Tuesday 9 January 2018

MAKALAH MENEJMEN USAHA KECIL TENTANG FAMILY BUSINESS


PEMBAHASAN
A.    Pengertian Family Business (Bisnis Keluarga)
Family business (bisnis keluarga) merupakan salah satu bentuk bisnis yang melibatkan sebagian anggota keluarga di dalam kepemilikan atau operasi bisnis. Perusahaan layanan makanan Five Star misalnya: adalah sebuah bisnis keluarga, kelima “orang anak” yang berusia antara 34 sampai dengan 42 tahun dengan kedua orang tuanya bekerja dalam bisnis tersebut
Dalam terminologi bisnis, perusahaan keluarga terbagi menjadi dua macam. Pertama adalah Family Owned Enterprise (FOE), yaitu perusahaan yang dimiliki oleh keluarga tetapi dikelola oleh profesional yang berasal dari luar lingkaran keluarga. Keluarga hanya berperan sebagai pemilik dan tidak melibatkan diri dalam operasi di lapangan. Perusahaan seperti ini merupakan bentuk lanjutan dari usaha yang semula dikelola oleh keluarga yang mendirikannya. Jenis perusahaan keluarga yang kedua adalah Family Business Enterprise (FBE), yaitu perusahaan yang dimiliki dan dikelola oleh keluarga pendirinya. Perusahaan tipe ini dicirikan oleh dipegangnya posisi-posisi kunci dalam perusahaan oleh anggota keluarga. Jenis perusahan keluarga inilah yang banyak terdapat di Indonesia. Batasan lain tentang perusahaan diberikan oleh John L. Ward dan Craig E. Arnoff. Menurutnya, suatu perusahaan dinamakan perusahaan keluarga apabila terdiri dari dua atau lebih anggota keluarga yang mengawasi keuangan perusahaan. Sedangkan menurut Robert G. Donnelley dalam bukunya “The Family Business” suatu organisasi dinamakan perusahaan keluarga apabila paling sedikit ada keterlibatan dua generasi dalam keluarga itu dan mereka mempengaruhi kebijakan perusahaan.
B.     Budaya Bisnis Keluarga
Seperti organisasi lain, bisnis keluarga mengembangkan cara tertentu di dalam mengerjakan segala sesuatunya dan prioritas tertentu sehingga memberikan keunikan pada tiap perusahaan. Pola perilaku dan kepercayaan yang khusus ini membentuk budaya organisasi karyawan, sebagai karyawan dan anggota keluarga yang baru memasuki bisnis, mereka menggunakan pandangan dan cara pengoperasian perusahaan yang khusus.
1.       Pola-pola budaya
a.       Budaya perusahaan meliputi banyak tingkah laku dan keyakinan yang berbeda-beda, pengamatan menyeluruh pada keyakinan dan perilaku tersebut akan memperlihatkan berbagai pola budaya sehingga membantu di dalam menjelaskan  berfungsinya suatu perusahaan. W. Gibb Dyer, seorang prof, di UYB, telah mengidentifikasikan suatu tatanan pola budaya yang mempergunaka tiga fase perusashaan keluarga; bisnis sesungguhnya, bisnis keluarga, bisnis pemerintah.
2.      Pola Bisnis
a.       Paternalistic Laisse faire
b.      Partisipasi Profesional
3.      Pola Pemerintah
4.      Pola keluarga
a.       Patriakal
b.      Kolaborasi
c.       Konflik
Konfigurasi budaya adalah budaya keseluruhan dari perusahaan keluarga yang terdiri dari bisnis perusahaan, keluarga, dan pola pemerintah.
                                                                              
C.    Keuntungan dan Kelemahan Dalam Menjalani Family Business
1.      Keuntungan Family Business
     Keuntungan utama dari menjalankan bisnis dengan keluarga adalah adanya kepercayaan yang tidak didapatkan dari bisnis yang tidak berorientasi pada keluarga. Karena adanya kepercayaan dan hubungan keluarga inilah, anggota keluarga bisa bekerja lebih giat dan tidak membutuhkan kontrak legal dan permasalahan lain yang berkaitan dengan karyawan. Keuntungan lain adalah, terlepas dari banyaknya argumen, keluarga memiliki kecenderungan untuk tetap bersatu dalam masa-masa sulit. Hal ini disebabkan karena setiap anggota memiliki pemahaman yang lebih terhadap anggota keluarga yang lain, dan memiliki argumen, kerja sama, dan pengalaman negatif bersama-sama. Terlepas dari semua keuntungan memiliki bisnis keluarga, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
1.      Mencampuradukkan bisnis dengan urusan pribadi dan keluarga bisa berdampak buruk pada hubungan keluarga. Pastikan anda membuat batasan-batasan yang jelas tentang dimana dan kapan anda bisa berbicara tentang bisnis.
2.      Pastikan bahwa komunikasi tidak menjadi halangan. Adakanlah pertemuan rutin untuk membahas perkembangan dan perbedaan pendapat.
3.      Perlakukan bisnis keluarga sebagaimana mestinya. Masalah yang sering terjadi dalam bisnis keluarga adalah terlalu berfokus pada ‘keluarga’ daripada bisnis.
4.      Pastikan bahwa setiap orang memiliki peran yang jelas. Ini akan membantu untuk menumbuhkan lingkungan bisnis.
5.      Anggota keluarga yang berada di dalam bisnis harus diperlakukan secara adil. Tidak boleh ada pilih kasih dalam bisnis. Gaji dan keuntungan yang adil dapat menjadi poin awal yang bagus.
6.      Berusahalah untuk memngembangkan rencana pergantian. Siapa yang akan mengambil alih bisnis setelah anda pensiun? Contohnya, apakah anak saudara anda atau anak anda? Ini dengan asusmsi bahwa saudara anda dan anda memiliki saham kepemilikan atas perusahaan.
7.       Jika anak anda akan bergabung dalam bisnis, usahakan agar mereka mendapat pengalaman di luar bisnis keluarga selama 3-5 tahun sebelum mereka bergabung. Hal ini akan memberi mereka perspektif atau pandangan yang berharga tentang bagaimana bisnis seharusnya dijalankan di luar setting keluarga.
2.  Kelemahan Bisnis Keluarga
a.  Pengorbanan personal
b. Beban tanggung jawab
c. Kecilnya marjin keuntungan dan kemungkinan gagal.
D.   Mekanisme Family Business (bisnis keluarga)
Dunia bisnis dan dunia keluarga memang memiliki perbedaan yang amat curam. Jelas, dalam sebuah keluarga kepentingan keluarga akan mengalahkan kepentingan kepentingan yang lain. Padahal, perusahaan menuntut sikap yang profesional. Termasuk juga dalam masalah kompensasi atau pembagian keuntungan. Perusahaan profesional akan mendasarkan pemberian gaji pada nilai pasar dan riwayat kerja (kinerja) seseorang. Sedangkan keluarga mendasarkan pemberian gaji pada kebutuhan. Di sini terlihat betapa keluarga memiliki standar yang tidak jelas. Masalah terpenting dalam keberlanjutan bisnis keluarga adalah masalah sukses. Sukses memang bukan satu-satunya penentu kelanggengan bisnis keluarga. Tapi, mau tidak mau generasi pendahulu harus memberikan tongkat estafet perusahaan kepada generasi berikutnya. Suksesi tidak hanya berarti pata tingkat pimpinan dan managerial saja, termasuk pada kebijakan-kebijakan perusahaan. Terdapat tujuh langkah dalam melakukan sukses perusahaan keluarga: mengevaluasi struktur kepemilikan;mengembangkan gambaran struktur yang diharapkan setelah sukses; Mengevaluasi keinginan keluarga; mengembangkan proses pemilihan, melatih dan memonitoring penerus masa depan; Melakukan aktivitas team building dari keluarga; Menciptakan dewan direksi yang efektif; Yang terakhir, memasukkan penerus pada saat yang tepat, yaitu ketika pendiri berusia 50 tahun dan penerus berusia 30 tahun.
E.  Ciri-ciri Khusus Manajemen Perusahaan Keluarga (family business)
Kompleksitas hubungan dalam perusahaan keluarga memerlukan manajemen yang terbuka. Manajemen seperti ini mempunyai arti manajemen professional yang baik, meskipun teknik-teknik tertentu dapat berguna dalam menangani masalah-masalah yang ada di perusahaan keluarga.
1.      Kebutuhan akan manajemen yang baik
Manajemen yang baik diperlukan untuk kesuksesan setiap bisnis termasuk bagi perusahaan keluarga. Penyimpangan dadri praktik manajemen yang baik hanya akan melemahkan perusahaan, sehingga berpengaruh pada kepentingan perusahaan dan keluarga. Sejumlah praktik terbaik telah diperkenalkan oleh Jhon. L. Ward, spesialis pencatat dalam bisnis keluarga dan professor ternama pada Loyola university Chicago. Bebrapa praktik tersebut adalah:
a.       Rangsanglah pemikiran dan pemahaman strategi baru
b.       Rekrut dan pertahankan manajer nonkeluarga yang baik
c.        Ciptakan organisasi yang fleksibel dan inovatif
d.        Ciptakan dan lindungi modal
e.       Siapkan pengganti tampuk kepemimpinan
f.          Eksploitasi kelebihan yang unik dari kepemilikan keluarga.
2.      Karyawan non-keluarga dalam family business
3.      Retret keluarg
Retret keluarga adalah pertemuan anggota keluarga, biasanya di lokasi yang jauh untuk mendiskusikan masalah bisnis keluarga. Sebuah usaha untuk menciptakan suasana informal. Nanci upton pendiri institute family business pada university Baylor, telah memimpin banyak retret keluarga. Dia menggambarkan tujuan dan format umum dari berbagai retret sebagai berikut:
Tujuan retret adalah untuk memberikan suatu forum untuk introsfeksi, pemecahan masalah, dan pembuatan kebijakan untuk beberapa partisipan. Ini merupakan kesempatan pertama untuk membicarakan kepentingan mereka dalam suasana yang tidak berkonfrontasi dan ini juga sebagai merupakan waktu untuk memperbesar kekuatan dalam keluarga.
4.      Dewan keluarga
Retret keluarga dapat membuka jalan terciptanya dewan keluarga, yang di dalamnya nanti anggota keluarga bertemu untuk mendiskusikan nilai-nilai kebijakan dan arah mendatang perusahaan, secara garis besar dewan keluarga adalah sekumpulan anggota keluarga yang terorganisasi yang berkumpul secara periodic untuk mendiskusikan masalah keluarga yang berhubungan dengan bisnis.
F.       Suksesi Kepemimpinan Bisnis Keluarga
          Fase-fase di dalam proses berpindahnya kepemimpinan dari orang tua ke anak dalam bisnis keluarga terdiri dari beberapa tahapan, yaitu;
a.       Tahap prabisnis , dalam tahap pertama ini, orang tua memperkenalkan anaknya atau seorang pengganti pada bisnis keluarga. Langkah ini dilakukan untuk membentuk fondasi bagi tahap selanjutnya.
  1. Tahap pengenalan, tahap dua ini orang tua mengenalkan anaknya pada orang-orang tertentu yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan perusahaan dan aspek bisnis lainnya, misalnya pihak bank sebagai pemberi modal.
  2. Tahap pengenalan fungsi, pada tahap ini anak-anak dapat mengembangkan pengalamannya dengan orang-orang yang bekerja di perusahaan, seperti dari organisasi lainnya.
  3. Tahap pelaksanaan fungsi, dimulai ketika seorang pengganti potensial telah menjadi karyawan tetap.
  4. Tahap pengembangan fungsi, posisi pada tahap ini melibatkan pengarahan kerja orang lain, tetapi tidak mengelola keseluruhan perusahaan dan bertugas sebagai pengamat.
Tahap pergantian awal, dalam tahap ini pengganti orang tua disebut presiden atau general manager bisnis. Di dalam perusahaan ia bertindak sebagai kepala bisnis, namun orang tua masih berperan di belakang layar.
Suksesi adalah satu-satunya pilihan untuk berkembang atau tidaknya perusahaan keluarga itu. Regenerasi dipandang perlu dilakukan dengan baik dan matang sehingga suksesi tidak menimbulkan sikap iri hati dan pecah menjadi konflik. Nilai yang mesti dipegang adalah integritas. Tidak dapat dimungkiri bahwa suksesi merupakan hal yang sangat krusial dalam mempertahankan kelanggengan perusahaan keluarga di masa depan. Perencanaan suksesi adalah untuk mendapatkan pemimpin yang sesuai, bisa berkomunikasi dan memberi dampak positif bagi orang lain. Itu sebabnya, pimpinan yang dicari harus mempunyai visi yang jelas dan mampu mengkomunikasikan visi tersebut.
G.    Contoh Bisnis Keluarga
1.      Sumitomo, dibuka di Kyoto pada abad ke 17. Saat ini Grup Sumitomo memiliki bisnis inti sebanyak 20 usaha yang terdiri dari perbankan, shipbuilding, elektronik, semen, perkayuan, pertambangan, dan kimia.
  1. Faber Castell, berada di Jerman, yang didirikan oleh seorang tukang kayu pada tahun 1761. Perusahaan ini memproduksi lebih dari 2.000 jenis produk.
  2. Contoh Konkrit Bentuk Usaha Bisnis Keluarga Contoh-contoh usaha keluarga yang sudah dikenal dalam masyarakat dan bertahan sampai saat ini meliputi:
a.       Maspion grup
b.      Ciputra
c.       Nyonya Meneer
d.       Sidomuncul
e.       Dan Meco.
 Dan salah satu perusahaan keluarga yang dapat mempertahankan eksistensinya sampai sekarang yaitu Midamar Corporation.Dimana perusaahaan ini merupakan perusahaan keluarga yang bergerak dalam bidang kuliner sebagai penyedia bahan makanan berupa daging halal yang meliputi daging sapi ataupun daging unggas yang lainnya.




No comments:

Post a Comment

Entri Populer