Thursday 27 April 2017

Metodologi Model pembelajaran mengarang beranting (composing to have stick) dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan siswa dan merangsang siswa terampil dalam mengarang


METODE PENELITIAN
  1. Jenis penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelas sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sehingga hasil belajar  siswa meningkat.[1] Yang terdiri dari empat tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi atau evaluasi dan tahap refleksi. Dan penelitian tindakan kelas ini apabila masalah belum teratasi, maka akan dilakukan kembali perencanaan ulang, melakukan tindakan ulang, mengamati dan merefleksi ulang sehingga permasalahan dapat diatasi.

  1. Pelaksanaan penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakasanakan di SDN 41 Mataram dengan tujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang maksimal. Dengan rancangan ini berupaya untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan siswa dengan penerapan model pembelajaran mengarang beranting (composing to have stick) kelas IV SDN 41 Mataram.
Pelaksanaan penelitian ini mengikuti tahap-tahap penelitian tindakan kelas yang terdiri atas pengamatan, pendahuluan/perencanaan, dan pelaksanaan tindakan. Pelaksanaan tindakan terdiri atas beberapa siklus. Setiap siklus terdiri atas tahap perencanaan tindakan, pemberian tindakan, obsevasi dan refleksi. Tahap-tahap penelitian masing-masing tindakan terjadi secara berulang yang akhirnya menghasilkan tindakan dalam penelitian tindakan kelas. Tahap-tahap tersebut membentuk spiral. Tindakan penelitian yang bersifat spiral itu dengan jelas digambarkan oleh Hopkins.[2] Sebagai berikut;

Langkah-langkah
            Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu dilaksanakan studi pendahuluan. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui terlebih dahulu permasalahan yang dihadapi siswa dan guru berkaitan dengan pembelajaran menulis dan pendekatan yang digunakan. Kegiatan studi pendahuluan meliputi: pengamatan ppelaksanaan pembelajaran menulis karangan, tes kemampuan menulis karangan, serta mewawncarai guru mengenai praktek belajar mengajar menulis yang sudah dialami selama ini.
 a.      Perencanaan (planing)
a)    Menentukan pelaku tindakan dan obsevasi
b)   Menyusun rencana atau skenario pembelajaran
c)    Menyiapkan lemabar obsevasi
d)   Menyiapkan media pembelajaran untuk meningkatkan situasi yang kondusif bagi siswa
e)    Membuat lembar kerja yang akan digunakan pada tahap pelaksanaan
f)    Merancang format penilaian sesuai dengan standar kompetensi
b.      Pelaksnaan tindakan
Dalam tahap pelaksanaan ini dilakukan pengajaran sesuai dengan skenario yang telah disusun. Tahap ini terdiri dari:
a)    Persiapan pembelajaran
Pada tahap ini guru mempersiapkan RPP dan media pembelajaran yang digunakan
b)   Aktivitas belajar mengajar
Pada tahap ini melaksanakan skenario yang telah disusun.
c.       Observasi
Pada tahap ini dilaksanakan kegiatan obsevasi terhadap pelakasanaan tindakan yaitu dengan mencatat siswa-siswi yang aktif dan tidak aktif dalam kegiatan pembelajaran, guru dituntut untuk mengamati semua kegiatan yang dilakukan siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar berlangsung.

d.      Refleksi
Pada tahap refleksi hasil yang diperoleh dalam tahap obsevasi dianalisis. Dari proses analisis tersebut guru dapat merefleksikan diri apakah tindakan yang dilakukan telah mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa bukan saja mengevaluasi siswa tetapi ini juga dapat mengevaluasi diri sendiri yaitu guru.

  1. Jenis Data dan metode pengumpulan data
a.      Jenis data
Jenis data yang diperoleh dalam penelitian tindakan ini adalah data kuantitatif dan kualitatif.
a)    Data kualitatif, berupa rencana pembelajarn dan data hasil obsevasi terhadap pelakasnaan pembelajaran
b)   Data kuantitatif, berupa data hasil aspek menulis karangan dengan menghitung nilai akhir siswa dan ketuntasan belajar (KB) siswa.
1.      Metode pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan dengan tiga metode, sebagai berikut:
a.       Metode tes
Pengumpulan dengan cara menilai hasil karangan siswa secara individu yang dilihat dari berbagai aspek.

b.      Metode observasi
Dikumpulkan dengan cara melakukan pengamatan pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Lembar observasi di isi oleh guru wali kelas IV.
c.       Metode dokumentasi
Mengumpulkan data dengan mencatat data-data yang sudah ada dan mengambil foto pada proses pembelajaran.
  1. Instrumen penelitian
Data-data dalam penelitian ini diambil dengan cara sebagai berikut:
a.       Lembar obsevasi guru dan siswa dengan mengumpulkan data tentang pelaksnaan penilaianperfomansi menggunakan rubrik dalam penilaian proses pembelajaran menulis. Pengamatan ditekankan pada proses belajar siswa, interaksi siswa dengan kelompok, siswa dengan siswa, siswa dengan guru, serta kegiatan guru selama proses pembelajaran.
b.      Tes hasil belajar, data diperoleh dari hasil tes menulis karangan dengan menggunakan kalimat sesuai EYD yang dilihat dari berbagai aspek.
c.       Dokumentasi, mendokumentasikan situasi belajar berupa gambar yaitu dengan menggunakan kamera digital. Gambar yang diambil merupakan situasi pada saat pembelajaran di kelas dari awal pembelajaran hingga akhir pembelajaran.

  1. Metode analisis Data
1.      Analisis Data
Data yang akan dianalisis dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil evaluasi pecahan untuk mengukur kemampuan memecahkan masalah siswa, dan data kualitatif dari  hasil observasi siswa dan guru yang dilakukan pada setiap akhir siklus. Dibawah ini adalah analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
a.          Analisis Kuantitatif
Adapun data yang dianalisis dalam penelitan tindakan ini, sebagai berikut:
1)      Ketuntasan Individu
Siswa dikatakan tuntas secara individual apabila memperoleh nilai ≥ 60 pada mata pelajaran matematika.
2)      Ketuntasan Klasikal
Indikator ketuntasan klasikal adalah jika target pencapaian ideal ≥ 85% dari jumlah siswa.
Rumus menghitung ketuntasan klasikal siswa.
KK = X/Z x 100%
Keterangan ;
KK  = Ketuntasan klasikal
X     = Jumlah siswa yang memperoleh nilai ≥ 60
Z      = Jumlah siswa yang mengikuti tes

3)      Untuk mengetahui nilai rata-rata kelas digunakan persamaan
M = Zikma X
            N
M    = Nilai rata-rata kelas
X     = Jumlah nilai yang diperoleh siswa
N     = Jumlah siswa yang ikut tes. [1]
b.         Analisis Kualitatif
Untuk mengetahui aktivitas siswa dan guru di dalam kelas, dilakukan analisis lembar observasi dengan cara sebagai berikut.
1)      Menentukan skor yang diperoleh, tergantung banyanknya deskriptor yang dilakukan oleh siswa dan guru dari hasil pengamatan.
2)      Menghitung skor aktivitas pembelajaran
3)      Menentukan skor yang diperoleh siswa dari sejumlah indikator yang  telah dilakukan pada saat pengamatan.
4)      Aktivitas belajar siswa dapat dihitung dengan rumus.
ASZikma Xi
            N
AS = Skor rata-rata aktivitas belajar siswa
Xi  = Skor aktivitas belajar masing-masing siswa
N   = Banyak siswa[2].
Data yang diperoleh dari hasil observasi dianalisis dengan cara mengidentifikasi kekurangan dari aspek-aspek yang belum nampak, apa penyebab kekurangan dan merefleksi diri untuk melakukan perbaikan pada tindakan selanjutnya.
2.      Refleksi
Kegiatan pada tahap refleksi adalah peneliti dan guru matematika mengkaji kekurangan dan hambatan yang muncul pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar. Sehingga diperoleh alternatif pemecahan masalah yang muncul pada setiap proses belajar mengajar, kemudian peneliti menganalisis peningkatan prestasi belajar siswa pada siklus 1, jika siklus 1 belum tuntas  maka dilanjutkan ke siklus selanjutnya. Hasil refleksi ini sebagai bahan untuk melakukan revisi dan perbaikan pada perencanaan dan proses pada siklus berikutnya.

 Adapun taraf keberhasilan tindakan dan rambu-rambu analisis dan hasil analisis sebagai alat untuk menentukan keberhasilan adalah sebagai berikut. [3]
No
Standar nilai
kriteria
Nilai dalam huruf
Nilai dalam angka
1
85-100%
Sangat baik
A
4
2
70-84%
Baik
B
3
3
55-69%
Cukup
C
2
4
30-54%
Kurang
D
1
5
0,0-29
Sangat kurang
E
0

Adapun aspek-aspek yang dinilai dalam menulis karangan dapat dilihat pada tabel 3.3
Tabel 3.2 Aspek Menulis Karangan
No
Aspek Penilaian
Skor
1.       
Penentuan topik karangan

2.       
Keserasian hubungan antar kalimat

3.       
Diksi (pemilihan kata)

4.       
Penggunaan ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma, dll)

5.       
Kesesuaian karangan demgan media gambar

Jumlah




[1] Sugiono, Statistik Penelitian,  (Bandung: Rineka Cipta, 2006), h. 43.
[2] Wayan  Nurkencana dan Sunartana Evaluasi Hasil Belajar,  (Surabaya: Usaha Nasional, 1990), h. 100.
[3] Zainal, aqib.Dkk. 2011. Penelitian tindakan kelas untuk guru SMP, SMA, SMK. Bandung: CV. Yrama Widya. Hal. 160



[1] Zainal Aqib. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. (Bandung: Yrama Widya,2008), h. 3

[2] Muslich, Mansur. 2009. Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas Itu Mudah (Classroom Action Research). Bumi Aksara. Jakarta. Hal. 43.

No comments:

Post a Comment

Entri Populer