kebijakan moneter yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi inflasi adalah sebagai berikut ; kebijak diskonto,operasi pasar terbuka,perubahan cadangan minimu,pemberian kredit selektif.
                            II.            Kebijakan fiscal
Adalah kebijakan yang menyangkut pengaturan pengeluaran pemerintah serta perpajakan yang secara lansung dapat memengaruhi permintan total dan memengaruhi harga.berikut adalah contoh kebijakan fiscal ; mengurangi pengeluaran Negara,menaikkan atau mengefektifkan pajak,menekankan pengeluaran pemerintah, mengadakan pinjaman pemerintah
                         III.            Kebijakan non moneter
Dapat ditempuh melalui cara berikut ;
·         Kebijakan upah
·         Kebijakan yang berkaitan dengan hasil produksi
·         Kebijakan penentuan hargadan indexing







B.     DEFLASI
A.    Definisi Deflasi

Deflasi didefinisikan sebagai meningkatnya permintaan terhadap uang berdasarkan jumlah uang yang berada di masyarakat. Deflasi terjadi ketika jumlah uang yang yang beredar di masyarakat (money supply) lebih sedikit dari jumlah supply barang yang ada. Sehingga terjadi penurunan harga-harga. Contoh  kenapa hal ini bisa terjadi dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari, harga barang-barang elektronik semakin hari semakin murah. Hal ini terjadi karena perkembangan tekhnologi yang cepat sehingga supply barang tekhnologi dipasaran semakin banyak. Sedangkan jumlah uang yang beredar di masyarakat sedikit, sehingga barang-barang tekhnologi tersebut jatuh harganya. Atau deflasi bisa terjadi ketika permintaan barang dari masyarakat semakin menurun dan permintaan uang (money demand) dari masyarakat meningkat.
 Deflasi juga berkaitan dengan nilai tukar rupiah. Dengan deflasi, mata uang kita mengalami apresiasi atau peningkatan.Dalam ilmu  ekonomi, deflasi diartikan sebagai suatu periode dimana harga-harga secara umum jatuh dan nilai uang bertambah.Deflasi adalah kebalikan dari inflasi. Salah satu cara menanggulangi deflasi adalah dengan menaikkan tingkat suku bunga.
Dalam ekonomi, deflasi (bahasa Inggris deflation) adalah suatu periode dimana harga-harga secara umum jatuh dan nilai uang bertambah. Deflasi adalah kebalikan dari inflasi. Bila inflasi terjadi akibat banyaknya jumlah uang yang beredar di masyarakat, maka deflasi terjadi karena kurangnya jumlah uang yang beredar, dimana cara menanggulanginya adalah dengan cara menurunkan tingkat suku bunga atau yang lebih sederhana (meski kadang tidak berhasil) adalah dengan mencetak lebih banyak uang.
B.     Penyebab Deflasi
1.    Menurunnya persediaan uang di masyarakat. 
2.    Meningkatnya Persediaan Barang 
3.    Menurunnya permintaan akan barang.
4.    Naiknya permintaan akan uang 

C.     Dampak Deflasi
a.    Pengusaha-pengusaha kurang bernafsu untuk memproduksi barang karena harga  terus menurun.
b.    Kesempatan kerja berkurang karena terjadi pemecatan buruh akibat turunnya produksi barang.
c.    Pajak-pajak tidak dapat ditarik oleh Negara sehingga pendapatan Negara berkurang.
d.   Kegiatan perekonomian mundur.
e.    Deflasi dapat menyebabkan menurunnya persediaan uang di masyarakat dan akan menyebabkan depresi besar dan juga akan membuat pasar Investasi (Saham) akan mengalami kekacauan, dikarenakan harga barang mengalami penurunan, konsumen memiliki kemampuan untuk menunda belanja mereka lebih lama lagi dengan harapan harga barang akan turun lebih jauh. Akibatnya aktivitas ekonomi akan melambat dan memberikan pengaruh pada spiral deflasi (deflationary spiral).
f.     Banyak pekerja yang akhirnya mengalami PHK karena pemiliki bisnis tidak sanggup membayar gaji karyawannya Dengan demikian pendapatan yang diterima masyarakat menjadi sedikit dan jumlah uang yang beredar di masyarakat semakin berkurang.
g.    Deflasi juga mengakibatkan melesunya investasi di sektor riil maupun di lantai bursa. Akibatnya ini akan menambah berat kelesuan ekonomi dikarenakan tidak ada lagi aktivitas bisnis yang berjalan.
h.    Deflasi juga dapat menyebabkan suku bunga disuatu negara menjadi nol persen. Lalu diikuti juga dengan turunnya suku bunga pinjaman di bank.
i.      Deflasi yang terjadi akan menurunkan produksi suatu perusahaan karena kurang permintaan dan lemahnya daya beli, sehingga berdampak pada pengurangan produksi dan juga pengurangan jumlah tenaga kerja.

D.    Cara mengatasi Deflasi
Deflasi dapat diibaratkan jatuh sakitnya seseorang karena jarang berolah raga. Apabila seseorang pada dasarnya memiliki kaki normal namun malas menggunakannya, maka ini akan mengakibatkan menyusutnya otot-otot kaki yang jarang digunakan tersebut. Dalam jangka waktu lebih lama orang tersebut akan tidak dapat berjalan sama sekali berhubung otot sudah terlalu lemah untuk digunakan. Apabila keadaan ini justru didiamkan, bukan tidak mungkin akan mengalami kelumpuhan selamanya. 
Hal ini parallel dengan deflasi. Cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan melatih kembali otot-otot yang sudah lama tidak digunakan. Meski memakan waktu lama, hal ini adalah satu-satunya cara untuk mengembalikan kekuatan otot yang melemah. Dengan kata lain untuk mencegah deflasi menjadi krisis ekonomi besar, pemerintah dan semua pihak yang terkait harus bersepakat untuk memulai kembali kegiatan ekonomi yang sempat terhenti karena salah urus tersebut. Tentu saja ini membutuhkan waktu yang tidak sedikir. Lazim dikatakan oleh para analis eknonomi bahwa deflasi merupakan kondisi krisis moneter yang sebenarnya tidak memiliki obat yang efektif. Apabila pada inflasi Bank Sentral dapat menaikkan suku bunga untuk menahannya, menurunkan suku bunga bahkan hingga nol persen bukanlah jalan keluar bagi deflasi. Pasalnya ini akan membuat pemasukan pemerintah menjadi nol juga atau bahkan negative. Belum lagi hal ini akan memicu aksi spekulan luar negeri yang dapat menjalankan Carry Trade sehingga nilai uang justru menjadi jatuh. Akibatnya, biaya impor menjadi terbebani sementara ekspor tidak menunjukkan kenaikan signifikan berhubung melemahnya mata uang disebabkan oleh aksi spekulan semata-mata. 
Cara yang paling lazim digunakan adalah memberikan stimulus ekonomi berupa bantuan likuiditas ke sektor bisnis. Dengan demikian diharapkan kegiatan ekonomi kembali berputar. Pemerintah juga dapat memotong pajak dan meningkatkan belanjanya sendiri untuk menggairahkan perekonomian. Dari sisi Bank Sentral, pemerintah juga dapat meningkatkan peredaran uang di masyarakat dengan membeli surat hutang sektor swasta dan menukarkannya dengan uang tunai. Selain itu, juga dapat dilakukan dengan memotong suku bunga. Namun seperti dijelaskan di atas, memotong suku bunga bukanlah jalan keluar yang sesungguhnya tetapi hanya sekedar pengobatan sementara untuk menggairahkan ekonomi dan mengharapkan harga bergerak naik dengan sendirinya.
Selain itu kebijakan moneter dan fiskal juga dapat di terapkan oleh pemerintah:
1. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah tindakan atau kebijakan yang diambil oleh penguasa moneter biasanya bank sentral untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar sehingga akan terjadi perubahan jumlah uang yang beredar yang pada akhirnya akan mempengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat.Ada beberapa macam kebijakan moneter yaitu :

a)  Politik Diskonto
Politik diskonto (discount policy) adalah politik bank sentral untuk mempengaruhi peredaran uang dengan jalan menurunkan tingkat bunga.Dengan menurunkan tingkat bunga diharapkan jumlah uang yang beredar di masyarakat akan bertambah ,karena orang akan lebih banyak menarik uangnya di Bank dari pada menjalankan investasi.
b)  Kebijakan Pasar Terbuka
Untuk memperkuat politik diskonto,kebijakan lain juga di jalankan yaitu dengan politik pasar terbuka (open market policy) yaitu dengan jalam membeli atau menjual surat-surat berharga.Dengan membeli surat-surat berharga di harapkan uang yang beredar di masyarakat bertambah,sehingga uang yang beredar dimasyarakat semakin bertambah.
c)  Politik Persediaan Kas (cash ratio policy)
Bank sentral pada umumnya menentukan cash ratio yaitu angka perbandingan minimum antara uang tunai yang dimiliki oleh bank umum dengan jumlah uang giral (cek.giro dan sebagainya) yang dikeluarkan oleh bank yang bersangkutan.Pada saat deflasi pemerintah akan mengurangi persediaan uang kas.Sehingga uang kas yang beredar di masyarakat akan semakin meningkat.
d) Perubahan Cadangan Minimum
Perubahan cadangan minimum yang dimiliki oleh bank-bank umum dapat mempengaruhi jumlah uang yang beredar.Apabila ketentuan cadangan minimum diturunkan ,jumlah uang yang beredar cenderung naik dan sebaliknya jika cadangan minimum dinaikan jumlah uang yang beredar cenderung turun.Jadi pada saat deflasi pemerintah lewat bank sentral akan lebih baik menurunkan cadangan minimum.
2. Kebijakan Fiskal
a) Pengaturan Pengeluaran Pemerintah
Pengaturan pengeluaran sangat perlu di lakukan. Dalam hal ini diharapkan penggunaan anggaran negara agar sesuai dengan perencaan. Kalau pembelajaan negara melampui batas yang telah ditentukan akan mendorong terjadinya pertambahan uang yang beredar di masyarakat. Meski demikian diharapkan pembelanjaan negara tidak melampui batas yang telah ditentukan.
b) Menurunkan Tarif Pajak
Saat terjadi deflasi uang beredar sedikit dimasyarakat. Jumlah uang beredar tersebut dapat ditambah dengan jalan menurunkan tarif pajak. Jika tariff pajak diturunkan uang yang dibelanjakan oleh masyarakat cenderung meningkat. Sehingga dengan demikian uang akan lebih banyak kemasyarakat.
c) Mengadakan Pimjaman Pemerintah
Pemerintah dapat mengadakan pinjaman pemerintah baik dengan jalan paksaan ataupun tidak,untuk menambah uang yang beredar di masyarakat. Cara yang paling ampuh dilakukan untuk menyukseskan kebijakan ini yaitu dengan jalan mencairkan simpanan yang dimiliki oleh masyarakat yang ada di bank lebih banyak.Jika, dalam keadaan deflasi.


3. Kebijakan Non-Moneter
a) Menurunkan Hasil Produksi
Menurunkan hasil produksi dapat memperkecil laju deflasi.Penurunan hasil produksi dapat dilakukan dengan cara memberikan batasan terhadap produsen. Pengurangan jumlah barang di dalam negeri cenderung menaikan harga.
b) Kebijakan Upah
Kebijakan upah adalah tindakan menstabilkan upah dan gaji dengan cara gaji sering dinaikan.Kenaikan gaji dan upah akan menimbulkan kenaikan daya beli.Hal ini pada akhirnya menaikan permintaan terhadap barang-barang secara keseluruhan.Apabila hal ini terjadi,maka akan menimbulkan inflasi. Jadi untuk kebijakan ini resiko yang harus dihadapi cukup besar karena sedikit saja mengalami kesalahan inflasi akan membayangi.




2 comments:

  1. Izin mengcopy artikel nya..Thakns info nya tntang inflasi dan deflasi

    ReplyDelete
    Replies
    1. semoga bermanfaat gan,, terima kasih atas kunjungannya

      Delete

Entri Populer