BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Banyak ahli yang mengemukakan pendapatnya tentang
definisi pembelajaran, di antaranya adalah: Winkel (1991), mengartikan
pembelajaran sebagai seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses
belajar peserta didik, dengan memperhitungkan kejadian- kejadian eksternal yang
berperanan terhadap rangkaian kejadian-kejadian internal yang berlangsung di
dalam diri peserta didik.
Masih banyak para ahli yang memiliki pendapat
tentang pengertian pembelajaran namun dari sekian banyak pendapat tersebut,
semua itu memiliki makna yang tidak jauh berbeda. Di dalam pembelajaran ada
banyak langkah-langkah kegiatan yang harus dilakukan oleh seorang guru, mulai
dari merencanakan kegiatan pembelajaran hingga melakukan kegiatan Evaluasi untuk
mengetahui sejauh mana keberhasilan guru dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran atau untuk mengetahui hasil pembelajaran.
B.
Rumusan masalah
1. Apakah pengertian Hasil Belajar ?
2. Apa saja kriteria tercapainya Hasil
Belajar ?
3. Apa saja factor yang mempengaruhi Hasil
Belajar ?
4. Apa saja ranah Taksonomi Bloom dalam
Hasil Belajar ?
C.
Tujuan
pembahasan
1. Mengetahui pengertian Hasil Belajar
2. Mengetahui kriteria tercapainya Hasil
Belajar
3. Mengetahui factor yang mempengaruhi
Hasil Belajar
4. Mengetahui ranah Taksonomi Bloom dalam
Hasil Belajar
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Hasil Belajar
Hasil
belajar adalah aktifitas mental atau psikhis yang terjadi karena adanya
interaksi aktif antara individu dengan lingkungannyz yang menghasilkan
perubahan-perubahan yang bersifat relative tetap dalam aspek-aspek: kognitif,
psikomotor, dan afektif. Perubahan tersebut dapat berupa sesuatu yang sama
sekali baru / peninngkatan dari hasil belajar yang telah diproleh sebelumnya.
Menurut
Slavin dalam Catharina Tri Anni (2004), belajar merupakan sebuah system yang di
dalamnya terdapat berbagai unsur yang saling terkait sehingga menghasilkan
perubahan prilaku.
Sedangkan
menurut Bell-Gredler dalam Udin S. Winataputra (2008) pengertian belajar adalah
proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam Kemampuan
(Competencies), ketrampilan (Skill), dan sikap (Attitude). Kemampuan
(Competencies), ketrampilan (Skill), dan sikap (Attitude) tersebut diproleh
secara bertahap dan berkelanjutan mulai dari masa bayi sampai masa tua melalui
rangkaian proses belajar sepanjang hayat.
Skinner
dengan teori kondisioningnya memaparkan bahwa hasil belajar itu berupa respons
baru (tingkah laku) yang baru. Dalam hal ini hasil belajar siswa dapat berupa
respon atau tingkah laku baru yang membedakannya dengan sebelum siswa mengalami
pembelajaran.
Dari
definisi di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa keberhasilan belajar
adalah prestasi belajar yang dicapai siswa dalam proses kegiatan belajar
mengajar dengan membawa suatu perubahan dan pembentukan tiingkah laku
seseorang.
B.
Kriteria tercapainya hasil belajar
Di
damping prooses belajar, keberhasilan siswa juga dililhat dari hasil
belajarnya. Keberhasilan siswa telah mengikuti satuan pembelajaran tertentu
kita sebut dengan keberhasilan hasil belajar. Setelah proses pembelajaran berlangsung,
kita dapat mengetahui apakah siswa telah memahami konsep tertentu, apakah siswa
kita dapat melakukan sesuatu, apakah siswa memiliki keterampilan atau kemahiran
tertentu. Keberhasilan-keberhasilan siswa sebagaimana disebutkan di atas
merupakan keberhasilan hasil belajar. Lazimnya, keberhasilan hasil belajar
siswa ditunjukkan oleh kemampuan siswa setelah mengikuti proses pembelajaran.
Oleh karena itu, keberhasilan hasil belajar siswa dapat diketahui dari hasil
penilaian kita terhadap hasil siswa setelah mengikuti proses pembelajaran.
Hasil belajar siswa dapat diklasifikasikan ke dalam tiga ranah (domain), yaitu:
1. Domain kognitif (pengetahuan atau
mencakup kecerdasan Bahasa dan kecerdasan logika-matematika)
2. Domain efektif (sikap dan nilai atau
yang mencakup kecerdasan antar pribadi dan kecerdasan intra pribadi, dengan
kata lain kecerdasan emosianal)
3. Domain psikomotor (keterampilan atau
yang mencakup kecerdasan kinestetik, kecerdasan visual-spasial, dan kecerdasan
musical)
C.
Factor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Hasil belajar yang
dicapai siswa dipengaruhi oleh dua factor utama yaitu factor kemampuan siswa
dan factor lingkungan. Menurut Slameto (2010:54), factor-faktor tersebut secara
global dapat diuraikan dalam dua bagian, yaitu factor internal dan factor
eksternal.
1. Faktor internal, yaitu factor yang
berasal dari dalam diri siswa. Yang termasuk kedalam factor ini adalah
a. Factor jasmani, yaitu meliputi:
1) Factor kesehatan. Sehat berarti dalam
keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagiannya / bebas dari penyakit.
Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya. Proses belajar seseorang
akan terganggu,selain itu juga ia akan cepat lelah, dan kurang bersemangat.
2) Cacat tubuh. Yaitu sesuatu yang
menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh / badan.
b. Factor psikologis, yaitu meliputi
intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan.
1) Intelegensi adalah kecakapan yang yang
terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikankedalam
situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui dan menggunakan
konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya
dengan cepat.
2) Perhatian menurut Gazali adalah
keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itupun semata-mata tertuju pada satu
obyek (benda / hal) atau sekumpulan objek. Untuk dapat menjamin hasil belajar
yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang
dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi bahan perhatian siswa, maka
timbullah kebosanan, sehingga ia tidak suka lagi belajar.
3) Minat adalah kecenderungan yang tetap
untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Minat besar pengaruhnya
terhadap belajar karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai
dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan maksimal, karena tidak ada
daya Tarik baginya.
4) Bakat adalah kemampuan untuk belajar.
Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesuai belajar
dan berlatih. Jadi jelas bakat itu mempengaruhi belajar, jika bahan pelajaran
yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya akan lebih
baik.
5) Motif erat sekali hubungannya dengan
tujuan yang akan dicapai. Di dalam mencapai suatu tujuan itu perlu berbuat,
sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motif itu sendiri sebagai daya
penggerak/pendorongnya.
6) Kematangan adalah suatu tingkat atau
fase di dalam pertumbuhan seseorang, di mana alat-alat tubuhnya sudah siap
untuk melaksanakan kecakapan baru. Kematangan belum berarti anak dapat
melaksanakan kegiatan secara terus menerus, untuk itu di perlukan
latihan-latihan dan pelajaran.
7) Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi
response atau reaksi. Kesediaan itu timbul dalam diri seseorang dan juga
berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti kesiapan untuk
melaksanakan kecakapan.
c. Faktor kelelahan, yang meliputi
kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah
lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Sedangkan
kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga
minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang.
2. Factor eksternal, yaitu factor yang
berassal dari luar diri siswa, yang termasuk kedalam factor eksternal adalah:
a. Factor keluarga. Siswa yang belajar akan
menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara orang tua mendidik, relasi antara
anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga.
b. Factor sekolah. Factor sekolah yang mempengaruhi
belajar ini mencakup metode mengajar, kurikulm, relasi guru dengan siswa,
relasi siswa dengan siswa, disipli sekolah pelajaran dan waktu sekolah, stendar
pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah.
c. Factor masyarakat.masyarakat sangat
berpengaruh terhadap belajar siswa karena keberadaan siswa dalam masyarakat.
D.
Ranah Taksonomi Bloom dalam Hasil Belajar
Ranah
kognitif , afektifdan psikomotorik sebagai obyek evaluasi hasil belajar
1. Ranah kognitif
Ranah
kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Meburut Bloom,segala upaya yang menyangkut aktivitas
otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Ranah kognitif berhubungan dengan
kemampuan berpikir, termasuk didalamnya kemampuan menghapal, memahami,
mengaplikasi, menganalisis, mensintesi, dan kemampuan mengevaluasi. Dalam ranah
kognitif itu terdapat enam aspek atau jenjang proses berpikir, mulai dari
jenjang terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi. Keenam jenjang atau
aspek yang dimaksud adalah:
a. Pengetahuan (knowedge)
Pengetahun
adalah kemampuan seseorang untuk mengingat-mengingat kembali (recall) atau
mengenali kembali tentang nama, istilah, ide, rumus-rumus dan lain sebagainya,
tanpa mengharapkan kemampuan untuk menggunakannya.
b. Pemahaman
Pemahaman adalah
kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu
diketahui dan diingat.
c. Aplikasi
Aplikasi adalah
kesanggupan seseorang untuk menerapkan atau menggunakan ide-ide umum, tata cara
ataupun metode-metode, prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-teori dan lain
sebagainya. Dalam situasi yang baru dan kongkret.
d. Anaisis
Analisis adalah
kemampuan seseorang untuk merinci atau menguraikan suatu bahan atau keadaan
menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan diantara
bagian-bagian atau faktor-faktor yang satu dengan faktor-faktor lainnya.
e. Sintesis
Sintesis adalah
kemampuan berpikir yang merupakan kebalikan dari proes berkir anas. Sintesis
merupakan suatu proses yang memadukan bagian-bagian atau unsur-unsur secara
logis , sehingga menjelma menjadi suatu pola yang berstruktur atau berbentuk
pola baru.
f. Evaluasi
Evaluasi adalah
jenjang berpikir yang palng tinggi dalam ranah kognitif taksonomi bloom.
Penilaian atau evaluasi disini merupakan kemampuan seseorang untuk membuat
pertimbangan terhadap sesuatu kondis, nilai atau ide.
2. Ranah efektif
Ranah afektif yang berkaitan dengan
sikap dan nilai. Takspnpmi untuk daerah nilai dikemukakan oleh david R, krathwohl dkk dalam buku taxonomy of
education objectivies :affective domain.ranah afektif adalah ranah yang
berkaitan dengan sikap dan nilai .ciri-ciri belajar afektif akan tampak pada
peserta didik dalam berbagai tingkah laku,misalnya perhatiannya terhadap mata
pelajaran agama islamkedisiplinannya dalam mengikuti pelajaran agama islam
disekolah.
Ranah afektif oleh krathwohl ,dkk ditaksonomikan
kedalam lima jenjang yaitu:
a. Receiving
Receiving
adalah kepekaan seseorang dalam menerima
rangsangan dari luar,yang datang kepada dirinya dalam bentuk masalah ,situasi,
gejala dan lain-lain.contohnya adalah peserta didik menyadari bahwa disiplin
wajib ditegakkan sifat malas dan tidak berdisiplin harus disingkirkan
jauh-jauh.
b. Responding
Responding
mengandung arti adanya partisipasi aktif,yaitu kemampuan yang dimiliki
seseorang yang mengikutsertakan dirinya secara aktif dalam penomena tertentu
dan membuat reaksi terhadapnya dengan salah satu cara.
c. Valuing
Valuing
(menilai) adalah memberikan nilai atau memberikan penghargaan terhadap suatu
kegiatan atau obyek.peserta didik tidak hanya mau menerima nilai yang diajarkan
tetapi mereka telah berkemampuan untuk menilai konsep yaitu baik atau buruk.
d. Organization
Organization
artinya mempertemukan perbedaan nilai sehingga terbentuk nilai baru yang lebih
universal yang membawa kepada perbaikan umum.
e. Characterization by a value or value
complex
Characterization
by a value or value complex atau karakterisasi
dengan suatu nilai atau komplek nilai yaitu keterpaduan semua sistem nilai yang
telah dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya
.
Ada 5 lima
tipe karakteristik afektif yang penting
,yaitu:
1) Sikap
Sikap merupakan
suatu kecendrungan untuk bertindak secara suka atau tidak suka terhadap suatu
objek.sikap dapat dibentuk melalui cara mengamati dan menirukan sesuatu yang
positif,kemudian melalui penguatan serta menerima informasi verbal.
2) minat
Minat adalah suatu diposisi yang terorganisir
melalui pengalaman yang mendorong seseorang untuk memperoleh objek
khusus,aktivitas, pemahaman ,dan keterampilan untuk tujuan perhatian atau
pencapaian.
3) konsep diri
Menurut smith konsep diri adalah evaluasi yang
dilakukan individu terhadap kemampuan dan kelemahan yang dimiliki.target ,arah,
dan intensiras konsep diri pada dasarnya seperti ranah afektif yang lain.
4) nilai
Nilai menurut rokeach merupakan suatu keyakinan
tentang perbuatan, tindakan, atau perilaku yang dianggap baik yang dianggap
buruk.target nilai cenderung menjadi ide ,target nilai dapat juga berupa
sesuatu seperti sikap dan perilaku.
5) moral
Moral berkaitan dengan perasaan salah satu benar terhadap kebahagiaan orang
lain atau perasaan terhadap tindakan yang dilakukan diri sendiri.
3. Ranah Psikomotorik
Ranah Psikomotorik merupakan ranah
yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah
seseorang tersebut menerima pengalaman belajar, jadi bisa dikatakan bahwa hasil
belajar Psikomotorik merupakan kelanjutan dari hasil belajar Kognitif (memahami
sesuatu) dan hasil belajar Afektif (kecenderungan dalam berprilaku). Ranah
psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan seseorang menerima
pengalamam belajar tertentu.hasil belajar Psikomotor ini tampak dalam bentuk
keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu.
Menurut Mardapi, keterampilan Psikomotorik ada enam
tahap yaitu :
a. Gerakan Refleks
Adalah respons
motorik atau gerak tanpa sadar yang muncul ketika bayi lahir.
b. Gerakan Dasar
Adalah gerakan
yang mengarah pada keterampilan komplek yang khusus.
c. Kemampuan Perseptual
Adalah kombinasi
kemampuan kognitif dan motorik atau gerak.
d. Gerakan Fisik
Adalah kemampuan
untuk mengembangkan gerak terampil.
e. Gerakan Terampil
Adalah gerak
yang memerlukan belajar, seperti keterampilan dalam olahraga
f. Komunikasi Nondiskursif.
Adalah kemampuan
berkomunikasi dengan menggunakan gerakan.
Hasil belajar Psikomotor, yaitu: specific responding, motor chaining, rule
using. pada tingkat specific responding peserta didik mampu
merespon hal-hal yang sifatnya fisik, (yang dapat didengar, dilihat, atau
diraba), atau melakukan keterampilan yang sifatnya tunggal, misalnya memegang
raket, memegang bed untuk tenis meja. Pada motor
chaining peserta sisik sudah mampu menggabungkan lebih dari dua
keterampilan dasar menjadi satu keterampilan gabungan, misalnya memukul bola,
menggergaji, menggunakan jangka sorong dan lain-lain. Pada tingkat rule using peserta didik sudah dapat
menggunakan pengalamannya untuk melakukan keterampilan yang komplek, misalnya
bagaimana memukul bola secara tepat agar dengan tenaga yang sama hasilnya lebih
baik.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Terkait
dengan pengertian/definisi dari hasil belajar, banyak ahli-ahli ilmu yang
meyampaikan pendapatnya tentang hasil belajar. Dari definisi-definisi yang di
kemukakan oleh para ahli itu dapat kita simpulkan bahwa keberhasilan belajar
adalah prestasi belajar yang dicapai siswa dalam proses kegiatan belajar
mengajar dengan membawa suatu perubahan dan pembentukan tiingkah laku
seseorang.
Selanjutnya
dari isi makalah di atas kita juga dapat mengetahui bahwa ranah taksonomi bloom
dalam hasil belajar itu ada tiga, yaitu:
1. Kognitif
2. Afektif
3. Psikomotorik
Yang di mana ranah
kognitif itu adalah yarah yang membahas kemampuan berfikir seseorang, kemudian
ranah afektif itu berbicara tentang bagaimana sikap yang dimiliki seseorang dan
ranah psikomotorik adalah ranah yang di dalamnya dibahas terkait dengan gerak
tubuh seseorang.
Daftar Pustaka
Nurman, Muhammad, 2015,
Evaluasi Pendidikan, Mataram,
Institut Agama Islam Negeri.
Sobry Sutikno, M.,
2013, Belajar Dan Pembelajaran, Lombok, Holistica.
No comments:
Post a Comment