Monday, 23 April 2018

TUMBUHAN SEBAGAI MEDIA SEDERHANA



TUMBUHAN SEBAGAI MEDIA SEDERHANA
Di era global ini kesejahatraan suatu bangsa bukan lagi bersumber hanya pada sumber daya alam dan modal  bersifat fisik saja, tetapi juga bersumber pada modal intelelektual,modal sosial dan kepercayaan diri sebagai anak bangsa. Pengembangan modal intelektual mengandung tuntutan untuk terus-menerus memperbaharui ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sesuai dengan perkembangan dunia. Sementara itu kualitas sumber daya manusia Indonesia tidaklah cukup bila diukur dengan standar lokal saja sebab perubahan global telah sangat memepengaruhi tuntutan kualitas dibidang sumber daya manusia. Bahkan saat ini tingkat kompetensi yang dikuasai seseorang harus memenuhi standar tertentu agar bisa ikut dalam aktivitas masyarakat dunia. Sebagai konsekuensinya pendidikan sekarang harus berkualitas dan berwawasan internasional serta tidak sekedar memenuhi target kurikulum saja.
Pemanfaatan berbagai sumber belajar merupakan langkah positif yang telah banyak dilakukuan untuk meningkatkan mutu pendidikan ditanah air. Pemanfaatan berbagai sumber belajar yang sekaligus berfungsi sebagai alat bantu pembelajaran adalah media pembelajaran baik media elektronik maupun media nonelektronik.
Salah satu jalan keluar yang kreatif adalah dengan menghubungkan media sederhana. Media sederhana bukan berarti media yang dihadirkan hanya didalam kelas saja, media sederhana juga jangan diartikan sebagai media yang dibeli ditoko dengan harga murah. Berbagai sumber daya alam sperti lingkungan sekolah dirumah merupakan salah satu sumber belajar dan sumber kreatif dan bisa menciptakan dan mengembangkan berbagai ragam  media sederhana. keberhasilan dalam mengembangkan media sederhana merupakan keberhasilan guru dalam menciptakan masyarakat belajar.

A.    lasan Memanfaatkan Tumbuhan Sebagai Media Sederhana
Kreativitas guru dalam mengembangkan dan memanfaatkan semaksimal mungkin berbagai media sederhana  diharapkan akan sangat membantu bangsa ini memiliki pendidikan nasional yang berkualitas dengan keunggulan kompetitif dan komparatif dengan bangsa lainnya. Dengan demikian pendidikan diharapkan tidak akan kehilangan relevasi program pembelajaran terhadap pembangunan daerah serta tetap memiliki fleksibilitas melaksanakan kurikulum yang berdiversifikasi. Dalam hal ini pengembangan media sederhana hendaknya dapat menyokong penguasaan keterampilan hidup, pengembangan kepribadian yang kuat dan berakhlak mulia,serta pertumbuhan, keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Media mengajar yang paling dikenal oleh guru adalah papan tulis, white board, OHP.
Contoh dalam proses pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru adalah tentang cirri ciri makhlik hidup antara lain bahwa tumbuhan juga makan dan minum. Makanan tumbuhan dapat berasal dari pembusukan makhluk hidup antra lain, seperti daun daunan dan garam mineral yang sehari hari dikenal dengan istilah pupuk. Proses pembelajaran akan lebih bernakna apabila siswa terlibat langsung melalui proses pengamatan.
Alasan kedua perlunya mengembangkan dan menggunakan media sedrehana adalah optimalisasi panca indra dalam belajar. Dalam proses belajar mengajar , panca indra dan seluruh kesanggupan seorang anak didik perlu dirangsang, digunakan dan dilibatkan, sehingga tak hanya mampu mengetahui,melainkan juga dapat memahami, mengingat, menganalisis, dan melakukan kembali setiap peragaan yang dilakukan guru dengan baik dan benar. Hasil penelitian membuktikan bahwa 11% pengetahuan seseorang diperoleh dari pendengaran dan 83% dari pengelihatan. Sedangkan 20% kemampuan daya ingat diperoleh dari penggunaan pendengaran, dan 50% dari apa yang dilihat. Melalui mendengarkan anak didik mengikuti peristiwa demi peristiwa dan ikut merasakan apa yang disampaikan.dari uraian diatas kita dapat mengetahui bahwa media penting untuk menarik dan memelihara perhatian, memudahkan pemahaman dan membantu daya ingat.
Alasan ketiga menggunakan media sederhana mampu merangsang imajinasi anak dan memberikan kesan yang dalam jika diciptakan dan digunakan secara seimbang dan sesuai dengan materi pelajaran. Pertemuan pertama mata pelajaran IPA  mengenai ‘’makhluk hidup berkembang biak’’ seorang guru biasa menjelaskan dengan menggunakan gambar.
Pertemuan kedua anak anak dibawa langsung keluar kelas untuk melihat carea makhluk hidup berkembang biak. Di pertemuan ketiga, anak anak kembali kekelas dan mendiskusikan pelajaran minggu lalu. Tahap tahap tersebut akan dapat membangun rasa ingin tahu peserta didik.
Alasan keempat, kietika kita merancang media sederhana maka kita harus memahami betul karakteristik, usia dan kondisi social ekonomi anak didik,tujuan pelajaran, kedalaman materi yang akan diberikan, serta factor-faktor  lainnya yang mungkin dapat mempengaruhi kelebihan dan manfaat  media yang akan kita ciptakan.



B.     Pentingnya Media Sederhana
Sering kali anak didik kita mengalami pendangkalan pemahaman keilmuan. Selama dalam proses belajar mengajar, acapkali anak didik kurang bias memahami materi yang diberikan oleh guru.Tuntutan penguasaan pelajaran oleh guru terhadap muridnya seringkali hanyalah bersifat kognitif.
Pendidikan yang seperti itu dapat dikatakan berorientasi  pada potensi anak untuk berkembang.Artinya, pendidikan yang melihat anak didik dari sisi potensinya yang dapat dikembangkan. Sebaliknya, pendidkan yang berorientasi pada nilai, akan dapat menjerumuskan guru dan siswa, sebab nilai dapat dan mudah diatur sekehendak hati.
Media sebagai bagian atau komponen proses komunikasi diyakini oleh banyak ahli sebagai jawaban terhadap sejumlah masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu selayaknya para guru memiliki ide gagasan, dan kreatifitas setiap saat ketika akan merencanakan dan menjelaskan setiap pelajaran melalui media yang dikembangkan.
Dalam rangka memanfaatkan lingkungan sekitar kita berikut ini akan dibahas tentang tumbuhan yang ada di sekitas sekolah.Kita akan mulai membahas tentang alasan mengapa kita memanfaatkan tumbuhan sebagai media sederhana untuk menjelaskan berbagai fenomena alam,kejadian yang sedang berlangsung, dan berbagai akibat bisa dijelaskan dengan memanfaatkan tumbuhan.

C.    Potensi Tumbuhan Menjadi Media Sederhana
Tumbuhan adalah bagian dari kehidupan yang sangat bermanfaat dalam menjaga dan melestarikan kelangsungan hidup kita. Tumbuhan hidup merupakan karunia Tuhan Yang Maha Kuasa yang tidak terhingga nilainya. Tumbuhan hidup dapat menyebabkan makhluk lain dapat mempertahankan hidup mereka.  Namun bagi kita  sebagai manusia tumbuhan hidup bukan sekedar sarana untuk mempertahankan hidup. Tumbuhan hidup perlu dilestarikan untuk menjaga keseimbangan hidup dibumi secara menyeluruh
Bagi para ilmuan dan pendidik, tumbuhan hidup juga bermanfaat dalam menjelaskan berbagai peristiwa alam.Tumbuhan hidup dapat membantu guru dalam menjelaskan berbagai materi pelajaran kepada siswa dan juga dapat menjelaskan berbagai proses dan akibat yang ditinbulkan oleh proses kehidupan lainnya.
Begitu banyaknya kegunaan tumbuhan bagi guru dan siswa menyababkan tumbuhan hidup bisa dijadikan suatu media sederhana untuk menjelaskan berbagai fenomena alam, konsep, dan materi pelajaran yang sukar dijelaskan jika hanya diberikan deskripsinya didalam kelas.

1.      Alasan Menggunakan Tumbuhan Sebagai Media Sederhana
A.    Pengintegrasian Materi Lokal
Dalam era desentralisasi pendidikan, seluruh bagian seperti sekolah, masyarakat, orang tua, guru, dan berbagai pihak lain yang menjadi penentu keberhasilan pendidikan, harus dilibatkan.Mereka secara intergratif diharapkan mampu mengoptimalkan potensi dan sumber belajar yang ada di sekitarnya. Selain itu guru dapat diharapkan menerapkan suatu prinsip atau sebuah percobaan dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari hari.Ia juga diharapkan mampu mengidentifikasi kondisi alam dan sosial yang akan dimasukkan sebagai kajian pelajaran dengan menggunakan media tumbuhan.
Sejalan dengan alsan tersebut, maka pemanfaatan tumbuhan menjadi media pengajaran sebaiknya mempertimbangkan hal-hal berikut ini.
a.       Jenis tumbuhan yang digunakan hedaknya tumbuhan yang banyak terdapat disekitar anak didik dan sudah dikenal oleh mereka.
b.      Tumbuhan yang dipilih bisa menghasilkan suatu  nilai ekonomis bagi daerah anak didik.
c.       Anak didik diberi kebebasan sesuai dengan kemampuan, minat, sikap dan perhatian mereka terhadap tumbuhan.
d.      Jika guru menemukan kesulitan dalam memilih tumbuhan yang bisa dijadikan media maka ia bisa bekerja sama dengan  dinas pertanian dan perkebunan setempat, para ahli  botani  di perguruan tinggi setempat atau siapa saja yang lebih mengetahui  masalah tumbuhan.
e.       Pemilihan tumbuhan sebagai media perlu mempertimbangkan harga tumbuhan tersebut jika ternyata harga tumbuhan relatif  mahal. Sebaiknya kita tetap berpegang pada prinsip sederhana dan murah.
f.       Media tumbuhan yang akan di manfaatkan sebaiknya sesuai dengan perkembangan pendidikan dan ketersediaannya di sekitar lingkungan sekolah atau rumah.
g.      Alat pendukung  penggunaan tumbuhan harus sesuai dengan kemampuan sekolah dan dapat di siapkan sendiri oleh guru yang bersangkutan.
h.      Pengguanaan tumbuhan tidak bertentangan dengan undang-undang pemerintah pusat dan daerah yang berlaku.

B.     Meningkatkan Daya Tarik Mata Ajaran IPA
Disinyalir bahwa kelemahan guru IPA saat ini adalah kurang mampu membawa materi pelajaran   kepada  dunia nyata yang di hadapi anak sehari-hari. Akibatnya , anak didik menjadi kurang bermotifasi untuk memahami pelajaran IPA . kondisi seperti ini memerlukan jalan keluar dan jawaban segera karena anak didik harus mampu menguasai ilmu dasar dan murni agar bangsa ini tidak tertinggal dalam penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Hal pertama kali yang harus di perhatikan adalah penampilan guru itu sendiri ketika menghadapi anak didiknya. Ia harus rapi, mudah tersenyaum, ramah terhadap setiap  anak didik dan menunjukan bahwa ia siap mengajar. Kedua, adalah menguasai kemampuan berkomunikasi yaitu  proses penyampaian pesan dari komunukator  kepada komunikandengan tujuan tertentu.jadi dalam kegiatan ngajar mengajar  guru harus memiliki keterampilan berkomunikasi yang baik. Guru jangan memberikan kesan seolah olah pelajar ipa itu sulit. Mengapa demikian? Guru dengan bahasa yang mudah di mengerti siswa dapat menjelaskan bagaian demi bagaian dengan mudah.
Komunikasi dengan mereka tidak hanya meliputi  komuniasi ferbal tetapi juga non ferbal seperti kontak mata ekspresi wajah dan sebagainya. Materi pelajaran akan lebih efektif jika di berikan dengan mengunakan media nyata seperti tumbuhan.  Inilah tantangan guru IPA yaitu membuat pelajran IPA lebih menarik.  Contoh mnegunakan media sederhana yang menarik antara lain dapat mengunakan media percobaan sederhana dengam menyadiakan dan melakukan percoban berikut ini.
a.       Alat dan bahan yang di perlukan :
1.      Pot
2.      Kardus
3.      Biji bijian (kacang hijau dan kedelai)
b.      Cara kerja
1.      Tanamlah biji bijian yang mudah tumbuh dalam sebuah pot.
2.      Biarkan tanaman tersebut tumbuh.
3.      Setelah tumbuh tutuplah dengan kardus yang salah satu sisinya di lubangi.
4.      Biarkan keadaan tersebut selama dua hari.
5.      Bukalah tutupnya dan amati kearah mana tumbuhan itu tumbuh.
6.      Tutuplah kembali tanamanya dengan mengubah arah lubang kardus, biarkan slama 2 hari. Buak dan amati arah tumbuh tanaman.
7.      Kemudian, mintalah kepada para siswa untuk mendiskusikan apa yang mereka amati.
Kegiatan tersebut  akan membuat siswa lebih memehami  bahwa tumbuhan tersebut bergerak 
Meraka juga di latih untuk dapat berdiskusi dengan sesama teman mereka  dalam suasana yang menyenangkan.

C.    Peningkatan Kesadaran Tentang Lingkungan Hidup Yang Sehat
Saat ini isu tentang lingkungan hidup dan pelestariannya  menjadi perhatian berbagai ahli lingkungan dan juga pendidikan.Penjelasan dan pemberian kesadaran tentang lingkungan hidup yang sehat memang menjadi bagian yang tidak mudah untuk di pahami.Berkaitan dengan hal itulah para pengambil kebijakan dan keputusan negeri ini  melakukan berbagai kerja sama untuk memasyarakatkan peduli lingkungan. Kerja sama tersebut dilaksanakan untuk menanggapi anjuran Menteri Negara Lingkungan Hidup/Kepala Badan pengendalian Dampak Lingkungan. Melalui Kepala Pendidikan Menengah Kejuruan (Dikmenjur).
Tumbuhan yang dijadikan media oleh para guru merupakan salah usaha yang diharapkan mampu membantu pendidikan lingkungan hidup menjadi lebih menarik dan mudah. Dengan menggunakan tumbuhan sesuai media maka berbagai macam penjelasan tentang proses kehidupan yang berkaitan dengan alam dan tanaman itu sendiri bisa diuraikan secara gamblang. Begitu juga dengan dampak industrialisasi yang terjadi, perbuatan manusia yang mengotori alam seperti masalah sampah organi k tumbuhan, ozon dikaitkan dengan peranan tumbuhan dan masalah penipisanya yang akan mengganggu kehidupan manusia.
Peserta didik seharusnya selalu diberi arahan tentang pola hidup bersih, sehinggan diharapkan mereka nantinya menjadi individu yang mampu menjadi penjaga lingkungannya masing- masing.
Begitu banyak masalah yang bisa dijelaskan berkaitan dengan media tumbuhan. Kita ambil contoh, misalnya peranan tumbuhan dikaitkan dengan keberadaan lapisan ozon kita yang semakin menipis. Kita bisa menjelaskan ozon sebagai lapisan gas yang ‘ajaib’ melindungi kita dari buruknya sengatan langsung sinar matahari. Dengan menjaga lingkungan hidup yang bersih dan sehat disekitar kita , berarti kita akan turut serta menjaga kelangsungan hidup umat manusia.

D.    Pengalaman Dan Penghargaan Adanya Berbagai Keanekaragaman Sumber Daya Alam Hayati Di Indonesia
Kehidupan manusia secara nyata tidak bisa lepas dari alam dan lingkungannya, manusia dan alam memiliki hubungan mutualisme. Kedua belah pihak harus mampu menyeimbangkan dan melestarikan keberadaannya agar semua mampu mempertahankan kehidupannya. Manusia harus mampu memelihara lingkungannya tanpa batas waktu. Maka manusia harus di didik dan dibina melalui suatu proses pembentukan pribadi individu yang peka terhadap kehidupan alam dan lingkungan.
Indonesia memiliki keanekaragaman hayati  yang berlimpah ruah dan kedua terbanyak diseluruh dunia. Jika kita lebih jauh melihat nilai nilai keanekaragaman hayati yang ada didalamnya maka kita sebagai bangsa Indonesia akan merasa kagum. Negara kita memiliki nila ekologis.
Artinya , setiap sumber daya alam merupakan unsur ekosistem alam. Sebagai misalnya, tumbuhan bisa menjadi pelindung tata air dan kesuburan tanah.
Penggunaan tumbuhan sebagai media pendidikan  merupakan salah satu strategi penting yang mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap alam lingkungan bumi ini. Pemanfaatan tumbuhan diharapkan akan mampu meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya kelestarian alam lingkungan. Para generasi penerus harus diberikan bekal tentang bagaimana memanfaatkan dan mengelola alam dan sumberdaya alam dengan bijaksana bagi kepentingan manusia.

E.     Meningkatakan Kreatifitas Dan Imajinatif Anak Didik
Guru yang memiliki kreatifitas tinggi akan menjadikan tumbuhan sebagai salah satu media menarik ia mengajarkan suatu pelajaran.Guru dapat memasukan berbagai fenomena yang berkaitan dengan tumbuhan. Metode lainnya seperti membuat sesuatu dari tumbuhan tertentu, percobaan sederhana dengan tumbuhan dan berkebun adalah cara lain yang mungkin bisa diterapkan guru. Pemanfaatan tumbuhan bisa juga dikembangkan dengan cara dikaitkan dengan permainan. Mungkin kombinasinya adalah dengan menggunakan angka, symbol, penghafalan, istilah-istilah latin atau pemberian penghargaan bagi anak didik yang berprestasi. Kombinasi antar penggunaan tumbuhan sebagai media dengan buku, poster, balok imajinasi, atau puzzle bisa mengajarkan anak didik dengan mengenal warna dan bentu daun jenis kayu tumbuhan dampak eksploitasi lingkungan hidup terhadap tumbuhan dan sebagainya. Apabila seorang guru mampu dan akhirnya berhasil menumbuhkembangkan kreatifitas dan imajinatif anak didiknya maka mereka akan menjadi individu yang mampu:
a.       Mendeteksi : mempelajari serta merasakan berbagai proses alam yang terjadi yang berkaitan dengan tumbuhan yang diamati.
b.      Melakukan verifikasi atau menglompokan: memilah-milah tumbuhan yang dipelajarinya.
c.       Melakukan analisis: menguraikan sebab-sebab serta segala sesuatu yang berkenaan dengan penemuan dari percobaan yang dilakukan.
d.      Melakukan sintesis: menghubungkan berbagai kemungkinan yang terjadi sebagai langkah lanjut dari informasi dari hasil analisis
e.       Pemecahan masalah: dengan memperhatikan atau menghubungkan hasil anlisis dan sintesis maka akan ditemukan pemecahan masalah.
Dengan memperhatikan kemungkinan tumbuhan bisa dijadikan media, maka telah terjawab sebagian masalah peningkatan kualitas proses belajar mengajar. Dengan pembelajaran kreatif imajinatif seperti itu akan terbina proses kreatif yang sangat cepat. Jika guru sering menggunakan sarana pembelajaran berupa media nyata misalnya tumbuhan maka anak didik akan mampu mencerna materi pelajaran yang relevan dengan lebih baik. Dengan memakai tumbuhan hidup secara tepat, guru akan menanamakan kesan yang jauh lebih dalam, yang mungkin akan mempengaruhi seluruh kehidupan anak diidk.




Daftar Pustaka
·         Deni Setiawan. (2011). Komputer dan Media Pembelajaran: edisi 1. Jakarta: Universitas Terbuka.

No comments:

Post a Comment

Entri Populer