1. Tinjauan
Tentang Motivasi Orang Tua
a. Pengertian
Motivasi Orang Tua
Kalimat motivasi orang tua adalah merupakan gabungan dua
kata yang masing-masing mempunyai arti yang berbeda yaitu motivasi orang tua.
Oleh karena itu, dalam memberikan pengertian penulis memandang perlu untuk
menjelaskan kedua istilah tersebut sehingga memudahkan bagi penulis untuk
memberikan pengertian yang utuh.
Menurut Ngalim, motivasi adalah ’’dorongan suatu usaha
yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar dia tergerak
hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan
tertentu[1]”.
Selanjutnya, menurut Abu, motivasi adalah ”kondisi psikologis yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu[2]”.
Berdasarkan kedua pengertian tersebut maka dapat diartikan bahwa motivasi
adalah keinginan seseorang untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu demi
pencapaian suatu tujuan.
Orang tua adalah ayah dan ibu kandung, orang dianggap tua
(cerdik, pandai, ahli dan sebagainya).[3]
Dengan demikian, maka orang tua adalah orang yang memegang peranan penting dan
amat berpengaruh atas pendidikan anak-anaknya. Berdasarkan uraian tersebut maka
dapat disimpulkan bahwa motivasi orang tua adalah usaha orang tua untuk
memberikan dorongan guna meningkatkan tingkat pendidikan
b.
Bentuk-Bentuk
Motivasi Orang Tua
Dalam
kaitannya dengan prestasi belajar maka tugas orang tua sangat penting dalam
menumbuhkan semangat belajar. Dalam hal ini orang tua hendaknya memberikan motivasi kepada
anak-anaknya, sehingga akan timbul dalam diri anak itu hasrat belajar yang
lebih baik. Anak akan dapat menyadari apa gunanya belajar itu, jika diberikan
perangsang atau motivasi. Hal ini karena belajar adalah suatu proses yang
timbul dari dalam. Maka motivasi orang tua merupakan faktor yang memegang peran
penting terhadap keberlangsungan pendidikan anak.
Adapun berbagai bentuk motivasi yang diberikan orang tua
dalam menunjang keberhasilan anak dalam belajar antara lain sebagai berikut.
1)
Pemberian Bimbingan
Bimbingan adalah
proses bantuan yang diberikan kepada seseorang agar mampu memperkembangkan potensi
(bakat, minat dan kemampuan) yang dimiliki, mengenali dirinya sendiri,
mengatasi persoalan-persoalan sehingga mereka dapat menentukan sendiri jalan
hidupnya secara bertanggung jawab tanpa bergantung kepada orang lain[4].
Yang dimaksud dengan pemberian bimbingan orangtua di atas
adalah pemberian fasilitas atau bantuan (materi dan nonmateri) orang tua kepada
anak untuk mencapai keberhasilan belajar sehingga anak akan memperoleh hasil
yang baik dari kegiatan belajar yang telah dilakukan.
2)
Penyediaan Fasilitas Belajar
Fasilitas merupakan sarana dan prasarana pendukung
terjadinya proses belajar. Oleh sebab itu, motivasi yang tidak kalah pentingnya
dalam belajar adalah kelengkapan fasilitas belajar. Menurut Erliantini bahwa kelengkapan
fasilitas belajar yang diberikan oleh orang tua akan menjadi anak semakin giat
dalam belajar dan memudahkan anak belajar. Dengan begitu kecakapan anak dalam
belajar akan terwujud.”[5]
3)
Pemberian Hukuman
Hukuman adalah hadiah bagi perilaku negatif anak. Hukuman
yang diberikan oleh orang tua terhadap anak memiliki maksud dan tujuan supaya
anak tidak mengulangi lagi kesalahan-kesalahan yang dibuatnya.[6]Sanksi
atau hukuman akan sangat mendukung kemajuan dalam meningkatkan prestasi
belajar. Apabila di rumah orang tua telah banyak memberi nasehat, bimbingan,
dan dorongan dan lain sebagainya namun anak juga kurang memperhatikan nasihat-nasihat
orangtua maka jalan satu-satunya yang harus ditempuh oleh orang tua adalah
memberikan hukuman atau sanksi.
Pemberian hukuman pada anak akan menjadi motivasi bila
dilakukan dengan pendekatan edukatif dan bijaksana. Dalam arti, tetap ada rasa
kasih sayang serta unsur mendidik agar tidak menimbulkan pengaruh psikologis
dan fisik yang negatif bagi anak. Dengan demikian, anak tidak menjadi takut tetapi
justru lebih giat belajar.
4) Perhatian dan
Pengawasan
Orang tua sebagai
guru di lingkungan keluarga hendaknya selalu memberi motivasi dalam bentuk
perhatian dan pengawasan, baik orang tua terhadap tingkah laku anak di rumah
maupun lingkungan sekitarnya. Demikian juga pada saat mereka belajar di rumah,
hendaknya orang tua selalu mengawasi dan memperhatikan terhadap hasil yang
dicapai anak dalam belajarnya.
Hasil belajar
dipengaruhi faktor kecakapan dan ketangkasan belajar berbeda secara individual.
Walaupun demikian, orang tua dapat membantu anak dengan memberikan petunjuk
umum tentang cara belajar yang baik. Disamping memberikan petunjuk-petunjuk
tentang cara belajar, lebih baik anak diawasi dan dibimbing sewaktu belajar dan
akan lebih baik lagi kalau cara belajar tersebut dipraktikkan dalam tiap
pelajaran yang diberikan kepada anak.
5)
Hadiah dan Pujian
Hadiah dan pujian merupakan alat motivasi yang
dapat menjadikan pedoman bagi anak untuk belajar lebih baik dan giat. Hal ini
bisa dikatakan sebagai ganjaran. Hadiah atau imbalan merupakan suatu cara yang
dipakai atau digunakan oleh orang tua dalam mendukung sikap dan tindakan yang
baik, yang telah ditunjukkan oleh anak[7]. Hadiah
yang dimaksud adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa barang. Ganjaran
yang berupa pemberian barang ini disebut juga ganjaran materiil. Ganjaran materiil
yaitu hadiah berupa barang yang dapat terdiri dari alat-alat keperluan sekolah
seperti pensil, penggaris, maupun buku pelajaran
[3] Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta:
Balai Pustaka, 2001), h. 629.
[4] Dewa
Ketut Sukardi, Bimbingan dan Penyuluhan
Belajar di Sekolah (Surabaya: Usaha Nasional, 1983), h. 21.
[5] Erliantini, Pengaruh Motivasi Orangtua terjadap Keberhasilan Belajar Anak
(Pamekasan: STAI Al Khairat, 2010), h. 23.
[6] Ibid. h. 37.
[7] Ibid. h. 37.
No comments:
Post a Comment