A.
LATAR BELAKANG
Proses pembelajaran tersusun atas sejumlah kompunen atau unsur yang
saling berkaitan dan saling berinteraksi satu sama lain. Pengertian interaksi
yaitu ada unsure pemberi dan penerima baik pada pendidik maupun peserta
didik. Interaksi antara
guru dan peserta
didik pada saat
proses belajar mengajar berlangsung
memegang peranan penting
untuk mencapai tujuan yang
di inginkan. Jadi
peran guru dalam
mengajar adalah sangat
penting kemungkinan
kegagalan guru dalam
menyampaikan suatu pokok
bahasan disebabkan saat proses belajar mengajar guru kurang
membangkitkan motivasi peserta didik dalam mengikuti pelajaran.
Kenyataan yang ada di lapangan, mata pelajaran Fiqih dewasa ini mutunya
masih sangat rendah karena belum mencapai target yang di inginkan secara
memadai. Hal ini di sebabkan karena kurangnya motivasi belajar siswa dalam
mengikuti pelajaran Fiqih, selain itu metode yang digunakan dalam proses
belajar mengajar masih terpaku pada buku-buku pelajaran dalam suasana formal di
sekolah. Untuk meningkatkan motivasi
peserta didik dalam pelajaran Fiqih, banyak factor yang harus di pertimbangkan,
diantaranya yaitu dalam hal penyampaian pesan dari gambar sumber melalui
saluran atau media tertentu ke penerima pesan atau penerima. Sedangkan metode
yang digunakan di sekolah dirasakan masih kurang menciptakan suasana kondusif dan
menyenangkan bagi siswa. Hal ini menyebabkan siswa secara metalitas banyak faktor
yang menyebabkan hasil belajar mata pelajaran Fiqih siswa rendah yaitu faktor
internal dan eksternal dari siswa.
Faktor internal antara lain:
motivasi belajar, intelegensi,
kebiasaan dan rasa percaya diri. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang terdapat di luar
siswa seperti: guru sebagai Pembina kegiatan
belajar, strategi pembelajaran, sarana dan prasarana, kurikulum dan lingkungan.
Pada dasarnya siswa yang satu dengan yang lain berbeda, baik dalam kemampuan
maupun cara belajarnya. Dalam pembelajaran klasikal, perbedaan individu jarang di perhatikan, semua siswa dianggap
dalam keadaan sama. Oleh karena itu, sebagai guru seharusnya mampu merencanakan
dan memilih metode yang tepat dalam tiap pembelajaran yang meningkatkan
pemahaman tentang apa yang dijelaskan oleh guru dan secara tidak langsung dapat
meningkatkan prestasinya belajarnya.
KAJIAN TEORI
1.
Media Gambar sebagai Salah Satu Media Pembelajaran
a.
Pengertian
Media Gambar
Di antara media pembelajaran, media gambar adalah media yang
palingumum dipakai. Hal ini dikarenakan siswa lebih menyukai gambar daripada
tulisan, apalagi jika gambarnya dibuat dan disajikan sesuai dengan
persyaratan gambar yang baik, sudah barang tentu akan menambah semangat siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran.
Media gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual
kedalam bentuk dua dimensi sebagai curahan ataupun pikiran yang bentuknya
bermacam-macam seperti lukisan, potret, slide, film, strip, opaque projektor.
Media gambar adalah media yang paling umum dipakai, yang merupakan
bahasan umum yang dapat dimengerti dan
dinikmati dimana-mana. Media gambar
merupakan peniruan dari benda-benda dan pemandangan dalam hal bentuk,
rupa, serta ukurannya relatif terhadap lingkungan.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa media gambar adalah
perwujudan lambang dari hasil peniruan-peniruan benda-benda, pemandangan, curahan pikir atau ide-ide yang
divisualisasikan kedalam bentuk dua dimensi. Bentuknya dapat berupa gambar
situasi dan lukisan yang berhubungan dengan pokok bahasan.
b.
Fungsi
Media Gambar
Pemanfaatan media
pembelajaran ada dalam komponen metode mengajar sebagai salah satu upaya
untuk mempertinggi proses interaksi guru-siswa dan interaksi siswa dengan
lingkungan belajarnya. Oleh sebab itu
fungsi utama dari media pembelajaran adalah
sebagai alat bantu mengajar, yakni menunjang penggunaan
metode mengajar yang dipergunakan guru.
Melalui penggunaan media pembelajaran diharapkan dapat mempertinggi
kualitas proses belajar-mengajar yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kualitas
hasil belajar siswa. Secara garis besar, fungsi penggunaan media gambar adalah
sebagai berikut:
1)
Fungsi
edukatif, yang artinya mendidik dan memberikan pengaruh positif pada
pendidikan.
2)
Fungsi
sosial, memberikan informasi yang autentik dan pengalaman berbagai bidang
kehidupan dan memberikan konsep yang sama kepada setiap orang.
3)
Fungsi
ekonomis, meningkatkan produksi melalui pembinaan prestasi kerjasecara
maksimal.
4)
Fungsi
politis, berpengaruh pada politik pembangunan.
5)
Fungsi
seni budaya dan telekomunikasi, yang mendorong dan menimbulkan ciptaan baru,
termasuk pola usaha penciptaan teknologi kemediaan yang modern.[1]
c.
Kelebihan
dan Kelemahan Media Gambar
1)
Kelebihan
Media Gambar
Adapun kelebihan dari media gambar adalah sebagai berikut.
a)
Sifatnya
konkrit dan lebih realistis dalam memunculkan pokok masalah, jikadibandingkan
dengan bahasa verbal.
b)
Dapat
mengatasi batasan ruang dan waktu.
c)
Dapat
mengatasi keterbatasan pengamatan kita.
d)
Memperjelas
masalah dalam bidang apa saja dan untuk semua orang tanpa memandang umur
sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman.
e)
Harganya
murah dan mudah didapat serta digunakan
2)
Kelemahan Media Gambar
Selain kelebihan yang dimiliki, media gambar memiliki kelemahan,
diantaranya sebagai berikut.
a)
Hanya menampilkan
persepsi indera mata,
ukurannya terbatas hanya
dapat terlihat oleh sekelompok siswa.
b)
Gambar
diintepretasikan secara personal dan subyektif.
c)
Gambar
disajikan dalam ukuran yang sangat kecil, sehingga kurang
efektif dalam pembelajaran.[2]
d.
Manfaat
Penggunaan Media gambar
Pada dasarnya, manfaat yang diperoleh dari penggunaan gambar
sebagai media sama
dengan penggunaan media
pembelajaran pada umumnya, hal
ini mengacu pada suatu pengertian bahwa gambar merupakan media
pembelajaran sehingga manfaat yang diperolehnya sama.
Penggunaan media pembelajaran secara umum termasuk pada penggunaan
media gambar dengan baik dapat berguna untuk:
1)
Memperjelas
penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis
2)
Mengatasi
keterbatasan ruang, waktu dan daya indra
3)
Penggunaan
media yang bervariasi dan tepat dapat mengatasi sikap pasif dari siswa
4)
Dengan
penggunaan media guru dapat menyampaikan materi dengan persamaan pengalaman dan
persepsi untuk setiap siswa.[3]
e.
Langkah-langkah
Penggunaan Media Gambar
Sebelum menggunakan media gambar dalam proses pembelajaran, seorang
guru harus memperhatikan langkah-langkah menggunakannya, agar pembelajaran
dengan menggunakan media dapat berjalan dengan baik. Adapun
yang harus di
perhatikan oleh seorang
guru dalam menggunakan media
gambar diantaranya adalah :
1)
Objektifitas
Unsur objektifitas dalam memilih media pengajaran harus
dihindarkan. Artinya guru tidak
boleh memilih media
atas dasar kesenangan pribadi,
media pengajaran menunjukkan keaktifan dan efesiensi yang tinggi maka guru jangan
merasa bosan menggunakannya.
2)
Program
pengajaran
Program pengajaran yang akan
disampaikan kepada anak didik harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku baik
isinya atau strukturnya
3)
Kualitas
teknis
4)
Situasi
dan kondisi
5)
Keaktifan
dan efesiensi penggunana media. Keefektifan berkenaan dengan hasil belajar yang dicapai, sedangkan
efesiensi berkenaan dengan proses pencapaian hasil belajar[4]
Langkah langkah Penggunaan Media Gambar
a)
Guru
menggunakan gambar sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan siswa.
b)
Guru
memperlihatkan gambar kepada siswa di depan kelas
c)
Guru
menerangkan pelajaran dengan menggunakan gambar
d)
Guru mengarahkan
perhatian siswa pada
sebuah gambar sambil mengajukan pertanyaan kepada siswa
secara satu persatu
e)
Guru
memberikan tugas kepada siswa.[5]
[1]
Hamalik Oemar,
Pengertian Media Gambar, http://ian.wordpress. Compentingnya
media-prestasi-dalam-belajar, dalam 2014
[2]
Rahadi, Aristo.
2003. Media Pembelajaran. Jakarta: Dikjen Dikti Depdikbud.
[3] Arief S.
Sadiman, dkk, Media Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press, 2010), h. 17-18
[4] Syaiful Bahri,
Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013) hal 128-130
[5] R. Angkowo
Kosasih, Optimalisasi Media Pembelajaran, (Jakarta: Grasindo, 2007)
No comments:
Post a Comment