Dalam Agama Islam Wajarkah Seorang
Wanita Cemburu Kepada Pasangannya/suaminya
Cemburu
merupakan salah satu karakter manusia yang tidak bisa dipungkiri, dalam sebuah
hubungan keluarga, sahabat, kerja dan tetangga pasti ada saja yang menjadi
dasar bagi manusia untuk merasakan cemburu. Pertanyaannya apakah cemburu itu
salah atau berdosa?
Cemburu dari
sudut positif malah menimbulkan perubahan positif juga dan itu dianjurkan.
Contoh kecil, cemburu melihat teman lebih pintar atau lebih rajin maka
dampaknya akan baik, tetapi kali ini kita bukan membahasa masalah itu, namun
konteksnya lebih menjuru pada cemburu sebagai suatu ekspresi yang ditimbulkan
oleh rasa iri terhadap suatu hal.
Berlandaskan
kata mayoritas wanita mengatakan bahwa “cemburu tanda cinta” apakah itu benar?
Jawabannya tergantung kondisi yang merasakan bisa jadi benar dan bisa jadi
tidak benar. Namun ketajaman perasaan wanita menimbulkan rasa cemburu yang
sangat sensitif dalam hubungan rumah tangga. Seorang suami berbicara dengan
seorang gadis saja bisa membuat istri cemburu, atau seorang suami mengingat
atau menyebut nama mantan istrinya yang dulu kepada istri bisa menimbulkan
kecemburuan sesuai dengan karakter istri yang mendengarnya. Karena cemburu juga
memiliki level atau tingkatan dari level ringan, level sedang sampai dengan
level tinggi.
Dalam islam
ummuna Muslimah siti aisyah juga pernah merasa cemburu dengan sikap Nabi
Muhammad yang selalu menyebut dan memuji istri pertamanya khadijah ra. Padahal
yang kita tahu bahwa siti aisyah merupakan istri yang sangat sholehah yang
ilmunya langsung dari Nabi, yang selama hidupnya mengabdi kepada Nabi dan tidak
pernah yang namanya menentang Nabi, tetapi beliau juga pernah merasakan
bagaimana perasaan cemburu itu datang dari istri pertama Nabi sesuai dengan
hadits yang berbunyi:
حَدَّثَنِي أَحْمَدُ ابْنُ أَبِي
رَجَاءٍ حَدَّثَنَا النَّضْرُ عَنْ هِشَامٍ قَالَ أَخْبَرَنِي أَبِي عَنْ
عَائِشَةَ أَنَّهَا قَالَتْ مَا غِرْتُ عَلَى امْرَأَةٍ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَمَا غِرْتُ عَلَى خَدِيجَةَ لِكَثْرَةِ ذِكْرِ
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِيَّاهَا وَثَنَائِهِ
عَلَيْهَا وَقَدْ أُوحِيَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَنْ يُبَشِّرَهَا بِبَيْتٍ لَهَا فِي الْجَنَّةِ مِنْ قَصَبٍ
Telah
menceritakan kepadaku Ahmad bin Abu Raja` Telah menceritakan kepada kami An
Nadlr dari Hisyam ia berkata; Telah mengabarkan kepadaku bapakku dari Aisyah
bahwa ia pernah berkata, "Aku tidak pernah merasa cemburu terhadap isteri-isteri
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, melebihi rasa cemburuku kepada
Khadijah, yang demikian karena begitu seringnya Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menyebut-nyebut dan memuji kebaikannya. Dan sesungguhnya telah
diwahyukan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk memberi kabar
gembira kepadanya dengan rumah yang dipersembahkan untuknya di dalam surga yang
terbuat dari marmer." HR Bukhari No. Hadist: 4828
No comments:
Post a Comment