BAB 1
PENDAHULUAN
Belajar
(learning) adalah suatu proses dalam kehidupan ini.American Heritage
Dictionary mendefinnisikan sebagai berikut “To gain
knowladge,comprehension,or mastery throught experience or study”. Dalam
proses pembelajaran sekolah tidak semua siswa memiliki kemampuan belajar yang
sama dan tidak semua pembelajaran belajar dengan mulus dan sesuai dengan
keinginan.Kesulitan yang dialami siswa bisa bermacam-macam,baik dalam hal
menerima pelajaran,menyerap pelajaran atau kedua duannya.Untuk itu,kami
menyusun makalah ini bertujuan untuk menjadikan ruang pembelajaran antara guru
dengan peserta didik berjalan dengan efektif dan menyenangkan yang berdasarkan
Standar Kompetensi tentunya.Sekian dari kami wassalaam.
A.
Latar belakang
Untuk
menciptakan pembelajaran yang sesuai dengan apa yang sudah dientukan oleh
pemerintah,tentunya juga diperlukan sisitem mengajar agar pembelajaran berjalan
dengan seefektif mungkin.Yang dimana kita banyak melihat kejadian bahwa para
guru terlalu boros dalam melakukan pembelajaran dalam artian dalam penggunaan
waktu,terlalu banyak teori namun sedikit pengaplikasian.Untuk itu kami
menciptakan makalah ini agar sistem pengajaran berjalan dengan efektif dan
sesuai dengan SK.
B. Rumusan Masalah
1.Apa itu sistem evaluasi ?
2.Bagaimana prinsip evaluasi dan
penerapannya ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui bagaimana
siistem efaluasi dalam penerapan di dalam kelas.
BAB
II PEMBAHASAN
A.Pembelajaran yang Efektif
Sebelum kita
melangkah menuju pembahasan terlebih dulu kita mengarahkan dari hal yang
terkecil yakni makna dari kata “pembelajaran”.Hal yang sangat terkait dengan
bagaimana kompetensi akan berlangsung dengan efektif dan dengan untuk mencapai
tujuan pendidikan tersendiri.Pembelajaran yakni proses penekanan mental yang
dipengauhi oleh kecerdasan dalam diri sisiwa atau proses pengeluaran kemampuan
yang terpendam dalam diri anak didik agar mampu mengaplikasikannya dalam sosial
masyarakat.
Efektifitas adalah
suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kualitas,kuantitas dan
waktu) telah tercapai, atau makin besar target presentase yang dicapai, makin
tinggi efektifitasnya. Adapun menurut Munandir (1997) adalah seberapa besar
tingkat kelekatan tujuan pembelajaran yang tercapai yang dicapai dengan tujuan
pembelajaran yang diharapkan dari sejumlah input.
Dari pengertian di
atas dapat kita simpulkan bahwa efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan
seberapa jauh target yang dicapai oleh menejement yang mana target tersebut
sudah ditentukan terlebih dulu.
B.Belajar dan Pembelajaran
Belajar adalah
suatu perubahan perilaku yang yang relatif permanen dan dihasilakan dari
pengalaman masa lalu ataupun dari pembelajaran yang bertujuan atau
direncanakan.Pengalaman diperoleh seseorang dalam interaksi dengan lingkungan,baik
yang direncanakan maupun tidak sehingga menghasilkan perubahan yang relatif
menetap.Menurut Evelin dan Nara (2010),belajar adalah adalah proses yang
kompleks yang didalamnya terkandung beberapa aspek.Aspek tersebut meliputi: a)
bertambahnya jumlah pengetahuan,b) adanya kemampuan mengingat dan
memproduksi,c)adanya penerapan pengetahuan,d)menyimpulkan makna,e)menafsirkan
dan mengaitkan dengan realitas.
1.Pengertian Pembelajaran
Pengertian
pembelajaran (instruction) menurut Diaz Carlos (2011) merupakan akumulasi dari
konsep mengajar dan konsep belajar.Penekanannya terletak pada perpaduan antara
keduannya,yakni pada penumbuhan aktifitas subjek didik laki-laki dan
perempuan.Konsep tersebut sebagai suatu sistem sehingga dalam pembelajaran ini
terdapat komponen-komponen yang ,meliputi: siswa,tujuan,materi untuk mencapai
tujuan,fasilitas dan prosedur serta alat atau media yang harus dipersiapkan.
2.Pengertian Kegiatan Pembelajaran
Dijelaskan bahwa
pembelajaran merupakan komunikasi dua arah,mengajar yang dilakukan oleh pihak
guru sedangkan belajar yang dilakukan oleh peserta didik.Konsep pembelajaran
didefinisikan sebagai suatu proses dalam lingkungan seseorang yang secara
sengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu
dalam kondisi kkhusus atau mneghasilkan respon terhadap situasi tertentu.Untuk
mencapai tujuan tersebut dibutuhkan strategi pembelajaran dengan rentetan cara
sebagai berikut.
Metode cara
harfiah berarti “cari”.Secara umum,metode diartikan sebagai sutu cara atau
prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu.Metode digunakan oleh guru
untuk mengkreasi lingkungan belajar dan mengkhususkan tempat dimana guru dan
peserta didik terlibat selama proses pembelajaran berlangsung.
C.Jenis Kegiatan Pembelajaran
Secara esensi tujuan pendidikan adalah untuk pembentukan manusia
yang mampu berdiri sendiri disamping berpartisipasi dalam rangka pembangunan
lingkungan,masyarakat dan bangsanya[1].
Oleh sebab itu secara
umum ada tiga tahapan pokok dalam strategi pembelajaran, yakni tahapan
permulaan (pra instruksional), tahapan pembelajaran (instruksional), tahap
penilaian serta tindak lanjut, Ketiga tahapan ini ditempuh ketika melaksanakan
pembelajaran.
1.Tahapan Permulaan
Tahapan permulaan
dalam proses pembelajaran adalah tahapan yang ditempuh oleh guru pada saat
memulai pembelajaran.Beberapa kegiatan yang dilakukan guru adalah :
a.
Guru
menanyakan kehadiran siswa dengan alasan sebagai tolak ukur kemampuan guru
dalam mengajar.Cukup hanya ditanyakan siapa yang tidak hadir diantara mereka
tidaka dengan mengcek semuanya.
b.
Betanya
kepada siswa,dengan tujuan guru mengecek siswa sejauh mana pelajaran yang teleh
mereka pelajari.Dengan demikian guru dapat mengetahui kebiasaan belajar mereka
di rumah dan kesiapan mereka untuk belajar hari ni.
c.
Mengajukan
pertanyaan kepada siswa di kelas untuk mengetahui sejauh mana materi yang sudah
diajarkan sebelumnya apakah tahan lama di ingatan atau tidak.Selaim
2.Tahap Pembelajaran
Tahap kedua adalah
tahap pembelajaran tau tahap inti,yaitu memberikan pembelajaran aua materi yang
telah disusun guru sebelumnnya. Secara umum dapat diidentifikasikan dengan
beberapa kegiatan sebagai berikut.
a.Menjelaskan kepada siswa tujuan pembelajaran yang harus dicpai
mereka. Berdasarkan pengamatan,masih banyak guru yang tidak melaksanakan ini
sebaiknya tujuan tersebut dituliskan secararingkas di depan papan tulis
sehingga dapat dibaca dan difahami oleh semua siswa.
b.Menuliskan pokok materi yang akan dibahas pada hari itu yang
diambil dari buku sumber yang telah disiapkan sebelumnya.Sudah barang tentu
materi yang dibahas adalah sesuai dengan silabus dan tujuan pembelajaran sebab
materi bersumber pada tujuan.
c.Membahas pokok materi yang telah dituliskan tadi.Pembahasan dapat
ditempuh dengan dua cara.Pertama,pembahasan
dimulai dari gambaran umum materi pelajaran kepada topik yang lebih
khusus.Kedua,dimulai dari topik khusus menuju topik umum.
d.Pada setiap materi yang dibahas sebaiknya diberikan contoh
konkret.Demikian siswa harus diberikan pertanyaan atau tugas,pembelajaran untuk
mengetahui tingkat pemahaman dari setiap pokok materi yang telah dibahas.
3.Tahap Evaluasi dan Tindak Lanjut
Tujuan tahap ini
ialah untuk mengetahui tingkat keberhasilan tingkat kedua
(instruksional),kegiatan yang dilakukan pada tahap ini antara lain:
a.Mengajukan pertanyaan kepada kelas,atau kepada beberapa siswa
mengenai semua pokok materi yang telh dibahas pada tahapan kedua.Pertanyaan
diajukan berdasarkan meteri yang telah dijelaskan dan ditanyakan dalam bentuk
lisan maupun tulisan.Pertanyaan ini disebut post tes.Keberhasilan pembelajaran
itu dapat dilihat dari dapat atau tidaknya sisiwa menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh guru.Salah satu patokannya adalah jika 70% diantara mereeka dapat
menjawap pertanyaan yang diajukan guru terhadap sisiwa.
b.Apabila pertanyaan yang diajukan belum sesuai dengan target maka
tingkat keberhasilah guru dalam mengajar kurang dan harus mengulangi kembali
materi yang belum difahami siswa.
c.Unutuk memperkaya pengetahuan siswa terhadap kompetensi yang
dibahas,guru dapat memberi tugas yang berhubungan dengan topik pembahasan.
d.Akhiri pembelajaran dengan memberi tahu pokok materi yang
diajarkan.Informasi ini perlu agar siswa dapat mempelajari bahan tersebut dari
sumber-sumber yang dimiliki.
Dengan melihat apa
yang dikemukakan oleh Sugiyar dkk (2009) bahwa dalam proses pembelajaran perlu
diperhatikan tiga tahap dalam pembelajaran sehingga mudah dalam mencapai tujuan
pembelajaran.Tiga tahap pokok strategi pembelajaran tersebut dapat menggunakan
berbagai metode.Metode pembelajaran dalam implementasinya memiliki prosedur
atau fase tertentu.Secara garis besar dalam interaksi belajar metode
pembelajaran dikelompokkan menjadi empat fase utama,yaitu fase
pendahuluan,pembahasan,menghasilkan dan fase penurunan.
a.Pendahuluan
Pendahuluan
merupakan pendekatan awal dalam suatu pertemuan pembelajrana yang ditunjukan
untuk menmbangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk
berpartisifasi aktif dalm proses pembelajaran.Apabila kita hubungkan dengan
kegiatan awal di atas maka kegiatan awal masuk pada tahap pra instruksional
atau pada fase pendahuluan yang dimaksud untuk menyusun dan mempersiapkan
mental set yang menguntungkan,menyenangkan guna pembahasan materi pembelajaran.
Secara unun kegiatan
awal berfungsi untuk: (1) memfokuskan perhatian siswa dan menciptakan
ketertarikan, (2) merangsang pemikiran siswa,(3)nmemngungkap pengalaman awal
yang dimiliki siswa, (4) memotivasi siswa untuk mempelajari materi, (5)
memeahami tujuan pembelajaran, (6) mengingatkan pada kesepakatan kelas.
Berkaitan dengan
hal di atas,pada langkah kegiatan awal diperlukan beberapa hal sbb:
1)
Apersefsi,memberikan
persefsi awal kepada siswa tentang materi yang akan di ajarkan
2)
Motivasi,guru
memberikan manfaat mempelajari materi
3)
Pemberian
acuan,biasanya berkaitan degan ilmu yang akan dipelajari.Acuan dapat berupa
penjelasan materi pokok dan uraian secara umum.
4)
Pembagian
kelompok belajar dan penjelasan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar
(sesuai degan langkah0langkah pembelajaran).
b.Kegiatan Inti
Apabila bagian
awal merupakan bagian untuk memotivasi siswa mempelajari konsep,bagian inti
merupakan serangkaian kegiatan yang mengarahkan siswa untuk membangun konsep.
Secara sederhana
dapat dikemukakan bahwa dalam kegiatan terlebih dahilu siswa diberikan
kesempatan melalui berbagia pilihan kegiatan unutuk membangun konsep.Kegiatan
inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD (Kompetensi Dasar).
D. Penetapan
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran
merupakan aktivitas untuk mencapai suatu kompetensi dasar ,untuk itu perlu di
tetapkan langkah-langkah kegiatan setiap pertemuan.Secara definisi perencanaan
merupakan keseluruhan proses pemikiran dan penentuan semua aktifitas yang akan
dilakukan pada masa yang akan datang dalam rangka mencapai tujuan.Adapun
definisi yang dapat kita lihat adalah:
1.Proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis yang
akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu
2.Perhitungan dan penentuan tentang sesuatu yang akan dijalankan
dalam rangka mencapai tujuan tertentu
3.Sebagai keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang
mengenai hal-hal yang akan dikerjakan pada masa yang akan datang
4.Kegiatan yang meliputi pemilihan tau tujuan organisasi,penentuan
strategi,kebijakan proyek,program,prosedur dll[2].
pada dasarnya ,langkah-langkah kegiatan memuat unsure pembuka,
kegiatan inti dan penutup melalui proses exsplorasi ,elaborasi ,dan konfirmasi.
Langkah-langkah
pembelajaran dimungkinkan disusun dalam bentuk seluruh rangkaian
kegiatan,sesuai dengan karakteristik strategi pembelajaran yang
dipilih,menggunakan urutan sinteks sesuai dengan modelnya .oleh karena itu
,kegiatan pendahuluan /pembuka ,kegiatan inti,dan kegiatan penutup tidak perlu
ada dalam setiap pertemuan.
Aktivitas
pembelajaran merupakan implementatif dari suatu strategi pembelajaran yang di
laksanakan selama pembelajaran berlangsung dalam suatu waktu tertentu. Kegiatan
pembelajaran merupakan rangkaian dari aneka metode yang digunakan dalam suatu
kegiatan pembelajaran.
Selanjutnya,
metode bukan merupakan tujuan melainkan cara untuk mencapai tujuan
sebaik-baiknya. Untuk itu tidak mungkin membicarakan metode tanpa mengetahui
tujuan yang hendak dicapai .jadi, berhasil tidaknya tujuan yang dicapai
bergantung pada metode yang tepat . hal tersebut menjelaskan kita sebenarnya
tidak ada metode pembelajaran yang paling baik atau buruk. Namun , yang ada
adalah guru yang terampil atau guru yang tidak terampil atau tidak terampil,
atau guru yang kreatif atau tidak kreatif alam memilih dan memanpaatkanmetode
dan dalam pembelajaran. Untuk itu penetapan kegiatan pembelajaran sangat
bergantung dari tujuan yang akan di capai.
Tidak semua metode pembeljaran cocok digunakan untuk mencapai semua
tujuan pemebelajaran dan keadaan belajar mengajar berlangsung. Semua metode
pembelajaran memilki karakteristik tersndiri dan relevan dengan tujuan
pembelajaran tertentu tetapi tidak cocok untuk tujuan dan keadaan yang lain.
Dengn kata, semua metode pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan
masing-masing.
Prinsip-prinsip penerapan metode antara lain: efektif episien,
digunakan secara bervariasi, diguanakan dengan mengintegrasian beberapa metode.
Factor-faktor yang perlu dicermati dalam menentukan metode pembelajaran,
anatara lain: (1) tujuan pembelajaran atau indikator dan kompetensi dasar, (2)
tema pembelajaran, (3) kondisi siswa (kemampuan peserta didik, jumlah peserta
didik) (4) jenis materi (5) kemampuan guru (6) waktu dan (7) fasilitas yang
ada.
Factor metode diatas juga merupakan hal yang perlu dipertimbangakan
ketika akan menetapkan langkah-langkah media pembelajaran. Untuk itu penetapan
kegiatan pembelajaran yang pertama-tama perlu dipertimbangkan adalah kompetensi
yang akan dicapai.
Beberapa
alaternatif kegiatan yang dapat dipilih pada kegiatan awal antara lain sebagai
berikut.
1.
Mengajukan
masalah-masalah nyata dalam kegiatan sehari-hari yang terhubung dengan materi
yang sedang dipelajari.
2.
Meminta
peserta didik untu mencermati dan memberikan komentar tentang video, gambar dan
sketsan yang terkait dengan materi yang akan dipelejari dan meminta komentar
mereka.
3.
Mendemonstrasikan
sesuatu didepan kelas dan meminta siswa mengomentarinya.
4.
Menyampaikan
pakta perkembangan Iptek terkait dengan konsep yang akan dipelajari.
5.
Menyampaikan
cerita atau visualisasi yang menarik.
6.
Meninjau
inpormasi dari Koran atau berita lain sejenisnya
7.
Melakukan
curah pendapat.
8.
Mengajukan
pertanyaan sesuai dengan isu yang menarik siswa
9.
Mengajukan
kuis.
Di bawah ini beberapa strategi yang dapat dimanfaatkan oleh guru
pada kegiatan inti.
1.
Pembelajaran
kooperatif, atau pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk bekerja sama
dengan berbagai pilihan metode yaitu : (JIGSAU,TGT,STAD,dll )
2.
Pembelajaran
yang berbasis masalah atau pembelajaran yang mengarahkan peserta didik untuk
memecahkan masalah yang diajukan dengan konsep yang akan dipelajari.
3.
Pembelajaran
yang berbasis projek dan penyusunan laporan. Pembelajran melalui kegiatan
berdiskusi. Pembelajaran melalui aktivitas berdebt
4.
Pembelajaran
melalui simulasi dan bermain peran. Pembelajaran dengan mengandalkan kegiatan
bertanya jawab. Pembelajaran melalui kegiatan simulasi. Pembelajaran melalui
kegiatan bermain peran.
5.
Beberapa
hal yang dapat dilakukan dalam kegiatan akhir/penutup
6.
Siswa
membuat ringkasan tentang hal yang telah dipelajari
7.
Siswa
mempersentasikan secara lisan hal-hal penting yang telah mereka pelajari.
8.
Siswa
mengembangkan tulisan kreatif terkait dengan konsep yang dipelajari
9.
Siswa
siswi diminta mengembangkan peta konsep tentang materi yang dipelajari.
10. Siswa diminta untuk meninjau apa yang telah di pelajari.
F.Pengelolaan
kelas yang efektif
Bila kelas diberikan batasan sebagai kelompok orang yang belajar
bersama, yang mendapatkan pengajaran dari guru, maka didalamnya terdapat orang-orang
yang melakukan kegiatan belajar dengan karakteristik mereka masing-masing yang
berbeda dari yang satu dengan yang lainnya.
Perbedaan ini perlu guru pahami agar mudah dalam melakukan
pengelolan kelas secara efektif. Menurut Made pidarta untuk mengelola kelas
secara efektif perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1.
Kelas
adalah kelompok kerja yang diorganisasikan untuk tujuan tertentu, yang
dilengkapi oleh tugas-tugas dan diarahkan oleh guru.
2.
Dalam
situasi kelas, guru bukan tutor untuk satu anak pada waktu tertentu, tetapi
bagi semua anak atau kelompok.
3.
Kelompok
mempunyai perilaku sendiri yang berbeda dengan perilaku-perilaku masing-masing
individu dalam kelompok itu. Kelompok mempengaruhi individu-individu dalam hal
bagaimana mereka memandang dirinya masing-masing dan bagaimana belajar.
4.
Kelompok
kelas menyisipkan pengaruhnya kepada anggota-anggota. Pengaruh yang jelek dapat
dibatasi oleh usaha guru dalam membimbing mereka dikelas dikala belajar.
5.
Praktik
guru waktu belajar cendrung terpusat pada hubungan guru dan siswa. Makin
meningkat keterampilan guru mengelola secara kelompok, makin puas
anggota-anggota di dalam kelas.
6.
Struktur
kelompok, pola komunikasi, dan kesatuan kelompok ditentukan oleh cara
mengelola, baik untuk mereka yang tertarik pada sekolah maupun bagi mereka yang
apatis, masa bodoh atau bermusuhan.
Ditambahkannya lagi, bahwa
organisasi kelas tidak hanya berfungsi sebagai dasar terciptanya interaksi guru
dan siswa, tetapi juga menambah terciptnya efektifitas, yaitu interaksi yang
bersifat kelompok[3].
Dari hasil riset telah disimpulkan beberapa variable masalah yang perlu
diperhatikan untuk membuat iklim kelas yang sehat dan efektif sebagai berikut :
a.
Bila
situasi kelas memungkinkan anak-anak belajar secara maksimal, fungsi kelopok
harus diminimalkan
b.
Manajemen
kelas harus member fasilitas untuk mengembangkan kesatuan dan kerja sama.
c.
Anggota-anggota
kelompok harus diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengambilan
keputtusan yang emberi efek pada hubungan dan kondisi belajar atau kerja
d.
Anggota-anggota
kelompok harus dibimbing dalam menyelesaikan kebimbangan, ketegangan, dan
perasaan tertekan
e.
Perlu
diciptakan persahabatan dan kepercayaan yang kuat antar siswa
Keharmonisan hubungan guru dengan
siswa mempunyai efek terhadap pengelolaan kelas. Guru yang apatis terhadap
siswa membuat siswa menjauhinya. Siswa lebih banyak menolak kehadiran guru.
Rasa benci yang tertanam dalam diri siswa menyebabkan bahan pelajaran sukar
diterima dengan baik. Kecendrungan sikap siswa yang negative lebih dominan.
Sifat kemunafikan ini menciptakan jurang pemisah antra guru dengan siswa.
Lain halnya dengan guru yang selalu
memperhatikan siswa, selalu terbuka, selalu menggapi keluhan siswa, selalu mau
mendengarkan saran dan kritikan dari siswa, dan sebagainya, guru yang seperti
itu adalah guru yang disenangi oleh siswa,siswa rindu akan kehadirannya, siswa
senang mendengarkan nasihatnya, siswa merasa aman disisinya, siswa senang
belajar bersamanya dan siswa merasakan bahwa dirinya adalah bagian dari diri
guru tersebut. Itulah figure seorang guru yang baik. Figure guru yang demikian
biasanya akan kurang menemui kesulitan dalam mengelola kelas.
Thomas Gordon (1990;29) mengatakan
bahwa hubungan guru dengan siswa dikatakan baik apabila hubungan itu memiliki
sifat-sifat sebagai berikut:
1.
Keterbukaan,
sehingga baik guru maupun siswa saling bersikap jujur dan membuka diri satu
sama lain
2.
Tanggapan
bila mana seseorang tahu bahwa dirinya dinilai oleh orang lain
3.
Saling
ketergantungan, antara satu dengan yang lain
4.
Kebebasan
yang memperbolehkan setiap orang tumbuh dan mengembangkan keunikannya,
kreatifitasnya, dan kepribadiannya
5.
Saling
memenuhi kebutuhan sehingga tidak ada kebutuhan satu orangpun yang tidak
terpenuhi.
Bila begitu
pengelolaan kelas yang efektif, maka itu berarti tugas yang berat bagi guru
adalah berusaha menghilangkan atau memperkecil permasalahan-permasalahan yang
terkait dengan semua problem pengelolaan kelas, seperti kurangnya kestuan,
tidak ada standar perilaku dalam bekerja kelompok, reaksi negative terhadap anggota
kelompok, moral rendah, kelas mentoeransi kekeliruan-kekeliruan dan sebagainya.
Adapun
metode yang dapat dipakai dalam proses pembembelajaran adalah:
1.
Metode
ceramah
Metode
ceramah adalah cara penyajian pelajaran yang dilakukan oleh guru dengan penuturan
atau penjelasan lisan secara langsung di hadapan peserta didik.Ceramah dimulai
dengan menjelasakan tujuan yang ingin dicapai,menyiapkan garis-garis besar yang
akan dibicarakan serta menghubungkan antara materi yang akan disajikan dengan
bahan yang telah disajikan.
2.
Metode
tanya jawab
Metode tanya jawab adalah metode yang cara penyajiannya dalam
bentuk pertanyaan yang dikemukakan oleh guru dan dijawab oleh siswa.Menurut
sejarah,metode ini merupakan metode yang aling tertua.
3.
Metode
demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara yang dilakukan guru yang disertai
dengan peragaan yang diberikan kepada peserta didik tentang suatu
proses,situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik yang sebenarnya
maupun yang tiruannya.
4.
Metode
karyawisata
Metode karyawisata adalah cara penyajian dengan membawa sisiwa
untuk mempelajari berbagai sumber belajar di luar kelas.Metode ini sering
dinilai sebagai bentuk pengajaran yang modern,yaitu pengajaran tidak hanya
berlangsung di ruang kelasmelainkan juga berlangsung di luar kelas.
5.
Metode
penugasan
Metode penugasan adalah cara penyajian bahan pelajaran diman aguru
memberikan tugas tertentu agar peserta didik melakukan perspektif islam tentang
strategi pembelajaran.
6.
Metode
pemecahan masalah
Metode ini mengarahkan kepada suatu permasalahan yang dijadikan
sebaai titik tolak pembahasan untuk dijadikan analisis dan untuk dibandingkan
dan disimpulkan untuk mencari pemecahan atau jawaban oleh peserta didik.
7.
Metode
diskusi
Metode ini digunakan dengan cara penyajian menghadapkan peserta
didik dengan suatu pertanyaan yang dapat menimbulkan suatu pertanyaan yang
bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama.
8.
Metode
simulasi
Metode simulasi adalah cara penyajian pelajaran dengan menggunakan
situasi tiruan atau berpura-pura dalam proses belajar dengan tujuan unutk
memperoleh suatu pemahaman tentang hakikat suatu konsep,prinsip atau
keterampilan tertentu.
9.
Metode
eksperimen
Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dengan cara
menugaskan siswa,untuk melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan
sendiri tentang sesuatu yang dipelajari.
10.
Metode
Penemuan
Metode penemuan adalah cara penyajian pelajaran yang banyak
melibatkan siswa dalam proses-proses mental dalam rangka menemukan sesuatu yang
diperlukan untuk pengembangan penyempurnaan dan perbaikan konsep[4].
BAB III KESIMPULAN
1.
Kegiatan
pembelajaran adalah rangkaian kegiatan yang dirancang untuk memberikan
pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi
antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkngan, dan sumber belajar
lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi.
2. kegiatan
pembelajaran terdiri dari kegiatan awal,inti, dan penutup.
3. Factor-faktor
yang perlu diperhatikan dalam menentukan kegiatan pembelajaran sama dengan
menetukan metode pembelajran, antara lain :
a)
Tujuan
pembelajaran atau indikator dan kompetensi dasar
b)
Tema
pembelajran
c)
Kondisi
siswa (kemampuan peserta didik, jumlah peserta didik
d)
Jenis
materi
e)
Kemampuan
guru
f)
Waktu
g)
Fasilitas
yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah
Syaiful Bahri,Strategi Belajar Mengajar,(Jakarta: Bineka Cipta 2014)
Sugeng
Listyo Prabowo dkk,Perencanaan Pembelajaran,(UIN MALIK Malang: 2010)
Azhar
Lalu Muhammad,Proses Belajar Mengajar,(Mataram: 1991)
Nata
Abudin,Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran,(Jakarta:Kencana 2011)
No comments:
Post a Comment