PEMBAHASAN
A. Pengertian Family Business (Bisnis Keluarga)
Family business
(bisnis keluarga) merupakan salah satu bentuk bisnis yang melibatkan sebagian
anggota keluarga di dalam kepemilikan atau operasi bisnis. Perusahaan layanan
makanan Five Star misalnya: adalah sebuah bisnis keluarga, kelima “orang anak”
yang berusia antara 34 sampai dengan 42 tahun dengan kedua orang tuanya bekerja
dalam bisnis tersebut
Dalam
terminologi bisnis, perusahaan keluarga terbagi menjadi dua macam. Pertama
adalah Family Owned Enterprise (FOE), yaitu perusahaan yang dimiliki oleh
keluarga tetapi dikelola oleh profesional yang berasal dari luar lingkaran keluarga.
Keluarga hanya berperan sebagai pemilik dan tidak melibatkan diri dalam operasi
di lapangan. Perusahaan seperti ini merupakan bentuk lanjutan dari usaha yang
semula dikelola oleh keluarga yang mendirikannya. Jenis perusahaan keluarga
yang kedua adalah Family Business Enterprise (FBE), yaitu perusahaan yang
dimiliki dan dikelola oleh keluarga pendirinya. Perusahaan tipe ini dicirikan
oleh dipegangnya posisi-posisi kunci dalam perusahaan oleh anggota keluarga.
Jenis perusahan keluarga inilah yang banyak terdapat di Indonesia. Batasan
lain tentang perusahaan diberikan oleh John L. Ward dan Craig E. Arnoff.
Menurutnya, suatu perusahaan dinamakan perusahaan keluarga apabila terdiri dari
dua atau lebih anggota keluarga yang mengawasi keuangan perusahaan. Sedangkan
menurut Robert G. Donnelley dalam bukunya “The Family Business” suatu organisasi dinamakan
perusahaan keluarga apabila paling sedikit ada keterlibatan dua generasi dalam
keluarga itu dan mereka mempengaruhi kebijakan perusahaan.
B. Budaya Bisnis Keluarga
Seperti organisasi lain, bisnis keluarga
mengembangkan cara tertentu di dalam mengerjakan segala sesuatunya dan
prioritas tertentu sehingga memberikan keunikan pada tiap perusahaan. Pola
perilaku dan kepercayaan yang khusus ini membentuk budaya organisasi karyawan,
sebagai karyawan dan anggota keluarga yang baru memasuki bisnis, mereka
menggunakan pandangan dan cara pengoperasian perusahaan yang khusus.
1.
Pola-pola
budaya
a. Budaya perusahaan meliputi banyak tingkah laku dan keyakinan yang
berbeda-beda, pengamatan menyeluruh pada keyakinan dan perilaku tersebut akan
memperlihatkan berbagai pola budaya sehingga membantu di dalam
menjelaskan berfungsinya suatu perusahaan. W. Gibb Dyer, seorang prof, di
UYB, telah mengidentifikasikan suatu tatanan pola budaya yang mempergunaka tiga
fase perusashaan keluarga; bisnis sesungguhnya, bisnis keluarga, bisnis
pemerintah.
2. Pola Bisnis
a. Paternalistic Laisse faire
b. Partisipasi Profesional
3. Pola Pemerintah
4. Pola keluarga
a. Patriakal
b. Kolaborasi
c. Konflik
Konfigurasi budaya adalah budaya keseluruhan dari
perusahaan keluarga yang terdiri dari bisnis perusahaan, keluarga, dan pola
pemerintah.
Keuntungan utama dari menjalankan bisnis dengan keluarga adalah
adanya kepercayaan yang tidak didapatkan dari bisnis yang tidak berorientasi
pada keluarga. Karena adanya kepercayaan dan hubungan keluarga inilah, anggota
keluarga bisa bekerja lebih giat dan tidak membutuhkan kontrak legal dan
permasalahan lain yang berkaitan dengan karyawan. Keuntungan lain adalah, terlepas dari banyaknya argumen,
keluarga memiliki kecenderungan untuk tetap bersatu dalam masa-masa sulit. Hal
ini disebabkan karena setiap anggota memiliki pemahaman yang lebih terhadap
anggota keluarga yang lain, dan memiliki argumen, kerja sama, dan pengalaman
negatif bersama-sama. Terlepas dari semua keuntungan memiliki bisnis keluarga,
ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
1.
Mencampuradukkan bisnis dengan urusan pribadi dan
keluarga bisa berdampak buruk pada hubungan keluarga. Pastikan anda membuat
batasan-batasan yang jelas tentang dimana dan kapan anda bisa berbicara tentang
bisnis.
2. Pastikan bahwa
komunikasi tidak menjadi halangan. Adakanlah pertemuan rutin untuk membahas
perkembangan dan perbedaan pendapat.
3. Perlakukan
bisnis keluarga sebagaimana mestinya. Masalah yang sering terjadi dalam bisnis
keluarga adalah terlalu berfokus pada ‘keluarga’ daripada bisnis.
4. Pastikan bahwa
setiap orang memiliki peran yang jelas. Ini akan membantu untuk menumbuhkan
lingkungan bisnis.
5. Anggota
keluarga yang berada di dalam bisnis harus diperlakukan secara adil. Tidak
boleh ada pilih kasih dalam bisnis. Gaji dan keuntungan yang adil dapat menjadi
poin awal yang bagus.
6. Berusahalah
untuk memngembangkan rencana pergantian. Siapa yang akan mengambil alih bisnis
setelah anda pensiun? Contohnya, apakah anak saudara anda atau anak anda? Ini
dengan asusmsi bahwa saudara anda dan anda memiliki saham kepemilikan atas
perusahaan.
7. Jika anak anda
akan bergabung dalam bisnis, usahakan agar mereka mendapat pengalaman di luar
bisnis keluarga selama 3-5 tahun sebelum mereka bergabung. Hal ini akan memberi
mereka perspektif atau pandangan yang berharga tentang bagaimana bisnis
seharusnya dijalankan di luar setting keluarga.
2. Kelemahan Bisnis Keluarga
a.
Pengorbanan
personal
b.
Beban tanggung jawab
c. Kecilnya marjin keuntungan dan kemungkinan gagal.
Dunia bisnis dan dunia keluarga memang memiliki perbedaan
yang amat curam. Jelas, dalam sebuah keluarga kepentingan keluarga akan
mengalahkan kepentingan kepentingan
yang lain. Padahal, perusahaan menuntut sikap yang profesional. Termasuk juga
dalam masalah kompensasi atau pembagian keuntungan. Perusahaan profesional
akan mendasarkan pemberian gaji pada nilai pasar dan riwayat kerja (kinerja)
seseorang. Sedangkan keluarga mendasarkan pemberian gaji pada kebutuhan. Di
sini terlihat betapa keluarga memiliki standar yang tidak jelas. Masalah
terpenting dalam keberlanjutan bisnis keluarga adalah masalah sukses. Sukses
memang bukan satu-satunya penentu kelanggengan bisnis keluarga. Tapi, mau tidak
mau generasi pendahulu harus memberikan tongkat estafet perusahaan kepada generasi berikutnya.
Suksesi tidak hanya berarti pata tingkat pimpinan dan managerial saja, termasuk
pada kebijakan-kebijakan perusahaan. Terdapat tujuh langkah dalam
melakukan sukses perusahaan keluarga: mengevaluasi struktur kepemilikan;mengembangkan gambaran struktur yang diharapkan setelah
sukses; Mengevaluasi keinginan keluarga; mengembangkan proses pemilihan,
melatih dan memonitoring penerus masa depan; Melakukan aktivitas team building dari keluarga; Menciptakan dewan direksi yang efektif;
Yang terakhir, memasukkan penerus pada saat yang tepat, yaitu ketika pendiri
berusia 50 tahun dan penerus berusia 30 tahun.
E.
Ciri-ciri
Khusus Manajemen Perusahaan Keluarga (family business)
Kompleksitas hubungan dalam perusahaan keluarga
memerlukan manajemen yang terbuka. Manajemen seperti ini mempunyai arti
manajemen professional yang baik, meskipun teknik-teknik tertentu dapat berguna
dalam menangani masalah-masalah yang ada di perusahaan keluarga.
1.
Kebutuhan akan manajemen yang baik
Manajemen yang baik diperlukan untuk kesuksesan setiap
bisnis termasuk bagi perusahaan keluarga. Penyimpangan dadri praktik manajemen
yang baik hanya akan melemahkan perusahaan, sehingga berpengaruh pada
kepentingan perusahaan dan keluarga. Sejumlah praktik terbaik telah
diperkenalkan oleh Jhon. L. Ward, spesialis pencatat dalam bisnis keluarga dan
professor ternama pada Loyola university Chicago. Bebrapa praktik tersebut adalah:
a.
Rangsanglah pemikiran dan pemahaman strategi baru
b.
Rekrut dan pertahankan manajer nonkeluarga yang
baik
c.
Ciptakan organisasi yang fleksibel dan inovatif
d.
Ciptakan dan lindungi modal
e.
Siapkan pengganti tampuk kepemimpinan
f.
Eksploitasi kelebihan yang unik dari kepemilikan
keluarga.
2.
Karyawan non-keluarga dalam family business
3.
Retret keluarg
Retret keluarga adalah pertemuan anggota keluarga,
biasanya di lokasi yang jauh untuk mendiskusikan masalah bisnis keluarga.
Sebuah usaha untuk menciptakan suasana informal. Nanci upton pendiri institute family business pada university Baylor, telah memimpin banyak retret keluarga. Dia
menggambarkan tujuan dan format umum dari berbagai retret sebagai berikut:
Tujuan retret adalah untuk memberikan suatu forum
untuk introsfeksi, pemecahan masalah, dan pembuatan kebijakan untuk beberapa
partisipan. Ini merupakan kesempatan pertama untuk membicarakan kepentingan
mereka dalam suasana yang tidak berkonfrontasi dan ini juga sebagai merupakan
waktu untuk memperbesar kekuatan dalam keluarga.
4.
Dewan keluarga
Retret keluarga dapat membuka jalan
terciptanya dewan keluarga, yang di dalamnya nanti anggota keluarga bertemu
untuk mendiskusikan nilai-nilai kebijakan dan arah mendatang perusahaan, secara
garis besar dewan keluarga adalah sekumpulan anggota keluarga yang
terorganisasi yang berkumpul secara periodic untuk mendiskusikan masalah
keluarga yang berhubungan dengan bisnis.
F.
Suksesi Kepemimpinan Bisnis Keluarga
Fase-fase di dalam proses berpindahnya kepemimpinan dari orang tua ke anak
dalam bisnis keluarga terdiri dari beberapa tahapan, yaitu;
a.
Tahap
prabisnis , dalam tahap pertama ini, orang tua memperkenalkan anaknya atau
seorang pengganti pada bisnis keluarga. Langkah ini dilakukan untuk membentuk
fondasi bagi tahap selanjutnya.
- Tahap pengenalan,
tahap dua ini orang tua mengenalkan anaknya pada orang-orang tertentu yang
berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan perusahaan dan
aspek bisnis lainnya, misalnya pihak bank sebagai pemberi modal.
- Tahap pengenalan
fungsi, pada tahap ini anak-anak dapat mengembangkan pengalamannya dengan
orang-orang yang bekerja di perusahaan, seperti dari organisasi lainnya.
- Tahap pelaksanaan
fungsi, dimulai ketika seorang pengganti potensial telah menjadi karyawan
tetap.
- Tahap pengembangan
fungsi, posisi pada tahap ini melibatkan pengarahan kerja orang lain,
tetapi tidak mengelola keseluruhan perusahaan dan bertugas sebagai
pengamat.
Tahap pergantian awal, dalam tahap ini pengganti orang tua disebut presiden
atau general manager bisnis. Di dalam perusahaan ia bertindak sebagai kepala
bisnis, namun orang tua masih berperan di belakang layar.
Suksesi adalah satu-satunya pilihan untuk berkembang atau tidaknya
perusahaan keluarga itu. Regenerasi dipandang perlu dilakukan dengan baik dan
matang sehingga suksesi tidak menimbulkan sikap iri hati dan pecah menjadi
konflik. Nilai yang mesti dipegang adalah integritas. Tidak dapat dimungkiri
bahwa suksesi merupakan hal yang sangat krusial dalam mempertahankan
kelanggengan perusahaan keluarga di masa depan. Perencanaan suksesi adalah
untuk mendapatkan pemimpin yang sesuai, bisa berkomunikasi dan memberi dampak
positif bagi orang lain. Itu sebabnya, pimpinan yang dicari harus mempunyai
visi yang jelas dan mampu mengkomunikasikan visi tersebut.
G.
Contoh Bisnis Keluarga
1.
Sumitomo,
dibuka di Kyoto pada abad ke 17. Saat ini Grup Sumitomo memiliki bisnis inti
sebanyak 20 usaha yang terdiri dari perbankan, shipbuilding, elektronik,
semen, perkayuan, pertambangan, dan kimia.
- Faber
Castell, berada di Jerman, yang didirikan oleh seorang tukang kayu pada
tahun 1761. Perusahaan ini memproduksi lebih dari 2.000 jenis produk.
- Contoh
Konkrit Bentuk Usaha Bisnis Keluarga Contoh-contoh usaha keluarga yang
sudah dikenal dalam masyarakat
dan bertahan sampai saat ini meliputi:
a.
Maspion grup
b.
Ciputra
c.
Nyonya
Meneer
d.
Sidomuncul
e.
Dan Meco.
Dan salah satu perusahaan keluarga yang dapat
mempertahankan eksistensinya sampai sekarang yaitu Midamar Corporation.Dimana
perusaahaan ini merupakan perusahaan keluarga yang bergerak dalam bidang
kuliner sebagai penyedia bahan makanan berupa daging halal yang meliputi daging
sapi ataupun daging unggas yang lainnya.
No comments:
Post a Comment