a.
Pengertian
Pendidikan Karakter
Karakter berasal dari bahasa yunani yang
berarti “tomark” (menandai) dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai
kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku. Istilah karakter erat kaitannya dengan personality
(kepribadian) seseorang. Seseorang biasa disebut orang yang berkarakter (a person of caracter) apabila
perilakunya sesuai dengan kaidah moral.[1]
“ T. Ramli mendefinisikan pendidikan
karakter sebagai suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter pada warga sekolah
yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan dan tindakan untuk
melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (TYME),
diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia
insan kamil.”[2]
Jadi dapat dipahami pendidikan karakter
adalah suatu penanaman nilai-nilai karakter terhadap Tuhan Yang Maha Esa
(TYME), diri sendiri, sesama, maupun lingkungan untuk membentuk pribadi anak,
supaya menjadi manusia yang baik, warga masyarakat, dan warga negara yang baik.
b.
Tujuan Pendidikan Karakter
Pendidikan
karakter bertujuan membentuk dan membangun pola pikir, sikap, dan perilaku
peserta didik agar menjadi pribadi yang positif, berakhlak karimah, berjiwa
luhur, dan bertanggung jawab. Dalam konteks pendidikan, pendidikan karakter adalah usaha sadar yang dilakukan
untuk membentuk peserta didik menjadi pribadi positif dan berakhlak karimah
sesuai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) sehingga dapat diimplementasikan dalam
kehidupan sehari-sahari. Menurut Kemendiknas, tujuan pendidikan karakter antara lain:
1)
Mengembangkan potensi
kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai manusia dan warga yang memiliki
nilai-nilai budaya dan karakter bangsa;
2)
Mengembangkan kebiasaan dan
perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal
dan tradisi budaya bangsa yang religius;
3)
Menanamkan jiwa kepemimpinan yang
bertanggung jawab peserta didik sebagai
generasi penerus bangsa;
4)
Memupuk ketegaran dan kepekaan
mental peserta didik terhadap situasi sekitarnya, sehingga tidak terjerumus ke
dalam perilaku yang menyimpang, baik secara individu maupun sosial.
5)
Mengembangkan lingkungan
kehidupan sekolah sebgai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas
dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan (dignity).[3]
c.
Nilai-Nilai Pendidikan Karakter
Nilai-nilai karakter
merupakan uraian berbagai perilaku dasar dan sikap yang diharapkan dimiliki
peserta didik sebagai dasar pembentukan karakternya. Berikut adalah nilai-nilai
yang perlu dikembangkan oleh peserta didik.
1)
Nilai karakter dalam hubungannya
dengan Tuhan
Religious
Pikiran, perkataan, dan tindakan seseoran yang
diupayakan selalu berdasarkan pada nilai-nilai ketuhanandan/atau ajaran
agamanya.
2)
Nilai karakter dalam hubungannya
dengan diri sendiri
a)
Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan
dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan,
dan pekerjaan, baik terhadap diri dan orang lain.
b)
Bertanggung
jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan
tugas dan kewajibannya sebagaimana yang seharusnya dia lakukan terhadap diri
sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan
Tuhan Yang Maha Esa (TYME).
c)
Bergaya
hidup sehat
Segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik
dalam menciptakan hidup sehat dan menghindari kebiasaan buruk yang dapat
mengganggu kesehatan.
d)
Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh
pada berbagai ketentuan dan peraturan.
e)
Kerja
keras
Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh
dalam mengatasi berbagai hambatan guna menyelesaikan tugas (atau bekerja) dengan sebaik-baiknya.
f)
Percaya
diri
Sikap yakin akan kemampuan diri sendiri terhadap
pemenuhan tercapainya setiap keinginan dan harapan.
g)
Berjiwa
wirausaha
Sikap dan perilaku yang mandiri dan pandai atau
berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi
untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan
operasinya.
h)
Berpikir
logis, kritis, kreatif, dan inofativ
Berpikir dan melakukan sesuatu berdasarkan kenyataan
atau logika untuk menghasilkan cara atau hasil baru dan termutakhir dari apa
yang telah dimiliki.
i)
Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada
orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
j)
Ingin
tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
mengetahui lebih mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan
didengar.
k)
Cinta ilmu
Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang
menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dam penghargaan yang tinggi terhadap
pengetahuan.
3)
Nilai karekter dalam hubungannya
dengan sesama
a)
Sadar
akan hak dan kewajiban diri dan orang lain
Sikap tahu dan mengerti serta melaksanakan apa yang
menjadi milik/hak diri sendiri dan orang lain serta tugas/kewajiban diri
sendiri serta orang lain.
b)
Patuh
pada aturan-aturan sosial
Sikap menurut dan taat terhadap aturan-aturan
berkenaan dengan masyarakat dan kepentingan umum.
c)
Menghargai
karya dan prestasi orang lain
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat dan mengakui serta
menghormati keberhasilan orang lain.
d)
Santun
Sifat yang halus dan baik dari sudut pandang tata bahasa
maupun tata perilakunya kesemua orang.
e)
Demokratis
Cara berpikir, bersikap, bertindak yang menilai sama
hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
4)
Nilai karakter dalam hubungannya
dengan lingkungan
Peduli sosial dan
lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah
kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya dan mengembangkannya upaya-upaya
untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi dan selalu ingin memberi
bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
5)
Nilai kebangsaan
a)
Nasionalis
Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang
menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya.
b)
Menghargai
keberagaman
Sikap memberikan respek/hormat terhadap berbagai
macam hal, baik yang berbentuk fisik, sifat, ada, suku, budaya, maupun agama.
d.
Prinsip Pelaksanaan Pendidikan Karakter
Pendidikan
karakter di sekolah memerlukan prinsip-prinsip dasar yang mudah dimengerti dan
dipahami oleh siswa dan setiap individu yang bekerja di sekolah tersebut.
Prinsip-prinsip tersebut antara lain:
1)
Karaktermu ditentukan oleh apa
yang kamu lakukan, bukan apa yang kamu katakan atau kamu yakini.
2)
Setiap keputusan yang kamu ambil
menentukan akan menjadi orang macam apa dirimu.
3)
Karakter yang baik mengandaikan
bahwa hal yang baik itu dilakukan dengan cara-cara yang baik, bahkan seandainya
pun kamu harus membayarnya secara mahal, sebab mengandung resiko.
4)
Jangan pernah mengambil perilaku
buruk yang dilakukan oleh orang lain sebagai patokan bagi dirimu. Kamu dapat
memilih patokan yang lebih baik dari mereka.
5)
Apa yang kamu lakukan itu
memiliki makna dan transformatif. Seorang individu bisa mengubah dunia.
6)
Bayaran bagi mereka yang memiliki
karakter baik adalah bahwa kamu menjadi pribadi yang lebih baik, dan ini akan
membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik untuk dihuni.[4]
No comments:
Post a Comment