TUMBUHAN SEBAGAI MEDIA SEDERHANA
Di era global ini kesejahatraan
suatu bangsa bukan lagi bersumber hanya pada sumber daya alam dan modal
bersifat fisik saja, tetapi juga bersumber pada modal intelelektual,modal
sosial dan kepercayaan diri sebagai anak bangsa. Pengembangan modal intelektual
mengandung tuntutan untuk terus-menerus memperbaharui ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) sesuai dengan perkembangan dunia. Sementara itu kualitas
sumber daya manusia Indonesia tidaklah cukup bila diukur dengan standar lokal
saja sebab perubahan global telah sangat memepengaruhi tuntutan kualitas
dibidang sumber daya manusia. Bahkan saat ini tingkat kompetensi yang dikuasai
seseorang harus memenuhi standar tertentu agar bisa ikut dalam aktivitas
masyarakat dunia. Sebagai konsekuensinya pendidikan sekarang harus berkualitas
dan berwawasan internasional serta tidak sekedar memenuhi target kurikulum
saja.
Pemanfaatan berbagai sumber belajar merupakan langkah positif yang telah
banyak dilakukuan untuk meningkatkan mutu pendidikan ditanah air. Pemanfaatan
berbagai sumber belajar yang sekaligus berfungsi sebagai alat bantu
pembelajaran adalah media pembelajaran baik media elektronik maupun media
nonelektronik.
Salah satu jalan keluar yang kreatif adalah dengan menghubungkan media
sederhana. Media sederhana bukan berarti media yang dihadirkan hanya didalam
kelas saja, media sederhana juga jangan diartikan sebagai media yang dibeli
ditoko dengan harga murah. Berbagai sumber daya alam sperti lingkungan sekolah
dirumah merupakan salah satu sumber belajar dan sumber kreatif dan bisa
menciptakan dan mengembangkan berbagai ragam media sederhana. keberhasilan dalam
mengembangkan media sederhana merupakan keberhasilan guru dalam menciptakan
masyarakat belajar.
A.
lasan
Memanfaatkan Tumbuhan Sebagai Media Sederhana
Kreativitas guru dalam mengembangkan
dan memanfaatkan semaksimal mungkin berbagai media sederhana diharapkan
akan sangat membantu bangsa ini memiliki pendidikan nasional yang berkualitas
dengan keunggulan kompetitif dan komparatif dengan bangsa lainnya. Dengan
demikian pendidikan diharapkan tidak akan kehilangan relevasi program
pembelajaran terhadap pembangunan daerah serta tetap memiliki fleksibilitas
melaksanakan kurikulum yang berdiversifikasi. Dalam hal ini pengembangan media
sederhana hendaknya dapat menyokong penguasaan keterampilan hidup, pengembangan
kepribadian yang kuat dan berakhlak mulia,serta pertumbuhan, keimanan dan
ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Media mengajar yang paling dikenal oleh
guru adalah papan tulis, white board, OHP.
Contoh dalam proses pembelajaran
yang dapat dilakukan oleh guru adalah tentang cirri ciri makhlik hidup antara
lain bahwa tumbuhan juga makan dan minum. Makanan tumbuhan dapat berasal dari
pembusukan makhluk hidup antra lain, seperti daun daunan dan garam mineral yang
sehari hari dikenal dengan istilah pupuk. Proses pembelajaran akan lebih
bernakna apabila siswa terlibat langsung melalui proses pengamatan.
Alasan kedua perlunya mengembangkan
dan menggunakan media sedrehana adalah optimalisasi panca indra dalam belajar.
Dalam proses belajar mengajar , panca indra dan seluruh kesanggupan seorang
anak didik perlu dirangsang, digunakan dan dilibatkan, sehingga tak hanya mampu
mengetahui,melainkan juga dapat memahami, mengingat, menganalisis, dan
melakukan kembali setiap peragaan yang dilakukan guru dengan baik dan benar.
Hasil penelitian membuktikan bahwa 11% pengetahuan seseorang diperoleh dari
pendengaran dan 83% dari pengelihatan. Sedangkan 20% kemampuan daya ingat
diperoleh dari penggunaan pendengaran, dan 50% dari apa yang dilihat. Melalui
mendengarkan anak didik mengikuti peristiwa demi peristiwa dan ikut merasakan
apa yang disampaikan.dari uraian diatas kita dapat mengetahui bahwa media
penting untuk menarik dan memelihara perhatian, memudahkan pemahaman dan
membantu daya ingat.
Alasan ketiga menggunakan media
sederhana mampu merangsang imajinasi anak dan memberikan kesan yang dalam jika
diciptakan dan digunakan secara seimbang dan sesuai dengan materi pelajaran.
Pertemuan pertama mata pelajaran IPA mengenai ‘’makhluk hidup berkembang
biak’’ seorang guru biasa menjelaskan dengan menggunakan gambar.
Pertemuan kedua anak anak dibawa
langsung keluar kelas untuk melihat carea makhluk hidup berkembang biak. Di
pertemuan ketiga, anak anak kembali kekelas dan mendiskusikan pelajaran minggu
lalu. Tahap tahap tersebut akan dapat membangun rasa ingin tahu peserta didik.
Alasan keempat, kietika kita
merancang media sederhana maka kita harus memahami betul karakteristik, usia
dan kondisi social ekonomi anak didik,tujuan pelajaran, kedalaman materi yang
akan diberikan, serta factor-faktor lainnya yang mungkin dapat
mempengaruhi kelebihan dan manfaat media yang akan kita ciptakan.
B.
Pentingnya
Media Sederhana
Sering kali anak didik kita
mengalami pendangkalan pemahaman keilmuan. Selama dalam proses belajar mengajar,
acapkali anak didik kurang bias memahami materi yang diberikan oleh guru.Tuntutan
penguasaan pelajaran oleh guru terhadap muridnya seringkali hanyalah bersifat
kognitif.
Pendidikan yang seperti itu dapat
dikatakan berorientasi pada potensi anak untuk berkembang.Artinya,
pendidikan yang melihat anak didik dari sisi potensinya yang dapat
dikembangkan. Sebaliknya, pendidkan yang berorientasi pada nilai, akan dapat
menjerumuskan guru dan siswa, sebab nilai dapat dan mudah diatur sekehendak
hati.
Media sebagai bagian atau komponen
proses komunikasi diyakini oleh banyak ahli sebagai jawaban terhadap sejumlah
masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu selayaknya
para guru memiliki ide gagasan, dan kreatifitas setiap saat ketika akan
merencanakan dan menjelaskan setiap pelajaran melalui media yang dikembangkan.
Dalam rangka memanfaatkan lingkungan
sekitar kita berikut ini akan dibahas tentang tumbuhan yang ada di sekitas
sekolah.Kita akan mulai membahas tentang alasan mengapa kita memanfaatkan
tumbuhan sebagai media sederhana untuk menjelaskan berbagai fenomena alam,kejadian
yang sedang berlangsung, dan berbagai akibat bisa dijelaskan dengan
memanfaatkan tumbuhan.
C.
Potensi
Tumbuhan Menjadi Media Sederhana
Tumbuhan adalah bagian dari
kehidupan yang sangat bermanfaat dalam menjaga dan melestarikan kelangsungan
hidup kita. Tumbuhan hidup merupakan karunia Tuhan Yang Maha Kuasa yang tidak
terhingga nilainya. Tumbuhan hidup dapat menyebabkan makhluk lain dapat
mempertahankan hidup mereka. Namun bagi kita sebagai manusia tumbuhan hidup bukan sekedar
sarana untuk mempertahankan hidup. Tumbuhan hidup perlu dilestarikan untuk
menjaga keseimbangan hidup dibumi secara menyeluruh
Bagi para ilmuan dan pendidik,
tumbuhan hidup juga bermanfaat dalam menjelaskan berbagai peristiwa alam.Tumbuhan
hidup dapat membantu guru dalam menjelaskan berbagai materi pelajaran kepada
siswa dan juga dapat menjelaskan berbagai proses dan akibat yang ditinbulkan
oleh proses kehidupan lainnya.
Begitu banyaknya kegunaan tumbuhan
bagi guru dan siswa menyababkan tumbuhan hidup bisa dijadikan suatu media
sederhana untuk menjelaskan berbagai fenomena alam, konsep, dan materi
pelajaran yang sukar dijelaskan jika hanya diberikan deskripsinya didalam
kelas.
1. Alasan Menggunakan Tumbuhan Sebagai Media Sederhana
A. Pengintegrasian Materi Lokal
Dalam era desentralisasi pendidikan,
seluruh bagian seperti sekolah, masyarakat, orang tua, guru, dan berbagai pihak
lain yang menjadi penentu keberhasilan pendidikan, harus dilibatkan.Mereka
secara intergratif diharapkan mampu mengoptimalkan potensi dan sumber belajar
yang ada di sekitarnya. Selain itu guru dapat diharapkan menerapkan suatu
prinsip atau sebuah percobaan dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari
hari.Ia juga diharapkan mampu mengidentifikasi kondisi alam dan sosial yang
akan dimasukkan sebagai kajian pelajaran dengan menggunakan media tumbuhan.
Sejalan dengan alsan tersebut, maka pemanfaatan tumbuhan menjadi media pengajaran
sebaiknya mempertimbangkan hal-hal berikut ini.
a. Jenis
tumbuhan yang digunakan hedaknya tumbuhan yang banyak terdapat disekitar anak
didik dan sudah dikenal oleh mereka.
b. Tumbuhan
yang dipilih bisa menghasilkan suatu nilai ekonomis bagi daerah anak
didik.
c. Anak didik
diberi kebebasan sesuai dengan kemampuan, minat, sikap dan perhatian mereka
terhadap tumbuhan.
d. Jika guru
menemukan kesulitan dalam memilih tumbuhan yang bisa dijadikan media maka ia
bisa bekerja sama dengan dinas pertanian dan perkebunan setempat, para
ahli botani di perguruan tinggi setempat atau siapa saja yang lebih
mengetahui masalah tumbuhan.
e. Pemilihan
tumbuhan sebagai media perlu mempertimbangkan harga tumbuhan tersebut jika
ternyata harga tumbuhan relatif mahal. Sebaiknya
kita tetap berpegang pada prinsip sederhana dan murah.
f. Media
tumbuhan yang akan di manfaatkan sebaiknya sesuai dengan perkembangan
pendidikan dan ketersediaannya di sekitar lingkungan sekolah atau rumah.
g. Alat
pendukung penggunaan tumbuhan harus sesuai dengan kemampuan sekolah dan
dapat di siapkan sendiri oleh guru yang bersangkutan.
h. Pengguanaan
tumbuhan tidak bertentangan dengan undang-undang pemerintah pusat dan daerah
yang berlaku.
B. Meningkatkan Daya Tarik Mata Ajaran IPA
Disinyalir bahwa kelemahan guru IPA
saat ini adalah kurang mampu membawa materi pelajaran kepada
dunia nyata yang di hadapi anak sehari-hari. Akibatnya , anak didik menjadi
kurang bermotifasi untuk memahami pelajaran IPA . kondisi seperti ini
memerlukan jalan keluar dan jawaban segera karena anak didik harus mampu
menguasai ilmu dasar dan murni agar bangsa ini tidak tertinggal dalam
penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Hal pertama kali yang harus di
perhatikan adalah penampilan guru itu sendiri ketika menghadapi anak didiknya.
Ia harus rapi, mudah tersenyaum, ramah terhadap setiap anak didik dan
menunjukan bahwa ia siap mengajar. Kedua, adalah menguasai kemampuan
berkomunikasi yaitu proses penyampaian pesan dari komunukator
kepada komunikandengan tujuan tertentu.jadi dalam kegiatan ngajar
mengajar guru harus memiliki keterampilan berkomunikasi yang baik. Guru
jangan memberikan kesan seolah olah pelajar ipa itu sulit. Mengapa demikian?
Guru dengan bahasa yang mudah di mengerti siswa dapat menjelaskan bagaian demi
bagaian dengan mudah.
Komunikasi dengan mereka tidak hanya
meliputi komuniasi ferbal tetapi juga non ferbal seperti kontak mata
ekspresi wajah dan sebagainya. Materi pelajaran akan lebih efektif jika di
berikan dengan mengunakan media nyata seperti tumbuhan. Inilah tantangan
guru IPA yaitu membuat pelajran IPA lebih menarik. Contoh mnegunakan
media sederhana yang menarik antara lain dapat mengunakan media percobaan
sederhana dengam menyadiakan dan melakukan percoban berikut ini.
a.
Alat dan bahan yang di perlukan :
1.
Pot
2.
Kardus
3.
Biji bijian (kacang hijau dan kedelai)
b.
Cara kerja
1.
Tanamlah biji bijian yang mudah
tumbuh dalam sebuah pot.
2.
Biarkan tanaman tersebut tumbuh.
3.
Setelah tumbuh tutuplah dengan
kardus yang salah satu sisinya di lubangi.
4.
Biarkan keadaan tersebut selama dua
hari.
5.
Bukalah tutupnya dan amati kearah
mana tumbuhan itu tumbuh.
6.
Tutuplah kembali tanamanya dengan
mengubah arah lubang kardus, biarkan slama 2 hari. Buak dan amati arah tumbuh
tanaman.
7.
Kemudian, mintalah kepada para siswa
untuk mendiskusikan apa yang mereka amati.
Kegiatan tersebut akan membuat
siswa lebih memehami bahwa tumbuhan tersebut bergerak
Meraka juga di latih untuk dapat
berdiskusi dengan sesama teman mereka dalam suasana yang menyenangkan.
C. Peningkatan Kesadaran Tentang Lingkungan Hidup Yang Sehat
Saat ini isu tentang lingkungan
hidup dan pelestariannya menjadi perhatian berbagai ahli lingkungan dan
juga pendidikan.Penjelasan dan pemberian kesadaran tentang lingkungan hidup
yang sehat memang menjadi bagian yang tidak mudah untuk di pahami.Berkaitan
dengan hal itulah para pengambil kebijakan dan keputusan negeri ini
melakukan berbagai kerja sama untuk memasyarakatkan peduli lingkungan. Kerja
sama tersebut dilaksanakan untuk menanggapi anjuran Menteri Negara Lingkungan Hidup/Kepala
Badan pengendalian Dampak Lingkungan. Melalui Kepala Pendidikan Menengah Kejuruan
(Dikmenjur).
Tumbuhan yang dijadikan media oleh
para guru merupakan salah usaha yang diharapkan mampu membantu pendidikan
lingkungan hidup menjadi lebih menarik dan mudah. Dengan menggunakan tumbuhan
sesuai media maka berbagai macam penjelasan tentang proses kehidupan yang
berkaitan dengan alam dan tanaman itu sendiri bisa diuraikan secara gamblang.
Begitu juga dengan dampak industrialisasi yang terjadi, perbuatan manusia yang
mengotori alam seperti masalah sampah organi k tumbuhan, ozon dikaitkan dengan
peranan tumbuhan dan masalah penipisanya yang akan mengganggu kehidupan
manusia.
Peserta didik seharusnya selalu
diberi arahan tentang pola hidup bersih, sehinggan diharapkan mereka nantinya
menjadi individu yang mampu menjadi penjaga lingkungannya masing- masing.
Begitu banyak masalah yang bisa
dijelaskan berkaitan dengan media tumbuhan. Kita ambil contoh, misalnya peranan
tumbuhan dikaitkan dengan keberadaan lapisan ozon kita yang semakin menipis.
Kita bisa menjelaskan ozon sebagai lapisan gas yang ‘ajaib’ melindungi kita
dari buruknya sengatan langsung sinar matahari. Dengan menjaga lingkungan hidup
yang bersih dan sehat disekitar kita , berarti kita akan turut serta menjaga
kelangsungan hidup umat manusia.
D. Pengalaman Dan Penghargaan Adanya Berbagai Keanekaragaman Sumber Daya Alam
Hayati Di Indonesia
Kehidupan manusia secara nyata tidak
bisa lepas dari alam dan lingkungannya, manusia dan alam memiliki hubungan
mutualisme. Kedua belah pihak harus mampu menyeimbangkan dan melestarikan
keberadaannya agar semua mampu mempertahankan kehidupannya. Manusia harus mampu
memelihara lingkungannya tanpa batas waktu. Maka manusia harus di didik dan
dibina melalui suatu proses pembentukan pribadi individu yang peka terhadap
kehidupan alam dan lingkungan.
Indonesia memiliki keanekaragaman
hayati yang berlimpah ruah dan kedua terbanyak diseluruh dunia. Jika kita
lebih jauh melihat nilai nilai keanekaragaman hayati yang ada didalamnya maka
kita sebagai bangsa Indonesia akan merasa kagum. Negara kita memiliki nila
ekologis.
Artinya , setiap sumber daya alam
merupakan unsur ekosistem alam. Sebagai misalnya, tumbuhan bisa menjadi
pelindung tata air dan kesuburan tanah.
Penggunaan tumbuhan sebagai media
pendidikan merupakan salah satu strategi penting yang mampu memberikan
kontribusi signifikan terhadap alam lingkungan bumi ini. Pemanfaatan tumbuhan
diharapkan akan mampu meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya kelestarian
alam lingkungan. Para generasi penerus harus diberikan bekal tentang bagaimana
memanfaatkan dan mengelola alam dan sumberdaya alam dengan bijaksana bagi
kepentingan manusia.
E. Meningkatakan Kreatifitas Dan Imajinatif Anak Didik
Guru yang memiliki kreatifitas
tinggi akan menjadikan tumbuhan sebagai salah satu media menarik ia mengajarkan
suatu pelajaran.Guru dapat memasukan berbagai fenomena yang berkaitan dengan
tumbuhan. Metode lainnya seperti membuat sesuatu dari tumbuhan tertentu,
percobaan sederhana dengan tumbuhan dan berkebun adalah cara lain yang mungkin
bisa diterapkan guru. Pemanfaatan tumbuhan bisa juga dikembangkan dengan cara
dikaitkan dengan permainan. Mungkin kombinasinya adalah dengan menggunakan
angka, symbol, penghafalan, istilah-istilah latin atau pemberian penghargaan
bagi anak didik yang berprestasi. Kombinasi antar penggunaan tumbuhan sebagai
media dengan buku, poster, balok imajinasi, atau puzzle bisa mengajarkan anak
didik dengan mengenal warna dan bentu daun jenis kayu tumbuhan dampak eksploitasi
lingkungan hidup terhadap tumbuhan dan sebagainya. Apabila seorang guru mampu
dan akhirnya berhasil menumbuhkembangkan kreatifitas dan imajinatif anak
didiknya maka mereka akan menjadi individu yang mampu:
a. Mendeteksi :
mempelajari serta merasakan berbagai proses alam yang terjadi yang berkaitan
dengan tumbuhan yang diamati.
b. Melakukan
verifikasi atau menglompokan: memilah-milah tumbuhan yang dipelajarinya.
c. Melakukan
analisis: menguraikan sebab-sebab serta segala sesuatu yang berkenaan dengan
penemuan dari percobaan yang dilakukan.
d.
Melakukan sintesis: menghubungkan
berbagai kemungkinan yang terjadi sebagai langkah lanjut dari informasi dari
hasil analisis
e.
Pemecahan masalah: dengan
memperhatikan atau menghubungkan hasil anlisis dan sintesis maka akan ditemukan
pemecahan masalah.
Dengan memperhatikan kemungkinan
tumbuhan bisa dijadikan media, maka telah terjawab sebagian masalah peningkatan
kualitas proses belajar mengajar. Dengan pembelajaran kreatif imajinatif
seperti itu akan terbina proses kreatif yang sangat cepat. Jika guru sering
menggunakan sarana pembelajaran berupa media nyata misalnya tumbuhan maka anak
didik akan mampu mencerna materi pelajaran yang relevan dengan lebih baik.
Dengan memakai tumbuhan hidup secara tepat, guru akan menanamakan kesan yang
jauh lebih dalam, yang mungkin akan mempengaruhi seluruh kehidupan anak diidk.
Daftar Pustaka
·
Deni Setiawan. (2011). Komputer dan
Media Pembelajaran: edisi 1. Jakarta: Universitas Terbuka.
No comments:
Post a Comment