Wednesday 13 December 2017

MAKALAH PENDIDIKAN BERBASIS KARAKTER


1.        PENDIDIKAN BERBASIS KARAKTER
a.       Pengertian Pendidikan Karakter
Karakter berasal dari bahasa yunani yang berarti “tomark” (menandai) dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku.  Istilah karakter erat kaitannya dengan  personality (kepribadian) seseorang. Seseorang biasa disebut orang yang berkarakter (a person of caracter) apabila perilakunya sesuai dengan kaidah moral.[1]
 “ T. Ramli mendefinisikan pendidikan karakter sebagai suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter pada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (TYME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil.”[2]
Jadi dapat dipahami pendidikan karakter adalah suatu penanaman nilai-nilai karakter terhadap Tuhan Yang Maha Esa (TYME), diri sendiri, sesama, maupun lingkungan untuk membentuk pribadi anak, supaya menjadi manusia yang baik, warga masyarakat, dan warga negara yang baik.
b.      Tujuan Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter bertujuan membentuk dan membangun pola pikir, sikap, dan perilaku peserta didik agar menjadi pribadi yang positif, berakhlak karimah, berjiwa luhur, dan bertanggung jawab. Dalam konteks pendidikan, pendidikan karakter adalah usaha sadar yang dilakukan untuk membentuk peserta didik menjadi pribadi positif dan berakhlak karimah sesuai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) sehingga dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-sahari. Menurut Kemendiknas, tujuan pendidikan karakter antara lain:
1)      Mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai manusia dan warga yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa;
2)      Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius;
3)      Menanamkan jiwa kepemimpinan yang bertanggung jawab peserta didik  sebagai generasi penerus bangsa;
4)      Memupuk ketegaran dan kepekaan mental peserta didik terhadap situasi sekitarnya, sehingga tidak terjerumus ke dalam perilaku yang menyimpang, baik secara individu maupun sosial.
5)      Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebgai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan (dignity).[3]

c.       Nilai-Nilai Pendidikan Karakter
Nilai-nilai karakter merupakan uraian berbagai perilaku dasar dan sikap yang diharapkan dimiliki peserta didik sebagai dasar pembentukan karakternya. Berikut adalah nilai-nilai yang perlu dikembangkan oleh peserta didik.
1)      Nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan
Religious
Pikiran, perkataan, dan tindakan seseoran yang diupayakan selalu berdasarkan pada nilai-nilai ketuhanandan/atau ajaran agamanya.
2)      Nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri
a)   Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan orang lain.
b)   Bertanggung jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagaimana yang seharusnya dia lakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan  Yang Maha Esa (TYME).
c)    Bergaya hidup sehat
Segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup sehat dan menghindari kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan.
d)   Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
e)    Kerja keras
Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan guna menyelesaikan tugas  (atau bekerja) dengan sebaik-baiknya.
f)     Percaya diri
Sikap yakin akan kemampuan diri sendiri terhadap pemenuhan tercapainya setiap keinginan dan harapan.
g)   Berjiwa wirausaha
Sikap dan perilaku yang mandiri dan pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya.
h)   Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inofativ
Berpikir dan melakukan sesuatu berdasarkan kenyataan atau logika untuk menghasilkan cara atau hasil baru dan termutakhir dari apa yang telah dimiliki.
i)     Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
j)     Ingin tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
k)   Cinta ilmu
Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dam penghargaan yang tinggi terhadap pengetahuan.
3)      Nilai karekter dalam hubungannya dengan sesama
a)   Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain
Sikap tahu dan mengerti serta melaksanakan apa yang menjadi milik/hak diri sendiri dan orang lain serta tugas/kewajiban diri sendiri serta orang lain.


b)   Patuh pada aturan-aturan sosial
Sikap menurut dan taat terhadap aturan-aturan berkenaan dengan masyarakat dan kepentingan umum.
c)    Menghargai karya dan prestasi orang lain
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat dan mengakui serta menghormati keberhasilan orang lain.
d)   Santun
Sifat yang halus dan baik dari sudut pandang tata bahasa maupun tata perilakunya kesemua orang.
e)    Demokratis
Cara berpikir, bersikap, bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
4)      Nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan
Peduli sosial dan lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya dan mengembangkannya upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi dan selalu ingin memberi bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
5)      Nilai kebangsaan
a)    Nasionalis
Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya.
b)   Menghargai keberagaman
Sikap memberikan respek/hormat terhadap berbagai macam hal, baik yang berbentuk fisik, sifat, ada, suku, budaya, maupun agama.

d.      Prinsip Pelaksanaan Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter di sekolah memerlukan prinsip-prinsip dasar yang mudah dimengerti dan dipahami oleh siswa dan setiap individu yang bekerja di sekolah tersebut. Prinsip-prinsip tersebut antara lain:
1)      Karaktermu ditentukan oleh apa yang kamu lakukan, bukan apa yang kamu katakan atau kamu yakini.
2)      Setiap keputusan yang kamu ambil menentukan akan menjadi orang macam apa dirimu.
3)      Karakter yang baik mengandaikan bahwa hal yang baik itu dilakukan dengan cara-cara yang baik, bahkan seandainya pun kamu harus membayarnya secara mahal, sebab mengandung resiko.
4)      Jangan pernah mengambil perilaku buruk yang dilakukan oleh orang lain sebagai patokan bagi dirimu. Kamu dapat memilih patokan yang lebih baik dari mereka.
5)      Apa yang kamu lakukan itu memiliki makna dan transformatif. Seorang individu bisa mengubah dunia.
6)      Bayaran bagi mereka yang memiliki karakter baik adalah bahwa kamu menjadi pribadi yang lebih baik, dan ini akan membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik untuk dihuni.[4]




[1] Suwito, dkk, Caracter Building, (Yogyakarta: Tiara Wacana,2000), h. 28.
[2] Zainal Aqib & Sujak, Panduan dan Aplikasi Pendidikan Karakter, (Bandung: Yrama Widya, 2011) h. 3.
[3] Ibid, h. 22-25.
[4] Ibid, h. 30-31.

No comments:

Post a Comment

Entri Populer