Wednesday 14 February 2018

MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR BAGI GURU


BAB I
PENDAHULUAN

   A.    Latar Belakang
Guru merupakan suatu tenaga professional yang berada dalam lingkungan kependidikan. Hal ini menuntut guru untuk memiliki suatu kopetensi yang harus dikuasai oleh guru. disamping itu guru juga harus menguasai suatu keterampilan dasar dalam mengajaran agar dapat mengkoordinasikan murid-muridnya agar menjadi suri tauladan yang dapat memberikan suatu perubahan bagi anak didiknya.
   B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana keterampilan dasar mengajar bagi guru?
2.      Apa pengertian keterampilan dasar memberikan reinforcemen?
3.      Dimana digunakan keterampilan pariansi stimulus?
4.      Bagaimana cara keterampilan membuka dan menutup pelajaran?
5.      Bagaimana cara keterampilan mengelola kelas?
6.      Bagai mana cara menjelaskan?
7.      Bagai mana cara membimbing diskusi kelompok kecil?
    C.     Tujuan
1.      Mengetahui keterampilan dasar mengajar bagi guru,
2.      Mengetahui jeterampilan dasar memberikan reinforcemen.
3.      Mengetahui keterampilan pariansi stimulus.
4.      Mengetahui keterampilan membuka dan menutup pelajaran.
5.      Mengetahui cara mengelola kelas.
6.      Mengetahui cara keterampilan Menjelaskan
7.      Mengetahui cara membimbing diskusi kelmpok kecil


BAB II
                                                                PEMBAHASAN
   A.    Keterampilam dasar mengajar bagi guru.
Keterampilan mengajar bagi guru diperlukan agar guru dapat melaksanakan perannya dalam pengelolaan peroses pembelajaran, sehingga pembelajaran dapat beralan secara epektif dan efisien, disamping itu, keterampilan dasar merupakan syarat mutlak agar guru dapat menginplementasikan berbagai setrategi pembelajaran.
            Keterampilan dasar mengajar dapat dilhat dengan cara:
1.      Keterampilan Dasar Bertanya.
Keterampilan bertanya bagi seorang guru merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai, karna melalui keterampilan ini guru dapat menciptakan suasana pembelajaran yang bermakna. Dan pembelajaran akan dirasakan sangat membosankan apabila selama berjam-jam guru menjelaskan materi tapa diselingi dengan pertanyaan pancinagan, atau pertanyaan untuk mengajak siswa berpikir. Oleh karna itu dalam setiap prose pembelajaran, strategi apapun yang digunakan, bertanya selalu merupakan bagian yang tidaak bisa terpisahkan. Para ahli percaya pertanyaan yang baik memiliki dampak positif terhadap siswa, diantaranya:[1]
a.       Bisa meningkatkan partisipasi siswa secara penuh dalam proses pembelajaran.
b.      Dapat meningkatkan cara berpikir siswa,sebab berpikir itu sendiri pada hakekatnya adalah bertanya.
c.       Dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa serata mnuntun siswa untuk menentukan jawaban.
d.      Memusatkan siswa pada masalah yang dibahas.
Karna begitu pentingnya peranan bertanya dalam proses pembelajaran, maka setiap guru harus memiliki keterampilan ini, untuk menjamin kualitas pembelajaran.
                        Dasar dasar pertanyaan yang baik
1.      Jelas dan mudah dimengerti oleh siswa.
2.      Berikan informasi yang cukup untuk menjawab pertanyaan.
3.      Difokuskan pada suatu masalah atau tugas tertentu
4.      Berikan waktu yang cukup kepada anak untuk berfikir sebelum menjawab pertanyaaan.
5.      Bangkitkan semua pertanyaan kepada seluruh murid secara merata.
6.      berikan respon yang ramah dan menyenangkan sehingga timbul keberanian siswa untuk menjawab dan bertanya.
7.      Tuntunlah jawaban siswa sehinnga mereka dapat memberikan sendiri jawaban yang benar.[2]

Jenis-jenis pertanyaan dan tehnik-trhnik bertanya yaitu:
1.      Tunjukan keantusiasan dengan kehangatan.
Yang dimaksud dengan kehangatan dan keantusiasan adalah cara guru mengekspresikan pertanyaan misalnya bahasa yng digunakan tidak terkesan memojokkan siswa, mimik atau wajah yang hangat tidak terkesan tegang, tetapi akrab dan bersahabat dengan sedikit senyuman, tetapi jangan sampai mencibir atau melototi siswa karna siswa akan takut untuk mengeluarkan apa yang akan ditanyakan .
2.      Berikan waktu secukupnya kepada siswa untuk berpikir.
Salah satu kelemahan guru yang sering terjadi adalah ketidaksabaran agar segera menemukan jawaban yang sesuai dengan harapan guru. Oleh karenanya, guru sering menjawab sendiri pertanyaan yang diajukan, sehingga pada ahirnya pertanyaan tersebut sama sekali tidak mempunyai makna untuk membelajarkan siswa, olwh karena itu dalam proses bertanya, guru perlu memberikan kesempatan yang cukup bagi siswa untuk menemukan jawaban yang tepat. Biarkan siswa mencari, menduga, dan bereksplorasi untuk menemukan jawaban sesuai dengan kemampuan siswa.
3.      Atur lalu lintas bertanya jawab.
Sering terjadi khususnya disekolah;kolah tingkat dasar, ketika guru bertanya, secara bersama-sama siswa menjawab serentk pertanyaan yang diajukan sehingga sulit menangkap makna jawaban yang diberikan guru. Cara ini tidak bagus karna peoses Tanya jawab akan membuang-buang waktu. Sebaiknya guru harus mrngatur proses Tanya jawab diberikan kepada seluruh kelas setelah itu aturlah siapa yang pantas untuk menjawab pertanyaan itu dan siswa yang lain menyimak jawaban daari temannya dan memberikan komentar[3].
4.      Hindari pertanyaan ganda.
Pertanyaan ganda adalah pertanyaan yang mengharapkan jawaban sekaligus. Pertanyaan semacam ini akan membingungkan siswa, sehingga akan mengganggu proses berpikir siswa karena tidak focus terhad arah pertanyaan yang diajukan. Misalnya guru bertanya “factor-faktor apa yang menyebabkan timbulnya arus urbanisasi dan apa akibatnya terhadap kehidupan social?” nah pertanyaan tersebut jelas membingungkan dan akan menyulitkan siswa untuk menemukan jawaban yang tepat karena siswa harus berpikir zig-zag.
Cara meningkatkan jenis pertanyaan:[4]
a.       Berikan pertanyaan secara menjenjang.
Maksudnya adalah berikan pertanyaaan dari tingkat yang rendah ke pertanyaan tingkat tinggi, artinya sebaiknya dalam memberikan pertanyaan diawali dengan pertanyaan mengingat, lalu pertanyaan pemahaman, dan seterusnya.
b.      Gunakan pertanyaan untuk melacak.
ketika guru mendapatkan jawaban siswa dngan struktur kalimat rancu atau tidak  jelas, maka guru mengharapkan dapat mengajukan pertanyaan pertanyaan yang mengharapkan siswa memperbaiki kalimat yang diajukan.
Ketika siswa menjawab belum lengkap sesuai dengan konsep yang benar, maka guru dapat membimbing siswa membimbing siwa agar menjawab  lengkap, dalam hal ini guru juga dapat memberikan pertanyaan-pertanyaan yang bisa mendorong siswa memberikan ilustrasi dan contoh yang konkrit.[5]
Komponen-komponen keterampilan bertanya dasar
1.      Penggunaan pertanyaan secara  jelas dan singkat.
2.      Pemberian acuan yaitu pertanyaan yang berisi informasi yang relevan dengan jawaban yang diharapkan dari siswa.
3.      Pemindahan giliran yaitu pertanyaan tidak harus dijawab oleh satu siswa saja melainkan siswa yang lain dapat diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan.
4.      Penyebaran yaitu guru harus menyebarkan jawaban kepada siswa yang lain agar siswa dapt memberikan umpan balik kepada guru dan semua siswa mendapatkan giliran.
5.      Pemberian waktu untuk berfikir yaitu guru memberikan waktu untuk berfikir kepada siswa sebelum menunjuk siswanya agar siswa dapat berfikir sebelum menjawab pertanyaan.
6.      Pemberian tuntunana yaitu ketika siswa tidak dapat menjawab pertanyaan guru dapat menuntuntun siswa agar tau jawaban yang akan dipaparkan.
2.      Keterampilan dasar memberikan reinforcemen.
Keterampilan ini adalah segala bentuk respons yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan untuk memberikan segala bentuk informasi atau umpan balik bagi siswa atas perbuatan atau responnya yang diberikan sebagai suatu dorongan atau koreksi.melalui keterampilan menguatkan reinforcemen yang diberikan guru, mak siswa akan merasa terdorong selamanya untuk memberikan respons setiap kali muncul stimulus dari guru. Jadi pungsi keterampilan penguatan reinfotcement dari guru adalah untuk  memberikan ganjaran kepada siswa sehingga siswa akan berbesar hati dan meningkatkan partisipasinya dalam setiap proses pembelajaran.
Dua Jenis Penguatan Yang Harus Diberikan Oleh Seorang Guru yaitu:
1.      Penguatan Verbal.
Penguatan Verbal adalah penguatan yang diungkapkan dengan kata-kata, baik kata-kata pujian dan penghargaan ata kata-kata koreksi. Melalui kata-kata verba; ini siswa akan merasa tersanjung dan berbesar hati sehingga ia akan merasa puas da terdorong untuk lebih aktip dalam pembelajaran.
2.      Penguantan Nonverbal.
Penguatan nonverbal adalahpenguatan yang diungkapkan melalui bahasa isyarat, misalnya melalui anggukan kepala, mengernyitkan dahi, mengangkat pundak, dan lain-lain.
Terdapat Beberapa hal yang harus diperhatikam dalam memberikan penguatan agar penguatan itu dapan menjadi motivasi belajar bagi siswa yaitu:
a.       Kehangatan dan keantusiasan.
Maksudnya guru memberikan penguatan, tunjukan sikap yang hangat dan antusias, bshwa penguatan itu benar-benar diberikan sebagai balasan atas respons yang diberikan siswa. Hindari kepura-puraan atau tindakan yang mengada-ngada.
b.      Kebermaknaan.
Yakin pada diri siswa bahwa bahwa penguatan yang diberikan guru adalah penguatan yang wajar, sehingga benar-benar bermakna untuk siswa. Hindari penguatan yang berlebihan, sebab penguatan yang demikian akan mematikan motivasi siswa siswi yang akan direndahkan.
c.       Gunakan penguatan yang bernariansi.
Penguatan yang sejenis atau yang dilakukan secara berulang- ulang dapat meniimbulkan kebosanan sehingga tidak efektif  lagi untuk membangunkan motivasi siswa. Oleh sebab itu pengguatan harus dilakukan secar abervariansi, sekali-kali gunakan penguatan secara verbal, dan dilain waktu gunakan dengan gerakan-gerakan.
d.      Berikan penguatan dengan segera.
Penguatan perlu diberikan segera setelah munul respon atau tingkah laku tertentu. Penguatan yang ditunda pemberiannya tidak akan efektif lagi dan kurang bermakna.

3.      Keterampilan vaariansi stimulus.
Variansi stimulus adalah keterampilan guru yang menjaga agar iklim pembelajaran tetap menarik perhatian, tidak memboskan sehingga siswi menunjukan sikap antusias dan ketekunan, penuh gairah dan fartisipasi aktif dalam setiap langkah kegiatan pembelajaran.
Ada beberapa jenis setimulus yang bisa dilakukan oleh guru yaitu:
a.       Variansi pada waktu bertatap muka atau pada proses pembelajaran.
b.      Variansi dalam menggunakan media atau alt bantu pembelajaran.
c.       Variansi dalam melakukan pola interaksi.
Sesuai dengan jenisnya, tehnik-tehnik yang dapat dilakukan dalam melakukan variansi stimulus, untuk menjaga agar proses pembelajaran tetap kondusif ada beberapta tehnik yang dapat dilakukan seperti:
1.      Penggunaan variansi suara (teacher voice ).
Dalam perose pembelajaran bisa jadi kurang perhatian iswa disebabkan oleh suara guru, mungkin suara guru terlalu lemah sehingga suaranya tidak bisa didengar oleh seluruh siswanya, atau pengucapan kalimat yang kurang jelas. Guru yang baik akan terampil mengatur volume suaranya, dan kapan harus melemahkan suaranya. Guru juga akan mampu  mengatur irama suaranya sesuai dengan isi pesan yang aan disampaikan.
2.      Pemusatan perhatian (focusing).
Memusatkan perhatian siswa pada hal-hal yang dianggap penting dapat dilakukan oleh guru untuk memfokuskan perhatian siswa. Misalnya menyurus siswa memperhatian apa yang di jelaskan guru secara bersama-sam.
3.      Kebisuan guru ( teacher silence ).
Ada kalanya guru dituntut untuk tidakberkata apa-apa, tehnik ini bisas digunakan untuk menarik perhatian siswa, coba kita  lakukan manakala siswa sedang ribut, kemudian  kita menatap mereka satu persatu pasti mereka akan diam dengan kebisuan guru dapat menarik perhatian siswa the mik diam dapat dipergunakan untuk dapat menstimulasi keteenangan dalam belajar.
4.      Mengadakan kontak pandang.
Setiap siswa membutuhkan perhatian dan penghargaan. Guru yang baik akan memberikan perhatian kepada siswa melalui kontak mata. Kontak mata yang terjaga terus akan membangkitkan kepercayan diri siswa. Pandang setiap mata siswa dengan penuh perhatian sebagai tanda bahwa kita memperhatikan mereka karna kontak mata dapat mejadi magnet untuk menarik perhatian setiap sisawa.
5.      Gerak guru.
Gerakan-gerakan guru didalam kelas dapat menjadi daya tarik tersendiri untuk merebut perhatian siswa. Guru yang baik akan terampil mengekspresikan wajah sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan. Gerakan-gerakan guru dapat membantu untuk kelancaran berkomunikasi, sehingga pesan yang disampaikan mudah dipahami dan diterima oleh siswa.
Variansi dalam penggunaan media dan alat pembelajaran dapat dilakukan seperti:
a.       Dengan menggunakan variansi media yang dapat dilihat (visual) seperti menggunkan gambar, slide, foto, bagan, dan lain-lain.
b.      Variansi alat atau alat media yang bisa didengar (Auditif) seperti menggunakn radio, music, deklarasi, puisi, dan lain sebagainya.
c.       Variansi alat atau bahan yang dapat diraba, dimanipulasi, dan digerakkan (motorik). Oemanfaatan media semacam ini dapat menarik perhatian siswa , sebab siswa dapat secara langsung membentuk dan memperagakan kegiatannya, baik secara perorangan ataupun secara kelompok.
6.      Interaksi
Belajar akan berlangsung dengan baik apabila diaadakannya diskusi, saling bertanya dan mempertanyakan pada saat siswa ditanyakan hal yang mereka kerjakan, mereka berpacu berpikir  untuk menguraikan lebih jelas sehingga kualitas pendapat itu bisa lebih baik . diskusi, dialog, dan tukar gagasan akan membantu siswa mengenal hubungan-hubungan baru tentang sesuatu dan membantu mereka memiliki pemahaman yang lebih baik. Siswa perlu berbicara secara bebas dan terbayang-bayang rasa takut sekalipun dengan pertanyaan yang menuntut alasan atau argumen. Argument dapat membantu mengoreksi pendapat asalkan didasrkan pada bukti  [6]
4.      Keterampilan membuka dan  menutup pelajaran
            Membuka pelajaran atau set induction adalah usaha yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran untuk menciptakan prakondisi bagi siswa agar mentau ataupun perhatian terpuasat pada pengalaman belajar yang disajikan sehingga dengan mudah mencapai kopetensi yang diharapkan
Secara husus membuka pelajaran memiliki tujuan untuk:
1.      Menarik perhatian siswa
a.       bahwa materi atau pengalaman belajar yang akan dilakukan berguna untuk dirinya.
b.      Melakukan hal-hal yang dianggap aneh bagi siswa, misalanya dengan menggunakan alat bantu.
c.       Melakukan interaksi yang menyenangkan.
2.      Menumbuhkan motivasi belajar siswa, yang dapat dilakukan dengana:
a.       Membangun suasana akrab sehingga siswa merasa dekat, misalnya menyapa dan berkomunikasi secara kekeluargaan,
b.      Menimbulkan rasa ingin tahu, misalnya mengajak siswa untuk mempelajari suatu kasus yang sedang hangat dibicarakan.
c.       Mengaitkan materi atau pengalaman belajar yang akan dilakukan dengan kebutuhan siswa.
3.      Memberikan acuan atau rambu-rambu tentang pembelajaran yang akan dilakukan , seperti:
a.       Mengemukakan tujuan yang akan dicapai serta tugas-tugas yang harus dilakukan dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan.
b.      Menjelaskan langkah-langkah atau tahapan pembelajaran, sehingga siswa memahami apa yang harus dilakukan.
c.       Menjelaskan target atau kemampuan yang harus dimiliki setelah pembelajaran berlangsung.
Menutup pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakhiri pembelajarandengan maksud untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang harus dipelajari siswa serta keterkaitannya dengan pengalaman sebelumnya mengetahui pengetahuan siswa tentang pelajaran yang telah dibahas dan sebaliknya mengetahui keberhasilan guru dalam mengajar. Menutup pembelajaran dapat dilakukan dengan cara:
a.       Merangkum atau membuat garis-garis besar persoalan yang baru dibahas, sehingga siswa memperoleh gambaran yang menyeluruh dan jelas tentang pokok-pokok pesoalan.
b.      Mengonsolidasikan perhatian siswa terhadap hal-hal yang pokok agar informasi yang telah diterima dapat membangkitkan minat untuk mempelajari lebih lanjut.
c.       Mengorganisasikan kegiatan yang telah dilakukan untuk membentuk pemahaman baru tentang materi yang telah dipelajarinya.
d.      Memberikan tindak lanjut serta saan-saran untuk memperluas wawasan yang berhubungan dengan materi pelajaran yang telah dibahas


5.      keterampilan mengelola kelas
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimaldan mengembalikannya manakala terjadi hal-hal yang dapat mengganggu suasana pembelajaran.
1.      Menciptakan kondisi belajar yang optimal
Mencipatakan kondisi yang oktimal berhubungan dengan kemampuan guru untuk mengambil inisiatif dalam mengendalikan kegiatan belajar mengajar agar berada dalam kondisi yang kondusif sehingga perhatian siswa terpusat pada materi pelajaran.
2.      Menunjukan sikap tanggap
Artinya menunjukan sikap tanggap terhadap berbagai prilaku yang muncul didalam kelas, bsik prilaku yang mendukung seperti tanggap terhadap perhatian siswa, keantusiasan siswa, motivasi belajar siswayang tinggi
3.      Memusatkan perhatian kondisi mengajar akan dapat dipertahankan manakala selama proses berlangsung guru bisa mempertahankan konsentrasi belajar siswa
4.      Memberikan petunjuk dan tujuan yang jelas.
Siswa akan belajar dengan perhatian ynag penuh manakala memahami tujuan yang harus dicapai dan dilakukan
5.      Member teguran dan penguatan.
Teguran diperlukan sebagai upaya memodifikasi tingkah laku, beberapa ha yang bisa dilakukan seperti:
a.       Menegur diarahkan yang benar-benar mengganggu kondisi keas dengan prilaku yang menyimpang
b.      Menegur dilakukan secara verbal dengan menghindari pringatan-pringatan yang kasar atau bertendensi menghina atau mengejek
6.      Letakkan bangku dan meja diatur sedemikian rupa sehingga siswa leluasa untuk bergerak.[7]
6. Keterampilan Menjelaskan
            Keterampilan menjelaskan adalah penyajian informasi, analisa yang diorganisasi secara sistematik untuk menunjukan adanya hubungan yang satu dengan yang lainnya, misalnya anntara sebab dan akibat, definisi denga contoh atau dengan sesuatu yang belum diketahui. Penyampaian informasi yang terencana dengan baik dan disajikan dengan baik, dan disajikan dengan urutan yang cocok merupakan cirri utama, kegiatan menjelaskan.pemberian penjelasan merupakan salah satu asfek yang sangat penting dari kegiatan guru dalam intraksinya dengan siswa di dalam kelas.
a.       tujuan memberikan pemjelasan
1.      membimbing murid untuk mendapat dan memahami hokum, dalil, fakta, definisi, dan prinsip secara objektip dan bernalar.
2.      Melibatkan murid untuk berpikir dengan memecahkan masalah-masalah atau pertanyaan.
3.      Untuk mendapat balikan bagi murid mengenai tingkat pemahamannya dan untuk mengatasi kesalah pahaman mereka.
4.      Membimbing murid untukmenghayati dan mendapat proses penalaran dan menggunakan bukti—bukti dalam pemecahan masalah.
b.      Alasan perlunya keterampilan menjelaskan diskusi oleh guru
1.      Meningkatkan keefektipan pembicaraan agar benar-benar merupakan penjelasan yang bermakna bagi siswa.
2.      Penjelasan yang diberikan oleh guru kadang-kadang tidak jelas bagi muridnya, tetapi hanya jelas bagi guru sendiri.
3.      Tidak semua murid dapat menggali sendiri pengetahuan dari buku atau dari sumber lainnya oleh karna itu guru perlu membantu menjelaskan hal-hal tertentu.
4.      Guru perlu membantu murid dengan cara memberikan informasi lisan berupa penjelasan dengan materi yang diperlukan.[8]
7. Keterampilan mebimbing diskusi kecil.
Diskusi kelmpok adalah suatu peroses yang teratur yang melibatkan sekelmpok orang yang berintraksi tatp muka yang informal dengan berbagai pengelaman dan informasi, penganbilan kesimpilan dan pemecahan masalah
  1. memusat perhatian siswa pada tujuan dan topic diskusi dengan cara
            a. rumuskan tujuan dan topic yang akan dibahas pada awal diskusi
            b. kemukakan masalah-masalah husus.
            c. catat perubahan atau penyimpangan diskusi daritujuan.
            d. rangkum hasil pembicaraan dalam diskusi.
  2. memperluas masalah atau urutan pendapat.
            Tugas guru dalam memimpin diskusi untuk memperjelasnya, yakni dengan cara
a.       Menguraikan kembali atau merangkum urutan tersebut sehinngga menjadi jelas.
b.      Meminta komentar siswa dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mebantu mereka memperjelas atau mengembangkan ide-ide tersebut.
c.       Menguraikan gagasan siswa dengan memberikan informasi tambahan.
3.menganalisis pandangan siswa
4. meningkatkan urunan siswa
Cara uuntuk meningkatkan urunan pikiran siswa.
a.       Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menantang siswa untuk berfikir.
b.      Memberikan contoh verbal atau non verbal yang sesuai dan tepat.
c.       Memberikan waktu untuk berfikir.
d.      Memberikan dukungan terhadap pendapat siswa dengan penuh perhatian.
5.Menutup diskusi
            Guru harus menutup diskusi dengan membuat rangkuman diskusi dengan bantuan para siswa dan member gambaran tentang tindak lanjut hasil diskusi ataupun tentang topic diskusi yang akan datang



KESIMPULAN
1.Keterampilan dasar mengajar bagi guru dapat dilihat dengan cara
a)      Keterampilan dasar bertanya
Keterampilan bertanya bagi seorang guru merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai, karna melalui keterampilan ini guru dapat menciptakan suasana pembelajaran yang bermakna.
b)      Keterampilan dasar memberikan reinforcemen.
Keterampilan ini adalah segala bentuk respons yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa.
c)      Keterampilan vaariansi stimulus. 
Variansi stimulus adalah keterampilan guru yang menjaga agar iklim pembelajaran tetap menarik perhatian.

d)     Keterampilan membuka dan  menutup pelajaran
usaha yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran untuk menciptakan prakondisi bagi siswa agar mentau ataupun perhatian terpuasat pada pengalaman,
e)      keterampilan mengelola kelas
keterampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimaldan mengembalikannya manakala terjadi hal-hal yang dapat mengganggu suasana pembelajaran.
 d) keterampilan Menjelaskan
Keterampilan menjelaskan adalah penyajian informasi, analisa yang diorganisasi secara sistematik untuk menunjukan adanya hubungan yang satu dengan yang lainnya, misalnya anntara sebab dan akibat, definisi denga contoh atau dengan sesuatu yang belum diketahui.
       e)Keterampilan mebimbing diskusi kecil.
Diskusi kelmpok adalah suatu peroses yang teratur yang melibatkan sekelmpok orang yang berintraksi tatp muka yang informal dengan berbagai pengelaman dan informasi, penganbilan kesimpilan dan pemecahan masalah


DAFTAR PUSTAKA
Wina Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran.  Jakarta:  Fajar Interpratama Mandiri
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung:  Pustaka Setia
Ujang Sukanda. 2003. Belajar Aktif Dan Terpadu. Surabay:  Duta Graha Pustaka
Sri Yutmini. 1992. Strategi Belajar Mengajar. Surakarta: Damai Jaya
Uzer Usman.2011.Menjadi Guru Profesional.Bandung. PT Remaja Rosdakarya. 





[1]Wina sanjaya, strategi pembelajaran, hlm. 32
[2] Uzer usman, menjadi guru propesional, hal,75
[3]Sri yutmini, strategi belajar mengajar, hlm, 13
[4]Hamdani, strategi belaja mengajar, hlm. 58
[5]Wina sanjaya,strategi pembelajaran, hal 43
[6] Ujang sukanda, belajar aktif dan terpadu, hlm, 10-11
[7]Hamdani, strategi belajar mengajar, hlm, 52
[8]  User usman,Menjadi guru professional, hal,94-96

No comments:

Post a Comment

Entri Populer