Thursday 27 April 2017

METODOLOGI PENELITIAN DARI PENELITIAN PERAN PEMBELAJARAN REMEDIAL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS EKONOMI KELAS VIII DI MTs NURUL YAKIN TAHUN PELAJARAN 2015/2016


A.    METODE PENELITIAN
1.    Pendekatan Penelitian
Setiap penelitian memerlukan pendekatan yang menunjukkan cara pengumpulan dan menganalisis data, agar penilaian dapat dilakukan dan dilaksanakan dengan konsisten dan cermat serta serasi dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan ialah pendekatan penelitian kualitatif deskriptif
Penerapan pendekatan kualitatif lebih menekankan pada penemuan-penemuan data yang bersifat apa adanya dan menuntut peneliti untuk menggunakan kata-kata dalam mengolah data hasil penelitiannya.
Menurut Bogdan dan Biklen pendekatan kualitatif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a)      Latar ilmiah
b)      Bersifat deskriptif. Data yang terkumpul berbentuk kata-kata dan gambar, sehingga tidak menekankan pada angka.
c)      Lebih menkankan proses daripada produk
d)     Analisis data secara induktif.[1]
Sedangakan menurut Nasution penelitian kualitatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1)      Manusia sebagai instrumen
2)      Latar ilmiah
3)      Suatu situasi yang melibatkan interaksi
Penelitian kualitatif merupakan cara untuk mendekati persolan ponologis yaitu bersatunya penelitian dan subjek penelitian, partisifasi dan penghayatan yang serius dan cermat sangat diharapkan agar peneliti mendapatkan data dan informasi yang akurat tentang Peran Pembelajaran Remedial Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Ekonomi Kelas VIII di MTs Nurul Yakin Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya, yaitu informasi yang akurat dan valid serta esensial yang di butuhkan dalam penelitian.[2]
2.    Kehadiran Peneliti
Kehadiran peneliti dalam rangka melaksanakan penelitian berperan sebagai instrumen kunci yang langsung melibatkan diri dalam kehidupan subjek alam, dalam jangka waktu yang telah di lakukan peneliti.
Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri, yang berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat  kesimpulan atas temuannya. Hal ini sejalan dengan yang telah di kemukakan oleh Nasution,tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian yang utama”[3]. Alasannya ialah bahwa, segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah fokus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang di gunakan, bahkan hasil yang di harapkan, itu semua tidak dapat di tentukan secara pasti dan jelas sebelumnya. Segala sesuatu masih perlu di kembangkan sepanjang penelitian itu. Dalam keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas itu. Tidak ada alat lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat mencapainya.Sedangkan pendapat lain yang mengatakan bahwa:
Instrumen penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri, namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan di kembangkan instrumen penelitian sederhana, yang di harapkan dapat mlengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah di temukan melalui observasi dan wawancara.[4]

Dalam hal ini peneliti terjun langsung dalam kehidupan subjek serta dalam segala hal yang berkaitan dengan subjek yang telah di tetapkan. Tujuan peneliti terjun langsung dalam  kehidupan subjek penelitian di lapangan adalah mengumpulkan data dan informasi yang terkait dengan fokus penelitian yaitu untuk mengetahui Peran Pembelajaran Remedial Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Ekonomi Kelas VIII di MTs Nurul Yakin Tahun Pelajaran 2015/2016.
3.    Sumber Data
Untuk mendapatkan data yang akurat dan valid, maka diperlukan adanya sumber data. Untuk mendapatkan data, dilakukan dalam berbagai hal, dapat dikumpulkan melalui setting ilmiah (natural setting) di rumah  dengan berbagai responden, pada suatu seminar, diskusi di jalan dan lain-lain.
Sedangkan Sugiyono mengatakan bahwa: sumber data itu melalui sumber primer, adalah sumber data yang lansung memberikan data kepada pengumpul data, dan melalui sumber sekunder yaitu sumber yang tidak lansung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen dan kedua-duanya bisa di lakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi.[5]

Sumber-sumber data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah ada dua macam yaitu, kepustakaan dan empiris. Kepustakaan yang dimaksud adalah sumber yang berhubungan serta berkaitan dengan masalah Pembelajaran Remedial Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa. Sedangkan sumber empiris yang dimaksud adalah sumber yang memberikan informasi masalah penelitian ini. Yaitu siswa yang menjadi peseta didik dalam pembelajaran remedial serta guru pengampu pembelajaran remedial yang yakni guru IPS yang mengajar di MTs Nurul Yakin Praya serta sumber lain yang terkait dengan penelitian ini. Dalam proses pengambilan data peneliti cendrung memilih informan yang di anggap dapat di percaya untuk menjadi sumber data.
Sumber data yang lebih mengetahui masalah yang sedang di teliti secara mendalam adalah seperti:
1)      siswa yang telah mengikuti kegiatan pembelajaran remedial
2)      guru pengampu pembelajaran remedial yang terkait yakni guru IPS Ekonomi di MTs Nurul Yakin Praya
3)      kepala sekolah di MTs Nurul Yakin Praya
Alasan peneliti memilih sumber data tersebut di atas adalah karena diduga mengetahui dengan jelas apa yang akan diteliti yaitu mengenai “Peran Pembelajaran Remedial Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Ekonomi Kelas VIII di MTs Nurul Yakin Tahun Pelajaran 2015/2016.”
4.    Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara yang digunakan dalam upaya memperoleh dan mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian. Dalam pengumpulan data, peneliti pertama kali melakukan observasi awal ke lokasi penelitian untuk memastikan adanya masalah yang disajikan sebagai objek penelitian. Setelah itu peneliti merumuskan masalah yang peneliti temukan menjadi suatu judul skripsi.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Metode Observasi
Observasi adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematis gejala-gejala yang diselidiki. “Nasution menyatakan bahwa observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Sedangkan Marshall mengatakan bahwa melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut”.[6] Sedangkan Sutrisno Hadi mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.[7]
Menurut Sanapiah observasi dibagi menjadi tiga yaitu:
1)      Observasi partisifasi
Dalam penelitian ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data peneliti. Dengan observasi partisifan ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak.
2)      Observasi terus terang atau tersamar.
Dalam hal ini, peneliti dalam mengumpulkan data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian. Jadi mereka yang diteliti mengetahui sejak awal sampai ahir tentang aktivitas peneliti. Tetapi dalam suatu saat peneliti juga tidak terus terang atau tersamar dalam observasi, hal ini menghindari kalau suatu data yang dicari merupakan data yang masih dirahasiakan.
3)      Observasi tak berstruktur
Hal ini di lakukan karena disebabkan fokus penelitian belum jelas, fokus observasi akan berkembang selama kegiatan observasi berlansung. Observasi tidak berstruktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi.[8]
Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan teknik observassi terus terang atau tersamar agar mudah dekat dengan orang yang hendak ditanya dan lebih mudah mendapatkan informasi.
Adapun yang ingin dikumpulkan dengan metode ini adalah data-data yang digunakan untuk melengkapi penelitian ini seperti:
1)      Proses kegiatan pembelajaran remedial
2)      Keadaan prilaku  siswa saat mengikuti pembelajaran remedial
3)      Keadaan dan pendapat siswa setelah mengikuti pembelajaran remedial
4)      Letak geografis lokasi penelitian
Dengan demikian, metode observasi terus terang atau tersamar ini digunakan untuk memperoleh data yang konkrit, realitas dan ilmiah. Sehingga hasil penelitian dapat dibuktikan kebenarannya.
2.      Metode Wawancara
Metode wawancara atau interview adalah suatu komunikasi verbal. Jadi, semacam percakapan yang bertujuan untuk memperoleh dan mendapatkan informasi. Menurut Esternbag “metode wawancara atau interview adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu”.[9] Sedangkan pendapat lain mengemukakan bahwa:
Metode wawancara atau interview adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara lansung informasi-informasi atau keterangan-keterangan.[10]
Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa metode wawancara atau interview adalah salah satu cara yang dilakukan peneliti berupa tanya jawab mengenai permasalahan yang diteliti kepada sumber data dalam penelitian ini, sumber data yang refresentatif  untuk diwawancarai adalah pembina koperasi mandiri, pengurus koperasi mandiri, anggota dan mahasiswa yang terkait dengan masalah ini.
Esternbeg mengemukakan ada tiga macam metode wawancara atau interview yaitu:
1)      Wawancara terstruktur
Wawancara yang sudah ditentukan dan direncanakan sebelumnya secara matang dan pasti. Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan.
2)      Wawancara semiterstruktur
Dalam pelaksanaan wawancara semi terstruktur pelaksanaanya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara ini perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan.
3)      Wawancara tidak terstruktur
Wawancara tidak berstruktur adalah wawancara bebas yang dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah disusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.[11]
Wawancara yang digunakan peneliti disini adalah wawancara semiterstruktur yaitu wawancara yang direncanakan terlebih dahulu agar hasil penelitian yang diperoleh lebih maksimal dan sesuai dengan yang di harapkan.
Adapun yang ingin dikumpulkan dengan metode ini adalah data-data yang digunakan untuk melengkapi penelitian ini seperti:
a)      Peran Pembelajaran Remedial Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Ekonomi Kelas VIII di MTs Nurul Yakin Tahun Pelajaran 2015/2016.
b)      Hambatan-hambatan yang dialami pada kegiatan Pembelajaran Remedial Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa
c)      Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan yang dialami pada kegiatan Pembelajaran Remedial Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa
3.      Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi berasal dari kata yang artinya “barang-barang tertulis” merupakan cara mengumpulkan data  dengan menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, notulen rapat, catatan harian dan lain sebagainya.[12]
           Sedangkan moleong mengatakan bahwa: “metode dokumentasi diartikan sebagai cara untuk mengumpulkan bahan tertulis maupun film, yang berada dari record, yang tidak di persiapkan karena adanya permintaan seorang peneliti.”[13]
           Dari pendapat di atas dapat dipahami bahwa, metode dokumentasi merupakan suatu cara yang dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan data-data seperti, letak geografis, jumlah, dan lain sebagainya serta dokumen dengan penelitian ini.
Adapun yang ingin di kumpulkan dengan metode ini adalah data-data yang digunakan untuk melengkapi data dalam penelitian seperti:
1)      Sejarah berdirinya sekolah MTs Nurul Yakin Praya
2)      Profil MTs Nurul Yakin Praya
3)      Struktur organisasi MTs Nurul Yakin Praya
4)      Serta dokumen-dokumen yang terkait dengan penelitian ini.
Dengan demikian, metode dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data yang konkrit, realitas dan ilmiah. Sehingga hasil penelitian dapat di buktikan kebenarannya.


5.    Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan seiring dengan proses pengumpulan data dan setelah data terkumpul.[14] Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.[15] Data yang mentah yang telah dikumpulkan tidak akan ada gunanya, jika tidak diolah. Pengolahan data merupakan bagian yang amat penting dalam metode ilmiah, karena dengan pengolahan data, data tersebut dapat dimaknai dan berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Data mentah yang telah dikumpulkan perlu dipecah-pecahkan dalam kelompok-kelompok, diadakan kategorisasi, dilakukan manipulasi serta diperas sedemikian rupa sehingga data tersebut mempunyai makna untuk menjawab masalah dan bermanfaat untuk menguji hipotesis atau pertanyaan penelitian.[16]
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data model Miles and Huberman. Teknik analisis data melalui model ini  dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas atau dengan kata lain teknik analisis data yang dilakukan pada  saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Miles and Huberman dalam Sugiyono mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verifikasion.[17] Yaitu sebagai berikut:
Menurut Miles dan Huberman. Dalam penelitian kualitatif, ada beberapa tahap yang dilakukan dalam analisis data yakni:
a.       Reduksi data (  Data Reduction)
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberika gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti mengumpulkan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Dalam reduksi data, maka peneliti merangkum, mengambil data yang pokok dan penting, membuat kategorisasi,( berdasarkan huruf besar, huruf kecil dan angka),  membuang yang tidak penting.[18]
Dalam penelitian ini peneliti memasuki setting sekolah sebagai tempat penelitian, maka dalam mereduksi data peneliti akan memfokuskan pada guru dan siswa dengan mengkategorikan pada aspek, kegiatan pembelajaran, pengaturan fasilitas dan siswa dalam belajar, dan motivasi belajar.
b.      Penyajian data ( Display)
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya, dalam hal ini Miles dan Huberman menyatakan yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan penyajian data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah difahami tersebut.[19]  Jadi peneliti akan menyajikan data yang diperoleh dalam bentuk teks yang bersifat naratif sehingga mudah untuk difahami.
c.       Penarikan kesimpulan dan verifikasi (Conclision Drawing/ Verification)
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Hubarman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, sedangkan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang di kemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.[20]



6.    Keabsahan Data
a)      Perpanjang pengamatan/ keikutsertaan
Pada tahap awal peneliti memasuki lapangan, peneliti masih dianggap sebagai orang asing, masih dicurigai, sehingga informasi yang diberikan belum lengkap, tidak mendalam, dan mungkin masih banyak yang dirahasiakan. Dengan perpanjang pengamatan ini berarti peneliti kembali kelapangan melakukan pengamatan dan wawancar dengan nara sumber, sehingga hubungan peneliti dengan nara sumber akan semakin terbentuk raporrt, semakin akrab, semakin terbuka, saling mempercayai sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi.
Dalam perpanjang pengamatan untuk menguji kredibilitas data penelitian ini sebaiknya difokuskan pada pengujian terhadap data yang telah diperoleh itu setelah dicek kembali kelapangan benar atau tidak, berubah atau tidak. Bila setelah dicek kembali kelapangan data sudah benar berarti kredibel, maka waktu perpanjang pengamatan dapat diakhiri.[21]
b)      Ketekunan pengamatan
Ketekunan pengamatan bertujuan untuk lebih mendalami factor-faktor yang diteliti dengan melakukan secara rinci dan teliti serta secara berkesinambungan yang pada akhirnya sampai pada titik pemeriksaan yang benar-benar absah dan valid. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis.
c)      Triangulasi
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data-data itu.[22]
Jadi triangulasi berarti cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan. Dengan kata lain bahwa dengan triangulasi, peneliti dapat me-recheck temuannya dengan jalan membandingkannya dengan berbagai sumber, metode, atau teori.
Dalam penelitian ini tehnik triangulasi yang digunakan adalah tehnik triangulasi sumber, dengan cara membandingkan hasil wawancara dengan hasil dokumentasi dan membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. Hal ini untuk membandingkan apa yang di lihat dan apa yang didengarkan oleh peneliti, sehingga hasil penelitian tidak bertolak belakang dengan fakta dan realitas yang ada.





[1]Cholid Narbuka, Metodelogi Penelitian, (Jakarta:Bumi Aksara,2010), h. 23.
[2] Sugiyono, Op., Cit., h. 7.
[3] Ibid., h.223.
[4]Cholid Narbuka, Metodelogi Penelitian, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h. 23.
[5]  Ibid., h. 233.
[6]Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2010) h.226.
[7]Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2013) h.203.
[8]Sanapiah, Metodelogi Penelitian Pendidikan,(Surabaya: Usaha Nasional, 2000), h. 213.
[9]Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif Dan R&D, (BANDUNG: Alfabeta, 2010) h.96.
[10]Cholid Narbuka, Metodelogi Penelitian, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h.25.
[11]Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif Dan R&D, (BANDUNG: Alfabeta, 2010), h. . 225.
[12]Suharsimi Arikunto, Proses Penelitian Sebagai Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta 1996), h. 140.
[13] Lexy J. Moleong, Metodelogipenelitian Kualitatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), h.112.
                [14] Tim Penyusun, Pedoman Penulisan, h. 34.
[15] Moleong  Lexy J, Metode Penelitian Kualitatif  (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011) h.103.
[16] Supardi, Bacaan Cerdas, h. 127-128.
                [17] Sugiyono, Memahami penelitian, h. 91.
[18] Ibid.,,,h. 247
[19] Ibid.,,,h. 249
[20] Ibid.,,,h. 252
[21] Ibid.,,,h. 271
[22] Moleong , Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung PT Remaja Rosdakarya, 2013), h.330 

No comments:

Post a Comment

Entri Populer