“PERAN TEKHNOLOGI DALAM PERKEMBANGAN
PENDIDIKAN DI INDONESIA”
A.
Pengertian
Teknologi
Teknologi adalah cara melakukan
sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal sehingga seakan –akan memperpanjang ,memperkuat, atau membuat lebih
ampuh anggota tubuh ,panjaindera ,dan
otak manusia
Angelina mendifinisikan teknologi
mendifinisikan teknologi sebagi
penerapan ilmu-ilmu prilaku dan alam serta pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem
Dari pengertian di atas tampak bahwa
kehidupan manusia tidak terlepas dari adanya teknologi ,artinya teknologi
merupakan keseluruhan cara yang secara
rasional mengarah pada ciri efesiensi dalam kegiatan manusia
Seseorang menggunakan teknologi karena manusia
berakal ,dengan akalnya ia ingin keluar dari masalah ,ingin hidup lebih baik
,lebih mudah ,lebih aman dan lebih
–lebih yang lain
Perkembangan teknologi terjadi apabila
menggunakan alat dan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang di hadapinya sebagi contoh
dapat dikemukakan pendapat akar teknologi “dunia “terhadap peengembangan teknologi .
Menurut bj habibi (1983)ada delapan
wahana transformasi yang menjadi prioritas pengembangan teknologi
,terutama teknologi industeri ,yaitu
(1)pesat terbang ,(2)maritime perkapalan ,(3)alat transfortasi (4)eloktorika
dan komonikasi (5)energy (6)rekayasa ,(7)alat- alat mesin pertanian ,dan
(8)pertahanan dan keamanan
B.
Pengenalan
Awal Tekologi
Pada suatu hari ada seorang guru
mengajar di kelas dan seorang anak bertanya “bu
kenaapa kalau setrika di colok
kelisterik akan panas tapi kulkas yang di colokan kelisterik akan dingin pertanyan ini merupakan salah satu bentuk
teknologi yang sangat banyak di depan peserta didik produk teknologi menimbulkan berbagi pertanyaan bagi anak didik oleh karena itu pelukah
kurikulum pendidikan teknologi di
berikan kepada peserta didik sedini mungkin ?jawabannya barang kali “analogi “ dalam mengembangkan
kurikulum salah satu prinsip yang perlu diparhatikan adalah “sesuai dengan kebutuhan “namun kesepakatan ini baru menjadi masalah apabila mengikuti pertanyan lanjutan
,misalnya kebutuhan siapa?untuk
masyarakat yang mana ? masyarakat yang
mau di arahkan ke mana ?jawabanya masyarakat agreris ,masayarakat industeri,masyaratkat
yang “melek dengan teknologi
Sodijarti(1993;125)mengemukakan bahwa
dalam menghadapi abad ke -21,ada tiga indikator
utama dari hasil pendidikan yang
bermutu dan tercermin dari kemampuan peribadi lulusanya ,yaitu
(1)kemampuan untuk bertahan dalam kehidupan ,(2)kemampuan untuk meninggkatkan kualitas kehidupan ,baik dalam segi social
dan budaya ,dalam segi politik , dalam segi social maupun dalam fisik dan biologis sementara itu wardiman (1996:3)menyatakan
bahwa pendidikan hendaknya dapat meningkatkan kerativitas ,etos kerja, dan wawasan keunggulan peserta didik
Dari dua pendapat
tersebut tampaknya kesaman misi dan
visi yang didasarkan pada kenyataanya bahwa dunia
nyata yang akan akan di hadapi oleh pra peserta didik dengan penuh persaingan .oleh karena itu
,pesrta didk perlu di bekali kemampuan
guna mengatisipasinya dan dapat
mencari alternative penyelesaian
masalah kehidupan yang di hadapinya
Salah satu masalah kehidupan yang
akan di hadapi para lulusan peserta
didik adalah adanya perubahan masa yang akan datang yang belum pasti bentuk dan arahnya ,namun ,
yang pasti adalah adanya tantangan yang menyangkut seluruh aspek kehidupan manusia yang salah satunya berujud teknologi
Dalam kaitanya semiuanya ini maka timbul pertanyaan ,kurikulum apa yang dapat memberikan bekal peserta
didik di jenjang pendidikan dasar
sehingga mereka dapat di arahkan kepada masyarakat yang sadar teknologi pertanyaan yang sama bagimana menerjemahkan tujuan pendidikan nasional sebagimana di amatkan
dalam uu.no.2tahuan 1989 tentang system pendidikan nasional pasal
4,sehingga pembelajara sehingga
pembelajaran mencermikan kawasan pendidikan teknologi
C.
Dasar Pemikiran Perlunya Teknologi Dalam Pendidikan
Dalam
UUNo.2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan
nasional pasal 4 menegaskan paling tidak terdapat dua tujuan pendidikan nasional
yaitu memiliki pengetahuan dan
keterampilan .menurut sodijarto(1993;70)
pendidikan nasional selain
bertujuan mencerdaskan kehidupan
bangsa masih di tuntut pula (1)meningkatkan kualitas manusia,(2)meningkatkan kemampuan
manusia termasuk mengembangkan kemampuan
dirinya ,(3) meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia ,dan (4) ikut
mengujudkan tujuan nasional .dengan menyadari hal tersebut pengembangan kurikulum harus perluselalu
berorentasi pada perkembangan zaman dan
masyarakat.
Selanjutnya pada pasal 37UU No.2 tahun
1989,menyiaratkan kaidah-kaidah bahwa kurikulum harus memberikan suatu
pengetahuan dan keterampilan kepada
peserta didik untuk dapat :(1)mengembangkan diri ,(2)kemampuan akademk atau
professional untuk menerapkan mengembangkan
dan menciptakan ilmu pengetahuan ,teknologi, maupun untuk kesenian .
Gencarnya perkembangan iptek menuntut
adanya manusia-manusia yang kreatif agar mereka dapat memasuki dunia yang amat
kompetitif. Berkaitan dengan hal tersebut, M.S.U. Munandar(198:56-59)
mengemukakan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru
berdasarkan data, infprmasi, atau unsure yang ada.
Dari beberapa pemikiran yang telah di
kemukakan, dapat disimpulkan bahwa pengembangan kurikulum pendidikan teknologi
untuk sisawa di jenjang pendidikan dasar tanpaknya merupakan salah satu
alternative yang dapat mengatasi masalah berkaitan dengan pembudayaan
teknoligi. Pendidikan teknologi pada hakikatnya merupakan materi pembelajaran
yang mengacu pada bidang-bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di mana peserta
didik diberi kesempatan untuk membahas masalah teknologi dan kemasyarakatan,
memahami dan menangani peralatan hasil teknologi, memahami teknologi dan danpak
lngkungan, serta membuat peralatan-peralatan teknologi sederhaa melalui
kegiatan-kegiata merancang dan membuat (BTE, 1998:7).
D.
Dasar Pertimbangan Perumusan
Adanya rasa tanggung jawab untuk
menciptakan kehidupan bangsa yang cerdas, maka kurikulum pendidikan teknologi
untuk siswa jenjang pendidikan dasar (SD dan SMP) merupakan salah satu
kurikulum yang “bertugas” menghidupkan budaya teknologi dalam abad “ teknologi”
ini.
Di berbagai Negara dirasakan bahwa
pendidikan teknologi perlu diperkenalkan pda peserta dfidik sejak usia dini.
Hal ini amat di butuhkan, sebab dalam kehidupan di swkitar umat manisia banyak
sesuatu hal yang merupakan hasil teknologi. Satchweld dan Gugger berpendapat
bahwa
1. Teknologi
merupakan aplikasi pengetahuan
2. Teknologi
merupakan ‘ Aplication Based” Karena merupakan kombinasi dari pengetahuan,
pemikiran, dan tindakan
3. Teknologi
mengembangkan kemampuan manusia karena dengan teknologi memungkinkan manusia
mengadaptasi dan menata dunia fisik yang telah ada,
4. Teknologi
berada dalam ranah social dan ranah fisik karenanya di kenasl adanya teknologi
keras dan teknologi lunak.
Pertanyaannya
adalah, teknologi yang mana, teknologi yang bagaimna, dan teknologi untuk siapa
yang cocok dan tepat bagi anak seusia SD dan SMP. Dalam kaitan ini, Soediarjo
(2000: 81) member panduan bahwa meteri apapun yang dipelajari oleh siswa ukuran
keberhasilannya adalah:
1. Melahirkan
manusia yang memiliki kemampuan untuk
meningkatjan mutu kehidupan (meningkatkan penghasilan dan daya beli,
meningkatkan kesehatan, dan berbagai dimensi kehidupan yang yang menunjukkan
kebermutuan kehidupan,
2. Martabat
manusia (memperoleh kehidupan dan pekerjaan yang layak).
Untuk
mencari ‘apa” nya pendidikan teknologi di pendidikan dasar, dapat menggunakan
pendekatan keempat model konsep pengembangan kurikulum, yaitu:
a. Kurikulum
subjek akademis, sebab pada dasarnya teknologi ada sejak manusia itu ada, dan
pengetahuan tentang teknologi begitu banyak
b. Kurikulum
humanistik, sebab pendidikan teknologi mengajarkan bagaimana setiap individu
dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya
c. Kurikulum
teknologi, sebab pendidikan teknologi selain peserta didik memiliki
kompetisi-kompetisi tertentu, juga dalam kegiatan belajar mengajar menggunakan
pendekatan desain pembelajaran tertentu
Dalam
menentukan rumusan tujuan pembelajaran dan bahan ajar, pendidikan teknologi
mengacu atas hal-hal sebagai berikut.
1.
Rumusan
Tujuan
Tujuan
pendidikan teknologi hendaknya mengacu pada pencapaian tujuan pendidikan
nasional yangf terdapat pada pasal 4 UU NO. 2 tahun 1989, yaitu untuk
menembangkan manusia yang utuh, meliputi:
1. Keimanan
dan ketakwaan kepada tuhan YME dan berbudi pekerti luhur
2. Sehat
jasmani dan rohani
3. Memiliki
pengetahuan dan keterampilan
4. Berkepribadian
yang mantap dan mandiri,
5. Memiliki
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan
Tujuan
pendidikan teknologi hendaknya mengacu
pula pada pencapaian tujuan pendidikan dasar yang terdapat pada pasal 3
PP NO. 27 tahun 1990, yaitu untuk memberikan bekal kemampuan dasar kepada
peserta didik untuk mengembangkan kemampuan kehidupannya sebagai:
1.
Pribadu
2.
Anggota masyarakat
3.
Warga Negara
4.
Anggota umat manusia
5.
Memersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan
menengah
Tujuan
pendidikan teknologi hendaknya agar para lulusan di jenjang pendidikan dasar
memiliki kesadaran dan kemampuan menyelesaikan masalah menggunakan
konsep-konsep teknologi beserta dampaknya, mampu mempergunakan produk teknologi
dan memeliharanya, kreatif membuat hasil teknologi yang disederhanakan, dan
mampu mengambil keputusan berdasarkan nilai-nilai teknologis.
2.
Pengembangan
Bahan Ajar
Bahan
ajar dalam pendidikan teknologi di kembangkan atas dasar
1. Pokok-pokok
bahasan yang paling esensial dan refresentatif untuk dijadikan objek belajar
bagi pencapaian tujuan pendidikan,
2. Pkok
bahasan, konsep, serta prinsip atau mode of unquiry sebagai objek belajr
yangmemungkinkan peserta didik dapat mengembangkan dan memiliki kemampuan untuk
berkembang, mengadakan hubungan timbale balik dengan lingkungan, dan
memanfaatkannya untuk memecahkan masalah-masalah yang tidak teramalkan
(Soedijarto, 2000: 19-51).
Atas
dasar landasan pemikiran tersebut, maka ruang lingkup kajian pendidkan
teknologi yang di kembangkan dapat mencakup sebgai berikut:
a. Pilar
teknologi, yaitu aspek-aspek yang dip roses untuk menghasilkan sesuatu produk
teknologi yang merupakan bahan ajar tentang materi/bahan, energy dan informasi.
b. Domain
twknologi, yaitu suatu focus bahan kajian yang di gunakan sebagai acuan untuk
mengembangkan bahan pelajaran yang terdiri atas;
1.
Teknologi dan masyarakat (berintikan
teknologi untuk kehidupan sehari-hari, industry, profesi, dan lingkungan hidup)
2. Produk
teknologi dan system (berintikan bahan, energy, dan informasi)
3.
Perancangan dan pembuatan karya
teknologi (berintikan gambar dan perancangan, hal ini antara lain teknologi
produksi, teknologi komunikasi, teknologi energy, dan bioteknologi)
Dengan ketiga ruang
lingkup ini, dapa dasarnya pembelajaran pendidikan teknologi pesertya didik akan
memiliki kemampuan dalam hal:
1. Menggunakan
dan memeliharaproduk teknlogi
2. Menyadari
tentang proses teknologi de3ngan prinsip kerjanya
3. Menyadari
dampak teknologi terhadap manusia
4. Mampu
mengevaluasi proses dan produk teknologi
5.
Mampu membuat hasil teknologi
alternative yang disederhanakan bahkan yang paling sederhana.
3.
Bahan
ajar yang pokok-pokok
Pokok-pokok
bahan yang di anggap “ampuh” untuk peserta didik di jenjang pendidikan dasar
(BTE, 1998) keterampilan dasar teknik, penjernihan air, bioteknologi,
pengolahan macam-macam bahan, teknologi dan profesi, teknolologi produksi,
persambungan dan penguatan konstruksi, konversi energi, prinsip-prinsip
teknik,system teknik (mesin dan reka cipta). Transportasi dan navigasi,
teknologi dan lingkinganhidup, instalasi listrik, komunikasi, computer dan
teknologi komtrol, desain teknologi terapan, dan usaha milik senmdiri.
4.
Pembelajaran
Agar
perolehan peserta didik menjadi bermakna, pendidikan teknologi harus di rancang
dengan pendekatan pembelajaran yang mengutamakan kemampuan memecahkan masalah, mampu berpikir alternative, dan
mampu menilai sendiri hasil karyanya.
Hal
ini selaras dengan Soedijarto (2000: 69) yang merekomendasikan bahwa untuk
memasuki abad ke-21 dalam proses pembelajaran diperlukan:
a. Learning
to know, yaitu peserta didik akan dapat memahami dan menghayati bagaimana suatu
pengetahuan dapat di peroleh dari fenomena yang terdapat dalam lingkungannya.
Dengan pendekatan ini di harapkan akan lahir generasi yang memiliki kepercayaan
bahwa manusia sebagai khalifah Tuhan di bumi diberi kemampuan untuk mengelola
dan mendayagunakan alam bagi kemajuan taraf hidup manusia.
b. Learning
to do, yaitu menerapkan suatu upaya agar peserta didik menghayati proses
belajar dengan melakukan sesuatu yang bermakna.
c. Learning
to live together, yaitu pendekatan melalui
penerapan para digma ilmu pengetahuan, seperti pendekatan menemukan dan
pendekatan menyelidiki akan memungkinkan pesrta didik menemukan kebahagiaan
dalam belajar.
No comments:
Post a Comment