Friday 24 November 2017

Makalah Pendidikan Berbasis Life Skill


Pendidikan Berbasis Life Skill
pendidikan Life Skill dapat diartikan sebagai pendidikan yang memberikan bekal dasar dan latihan yang dilakukan secara benar kepada peserta didik tentang nilai-nilai kehidupan yang dibutuhkan dan berguna bagi perkembangan  kehidupan peserta didik. Dengan demikian, pendidikan Life Skill harus dapat merefleksikan kehidupan nyata dalam proses pengajaran agar peserta didik memperoleh kecakapan hidup tersebut, sehingga peserta didik siap untuk hidup di tengah-tengah masyarakat.
Merancang dan mewujudkan pendidikan yang sukses adalah suatu keniscayaan. Lembaga pendidikan mempunyai kewajiban yang tidak bias dihindari untuk merancang dan melaksanakan pendidikan sukses. Dari pendidikan sukses inilah, Indonesia akan mampu melahirkan generasi masa depan yang siap menghadapi segala situasi, dan kondisi siap menjadi pioneer dan mengubah sejarah kehidupan manusia, siap menjadi pemimpin peradaban dunia[1].
Tak seharusnya dunia pendidikan hanya melakukan rutinitas tanpa progresivitas. Justru, yang harus dilakukan secara konsisten adalah senantiasa melakukan perubahan, inovasi, dan pengembangan terus menerus kearah yang lebih baik, melihat tantangan dunia global yang berjalan dengan massif dan eskalatif. Tidak ada waktu untuk berleha-leha, pasif, dan menunggu bola. Mental proaktif harus dikedepankan, mental progresif harus dikembangkan, dan mental inivatif harus ditanamkan. Tidak ada sesuatu yang sukses dengan rutinitas belaka, sementara dunia luar sudah demikian berkembang pesat. Tidak ada sesuatu yang tiba-tiba tanpa kegigihan dan keuletan dalam berproses. Tidak ada sesuatu yang membuat orang terkagum-kagum, kecuali setelah melalui cucuran keringat, perjuangan keras dan panjang, serta tidak mundur menghadapi segala macam rintangan dan tantangan silih berganti.
Tidak ada cara lain mengejar ketertinggalan kemunduran bangsa ini kecuali dengan berjuang keras mencurahkan segala kemampuan untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi secara dinamis dan progresif. Itulah salah satu  kunci kebangkitan Jepang yang membuat selurh dunia kagum setelah dibumihanguskan amerika dan sekutunya pada Perang Dunia II. Tidak ada penyesalan, mundur kebelakang atau perasaan kalah, justru kekalahan tersebut menjadi momentum berharga yang berhasil meneguhkan harga diri, bertekat bula mengunsung masa depan dengan menjadikan pendidikan menjadi ujung tombak, ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai fokus utama perhatian didikasi nasionalismenya.  Mereka bukan bermental Imitatif, tapi bermental transformative dan inovatif dalam melakukan pengembangan sains dan teknologi terus-menerus.
Dalam konteks ini, peningkatan mutu pendidikan menjadi suatu keniscayaan sejarah yang tidak bias ditolak dan ditunda-tunda. Perubahan dunia berjalan dengan cepat meniscayakan insan pendidikan meresponnya dengan cepat dan efektif pula. Peningkatan mutu menjadi target yang harus dipenuhi.



[1] Jamal Ma’mur Asmani.Sekolah Life Skill.lulus siap kerja(jogjakarta:DIVA press.2009), hal.75

No comments:

Post a Comment

Entri Populer