Friday, 10 November 2017

MAKALAH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR YANG DIGUNAKAN GURU UNTUK PEMBELAJARAN


A.    LATAR BELAKANG
Proses pembelajaran tersusun atas sejumlah kompunen atau unsur yang saling berkaitan dan saling berinteraksi satu sama lain. Pengertian interaksi yaitu ada unsure pemberi dan penerima baik pada pendidik maupun peserta didik.  Interaksi  antara  guru  dan  peserta  didik  pada  saat  proses  belajar mengajar  berlangsung  memegang  peranan  penting  untuk  mencapai  tujuan yang  di  inginkan.  Jadi  peran  guru  dalam  mengajar  adalah  sangat  penting kemungkinan  kegagalan  guru  dalam  menyampaikan  suatu  pokok  bahasan disebabkan saat proses belajar mengajar guru kurang membangkitkan motivasi peserta didik dalam mengikuti pelajaran.
Kenyataan yang ada di lapangan, mata pelajaran Fiqih dewasa ini mutunya masih sangat rendah karena belum mencapai target yang di inginkan secara memadai. Hal ini di sebabkan karena kurangnya motivasi belajar siswa dalam mengikuti pelajaran Fiqih, selain itu metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar masih terpaku pada buku-buku pelajaran dalam suasana formal di sekolah. Untuk  meningkatkan motivasi peserta didik dalam pelajaran Fiqih, banyak factor yang harus di pertimbangkan, diantaranya yaitu dalam hal penyampaian pesan dari gambar sumber melalui saluran atau media tertentu ke penerima pesan atau penerima. Sedangkan metode yang digunakan di sekolah dirasakan masih kurang menciptakan suasana kondusif dan menyenangkan bagi siswa. Hal ini menyebabkan siswa secara metalitas banyak faktor yang menyebabkan hasil belajar mata pelajaran Fiqih siswa rendah yaitu faktor internal dan  eksternal dari siswa. Faktor internal  antara  lain:  motivasi  belajar, intelegensi, kebiasaan dan rasa percaya diri. Sedangkan faktor  eksternal adalah faktor yang terdapat di luar siswa seperti: guru sebagai  Pembina kegiatan belajar, strategi pembelajaran, sarana dan prasarana, kurikulum dan lingkungan.
Pada dasarnya siswa yang satu dengan yang lain berbeda, baik dalam kemampuan maupun cara belajarnya. Dalam pembelajaran klasikal, perbedaan  individu jarang di perhatikan, semua siswa dianggap dalam keadaan sama.   Oleh   karena itu, sebagai guru seharusnya mampu merencanakan dan memilih metode yang tepat dalam tiap pembelajaran yang meningkatkan pemahaman tentang apa yang dijelaskan oleh guru dan secara tidak langsung dapat meningkatkan prestasinya belajarnya.
KAJIAN TEORI
1.    Media Gambar sebagai Salah Satu Media Pembelajaran
a.       Pengertian Media Gambar
Di antara media pembelajaran, media gambar adalah media yang palingumum dipakai. Hal ini dikarenakan siswa lebih menyukai gambar daripada tulisan, apalagi jika gambarnya dibuat dan disajikan sesuai  dengan  persyaratan  gambar  yang baik, sudah  barang tentu akan  menambah semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Media gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual kedalam bentuk dua dimensi sebagai curahan ataupun pikiran yang bentuknya bermacam-macam seperti lukisan, potret, slide, film, strip, opaque projektor.
Media gambar adalah media yang paling umum dipakai, yang merupakan bahasan umum yang dapat  dimengerti  dan  dinikmati  dimana-mana. Media  gambar  merupakan peniruan dari benda-benda dan pemandangan dalam hal bentuk, rupa, serta ukurannya relatif terhadap lingkungan.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa media gambar adalah perwujudan lambang dari hasil peniruan-peniruan   benda-benda,   pemandangan, curahan pikir atau ide-ide yang divisualisasikan kedalam bentuk dua dimensi. Bentuknya dapat berupa gambar situasi dan lukisan yang berhubungan dengan pokok bahasan.
b.      Fungsi Media Gambar
Pemanfaatan  media pembelajaran  ada dalam komponen  metode mengajar sebagai salah satu upaya untuk mempertinggi proses interaksi guru-siswa dan interaksi siswa dengan lingkungan belajarnya. Oleh  sebab  itu  fungsi  utama dari  media pembelajaran  adalah  sebagai  alat  bantu mengajar, yakni menunjang penggunaan metode mengajar yang dipergunakan guru.
Melalui penggunaan media pembelajaran diharapkan dapat mempertinggi kualitas proses belajar-mengajar yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kualitas hasil belajar siswa. Secara garis besar, fungsi penggunaan media gambar adalah sebagai berikut:
1)   Fungsi edukatif, yang artinya mendidik dan memberikan pengaruh positif pada pendidikan.
2)   Fungsi sosial, memberikan informasi yang autentik dan pengalaman berbagai bidang kehidupan dan memberikan konsep yang sama kepada setiap orang.
3)   Fungsi ekonomis, meningkatkan produksi melalui pembinaan prestasi kerjasecara maksimal.
4)   Fungsi politis, berpengaruh pada politik pembangunan.
5)   Fungsi seni budaya dan telekomunikasi, yang mendorong dan menimbulkan ciptaan baru, termasuk pola usaha penciptaan teknologi kemediaan yang modern.[1]
c.       Kelebihan dan Kelemahan Media Gambar
1)   Kelebihan Media Gambar
Adapun kelebihan dari media gambar adalah sebagai berikut.
a)    Sifatnya konkrit dan lebih realistis dalam memunculkan pokok masalah, jikadibandingkan dengan bahasa verbal.
b)    Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.
c)    Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.
d)   Memperjelas masalah dalam bidang apa saja dan untuk semua orang tanpa memandang umur sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman.
e)    Harganya murah dan mudah didapat serta digunakan
2)   Kelemahan Media Gambar
Selain kelebihan yang dimiliki, media gambar memiliki kelemahan, diantaranya sebagai berikut.
a)    Hanya  menampilkan  persepsi  indera  mata,  ukurannya  terbatas  hanya  dapat  terlihat  oleh sekelompok siswa.
b)    Gambar diintepretasikan secara personal dan subyektif.
c)    Gambar disajikan dalam ukuran yang sangat kecil, sehingga   kurang   efektif dalam pembelajaran.[2]
d.      Manfaat Penggunaan Media gambar
Pada dasarnya, manfaat yang diperoleh dari penggunaan gambar sebagai  media  sama  dengan  penggunaan  media  pembelajaran  pada umumnya,  hal  ini mengacu pada suatu pengertian bahwa gambar merupakan  media  pembelajaran sehingga manfaat yang diperolehnya sama.
Penggunaan media pembelajaran secara umum termasuk pada penggunaan media gambar dengan baik dapat berguna untuk:
1)   Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis
2)   Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra
3)   Penggunaan media yang bervariasi dan tepat dapat mengatasi sikap pasif dari siswa
4)   Dengan penggunaan media guru dapat menyampaikan materi dengan persamaan pengalaman dan persepsi untuk setiap siswa.[3]
e.       Langkah-langkah Penggunaan Media Gambar
Sebelum menggunakan media gambar dalam proses pembelajaran, seorang guru harus memperhatikan langkah-langkah menggunakannya, agar pembelajaran dengan menggunakan media dapat berjalan dengan baik.  Adapun  yang  harus  di  perhatikan  oleh  seorang  guru  dalam menggunakan media gambar diantaranya adalah :
1)   Objektifitas
Unsur objektifitas dalam memilih media pengajaran harus dihindarkan. Artinya  guru  tidak  boleh  memilih  media  atas  dasar kesenangan pribadi, media pengajaran menunjukkan keaktifan dan efesiensi yang tinggi maka guru jangan merasa bosan menggunakannya.
2)   Program pengajaran
Program pengajaran  yang akan disampaikan kepada anak didik harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku baik isinya atau strukturnya
3)   Kualitas teknis
4)   Situasi dan kondisi
5)   Keaktifan dan efesiensi penggunana media. Keefektifan berkenaan   dengan hasil belajar yang dicapai, sedangkan efesiensi berkenaan dengan proses pencapaian hasil belajar[4]
Langkah langkah Penggunaan Media Gambar
a)      Guru menggunakan gambar sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan siswa.
b)      Guru memperlihatkan gambar kepada siswa di depan kelas
c)      Guru menerangkan pelajaran dengan menggunakan gambar
d)     Guru  mengarahkan  perhatian  siswa  pada  sebuah  gambar  sambil mengajukan pertanyaan kepada siswa secara satu persatu
e)      Guru memberikan tugas kepada siswa.[5]




[1] Hamalik Oemar, Pengertian Media Gambar, http://ian.wordpress. Compentingnya media-prestasi-dalam-belajar, dalam 2014
[2] Rahadi, Aristo. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: Dikjen Dikti Depdikbud.
[3] Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press, 2010), h. 17-18
[4] Syaiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013) hal 128-130
[5] R. Angkowo Kosasih, Optimalisasi Media Pembelajaran, (Jakarta: Grasindo, 2007)

No comments:

Post a Comment

Entri Populer