Wednesday 10 January 2018

RESUME I MANAJEMEN USAH KECIL (MUK) KEWIRAUSAHAAN DI ERA GLOBALISASI DAN INOVASI


Pembahasan
A.  Pengertian Wirausaha
Kita tentu sering mendengar tentang kata “Wirausaha”, “Kewirausahaan” maupun “Wirausahawan” Apakah yang dimaksud dengan “Wirausaha”, “Kewirausahaan” maupun “Wirausahawan” tersebut? Dan apakah beda ketiga kata tersebut? Wirausaha adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih sukses.
Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif. Sedangkan yang dimaksudkan dengan seorang Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber daya  yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat, mengambil keuntungan serta memiliki sifat, watak dan kemauan untuk mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses atau meningkatkan pendapatan.
Intinya, seorang Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki jiwa Wirausaha dan mengaplikasikan hakekat Kewirausahaan dalam hidupnya. Orang-orang yang memiliki kreativitas dan inovasi yang tinggi dalam hidupnya. Secara epistimologis, sebenarnya kewirausahaan hakikatnya adalah suatu kemampuan dalam berpikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat dan kiat dalam menghadapi tantangan hidup. Seorang wirausahawan tidak hanya dapat berencana, berkata-kata tetapi juga berbuat, merealisasikan rencana-rencana dalam pikirannya ke dalam suatu tindakan yang berorientasi pada sukses. Maka dibutuhkan kreatifitas, yaitu pola pikir tentang sesuatu yang baru, serta inovasi, yaitu tindakan dalam melakukan sesuatu yang baru.
Beberapa konsep kewirausahaan seolah identik dengan kemampuan para wirausahawan dalam dunia usaha (business). Padahal, dalam kenyataannya, kewirausahaan tidak selalu identik dengan watak/ciri wirausahawan semata, karena sifat-sifat wirausahawan pun dimiliki oleh seorang yang bukan wirausahawan. Wirausaha mencakup semua aspek pekerjaan, baik karyawan swasta maupun pemerintahan.
Wirausahawan adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide, dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang (opportunity) dan perbaikan (preparation) hidup (Prawirokusumo, 1997) Kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila seseorang individu berani mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses kewirausahaan meliputi semua fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang dan penciptaan organisasi usaha.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menyaksikan berbagai aktivitas sebagai berikut. Seorang atau kelompok orang mengeluarkan sejumlah uang untuk membeli sejumlah barang, kemudian barang tersebut dipajang di suatu lokasi tertentu untuk dijual kembali kepada konsumennya. Atau seorang membeli sejumlah barang, kemudian diolah atau diproses lalu di sajikan dalam bentuk makanan di suatu lokasi untuk dinikmati konsumennya.
Jika kita perhatikan, kegiatan keseharian mereka tampaknya sederhana. Namun, jika kita lihat lebih teliti lagi, ternyata mereka begitu pandai mengatur waktu, memilih bahan atau barang yang akan dijual. Mereka pandai mengolah, mengemas, sampai menciptakan produk yang dapat diterima masyarakat. Mereka pandai membaca keinginan, kebutuhan dan selera konsumennya. Merekapun pandai menentukan komposisi produk, jumlah dan jenis biaya yang akan dikeluarkan. Mereka juga pandai dalam menentukan harga yang harus dibayar oleh pelanggan (harga jual) sehingga menghasilkan keuntungan. Merekapun pandai melayani konsumennya sehingga merasa nyaman dan melakukan transaksi secara terus menerus.
Secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti.
Jiwa kewirausawan mendorong minat seseorang untuk mendirikan dan mengelola usaha secara profesional. Hendaknya minat tersebut diikuti dengan perencanaan dan perhitungan yang matang. Misalnya, dalam hal memilih atau menyeleksi bidang usaha yang akan dijalankan sesuai dengan prospek dan kemampuan pengusaha. Pemilihan bidang usaha seharusnya disertai dengan berbagai pertimbangan, seperti minat, modal, kemampuan, dan pengalaman sebelumnya. Jika belum memiliki pengalaman sebelumnya, seseorang dapat menimba pengalaman dari orang lain. Pertimbangan lainnya adalah seberapa lama jangka waktu perolehan keuntungan yang diharapkan.
Peter F. Drucker mengatakan bahwa kewirausahawan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
Sementara itu, Zimmerer mengartikan kewirausahawan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha).
Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kewirausahawan merupakan suatu kemampuan dalam hal menciptakan kegiatan usaha. Kemampuan menciptakan memerlukan adanya kreativitas dan inovasi yang terus-menerus untuk menemukan suatu yang berbeda dari yang sesudah atau sebelumnya. Kreativitas dan inovasi tersebut pada akhirnya mampu memberikan kontribusi bagi masyarakat banyak.
Wirausaha dapat dijalankan seseorang atau sekelompok orang. Dengan kata lain, seseorang baik secara pribadi maupun bergabung dengan  orang lain dapat menjalankan kegiatan usaha atau membuka usaha. Secara pribadi artinya membuka perusahaan dengan inisiatif dan modal seorang diri. Sementara itu, berkelompok adalah bersama-sama dua orang atau lebih dengan cara masing-masing menyetor modal dalam bentuk uang atau keahliannya.
Jenis usaha yang dijalankan dapat bersifat komersial dan sosial atau kedua-duanya. Komersial artinya usaha yang dijalankan memang diarahkan untuk mencari keuntungan semata.  Sementara itu, usaha yang bersifat sosial lebih menekankan pada pelayanan masyarakat. Namun, dalam praktiknya sangat jarang ditemui usaha yang hanya melakukan kegiatan sosial. Kebanyakan perusahaan yang bersifat sosial selalu diiringi dengan kegiatan bisnis meskipun kecil. Hal ini penting agar lembaga sosial itu dapat hidup mandiri dan tidak selalu tergantung pada sumbangan dari masyarakat dalam membiayai operasinya.
Jadi, untuk berwirausahya dapat dilakukan dengan cara :
1.      Memiliki modal sekaligus menjadi pengelola.
2.      Menyetor modal dan pengelolaan ditangani oleh pihak mitra.
3.      Hanya menyerahkan tenaga namun dikonversikan ke dalam bentuk saham sebagai bukti pemilikan usaha.
B. Etika Berwirausaha
Suatu kegiatan haruslah dilakukan dengan etika atau norma-norma yang berlaku di masyarakat bisnis. Etika atau norma-norma ini digunakan agar para pengusaha tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan dan usaha yang dijalankan memperoleh simpati dari berbagai pihak. Pada akhirnya, etika tersebut ikut membentuk pengusaha yang bersih dan dapat memajukan serta membesarkan usaha yang dijalankan dalam waktu yang relatif lebih lama. 
Dengan melaksanakan etika yang benar, akan terjadi keseimbangan hubugan antara pegusaha dengan masarakat, pelanggan, pemerintah, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. Masing-masing pihak akan merasa di hargai dan dihormati. Kemudian, ada rasa saling membutuhkan diantara mereka yang pda ahirnya menumbukan rasa saling  percaya, sehingga usaha yang dijalankan dapat berkembang seperti yang diingikan.
Kemudian etika atau norma yang harus ada dalam benak dan jiwa setiap pegusaha adalah sebagai berikut.
1.      Kejujuran
Seorang pegusaha harus selalu besikap jujur baik dalam berbicara maupun bertidak. Jujur ini perlu agar berbage pihak percaya terhadap apa yang akan dilakukan. Tanpa kejujuran., usaha tidak akan maju dan tida akan dipercaya konsumen atau mitra kerjanya.
2.      Bertanggung jawab
Pengusaha harus bertanggung jawab terhadap segala kegiatan yang dilakukan dalam bidang usaha. Keajiban terhadap berbagai pihak harus segera diselesaikan. Tanggung jawab tidak hanya terbatas pada kewajiban, tetapi juga kepada seluruh karyawannya, masyarakat dan pemerintah.
3.      Menepati janji
Pengusaha dituntut untuk selalu menepati janji, misalnya dalam hal pembayaran, pengiriman barang atau penggantian. Sekali seseorang pengusaha mengikar janji, hilanglah kepercayaan pihak lain terhadapnya. Pengusaha juga harus konsisten terhadap apa yang telah dibuat dan disepakati sebelumnya.
4.      Disiplin
Pengusaha dituntut untuk selalu disiplin dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan usahanya, misalnya dalam hal waktu pembayaran atau pelaporan kegiatan usahanya.
5.      Taat Hukum
Pengusaha harus selalu patuh dan menaati hukum yang berlaku, baik yang berkaitan dengan masyarakat atau pun pemerintah. Pelanggaran terhadap hukum dan peraturan yang telah dibuat berakibat patal dikemudian hari. Bahkan, hal itu akan menjadi beban moral bagi pengusaha apabila tidak diselesaikan segera.
6.      Suka Membantu
Pengusaha secara moral harus sanggup membantu berbagai pihak yang memerlukan bantuan. Sikap ringan tangan ini dapat ditunjukkan pada masyarakat dalam berbagai cara. Pengusaha yang terkesan pelit akan dimusuhi oleh banyak orang.

7.      Komitmen dan Menghormati
Pengusaha harus komitmen dan apa yang mereka jalankan dan menghargai komitmen dengan pihak-pihak lain. Pengusaha yang menjunjung komitmen terhadap apa yang telah diucapkan atau disepakati akan dihargai oleh berbagai pihak.
8.      Mengejar Prestasi
Pengusaha yang sukses harus selalu berusaha mengejar prestasi setinggi mungkin. Tujuannya agar perusaan dapat terus bertahan dari waktu kewaktu. Prestasi yang berhasil dicapai perlu terus ditingkatkan. Disamping itu, pengusaha juga harus tahan mental dan tidak mudah putus asa terhadap berbagai kondisi dan situasi yang dihadapinya.

C. Tujuan dan Manfaat Etika Wirausaha
Etika yang diberlakukan oleh pengusaha terhadap berbagai pihak memiliki tujuan-tujuan tertentu. Tujuan etika tersebut harus sejalan dengan tujuan perusahaan. Di samping memiliki tujuan, etika juga sangat bermanfaat bagi perusahaan apabila dilakukan secara sungguh-sungguh.
Berikut ini beberapa tujuan etika yang selalu ingin dicapai oleh prusahaan :
1.      Untuk persahabatan dan pergaulan
Etika dapat meningkatkan keakraban dengan karyawan, pelanggan atau pihak-pihak lain yang berkepentingan.
2.      Menyenangkan orang lain
Sikap menyenangkan orang lain merupakan sikap yang mulia, menyenangkan orang lain berarti membuat orang menjadi suka dan puas terhadap pelayanan kita.
3.      Mebujuk pelanggan
Setiap calon pelanggan memiliki karakter tersendiri, berbagai cara dapat dilakukan perusahaan untuk membujuk calon pellanggan. Salah satu caranya adalah melalui etika yang di tunjukkan seluruh karyawan.
4.      Mempertahankan pelanggan
Melalui pelayanan etika seluruh karyawan, pelanggan lama dapat dipertahankan karena mereka sudah merasa puas atas layanan yang diberikan.



5.      Membina dan menjaga hubungan
Hubungan yang sudah berjalan baik harus tetap dan terus dibina, hindari adanya perbedaan paham atau konflik, ciptakan dalam suasana akrab. Dengan etika hubungan yang lebih baik dan akrabpun dapat terwujud.

D. Sikap dan Prilaku Wirausaha
Sikap dan prilaku pengusaha dan seluruh karyawannya merupakan bagian penting dalam etika wirausaha. Oleh karena itu, dalam praktiknya sikap dan prilaku yang harus ditunjukkan oleh pengusaha dan seluruh karyawannya.
Adapun sikap dan prilaku yang hrus dijalankan oleh pengusaha dan seluruh karyawan adalah sebagai berikut :
1)      Jujur dalam bertindak dan besikap.
2)      Rajin, tepat waktu dan tidak pemalas.
3)      Selalu murah senyum.
4)      Lemah lembut dan ramah-tamah.
5)      Sopan santun dan hormat.
6)      Selalu ceria dan pandai bergaul.
7)      Fleksibel dan suka menolong pelanggan.
8)      Serius dan memiliki rasa tanggung jawab.
9)      Rasa memiliki perusahaan yang tinggi.

E.   Pandangan Kewirausahaan di era globalisasi
Kesuksesan yang paling besar adalah meniru cara orang-orang yang sukses menangani situasi tertentu. Setiap orang benar-benar melakukan karya yang menakjubkan dalam area tertentu. Ide-ide yang digunakan dapat membuat anda menjadi lebih baik apabila anda memulainya lebih dahulu daripada orang lain. Bill gates (PC), Dell (IBM), Bezos (Amazon.com), Koch (McDonald), Sanders (KFC), Morita (Walkman Sony), Tirto (Aqua dan VIT), Sosrodjojo (Sosro), Sukiyatno (Es Teler 77), Adi (Indomall, or.id), Wiro (datakencana.com), dan nama-nama lainnya yang digerakkan oleh ide cemerlang dan berhasil memperoleh keuntungan dan hasilnya sekarang. Ide cemerlang dan impian untuk mandiri itulah yang antara lain, menyebabkan mereka rela bekerja keras tanpa harus disupervisi oleh siapapun. Hal yang sama juga menyebabkan mereka tidak berminat untuk menyibukkan diri membaca lowongan pekerjaan dan ikut memperpanjang barisan pencari kerja. Nama-nama yang terdapat diatas tidak mencapai semua prestasi mereka hanya bermodalkan ide dan impian. Mereka pada saat yang sama menunjukkan kreativitas, inovasi, kemandirian, berani, tidak mudah putus asa, dan mampu melihat peluang. Hal-hal tersebutlah yang tercakup bagi dari seorang yang memiliki jiwa kewirausahaan. Selain itu, Riyanti (2003) juga menjelaskan bahwa terdapat prediktor yang baik bagi keberhasilan wirausaha, yaitu: konsep adversity. Secara teoritis, konsep adversity terkait erat dengan keberhasilan wirausaha karena menjalankan usaha pribadi memerlukan keberanian untuk menghadapi kegagalan, dan kemauan untuk mencoba terus menerus sampai berhasil. Oleh sebab itu, adversity tampaknya suatu prediktor yang baik bagi keberhasilan wirausaha. Menurut Rogers dan Shoemaker keinovasian seseorang berkaitan dengan adapsi-inovasi. Artinya, semakin inovatif sifat seseorang semakin dia terbuka dan menerima inovasi. Dengan asumsi ini, seorang wirausaha yang memiliki ciri inovatif diharapkan akan menjalankan usahanya secara inovatif pula. Yang pada akhirnya, semua mengarah kepada kewirausahaan yang merupakan kemajuan dan kesejahteraan dunia, bahkan telah menjadi pangkal dari pertumbuhan ekonomi.

F.   An Over View: Dunia Usaha di Era Sekarang Ini
Di era globalisasi sekarang ini, dunia telah memasuki babak baru masyarakat global, yakni babak baru dari suatu era masyarakat yang semakin universal dan modern. Sekarang ini, masyarakat dunia dapat saling berinteraksi satu sama lain tanpa dibatasi oleh gerak, ruang, dan waktu Menurut Peter Drucker (1993) globalisasi merupakan era masyarakat pengetahuan dengan sumber daya utama masyarakat bukan lagi bertumpuh pada alam, namun pada pengetahuan. “That its primary resource will be knowledge”. Masyarakat berubah dari masyarakat tunggal yang berenergi politik, menjadi masyarakat pluralistik yang berenergi ekonomi. Semua institusi pemerintah maupun swasta dari negara-negara di Dunia membuat kompetisi global sebagai sasaran strategi mereka. “All institution have to make global competitiveness as their strategic goal.” (Sinaga, 2005) Dalam konteks persaingan global yang semakin terbuka seperti sekarang ini, banyak tantangan yang harus dihadapi. Setiap negara harus bersaing dengan menonjolkan keunggulan sumber daya masing-masing. Negara-negara yang unggul dalam sumber dayanya akan memenangkan persaingan. Sebaliknya negara-negara yang tidak memiliki keunggulan bersaing dalam sumber daya akan kalah dalam persaingan dan tidak akan mencapai banyak kemajuan, negara-negara yang memiliki keunggulan bersaing adalah negara yang dapat memperdayakan sumber daya ekonominya (conomic empowering) dan memberdayakan sumber daya manusianya (resources empowering) secara nyata. Sumber-sumber ekonomi dapat diberdayakan apabila sumber daya manusia memiliki keterampilan kreatif dan inovatif. Di Indonesia, sumber daya manusia betul-betul menghadapi tantangan dan persaingan yang kompleks. Tantangan tersebut. Tampaknya, semua bangsa-bangsa di dunia akan berpacu untuk maju menguasai pengetahuan dan teknologi. Jadilah pengetahuan dan teknologi menjadi sumber daya utama masyarakat dan negara untuk membuka peluang pasar. Kebijakan intenasional seperti AFTA ditingkat ASEAN, APEC, ditingkat Asia Pasifik pada tahun 2008, dan WTO di tingkat dunia pada tahun 2020 merupakan peluang bagi dunia bisnis untuk membuka dan memperebutkan pasar. Muncullah persaingan. Keunggulan komparatif: ketersediaan sumber daya alam dan tenaga kerja bukan jaminan, yang dibutuhkan adalah keunggulan kompetitif: penguasaan sains pengetahuan dan teknologi. Dengan sains pengetahuan dan teknologi, para pelaku bisnis dapat menciptakan nilai, menerobos hambatan, dan membuka peluang.
Sejarah mencatat bahwa banyak penemuan-penemuan atau kejadian yang telah mampu mengubah bagaimana bisnis dilaksanakan secara revolusioner. Secara umum dapat dikatakan bahwa, technological revolution dan globalization of world bussiness adalah dua faktor utama yang telah merubah competitive landscape akhir-akhir ini (Lupiyoadi, 2004).
       1. Revolusi teknologi
Saat ini kita berada dalam era informasi. Lebih dari 275 juta orang berlangganan internet. Industri dalam bidang IT tumbuh 2 kali lipat daripada pertumbuhan ekonomi Amerika, da investasi dalam bidang IT mencakup 45% dari total investasi dalam bidang sarana bisnis lainnya. Akan tetapi, ketidakseimbangan penguasaan teknologi menciptakan kesempatan yang sangat luas untuk lahirnya strategi-strategi enterpreneurship yang baru.
      2. Globalisasi
Globalisasi didasarkan atas pembangunan ekonomi yang mendunia dengan membuka pasar dalam negeri terhadap persaingan dari luar dengan menghilangkan hambatan perdagangan.

G. Peranan dan Fungsi Kewirausahaan
Bangsa ini kini tengah terperangkap dalam jumlah utang yang signifikan, dan euforia kedaerahan yang mengarah ke disintegrasi bangsa. Indonesia kini hanya bertahan hidup berkat bantuan pinjaman negara-negara donor dan lembaga-lembaga keuangan internasional lainnya menghadapi dilema, yakni, Indonesia berdasarkan rekomendasi dari negara-negara donor, dan lembaga keuangan Internasional seperti IMF dan Bank Dunia harus membuka pasar berdasarkan mekanisme pasar global, menurunkan taraf impor, menaikkan harga BBM dan tarif listrik, dsb. Yang saat ini belum tepat untuk diterapkan mengingat kondisi sosial ekonomi masyarakat yang masih memprihatinkan (sinaga, 2005). Angka pengangguran yang semakin meningkat, menurunnya daya beli (purchasing power) masyarakat, keterpurukan dunia industri dan perbankan nasional sebagai tulang punggung perekonomian nasional, kualitas SDM yang masih memprihatinkan, dan ketidakpastian program nasional dalam pembangunan berkelanjutan (sustainable developmental) kesemuanya merupakan faktor-faktor yang dilematis di dalam ketidakpastian pemulihan ekonomi Indonesia. Untuk mengatasi berbagai persoalan bangsa khususnya dalam keterpurukan ekonomi bangsa ini membutuhkan orang-orang yang memiliki jiwa wirausaha, yakni suatu semangat sikap mental positif (SMP) yang mengutamakan kinerja dan produktifitas dalam mengoptimalkan pencapaian target (goals). Oleh karena itu, semakin banyak anak bangsa yang memiliki jiwa wirausaha, semakin terbuka lapangan pekerjaan yang berdampak positif bagi pengurangan pengangguran dan peningkatan daya beli (purchasing power) masyarakat. Dengan demikian, masyarakat akan semakin apresiatif yang berdampak positif bagi kemajuan bangsa dan negara Indonesia tercinta ini. Hal ini jugalah yang mempengaruhi dinamika masyarakat dalam perkembangan bisnis, yakni:
Ø  Perkembangan sains dan teknologi akan mempengaruhi perkembangan dinamika masyarakat.
Ø  Dinamika masyarakat akan mempengaruhi kebutuhan akan sesuatu produk bagi masyarakat.
Perkembangan kebutuhan produk akan mempengaruhi perkembangan kegiatan bisnis untuk menghasilkan produk tersebut. Lebih lanjut dalam hal ini, perkembangan kegiatan bisnis ini muncul dari fenomena dinamika masyarakat melalui kejelian para enterpreneur dalam merespon, menciptakan solusi tantangan fenomena tersebut menjadi hal yang nyata sebagai suatu peluang-peluang baru di dunia bisnis.

H.  Konsep Peranan Kewirausahaan
Berdasarkan diagram konsep peranan kewirausahaan, suatu simpulan dapat diungkapkan bahwa para wirausahawan merupakan generator penggerak perekonomian nasional melalui penciptaan lapangan pekerjaan. Keadaan ini, akan berdampak positif bagi peningkatan daya beli masyarakat dan pendapatan negara. Semakin tinggi pendapatan negara, kemampuan negara untuk membiayai pembangunan secara berkelanjutan semakin terjamin.
Tantangan persaingan global, tantangan pertumbuhan penduduk, tantangan pengangguran, tantangan tanggung jawab sosial, keanekaragaman ketenagakerjaan, dan tantangan etika, tantangan kemajuan tekonologi dan ilmu pengetahuan, dan tantangan gaya hidup beserta kecenderungan-kecenderungannya merupakan tantangan yang saling terkait satu sama lain. Dalam persaingan global, semua sumber daya antar-negara akan bergerak bebas tanpa batas. Sumber daya alam, sumber daya manusia, ilmu pengetahuan, teknologi, dan gaya hidup akan bergerak melewati batas-batas negara. Hanya sumber daya yang memiliki keunggulanlah yang dapat bertahan dalam persaingan. Demikian juga pertumbuhan penduduk dunia yang cepat disertai persaingan yang tinggi akan menimbulkan berbagai angkatan kerja yang kompetitif dan akan menimbulkan pengangguran bagi sumber daya manusia yang tidak memiliki keunggulan dan daya saing yang kuat.Untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut diperlukan sumber daya yang berkualitas yang dapat menciptakan berbagai keunggulan, baik keunggulan komparatif (comparative advantages) maupun keunggulan kompetitif (competitive advantages), di antaranya melalui proses kreatif dan inovatif wirausaha.
Untuk dapat bersaing di pasar global sangat diperlukan barang dan jasa yang berdaya saing tinggi yaitu barang dan jasa yang memiliki keunggulan-keunggulan tertentu. Untuk menghasilkan barang dan jasa yang berdaya saing tinggi diperlukan tingkat efisiensi yang tinggi. Tingkat efisiensi yang tinggi ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang tinggi, yaitu sumber daya manusia yang profesional dan terampil yang dapat menciptakan nilai tambah baru dan mampu menjawab tantangan baru. Selanjutnya kualitas sumber daya manusia yang tinggi tersebut hanya dapat ditentukan oleh sistem pendidikan yang menghasilkan sumber daya yang kreatif dan inovatif. Sumber daya kreatif dan inovatif hanya terdapat pada wirausaha. Oleh sebab itu wirausahalah yang mampu menciptakan keunggulan bersaing melalui kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.

 

DAFTAR PUSTAKA

Kasmir, 2007, Kewirausahaan, PT RajaGrafindo Perkasa, Jakarta.



A.    Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti :pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah beranidan berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja, berbuatsesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuatsesuatu. Ini baru dari segi etimologi (asal usul kata).
B.     ManfaatKewirausahaan
Kewirausahaan memiliki 4 manfaat sosial, yaitu:
  1. Memperkuat pertumbuhan ekonomi : menyediakan pekerjaan barudalam ekonomi. Ekonomi saat ini adalah tanah yang subur bagiwirausahawan misalnya : permintaan pelayanan sektor jasa meledak
  2. Meningkatkan produktivitas : kemampuan untuk menghasilkan lebihbanyak barang dan jasa dengan TK dan input lain yang lebih sedikit.
  3. Menciptakan teknologi, produk dan jasa baru: komputer digital,mesinfotokopi, laser, power steering.
  4. Mengubah dan meremajakan persaingan pasar : pasar internasionalmenyediakan peluang kewirausahaan.
C.    ciri-ciri wirausaha antara lain:
a.       berpikir dan berpandangan kreatif inovatif
b.      berani mengambil resiko dan percaya pada diri sendiri
c.       mengutamakan prestasi, tahan uji, tekun dan tidak mudah menyerah
d.      jujur, bertanggung jawab dan teguh dalam pendirian
e.       memiliki etos kerja yang tinggi dan tangguh menghadapi persaingan
f.       mempunyai cita-cita
D.    Tentang Wirausaha
Cara untuk mempercepat kesuksesan adalah dengan cara belajar dari orang-orang yang lebih dahulu sukses, atau menjadikan orang-orang yang sudah sukses tersebut menjadi pemandu untuk kesuksesan Anda. Banyak di antara mereka yang telah membuka diri menyampaikan rahasia kesuksesan mereka. Banyak buku-buku yang mengulas bangaimana menuju sukses. Untuk itu janganlah ragu bahwa Anda pun bisa untuk menjadi orang sukses. Di mana seja selalu ada peluang bisnis dan peluang usaha. Jika kita mengambil salah satu atau lebih dari peluang bisnis dan peluang usaha tersebut pastilah kita berpeluang untuk menuju sukses, karena kesuksesan apapun adalah hasil dari melakukan usaha.
Yang perlu diingat adalah bahwa peluang usaha atau peluang bisnis itu selalu ada dan selalu bertambah setiap hari. Peluang usaha dan peluang bisnis itu banyak tersebar di sekeliling kita. Masalahnya adalah apakah kita bisa melihat peluang-peluang usaha dan peluang bisnis tersebut. Selanjutnya apakah kita termasuk salah satu dari orang yang mengambil peluang usaha dan peluang bisnis tersebut. Ada orang yang sebenarnya bisa melihat peluang usaha dan peluang bisnis, tapi tidak segera mengambil peluang usaha dan peluang bisnis tersebut, menunda, sampai peluang usaha dan peluang bisnis itu hilang atau tidak ada, sehingga akhirnya dia tidak mendapatkan apa-apa. Jadi masalah besarnya adalah menunda. Pelajaran yang bisa kita ambil adalah "Jangan Menunda".
E.     Contoh kegiatan wirausaha
Sepertinya tak perlu ulasan atau definisi wirausaha lebih dalam lagi. Sebab dengan artikel wirausaha sukses rumahan ini, anda akan menemukan contoh-contohnya:
a.       Produksi Pakaian
Baju atau pakaian adalah kebutuhan pokok setiap manusia di dunia ini. Jadi menjalankan usaha produksi pakaian cukuplah menjanjikan. Tetapi bila hanya memproduksi saja tanpa adanya inovasi tentu membuat bisnis ini sulit bersaing di pasaran.
b.      Kue Kering
Ini adalah salah satu makanan yang lumayan tahan lama. Makanan ini cocok sekali dijalankan ketika menjelang bulan puasa dan lebaran. Sebab peminatnya sangatlah banyak sekali.
c.       Makanan Ringan
Menjalankan wirausaha secara rumahan makanan ringan atau biasa di sebut cemilan cukuplah menjanjikan. Sebab makanan ini sangat enak ketika dimakan sambil menonton tv, ngobrol dengan teman, sambil membaca buku dan bahkan sebagai suguhan untuk tamu.
Itulah 3 contoh wirausaha yang cocok dijalankan secara rumahan. Mudah-mudahan bermanfaat, serta bila ingin menjadi wirausahawan sukses, jangan pernah menyerah ketika keadaan seakan-akan mencoba menggoyahkan atau memadamkan semangat yang telah membara.


No comments:

Post a Comment

Entri Populer