Wednesday 13 December 2017

MAKALAH KOMPETENSI GURU DALAM MENDESAIN PEMBELAJARAN IPS TERPADU BERBASIS KARAKTER


1.        Kompetensi Guru dalam Mendesain Pembelajaran IPS Terpadu Berbasis Karakter
Kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan menunjukkan kualitas guru dalam mengajar. Guru harus memiliki kemampuan dalam mendesain program pengajaran. Yang salah satu sebagai hasilnya adalah dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
RPP merupakan suatu rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mengarahkan proses demi mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan telah dijabarkan dalam silabus. Guru harus memiliki kemampuan dalam membuat RPP yang terintegrasi dengan nilai-nilai karakter secara lengkap dan sistematis sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologi peserta didik.
Banyak cara yang dapat digunakan untuk mengintegrasikan nilai-nilai karakter dalam RPP, antara lain mengungkapkan nilai-nilai yang ada dalam materi pembelajaran, mengintegrasikan nilai-nilai karakter menjadi bagian terpadu dari materi pembelajaran, menggunakan perumpamaan, mengubah hal-hal negatif menjadi nilai positif, menceritakan kisah hidup orang besar, dan lain-lain. Setiap mata pelajaran mempunyai nilai-nilai tersendiri yang akan ditanamkan dalam diri peserta didik. Dengan demikian, mata pelajaran dapat dijadikan wahan untuk pembudayaan dan pemberdayaan individu.
Niali-nilai karakter diaplikasikan dalam proses pembelajaran melalui kegiatan eksplorasi, elaborasi, sampai dengan konfirmasi. Eksplorasi ialah suatu kegiatan ketika guru melibatkan peserta didik dalam mencari informasi, menggunkan media, memfasilitasi interaksi peserta didik, dan mendorong peserta didik mengamati berbagai gejala, peristiwa, dan objek. Elaborasi ialah suatu kegiatan ketika peserta didorong membaca dan menulis, mendalami, membuat kesimpulan, dan menyajikan hasil eksplorasi. Konfirmasi merupakan kegiatan guru memberikan apresiasi kepada peserta didik, menambah informasi yang harus dikuasai pesrta didik, dan mendorong peserta didik untuk menggunakan pengetahuan lebih lanjut dari sumber yang terpercaya untuk menguatkan penguasaan kompetensi dasar agar pembelajaran lebih bermakna.
Nurani (2011) menjelaskan cara-cara yang dapat digunakan untuk mengaplikasikan nilai-nilai dalam kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi sebagai berikut.
Bagian pertama adalah eksplorasi, antara lain dengan cara berikut.
a.    Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang dipelajari dari aneka sumber (contoh nilai yang ditanamkan: mandiri, berfikir logis, kreatif, dan kerja sma).
b.    Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain (contoh nilai yang ditanamkan: kreatif dan kerja keras).
c.    Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik-guru, lingkungan, dan sumber beljar lainnya (contoh nilai yang ditanamkan: kerja sama, saling menghargai, dan peduli lingkungan)
d.   Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran (contoh nilai yang ditanamkan: rasa percaya diri dan sikap mandiri).
e.    Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan (contoh nilai yang ditanamkan: mandiri, kerja sama, kerja keras).
Bagian kedua adalah elaborasi, nilai-nilai yang dapat ditanamkan antara lain sebagai berikut.
a.    Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna (contoh nilai yang ditanamkan: cinta ilmu, kreatif, dan logis).
b.    Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru, baik secara lisan maupun tulisan (contoh nilai yang ditanamkn: kreatif, percaya diri, kritis, saling menghargai, dan santun).
c.    Memberi kesempatan untuk berfikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut (contoh nilai yang ditanamkan: kreatif, percaya diri, dan kritis).
d.   Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif (contoh nilai yang diharapkan: jujur, menghargai, dan tanggung jawab).
e.    Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar (contoh nilai yang diharapkan: jujur, disiplin, kerja keras, dan menghargai).
f.     Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok (contoh nilai yang diharapkan: jujur, bertanggung jawab, percaya diri, saling menghargai, mandiri, dan kerjasama).
g.    Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok (contoh nilai yang ditanamkan: percaya, saling menghargai, mandiri, dan kerja keras).
h.    Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan (contoh nilai yang ditanamkan: percaya diri, saling menghargai, mandiri, dan kerjasama).
i.      Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuh kebangkan dan rasa percaya diri peserta didik (contoh nilai yang ditanamkan: percaya diri, saling menghargai mandiri, dan kerjasama).
Bagian ketiga adalah konfirmasi, nilai-nilainya antara lain sebagai berikut.
1)   Memberikan umpan balik positif dang penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik (contoh nilai yng ditanamkan: saling menghargai, percaya diri, santun, kritis, dan logis).
2)   Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber (contoh nilai yang ditanamkan: percaya diri, logis, dan kritis).
3)   Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan (contoh nilai yang ditanamkan: memahami kelebihan dan kekurangan)
4)   Memfasilitasi peserta didik untuk lebih jauh/dalam/luas memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap, antara lain dengan guru:
5)   Berfungsi sebagai nara sumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan pserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar (contoh nilai yang ditanamkan: peduli, santun);
6)   Membantu menyelesaikan masalah (contoh nilai yang ditanamkan: peduli);
7)   Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi (contoh nilai yang ditanamkan: kritis);
8)   Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh (contoh nilai yang ditanamkan: cinta ilmu);
9)   Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berfartisifasi aktif (contoh nilai yang ditanamkan: peduli, percaya diri).
Sesuai dengan standar proses, RPP harus disusun dengan memegang prinsip: (b) memperhatikan perbedaan individu peserta didik; (b) mendorong partisifasi aktif peserta didik; (c) mengembangkan budaya membaca dan menulis; (d) memberikan umpan balik dan tindak lanjut; (e) keterkaitan dan keterpaduan; (f) menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.[1]



[1] Ibid, h.70-84.

No comments:

Post a Comment

Entri Populer