BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru
merupakan suatu tenaga professional yang berada dalam lingkungan kependidikan.
Hal ini menuntut guru untuk memiliki suatu kopetensi yang harus dikuasai oleh
guru. disamping itu guru juga harus menguasai suatu keterampilan dasar dalam
mengajaran agar dapat mengkoordinasikan murid-muridnya agar menjadi suri
tauladan yang dapat memberikan suatu perubahan bagi anak didiknya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana keterampilan dasar mengajar
bagi guru?
2. Apa pengertian keterampilan dasar
memberikan reinforcemen?
3. Dimana digunakan keterampilan pariansi
stimulus?
4. Bagaimana cara keterampilan membuka dan
menutup pelajaran?
5. Bagaimana cara keterampilan mengelola
kelas?
6. Bagai mana cara menjelaskan?
7. Bagai mana cara membimbing diskusi
kelompok kecil?
C. Tujuan
1. Mengetahui keterampilan dasar mengajar
bagi guru,
2. Mengetahui jeterampilan dasar memberikan
reinforcemen.
3. Mengetahui keterampilan pariansi
stimulus.
4. Mengetahui keterampilan membuka dan
menutup pelajaran.
5. Mengetahui cara mengelola kelas.
6. Mengetahui cara keterampilan Menjelaskan
7. Mengetahui cara membimbing diskusi
kelmpok kecil
BAB II
PEMBAHASAN
A. Keterampilam dasar mengajar bagi guru.
Keterampilan
mengajar bagi guru diperlukan agar guru dapat melaksanakan perannya dalam
pengelolaan peroses pembelajaran, sehingga pembelajaran dapat beralan secara
epektif dan efisien, disamping itu, keterampilan dasar merupakan syarat mutlak
agar guru dapat menginplementasikan berbagai setrategi pembelajaran.
Keterampilan dasar mengajar dapat
dilhat dengan cara:
1.
Keterampilan Dasar Bertanya.
Keterampilan
bertanya bagi seorang guru merupakan keterampilan yang sangat penting untuk
dikuasai, karna melalui keterampilan ini guru dapat menciptakan suasana
pembelajaran yang bermakna. Dan pembelajaran akan dirasakan sangat membosankan
apabila selama berjam-jam guru menjelaskan materi tapa diselingi dengan
pertanyaan pancinagan, atau pertanyaan untuk mengajak siswa berpikir. Oleh
karna itu dalam setiap prose pembelajaran, strategi apapun yang digunakan,
bertanya selalu merupakan bagian yang tidaak bisa terpisahkan. Para ahli
percaya pertanyaan yang baik memiliki dampak positif terhadap siswa,
diantaranya:[1]
a. Bisa meningkatkan partisipasi siswa
secara penuh dalam proses pembelajaran.
b. Dapat meningkatkan cara berpikir
siswa,sebab berpikir itu sendiri pada hakekatnya adalah bertanya.
c. Dapat membangkitkan rasa ingin tahu
siswa serata mnuntun siswa untuk menentukan jawaban.
d. Memusatkan siswa pada masalah yang
dibahas.
Karna begitu pentingnya
peranan bertanya dalam proses pembelajaran, maka setiap guru harus memiliki
keterampilan ini, untuk menjamin kualitas pembelajaran.
Dasar dasar pertanyaan
yang baik
1. Jelas dan mudah dimengerti oleh siswa.
2. Berikan informasi yang cukup untuk
menjawab pertanyaan.
3. Difokuskan pada suatu masalah atau tugas
tertentu
4. Berikan waktu yang cukup kepada anak
untuk berfikir sebelum menjawab pertanyaaan.
5. Bangkitkan semua pertanyaan kepada
seluruh murid secara merata.
6. berikan respon yang ramah dan
menyenangkan sehingga timbul keberanian siswa untuk menjawab dan bertanya.
7. Tuntunlah jawaban siswa sehinnga mereka
dapat memberikan sendiri jawaban yang benar.[2]
Jenis-jenis pertanyaan dan
tehnik-trhnik bertanya yaitu:
1. Tunjukan keantusiasan dengan kehangatan.
Yang dimaksud
dengan kehangatan dan keantusiasan adalah cara guru mengekspresikan pertanyaan
misalnya bahasa yng digunakan tidak terkesan memojokkan siswa, mimik atau wajah
yang hangat tidak terkesan tegang, tetapi akrab dan bersahabat dengan sedikit
senyuman, tetapi jangan sampai mencibir atau melototi siswa karna siswa akan
takut untuk mengeluarkan apa yang akan ditanyakan .
2. Berikan waktu secukupnya kepada siswa
untuk berpikir.
Salah satu
kelemahan guru yang sering terjadi adalah ketidaksabaran agar segera menemukan
jawaban yang sesuai dengan harapan guru. Oleh karenanya, guru sering menjawab
sendiri pertanyaan yang diajukan, sehingga pada ahirnya pertanyaan tersebut
sama sekali tidak mempunyai makna untuk membelajarkan siswa, olwh karena itu
dalam proses bertanya, guru perlu memberikan kesempatan yang cukup bagi siswa
untuk menemukan jawaban yang tepat. Biarkan siswa mencari, menduga, dan
bereksplorasi untuk menemukan jawaban sesuai dengan kemampuan siswa.
3. Atur lalu lintas bertanya jawab.
Sering terjadi khususnya disekolah;kolah tingkat
dasar, ketika guru bertanya, secara bersama-sama siswa menjawab serentk
pertanyaan yang diajukan sehingga sulit menangkap makna jawaban yang diberikan
guru. Cara ini tidak bagus karna peoses Tanya jawab akan membuang-buang waktu.
Sebaiknya guru harus mrngatur proses Tanya jawab diberikan kepada seluruh kelas
setelah itu aturlah siapa yang pantas untuk menjawab pertanyaan itu dan siswa
yang lain menyimak jawaban daari temannya dan memberikan komentar[3].
4. Hindari pertanyaan ganda.
Pertanyaan ganda
adalah pertanyaan yang mengharapkan jawaban sekaligus. Pertanyaan semacam ini
akan membingungkan siswa, sehingga akan mengganggu proses berpikir siswa karena
tidak focus terhad arah pertanyaan yang diajukan. Misalnya guru bertanya “factor-faktor
apa yang menyebabkan timbulnya arus urbanisasi dan apa akibatnya terhadap kehidupan
social?” nah pertanyaan tersebut jelas membingungkan dan akan menyulitkan siswa
untuk menemukan jawaban yang tepat karena siswa harus berpikir zig-zag.
Cara meningkatkan jenis pertanyaan:[4]
a. Berikan pertanyaan secara menjenjang.
Maksudnya adalah
berikan pertanyaaan dari tingkat yang rendah ke pertanyaan tingkat tinggi,
artinya sebaiknya dalam memberikan pertanyaan diawali dengan pertanyaan
mengingat, lalu pertanyaan pemahaman, dan seterusnya.
b. Gunakan pertanyaan untuk melacak.
ketika guru mendapatkan
jawaban siswa dngan struktur kalimat rancu atau tidak jelas, maka guru mengharapkan dapat
mengajukan pertanyaan pertanyaan yang mengharapkan siswa memperbaiki kalimat
yang diajukan.
Ketika siswa menjawab belum lengkap sesuai dengan
konsep yang benar, maka guru dapat membimbing siswa membimbing siwa agar
menjawab lengkap, dalam hal ini guru
juga dapat memberikan pertanyaan-pertanyaan yang bisa mendorong siswa
memberikan ilustrasi dan contoh yang konkrit.[5]
Komponen-komponen keterampilan bertanya dasar
1. Penggunaan pertanyaan secara jelas dan singkat.
2. Pemberian acuan yaitu pertanyaan yang
berisi informasi yang relevan dengan jawaban yang diharapkan dari siswa.
3. Pemindahan giliran yaitu pertanyaan
tidak harus dijawab oleh satu siswa saja melainkan siswa yang lain dapat
diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan.
4. Penyebaran yaitu guru harus menyebarkan
jawaban kepada siswa yang lain agar siswa dapt memberikan umpan balik kepada
guru dan semua siswa mendapatkan giliran.
5. Pemberian waktu untuk berfikir yaitu
guru memberikan waktu untuk berfikir kepada siswa sebelum menunjuk siswanya
agar siswa dapat berfikir sebelum menjawab pertanyaan.
6. Pemberian tuntunana yaitu ketika siswa tidak
dapat menjawab pertanyaan guru dapat menuntuntun siswa agar tau jawaban yang
akan dipaparkan.
2.
Keterampilan dasar memberikan reinforcemen.
Keterampilan ini
adalah segala bentuk respons yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku
guru terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan untuk memberikan segala bentuk
informasi atau umpan balik bagi siswa atas perbuatan atau responnya yang
diberikan sebagai suatu dorongan atau koreksi.melalui keterampilan menguatkan
reinforcemen yang diberikan guru, mak siswa akan merasa terdorong selamanya
untuk memberikan respons setiap kali muncul stimulus dari guru. Jadi pungsi
keterampilan penguatan reinfotcement dari guru adalah untuk memberikan ganjaran kepada siswa sehingga siswa
akan berbesar hati dan meningkatkan partisipasinya dalam setiap proses
pembelajaran.
Dua Jenis Penguatan Yang Harus
Diberikan Oleh Seorang Guru yaitu:
1. Penguatan Verbal.
Penguatan Verbal
adalah penguatan yang diungkapkan dengan kata-kata, baik kata-kata pujian dan
penghargaan ata kata-kata koreksi. Melalui kata-kata verba; ini siswa akan
merasa tersanjung dan berbesar hati sehingga ia akan merasa puas da terdorong
untuk lebih aktip dalam pembelajaran.
2. Penguantan Nonverbal.
Penguatan
nonverbal adalahpenguatan yang diungkapkan melalui bahasa isyarat, misalnya
melalui anggukan kepala, mengernyitkan dahi, mengangkat pundak, dan lain-lain.
Terdapat
Beberapa hal yang harus diperhatikam dalam memberikan penguatan agar penguatan
itu dapan menjadi motivasi belajar bagi siswa yaitu:
a. Kehangatan dan keantusiasan.
Maksudnya guru
memberikan penguatan, tunjukan sikap yang hangat dan antusias, bshwa penguatan
itu benar-benar diberikan sebagai balasan atas respons yang diberikan siswa.
Hindari kepura-puraan atau tindakan yang mengada-ngada.
b. Kebermaknaan.
Yakin pada diri
siswa bahwa bahwa penguatan yang diberikan guru adalah penguatan yang wajar,
sehingga benar-benar bermakna untuk siswa. Hindari penguatan yang berlebihan,
sebab penguatan yang demikian akan mematikan motivasi siswa siswi yang akan
direndahkan.
c. Gunakan penguatan yang bernariansi.
Penguatan yang
sejenis atau yang dilakukan secara berulang- ulang dapat meniimbulkan kebosanan
sehingga tidak efektif lagi untuk
membangunkan motivasi siswa. Oleh sebab itu pengguatan harus dilakukan secar
abervariansi, sekali-kali gunakan penguatan secara verbal, dan dilain waktu
gunakan dengan gerakan-gerakan.
d. Berikan penguatan dengan segera.
Penguatan perlu
diberikan segera setelah munul respon atau tingkah laku tertentu. Penguatan
yang ditunda pemberiannya tidak akan efektif lagi dan kurang bermakna.
3. Keterampilan
vaariansi stimulus.
Variansi
stimulus adalah keterampilan guru yang menjaga agar iklim pembelajaran tetap menarik
perhatian, tidak memboskan sehingga siswi menunjukan sikap antusias dan
ketekunan, penuh gairah dan fartisipasi aktif dalam setiap langkah kegiatan
pembelajaran.
Ada beberapa jenis setimulus yang
bisa dilakukan oleh guru yaitu:
a. Variansi pada waktu bertatap muka atau
pada proses pembelajaran.
b. Variansi dalam menggunakan media atau
alt bantu pembelajaran.
c. Variansi dalam melakukan pola interaksi.
Sesuai dengan jenisnya, tehnik-tehnik yang dapat
dilakukan dalam melakukan variansi stimulus, untuk menjaga agar proses
pembelajaran tetap kondusif ada beberapta tehnik yang dapat dilakukan seperti:
1. Penggunaan variansi suara (teacher voice
).
Dalam perose
pembelajaran bisa jadi kurang perhatian iswa disebabkan oleh suara guru,
mungkin suara guru terlalu lemah sehingga suaranya tidak bisa didengar oleh
seluruh siswanya, atau pengucapan kalimat yang kurang jelas. Guru yang baik
akan terampil mengatur volume suaranya, dan kapan harus melemahkan suaranya.
Guru juga akan mampu mengatur irama suaranya
sesuai dengan isi pesan yang aan disampaikan.
2. Pemusatan perhatian (focusing).
Memusatkan
perhatian siswa pada hal-hal yang dianggap penting dapat dilakukan oleh guru
untuk memfokuskan perhatian siswa. Misalnya menyurus siswa memperhatian apa
yang di jelaskan guru secara bersama-sam.
3. Kebisuan guru ( teacher silence ).
Ada kalanya guru
dituntut untuk tidakberkata apa-apa, tehnik ini bisas digunakan untuk menarik
perhatian siswa, coba kita lakukan
manakala siswa sedang ribut, kemudian
kita menatap mereka satu persatu pasti mereka akan diam dengan kebisuan
guru dapat menarik perhatian siswa the mik diam dapat dipergunakan untuk dapat
menstimulasi keteenangan dalam belajar.
4. Mengadakan kontak pandang.
Setiap siswa
membutuhkan perhatian dan penghargaan. Guru yang baik akan memberikan perhatian
kepada siswa melalui kontak mata. Kontak mata yang terjaga terus akan
membangkitkan kepercayan diri siswa. Pandang setiap mata siswa dengan penuh
perhatian sebagai tanda bahwa kita memperhatikan mereka karna kontak mata dapat
mejadi magnet untuk menarik perhatian setiap sisawa.
5. Gerak guru.
Gerakan-gerakan
guru didalam kelas dapat menjadi daya tarik tersendiri untuk merebut perhatian
siswa. Guru yang baik akan terampil mengekspresikan wajah sesuai dengan pesan
yang ingin disampaikan. Gerakan-gerakan guru dapat membantu untuk kelancaran
berkomunikasi, sehingga pesan yang disampaikan mudah dipahami dan diterima oleh
siswa.
Variansi dalam penggunaan media dan
alat pembelajaran dapat dilakukan seperti:
a. Dengan menggunakan variansi media yang
dapat dilihat (visual) seperti menggunkan gambar, slide, foto, bagan, dan
lain-lain.
b. Variansi alat atau alat media yang bisa
didengar (Auditif) seperti menggunakn radio, music, deklarasi, puisi, dan lain
sebagainya.
c. Variansi alat atau bahan yang dapat
diraba, dimanipulasi, dan digerakkan (motorik). Oemanfaatan media semacam ini
dapat menarik perhatian siswa , sebab siswa dapat secara langsung membentuk dan
memperagakan kegiatannya, baik secara perorangan ataupun secara kelompok.
6. Interaksi
Belajar akan berlangsung dengan baik
apabila diaadakannya diskusi, saling bertanya dan mempertanyakan pada saat
siswa ditanyakan hal yang mereka kerjakan, mereka berpacu berpikir untuk menguraikan lebih jelas sehingga
kualitas pendapat itu bisa lebih baik . diskusi, dialog, dan tukar gagasan akan
membantu siswa mengenal hubungan-hubungan baru tentang sesuatu dan membantu
mereka memiliki pemahaman yang lebih baik. Siswa perlu berbicara secara bebas
dan terbayang-bayang rasa takut sekalipun dengan pertanyaan yang menuntut
alasan atau argumen. Argument dapat membantu mengoreksi pendapat asalkan
didasrkan pada bukti [6]
4.
Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
Membuka
pelajaran atau set induction adalah usaha yang dilakukan oleh guru dalam
kegiatan pembelajaran untuk menciptakan prakondisi bagi siswa agar mentau
ataupun perhatian terpuasat pada pengalaman belajar yang disajikan sehingga
dengan mudah mencapai kopetensi yang diharapkan
Secara husus membuka pelajaran
memiliki tujuan untuk:
1. Menarik perhatian siswa
a. bahwa materi atau pengalaman belajar
yang akan dilakukan berguna untuk dirinya.
b. Melakukan hal-hal yang dianggap aneh
bagi siswa, misalanya dengan menggunakan alat bantu.
c. Melakukan interaksi yang menyenangkan.
2. Menumbuhkan motivasi belajar siswa, yang
dapat dilakukan dengana:
a. Membangun suasana akrab sehingga siswa
merasa dekat, misalnya menyapa dan berkomunikasi secara kekeluargaan,
b. Menimbulkan rasa ingin tahu, misalnya
mengajak siswa untuk mempelajari suatu kasus yang sedang hangat dibicarakan.
c. Mengaitkan materi atau pengalaman
belajar yang akan dilakukan dengan kebutuhan siswa.
3. Memberikan acuan atau rambu-rambu
tentang pembelajaran yang akan dilakukan , seperti:
a. Mengemukakan tujuan yang akan dicapai
serta tugas-tugas yang harus dilakukan dalam hubungannya dengan pencapaian
tujuan.
b. Menjelaskan langkah-langkah atau tahapan
pembelajaran, sehingga siswa memahami apa yang harus dilakukan.
c. Menjelaskan target atau kemampuan yang
harus dimiliki setelah pembelajaran berlangsung.
Menutup pembelajaran dapat diartikan sebagai
kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakhiri pembelajarandengan maksud untuk
memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang harus dipelajari siswa serta
keterkaitannya dengan pengalaman sebelumnya mengetahui pengetahuan siswa
tentang pelajaran yang telah dibahas dan sebaliknya mengetahui keberhasilan
guru dalam mengajar. Menutup pembelajaran dapat dilakukan dengan cara:
a. Merangkum atau membuat garis-garis besar
persoalan yang baru dibahas, sehingga siswa memperoleh gambaran yang menyeluruh
dan jelas tentang pokok-pokok pesoalan.
b. Mengonsolidasikan perhatian siswa
terhadap hal-hal yang pokok agar informasi yang telah diterima dapat
membangkitkan minat untuk mempelajari lebih lanjut.
c. Mengorganisasikan kegiatan yang telah
dilakukan untuk membentuk pemahaman baru tentang materi yang telah
dipelajarinya.
d. Memberikan tindak lanjut serta
saan-saran untuk memperluas wawasan yang berhubungan dengan materi pelajaran
yang telah dibahas
5.
keterampilan mengelola kelas
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru
menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimaldan mengembalikannya
manakala terjadi hal-hal yang dapat mengganggu suasana pembelajaran.
1. Menciptakan kondisi belajar yang optimal
Mencipatakan kondisi yang oktimal
berhubungan dengan kemampuan guru untuk mengambil inisiatif dalam mengendalikan
kegiatan belajar mengajar agar berada dalam kondisi yang kondusif sehingga
perhatian siswa terpusat pada materi pelajaran.
2. Menunjukan sikap tanggap
Artinya menunjukan sikap tanggap
terhadap berbagai prilaku yang muncul didalam kelas, bsik prilaku yang
mendukung seperti tanggap terhadap perhatian siswa, keantusiasan siswa,
motivasi belajar siswayang tinggi
3. Memusatkan perhatian kondisi mengajar
akan dapat dipertahankan manakala selama proses berlangsung guru bisa
mempertahankan konsentrasi belajar siswa
4. Memberikan petunjuk dan tujuan yang
jelas.
Siswa akan belajar dengan perhatian
ynag penuh manakala memahami tujuan yang harus dicapai dan dilakukan
5. Member teguran dan penguatan.
Teguran diperlukan sebagai upaya
memodifikasi tingkah laku, beberapa ha yang bisa dilakukan seperti:
a. Menegur diarahkan yang benar-benar
mengganggu kondisi keas dengan prilaku yang menyimpang
b. Menegur dilakukan secara verbal dengan
menghindari pringatan-pringatan yang kasar atau bertendensi menghina atau
mengejek
6. Letakkan bangku dan meja diatur
sedemikian rupa sehingga siswa leluasa untuk bergerak.[7]
6. Keterampilan
Menjelaskan
Keterampilan menjelaskan adalah
penyajian informasi, analisa yang diorganisasi secara sistematik untuk
menunjukan adanya hubungan yang satu dengan yang lainnya, misalnya anntara
sebab dan akibat, definisi denga contoh atau dengan sesuatu yang belum diketahui.
Penyampaian informasi yang terencana dengan baik dan disajikan dengan baik, dan
disajikan dengan urutan yang cocok merupakan cirri utama, kegiatan
menjelaskan.pemberian penjelasan merupakan salah satu asfek yang sangat penting
dari kegiatan guru dalam intraksinya dengan siswa di dalam kelas.
a.
tujuan
memberikan pemjelasan
1.
membimbing
murid untuk mendapat dan memahami hokum, dalil, fakta, definisi, dan prinsip
secara objektip dan bernalar.
2.
Melibatkan
murid untuk berpikir dengan memecahkan masalah-masalah atau pertanyaan.
3.
Untuk
mendapat balikan bagi murid mengenai tingkat pemahamannya dan untuk mengatasi
kesalah pahaman mereka.
4.
Membimbing
murid untukmenghayati dan mendapat proses penalaran dan menggunakan bukti—bukti
dalam pemecahan masalah.
b.
Alasan
perlunya keterampilan menjelaskan diskusi oleh guru
1.
Meningkatkan
keefektipan pembicaraan agar benar-benar merupakan penjelasan yang bermakna
bagi siswa.
2.
Penjelasan
yang diberikan oleh guru kadang-kadang tidak jelas bagi muridnya, tetapi hanya
jelas bagi guru sendiri.
3.
Tidak
semua murid dapat menggali sendiri pengetahuan dari buku atau dari sumber
lainnya oleh karna itu guru perlu membantu menjelaskan hal-hal tertentu.
4.
Guru
perlu membantu murid dengan cara memberikan informasi lisan berupa penjelasan
dengan materi yang diperlukan.[8]
7. Keterampilan
mebimbing diskusi kecil.
Diskusi kelmpok adalah suatu peroses yang teratur
yang melibatkan sekelmpok orang yang berintraksi tatp muka yang informal dengan
berbagai pengelaman dan informasi, penganbilan kesimpilan dan pemecahan masalah
1. memusat perhatian siswa pada tujuan dan
topic diskusi dengan cara
a. rumuskan tujuan dan topic yang
akan dibahas pada awal diskusi
b. kemukakan masalah-masalah husus.
c. catat perubahan atau penyimpangan
diskusi daritujuan.
d. rangkum hasil pembicaraan dalam
diskusi.
2. memperluas masalah atau urutan pendapat.
Tugas guru dalam memimpin diskusi
untuk memperjelasnya, yakni dengan cara
a. Menguraikan kembali atau merangkum
urutan tersebut sehinngga menjadi jelas.
b. Meminta komentar siswa dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang mebantu mereka memperjelas atau mengembangkan
ide-ide tersebut.
c. Menguraikan gagasan siswa dengan
memberikan informasi tambahan.
3.menganalisis
pandangan siswa
4.
meningkatkan urunan siswa
Cara
uuntuk meningkatkan urunan pikiran siswa.
a. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
menantang siswa untuk berfikir.
b. Memberikan contoh verbal atau non verbal
yang sesuai dan tepat.
c. Memberikan waktu untuk berfikir.
d. Memberikan dukungan terhadap pendapat
siswa dengan penuh perhatian.
5.Menutup
diskusi
Guru harus menutup diskusi dengan
membuat rangkuman diskusi dengan bantuan para siswa dan member gambaran tentang
tindak lanjut hasil diskusi ataupun tentang topic diskusi yang akan datang
KESIMPULAN
1.Keterampilan dasar mengajar bagi guru
dapat dilihat dengan cara
a) Keterampilan dasar bertanya
Keterampilan bertanya bagi seorang
guru merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai, karna melalui
keterampilan ini guru dapat menciptakan suasana pembelajaran yang bermakna.
b) Keterampilan dasar memberikan
reinforcemen.
Keterampilan ini
adalah segala bentuk respons yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku
guru terhadap tingkah laku siswa.
c) Keterampilan vaariansi stimulus.
Variansi
stimulus adalah keterampilan guru yang menjaga agar iklim pembelajaran tetap menarik
perhatian.
d) Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
usaha yang
dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran untuk menciptakan prakondisi
bagi siswa agar mentau ataupun perhatian terpuasat pada pengalaman,
e) keterampilan mengelola kelas
keterampilan
guru menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimaldan
mengembalikannya manakala terjadi hal-hal yang dapat mengganggu suasana
pembelajaran.
d) keterampilan
Menjelaskan
Keterampilan
menjelaskan adalah penyajian informasi, analisa yang diorganisasi secara
sistematik untuk menunjukan adanya hubungan yang satu dengan yang lainnya,
misalnya anntara sebab dan akibat, definisi denga contoh atau dengan sesuatu
yang belum diketahui.
e)Keterampilan mebimbing diskusi kecil.
Diskusi kelmpok adalah suatu peroses yang teratur
yang melibatkan sekelmpok orang yang berintraksi tatp muka yang informal dengan
berbagai pengelaman dan informasi, penganbilan kesimpilan dan pemecahan masalah
Wina Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran.
Jakarta: Fajar Interpratama
Mandiri
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung:
Pustaka Setia
Ujang Sukanda. 2003. Belajar Aktif Dan Terpadu. Surabay: Duta Graha Pustaka
Sri Yutmini. 1992. Strategi Belajar Mengajar. Surakarta: Damai Jaya
Uzer Usman.2011.Menjadi Guru
Profesional.Bandung. PT Remaja Rosdakarya.
[1]Wina sanjaya, strategi pembelajaran, hlm. 32
[2] Uzer usman, menjadi guru propesional, hal,75
[3]Sri yutmini, strategi belajar mengajar, hlm, 13
[4]Hamdani, strategi belaja mengajar, hlm. 58
[5]Wina sanjaya,strategi pembelajaran, hal 43
[6] Ujang sukanda, belajar aktif dan terpadu, hlm, 10-11
[7]Hamdani, strategi belajar mengajar, hlm, 52
[8] User usman,Menjadi guru
professional, hal,94-96
No comments:
Post a Comment