Tuesday, 20 February 2018

MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN MENYELENGGARAKAN PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF


BAB 1
PENDAHULUAN
Belajar (learning) adalah suatu proses dalam kehidupan ini.American Heritage Dictionary mendefinnisikan sebagai berikut “To gain knowladge,comprehension,or mastery throught experience or study”. Dalam proses pembelajaran sekolah tidak semua siswa memiliki kemampuan belajar yang sama dan tidak semua pembelajaran belajar dengan mulus dan sesuai dengan keinginan.Kesulitan yang dialami siswa bisa bermacam-macam,baik dalam hal menerima pelajaran,menyerap pelajaran atau kedua duannya.Untuk itu,kami menyusun makalah ini bertujuan untuk menjadikan ruang pembelajaran antara guru dengan peserta didik berjalan dengan efektif dan menyenangkan yang berdasarkan Standar Kompetensi tentunya.Sekian dari kami wassalaam.


A.        Latar belakang
Untuk menciptakan pembelajaran yang sesuai dengan apa yang sudah dientukan oleh pemerintah,tentunya juga diperlukan sisitem mengajar agar pembelajaran berjalan dengan seefektif mungkin.Yang dimana kita banyak melihat kejadian bahwa para guru terlalu boros dalam melakukan pembelajaran dalam artian dalam penggunaan waktu,terlalu banyak teori namun sedikit pengaplikasian.Untuk itu kami menciptakan makalah ini agar sistem pengajaran berjalan dengan efektif dan sesuai dengan SK.
B. Rumusan Masalah
1.Apa itu sistem evaluasi ?
2.Bagaimana prinsip evaluasi dan penerapannya ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui bagaimana siistem efaluasi dalam penerapan di dalam kelas.








BAB II PEMBAHASAN

A.Pembelajaran yang Efektif
            Sebelum kita melangkah menuju pembahasan terlebih dulu kita mengarahkan dari hal yang terkecil yakni makna dari kata “pembelajaran”.Hal yang sangat terkait dengan bagaimana kompetensi akan berlangsung dengan efektif dan dengan untuk mencapai tujuan pendidikan tersendiri.Pembelajaran yakni proses penekanan mental yang dipengauhi oleh kecerdasan dalam diri sisiwa atau proses pengeluaran kemampuan yang terpendam dalam diri anak didik agar mampu mengaplikasikannya dalam sosial masyarakat.
            Efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kualitas,kuantitas dan waktu) telah tercapai, atau makin besar target presentase yang dicapai, makin tinggi efektifitasnya. Adapun menurut Munandir (1997) adalah seberapa besar tingkat kelekatan tujuan pembelajaran yang tercapai yang dicapai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan dari sejumlah input.
            Dari pengertian di atas dapat kita simpulkan bahwa efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target yang dicapai oleh menejement yang mana target tersebut sudah ditentukan terlebih dulu.
B.Belajar dan Pembelajaran
            Belajar adalah suatu perubahan perilaku yang yang relatif permanen dan dihasilakan dari pengalaman masa lalu ataupun dari pembelajaran yang bertujuan atau direncanakan.Pengalaman diperoleh seseorang dalam interaksi dengan lingkungan,baik yang direncanakan maupun tidak sehingga menghasilkan perubahan yang relatif menetap.Menurut Evelin dan Nara (2010),belajar adalah adalah proses yang kompleks yang didalamnya terkandung beberapa aspek.Aspek tersebut meliputi: a) bertambahnya jumlah pengetahuan,b) adanya kemampuan mengingat dan memproduksi,c)adanya penerapan pengetahuan,d)menyimpulkan makna,e)menafsirkan dan mengaitkan dengan realitas.
1.Pengertian Pembelajaran
            Pengertian pembelajaran (instruction) menurut Diaz Carlos (2011) merupakan akumulasi dari konsep mengajar dan konsep belajar.Penekanannya terletak pada perpaduan antara keduannya,yakni pada penumbuhan aktifitas subjek didik laki-laki dan perempuan.Konsep tersebut sebagai suatu sistem sehingga dalam pembelajaran ini terdapat komponen-komponen yang ,meliputi: siswa,tujuan,materi untuk mencapai tujuan,fasilitas dan prosedur serta alat atau media yang harus dipersiapkan.
2.Pengertian Kegiatan Pembelajaran
            Dijelaskan bahwa pembelajaran merupakan komunikasi dua arah,mengajar yang dilakukan oleh pihak guru sedangkan belajar yang dilakukan oleh peserta didik.Konsep pembelajaran didefinisikan sebagai suatu proses dalam lingkungan seseorang yang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi kkhusus atau mneghasilkan respon terhadap situasi tertentu.Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan strategi pembelajaran dengan rentetan cara sebagai berikut.
            Metode cara harfiah berarti “cari”.Secara umum,metode diartikan sebagai sutu cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu.Metode digunakan oleh guru untuk mengkreasi lingkungan belajar dan mengkhususkan tempat dimana guru dan peserta didik terlibat selama proses pembelajaran berlangsung.
C.Jenis Kegiatan Pembelajaran
            Secara esensi tujuan pendidikan adalah untuk pembentukan manusia yang mampu berdiri sendiri disamping berpartisipasi dalam rangka pembangunan lingkungan,masyarakat dan bangsanya[1].
            Oleh sebab itu secara umum ada tiga tahapan pokok dalam strategi pembelajaran, yakni tahapan permulaan (pra instruksional), tahapan pembelajaran (instruksional), tahap penilaian serta tindak lanjut, Ketiga tahapan ini ditempuh ketika melaksanakan pembelajaran.
1.Tahapan Permulaan
            Tahapan permulaan dalam proses pembelajaran adalah tahapan yang ditempuh oleh guru pada saat memulai pembelajaran.Beberapa kegiatan yang dilakukan guru adalah :
a.       Guru menanyakan kehadiran siswa dengan alasan sebagai tolak ukur kemampuan guru dalam mengajar.Cukup hanya ditanyakan siapa yang tidak hadir diantara mereka tidaka dengan mengcek semuanya.
b.      Betanya kepada siswa,dengan tujuan guru mengecek siswa sejauh mana pelajaran yang teleh mereka pelajari.Dengan demikian guru dapat mengetahui kebiasaan belajar mereka di rumah dan kesiapan mereka untuk belajar hari ni.
c.       Mengajukan pertanyaan kepada siswa di kelas untuk mengetahui sejauh mana materi yang sudah diajarkan sebelumnya apakah tahan lama di ingatan atau tidak.Selaim
2.Tahap Pembelajaran
            Tahap kedua adalah tahap pembelajaran tau tahap inti,yaitu memberikan pembelajaran aua materi yang telah disusun guru sebelumnnya. Secara umum dapat diidentifikasikan dengan beberapa kegiatan sebagai berikut.
a.Menjelaskan kepada siswa tujuan pembelajaran yang harus dicpai mereka. Berdasarkan pengamatan,masih banyak guru yang tidak melaksanakan ini sebaiknya tujuan tersebut dituliskan secararingkas di depan papan tulis sehingga dapat dibaca dan difahami oleh semua siswa.
b.Menuliskan pokok materi yang akan dibahas pada hari itu yang diambil dari buku sumber yang telah disiapkan sebelumnya.Sudah barang tentu materi yang dibahas adalah sesuai dengan silabus dan tujuan pembelajaran sebab materi bersumber pada tujuan.
c.Membahas pokok materi yang telah dituliskan tadi.Pembahasan dapat    ditempuh dengan dua cara.Pertama,pembahasan dimulai dari gambaran umum materi pelajaran kepada topik yang lebih khusus.Kedua,dimulai dari topik khusus menuju topik umum.
d.Pada setiap materi yang dibahas sebaiknya diberikan contoh konkret.Demikian siswa harus diberikan pertanyaan atau tugas,pembelajaran untuk mengetahui tingkat pemahaman dari setiap pokok materi yang telah dibahas.
3.Tahap Evaluasi dan Tindak Lanjut
            Tujuan tahap ini ialah untuk mengetahui tingkat keberhasilan tingkat kedua (instruksional),kegiatan yang dilakukan pada tahap ini antara lain:
a.Mengajukan pertanyaan kepada kelas,atau kepada beberapa siswa mengenai semua pokok materi yang telh dibahas pada tahapan kedua.Pertanyaan diajukan berdasarkan meteri yang telah dijelaskan dan ditanyakan dalam bentuk lisan maupun tulisan.Pertanyaan ini disebut post tes.Keberhasilan pembelajaran itu dapat dilihat dari dapat atau tidaknya sisiwa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.Salah satu patokannya adalah jika 70% diantara mereeka dapat menjawap pertanyaan yang diajukan guru terhadap sisiwa.
b.Apabila pertanyaan yang diajukan belum sesuai dengan target maka tingkat keberhasilah guru dalam mengajar kurang dan harus mengulangi kembali materi yang belum difahami siswa.
c.Unutuk memperkaya pengetahuan siswa terhadap kompetensi yang dibahas,guru dapat memberi tugas yang berhubungan dengan topik pembahasan.
d.Akhiri pembelajaran dengan memberi tahu pokok materi yang diajarkan.Informasi ini perlu agar siswa dapat mempelajari bahan tersebut dari sumber-sumber yang dimiliki.
            Dengan melihat apa yang dikemukakan oleh Sugiyar dkk (2009) bahwa dalam proses pembelajaran perlu diperhatikan tiga tahap dalam pembelajaran sehingga mudah dalam mencapai tujuan pembelajaran.Tiga tahap pokok strategi pembelajaran tersebut dapat menggunakan berbagai metode.Metode pembelajaran dalam implementasinya memiliki prosedur atau fase tertentu.Secara garis besar dalam interaksi belajar metode pembelajaran dikelompokkan menjadi empat fase utama,yaitu fase pendahuluan,pembahasan,menghasilkan dan fase penurunan.
a.Pendahuluan
            Pendahuluan merupakan pendekatan awal dalam suatu pertemuan pembelajrana yang ditunjukan untuk menmbangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisifasi aktif dalm proses pembelajaran.Apabila kita hubungkan dengan kegiatan awal di atas maka kegiatan awal masuk pada tahap pra instruksional atau pada fase pendahuluan yang dimaksud untuk menyusun dan mempersiapkan mental set yang menguntungkan,menyenangkan guna pembahasan materi pembelajaran.
            Secara unun kegiatan awal berfungsi untuk: (1) memfokuskan perhatian siswa dan menciptakan ketertarikan, (2) merangsang pemikiran siswa,(3)nmemngungkap pengalaman awal yang dimiliki siswa, (4) memotivasi siswa untuk mempelajari materi, (5) memeahami tujuan pembelajaran, (6) mengingatkan pada kesepakatan kelas.
            Berkaitan dengan hal di atas,pada langkah kegiatan awal diperlukan beberapa hal sbb:
1)      Apersefsi,memberikan persefsi awal kepada siswa tentang materi yang akan di ajarkan
2)      Motivasi,guru memberikan manfaat mempelajari materi
3)      Pemberian acuan,biasanya berkaitan degan ilmu yang akan dipelajari.Acuan dapat berupa penjelasan materi pokok dan uraian secara umum.
4)      Pembagian kelompok belajar dan penjelasan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar (sesuai degan langkah0langkah pembelajaran).
b.Kegiatan Inti           
            Apabila bagian awal merupakan bagian untuk memotivasi siswa mempelajari konsep,bagian inti merupakan serangkaian kegiatan yang mengarahkan siswa untuk membangun konsep.
            Secara sederhana dapat dikemukakan bahwa dalam kegiatan terlebih dahilu siswa diberikan kesempatan melalui berbagia pilihan kegiatan unutuk membangun konsep.Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD (Kompetensi Dasar).
D. Penetapan Kegiatan Pembelajaran
        Kegiatan pembelajaran merupakan aktivitas untuk mencapai suatu kompetensi dasar ,untuk itu perlu di tetapkan langkah-langkah kegiatan setiap pertemuan.Secara definisi perencanaan merupakan keseluruhan proses pemikiran dan penentuan semua aktifitas yang akan dilakukan pada masa yang akan datang dalam rangka mencapai tujuan.Adapun definisi yang dapat kita lihat adalah:
1.Proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu
2.Perhitungan dan penentuan tentang sesuatu yang akan dijalankan dalam rangka mencapai tujuan tertentu
3.Sebagai keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang mengenai hal-hal yang akan dikerjakan pada masa yang akan datang
4.Kegiatan yang meliputi pemilihan tau tujuan organisasi,penentuan strategi,kebijakan proyek,program,prosedur dll[2].
pada dasarnya ,langkah-langkah kegiatan memuat unsure pembuka, kegiatan inti dan penutup melalui proses exsplorasi ,elaborasi ,dan konfirmasi.
          Langkah-langkah pembelajaran dimungkinkan disusun dalam bentuk seluruh rangkaian kegiatan,sesuai dengan karakteristik strategi pembelajaran yang dipilih,menggunakan urutan sinteks sesuai dengan modelnya .oleh karena itu ,kegiatan pendahuluan /pembuka ,kegiatan inti,dan kegiatan penutup tidak perlu ada dalam setiap pertemuan.
         Aktivitas pembelajaran merupakan implementatif dari suatu strategi pembelajaran yang di laksanakan selama pembelajaran berlangsung dalam suatu waktu tertentu. Kegiatan pembelajaran merupakan rangkaian dari aneka metode yang digunakan dalam suatu kegiatan pembelajaran.
           Selanjutnya, metode bukan merupakan tujuan melainkan cara untuk mencapai tujuan sebaik-baiknya. Untuk itu tidak mungkin membicarakan metode tanpa mengetahui tujuan yang hendak dicapai .jadi, berhasil tidaknya tujuan yang dicapai bergantung pada metode yang tepat . hal tersebut menjelaskan kita sebenarnya tidak ada metode pembelajaran yang paling baik atau buruk. Namun , yang ada adalah guru yang terampil atau guru yang tidak terampil atau tidak terampil, atau guru yang kreatif atau tidak kreatif alam memilih dan memanpaatkanmetode dan dalam pembelajaran. Untuk itu penetapan kegiatan pembelajaran sangat bergantung dari tujuan yang akan di capai.
Tidak semua metode pembeljaran cocok digunakan untuk mencapai semua tujuan pemebelajaran dan keadaan belajar mengajar berlangsung. Semua metode pembelajaran memilki karakteristik tersndiri dan relevan dengan tujuan pembelajaran tertentu tetapi tidak cocok untuk tujuan dan keadaan yang lain. Dengn kata, semua metode pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing.
Prinsip-prinsip penerapan metode antara lain: efektif episien, digunakan secara bervariasi, diguanakan dengan mengintegrasian beberapa metode. Factor-faktor yang perlu dicermati dalam menentukan metode pembelajaran, anatara lain: (1) tujuan pembelajaran atau indikator dan kompetensi dasar, (2) tema pembelajaran, (3) kondisi siswa (kemampuan peserta didik, jumlah peserta didik) (4) jenis materi (5) kemampuan guru (6) waktu dan (7) fasilitas yang ada.
Factor metode diatas juga merupakan hal yang perlu dipertimbangakan ketika akan menetapkan langkah-langkah media pembelajaran. Untuk itu penetapan kegiatan pembelajaran yang pertama-tama perlu dipertimbangkan adalah kompetensi yang akan dicapai.
Beberapa alaternatif kegiatan yang dapat dipilih pada kegiatan awal antara lain sebagai berikut.
1.      Mengajukan masalah-masalah nyata dalam kegiatan sehari-hari yang terhubung dengan materi yang sedang dipelajari.
2.      Meminta peserta didik untu mencermati dan memberikan komentar tentang video, gambar dan sketsan yang terkait dengan materi yang akan dipelejari dan meminta komentar mereka.
3.      Mendemonstrasikan sesuatu didepan kelas dan meminta siswa mengomentarinya.
4.      Menyampaikan pakta perkembangan Iptek terkait dengan konsep yang akan dipelajari.
5.      Menyampaikan cerita atau visualisasi yang menarik.
6.      Meninjau inpormasi dari Koran atau berita lain sejenisnya
7.      Melakukan curah pendapat.
8.      Mengajukan pertanyaan sesuai dengan isu yang menarik siswa
9.      Mengajukan kuis.
Di bawah ini beberapa strategi yang dapat dimanfaatkan oleh guru pada kegiatan inti.
1.      Pembelajaran kooperatif, atau pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk bekerja sama dengan berbagai pilihan metode yaitu : (JIGSAU,TGT,STAD,dll )
2.      Pembelajaran yang berbasis masalah atau pembelajaran yang mengarahkan peserta didik untuk memecahkan masalah yang diajukan dengan konsep yang akan dipelajari.
3.      Pembelajaran yang berbasis projek dan penyusunan laporan. Pembelajran melalui kegiatan berdiskusi. Pembelajaran melalui aktivitas berdebt
4.      Pembelajaran melalui simulasi dan bermain peran. Pembelajaran dengan mengandalkan kegiatan bertanya jawab. Pembelajaran melalui kegiatan simulasi. Pembelajaran melalui kegiatan bermain peran.
5.      Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam kegiatan akhir/penutup
6.      Siswa membuat ringkasan tentang hal yang telah dipelajari
7.      Siswa mempersentasikan secara lisan hal-hal penting yang telah mereka pelajari.
8.      Siswa mengembangkan tulisan kreatif terkait dengan konsep yang dipelajari
9.      Siswa siswi diminta mengembangkan peta konsep tentang materi yang dipelajari.
10.  Siswa diminta untuk meninjau apa yang telah di pelajari.
F.Pengelolaan kelas yang efektif
Bila kelas diberikan batasan sebagai kelompok orang yang belajar bersama, yang mendapatkan pengajaran dari guru, maka didalamnya terdapat orang-orang yang melakukan kegiatan belajar dengan karakteristik mereka masing-masing yang berbeda dari yang satu dengan yang lainnya.
Perbedaan ini perlu guru pahami agar mudah dalam melakukan pengelolan kelas secara efektif. Menurut Made pidarta untuk mengelola kelas secara efektif perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1.      Kelas adalah kelompok kerja yang diorganisasikan untuk tujuan tertentu, yang dilengkapi oleh tugas-tugas dan diarahkan oleh guru.
2.      Dalam situasi kelas, guru bukan tutor untuk satu anak pada waktu tertentu, tetapi bagi semua anak atau kelompok.
3.      Kelompok mempunyai perilaku sendiri yang berbeda dengan perilaku-perilaku masing-masing individu dalam kelompok itu. Kelompok mempengaruhi individu-individu dalam hal bagaimana mereka memandang dirinya masing-masing dan bagaimana belajar.
4.      Kelompok kelas menyisipkan pengaruhnya kepada anggota-anggota. Pengaruh yang jelek dapat dibatasi oleh usaha guru dalam membimbing mereka dikelas dikala belajar.
5.      Praktik guru waktu belajar cendrung terpusat pada hubungan guru dan siswa. Makin meningkat keterampilan guru mengelola secara kelompok, makin puas anggota-anggota di dalam kelas.
6.      Struktur kelompok, pola komunikasi, dan kesatuan kelompok ditentukan oleh cara mengelola, baik untuk mereka yang tertarik pada sekolah maupun bagi mereka yang apatis, masa bodoh atau bermusuhan.
Ditambahkannya lagi, bahwa organisasi kelas tidak hanya berfungsi sebagai dasar terciptanya interaksi guru dan siswa, tetapi juga menambah terciptnya efektifitas, yaitu interaksi yang bersifat kelompok[3]. Dari hasil riset telah disimpulkan beberapa variable masalah yang perlu diperhatikan untuk membuat iklim kelas yang sehat dan efektif sebagai berikut :
a.       Bila situasi kelas memungkinkan anak-anak belajar secara maksimal, fungsi kelopok harus diminimalkan
b.      Manajemen kelas harus member fasilitas untuk mengembangkan kesatuan dan kerja sama.
c.       Anggota-anggota kelompok harus diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputtusan yang emberi efek pada hubungan dan kondisi belajar atau kerja
d.      Anggota-anggota kelompok harus dibimbing dalam menyelesaikan kebimbangan, ketegangan, dan perasaan tertekan 
e.       Perlu diciptakan persahabatan dan kepercayaan yang kuat antar siswa
Keharmonisan hubungan guru dengan siswa mempunyai efek terhadap pengelolaan kelas. Guru yang apatis terhadap siswa membuat siswa menjauhinya. Siswa lebih banyak menolak kehadiran guru. Rasa benci yang tertanam dalam diri siswa menyebabkan bahan pelajaran sukar diterima dengan baik. Kecendrungan sikap siswa yang negative lebih dominan. Sifat kemunafikan ini menciptakan jurang pemisah antra guru dengan siswa.
Lain halnya dengan guru yang selalu memperhatikan siswa, selalu terbuka, selalu menggapi keluhan siswa, selalu mau mendengarkan saran dan kritikan dari siswa, dan sebagainya, guru yang seperti itu adalah guru yang disenangi oleh siswa,siswa rindu akan kehadirannya, siswa senang mendengarkan nasihatnya, siswa merasa aman disisinya, siswa senang belajar bersamanya dan siswa merasakan bahwa dirinya adalah bagian dari diri guru tersebut. Itulah figure seorang guru yang baik. Figure guru yang demikian biasanya akan kurang menemui kesulitan dalam mengelola kelas.
Thomas Gordon (1990;29) mengatakan bahwa hubungan guru dengan siswa dikatakan baik apabila hubungan itu memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
1.      Keterbukaan, sehingga baik guru maupun siswa saling bersikap jujur dan membuka diri satu sama lain
2.      Tanggapan bila mana seseorang tahu bahwa dirinya dinilai oleh orang lain
3.      Saling ketergantungan, antara satu dengan yang lain
4.      Kebebasan yang memperbolehkan setiap orang tumbuh dan mengembangkan keunikannya, kreatifitasnya, dan kepribadiannya
5.      Saling memenuhi kebutuhan sehingga tidak ada kebutuhan satu orangpun yang tidak terpenuhi.
Bila begitu pengelolaan kelas yang efektif, maka itu berarti tugas yang berat bagi guru adalah berusaha menghilangkan atau memperkecil permasalahan-permasalahan yang terkait dengan semua problem pengelolaan kelas, seperti kurangnya kestuan, tidak ada standar perilaku dalam bekerja kelompok, reaksi negative terhadap anggota kelompok, moral rendah, kelas mentoeransi kekeliruan-kekeliruan dan sebagainya.
Adapun metode yang dapat dipakai dalam proses pembembelajaran adalah:
1.      Metode ceramah
Metode ceramah adalah cara penyajian pelajaran yang dilakukan oleh guru dengan penuturan atau penjelasan lisan secara langsung di hadapan peserta didik.Ceramah dimulai dengan menjelasakan tujuan yang ingin dicapai,menyiapkan garis-garis besar yang akan dibicarakan serta menghubungkan antara materi yang akan disajikan dengan bahan yang telah disajikan.
2.      Metode tanya jawab
Metode tanya jawab adalah metode yang cara penyajiannya dalam bentuk pertanyaan yang dikemukakan oleh guru dan dijawab oleh siswa.Menurut sejarah,metode ini merupakan metode yang aling tertua.
3.      Metode demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara yang dilakukan guru yang disertai dengan peragaan yang diberikan kepada peserta didik tentang suatu proses,situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik yang sebenarnya maupun yang tiruannya.
4.      Metode karyawisata
Metode karyawisata adalah cara penyajian dengan membawa sisiwa untuk mempelajari berbagai sumber belajar di luar kelas.Metode ini sering dinilai sebagai bentuk pengajaran yang modern,yaitu pengajaran tidak hanya berlangsung di ruang kelasmelainkan juga berlangsung di luar kelas.
5.      Metode penugasan
Metode penugasan adalah cara penyajian bahan pelajaran diman aguru memberikan tugas tertentu agar peserta didik melakukan perspektif islam tentang strategi pembelajaran.
6.      Metode pemecahan masalah
Metode ini mengarahkan kepada suatu permasalahan yang dijadikan sebaai titik tolak pembahasan untuk dijadikan analisis dan untuk dibandingkan dan disimpulkan untuk mencari pemecahan atau jawaban oleh peserta didik.
7.      Metode diskusi
Metode ini digunakan dengan cara penyajian menghadapkan peserta didik dengan suatu pertanyaan yang dapat menimbulkan suatu pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama.
8.      Metode simulasi
Metode simulasi adalah cara penyajian pelajaran dengan menggunakan situasi tiruan atau berpura-pura dalam proses belajar dengan tujuan unutk memperoleh suatu pemahaman tentang hakikat suatu konsep,prinsip atau keterampilan tertentu.
9.      Metode eksperimen
Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dengan cara menugaskan siswa,untuk melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri tentang sesuatu yang dipelajari.
10.  Metode Penemuan
Metode penemuan adalah cara penyajian pelajaran yang banyak melibatkan siswa dalam proses-proses mental dalam rangka menemukan sesuatu yang diperlukan untuk pengembangan penyempurnaan dan perbaikan konsep[4].



                                               BAB III KESIMPULAN

   1.      Kegiatan pembelajaran adalah rangkaian kegiatan yang dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkngan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi.
   2.     kegiatan pembelajaran terdiri dari kegiatan awal,inti, dan penutup.
  3.  Factor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan kegiatan pembelajaran sama dengan menetukan metode pembelajran, antara lain :
a)      Tujuan pembelajaran atau indikator dan kompetensi dasar
b)      Tema pembelajran
c)      Kondisi siswa (kemampuan peserta didik, jumlah peserta didik
d)     Jenis materi
e)      Kemampuan guru
f)        Waktu
g)      Fasilitas yang ada.



DAFTAR PUSTAKA

Djamarah Syaiful Bahri,Strategi Belajar Mengajar,(Jakarta: Bineka Cipta 2014)
Sugeng Listyo Prabowo dkk,Perencanaan Pembelajaran,(UIN MALIK Malang: 2010)
Azhar Lalu Muhammad,Proses Belajar Mengajar,(Mataram: 1991)
Nata Abudin,Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran,(Jakarta:Kencana 2011)






[1] .Lalu Muhammad Azhar,Proses Belajar Mengajar,hal.42
[2] .Sugeng Listyo Prabowo,Perencanaan Pembelajaran,hal.1
[3] .Djamarah Syaiful Bahri,Strategi Belajar Mengajar,hal.
[4] .Abudin Nata,Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran,hal.195

No comments:

Post a Comment

Entri Populer