Thursday 9 March 2017

“PERAN TEKHNOLOGI DALAM PERKEMBANGAN PENDIDIKAN DI INDONESIA”

PERAN TEKHNOLOGI DALAM PERKEMBANGAN PENDIDIKAN DI INDONESIA”
A.      Pengertian Teknologi
            Teknologi adalah cara melakukan sesuatu  untuk memenuhi kebutuhan  manusia dengan bantuan  alat dan akal sehingga seakan –akan  memperpanjang ,memperkuat, atau membuat lebih ampuh  anggota tubuh ,panjaindera ,dan otak manusia
      Angelina mendifinisikan teknologi mendifinisikan teknologi sebagi  penerapan ilmu-ilmu prilaku dan alam serta pengetahuan lain secara  bersistem dan menyistem 
       Dari pengertian di atas tampak bahwa kehidupan manusia tidak terlepas dari adanya teknologi ,artinya teknologi merupakan keseluruhan cara  yang secara rasional mengarah pada ciri efesiensi dalam kegiatan manusia
 Seseorang menggunakan teknologi karena manusia berakal ,dengan akalnya ia ingin keluar dari masalah ,ingin hidup lebih baik ,lebih mudah ,lebih aman  dan lebih –lebih yang lain 
        Perkembangan teknologi terjadi apabila menggunakan  alat  dan akalnya untuk menyelesaikan  setiap masalah  yang di hadapinya  sebagi contoh  dapat dikemukakan pendapat akar teknologi  “dunia “terhadap peengembangan teknologi .
     Menurut bj habibi (1983)ada delapan wahana  transformasi  yang menjadi prioritas pengembangan teknologi ,terutama  teknologi industeri ,yaitu (1)pesat terbang ,(2)maritime perkapalan ,(3)alat transfortasi (4)eloktorika dan komonikasi (5)energy (6)rekayasa ,(7)alat- alat mesin pertanian ,dan (8)pertahanan  dan keamanan
B.       Pengenalan Awal Tekologi
Pada suatu hari ada seorang guru mengajar di kelas dan seorang anak bertanya “bu  kenaapa kalau setrika di colok  kelisterik akan panas tapi kulkas yang di colokan  kelisterik akan dingin   pertanyan ini merupakan salah satu bentuk teknologi yang sangat banyak di depan peserta didik  produk teknologi menimbulkan  berbagi pertanyaan  bagi anak didik  oleh karena itu  pelukah  kurikulum  pendidikan teknologi di berikan kepada peserta didik sedini mungkin ?jawabannya  barang kali “analogi “ dalam mengembangkan kurikulum  salah satu prinsip yang  perlu diparhatikan  adalah “sesuai dengan kebutuhan “namun  kesepakatan ini baru menjadi masalah  apabila mengikuti pertanyan lanjutan ,misalnya  kebutuhan siapa?untuk masyarakat yang mana  ? masyarakat yang mau di arahkan ke mana ?jawabanya masyarakat agreris ,masayarakat industeri,masyaratkat yang “melek dengan teknologi
Sodijarti(1993;125)mengemukakan bahwa dalam menghadapi abad ke -21,ada tiga indikator  utama dari hasil pendidikan  yang bermutu  dan tercermin  dari kemampuan peribadi lulusanya ,yaitu (1)kemampuan  untuk bertahan  dalam kehidupan ,(2)kemampuan untuk meninggkatkan  kualitas kehidupan ,baik dalam segi social dan budaya ,dalam segi politik , dalam segi social maupun dalam  fisik dan biologis  sementara itu wardiman (1996:3)menyatakan bahwa pendidikan hendaknya dapat meningkatkan kerativitas ,etos kerja,  dan wawasan keunggulan peserta didik
              Dari dua pendapat tersebut  tampaknya kesaman misi dan visi  yang didasarkan  pada kenyataanya  bahwa dunia  nyata  yang akan  akan di hadapi  oleh pra peserta didik  dengan penuh persaingan .oleh karena itu ,pesrta didk  perlu di bekali  kemampuan  guna mengatisipasinya  dan dapat mencari alternative  penyelesaian masalah  kehidupan yang di hadapinya 
    Salah satu masalah  kehidupan yang akan di hadapi para lulusan  peserta didik adalah  adanya perubahan  masa yang akan datang  yang belum pasti bentuk dan arahnya ,namun , yang pasti adalah  adanya tantangan  yang menyangkut seluruh aspek  kehidupan manusia  yang salah satunya berujud teknologi
Dalam kaitanya semiuanya ini  maka timbul pertanyaan ,kurikulum  apa yang dapat memberikan bekal peserta didik  di jenjang pendidikan dasar sehingga mereka  dapat di arahkan  kepada masyarakat  yang sadar teknologi  pertanyaan yang sama  bagimana menerjemahkan  tujuan pendidikan  nasional sebagimana  di amatkan  dalam uu.no.2tahuan 1989 tentang system pendidikan nasional pasal 4,sehingga pembelajara  sehingga pembelajaran  mencermikan  kawasan pendidikan teknologi
C.      Dasar  Pemikiran Perlunya Teknologi Dalam Pendidikan
     Dalam UUNo.2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan  nasional pasal 4  menegaskan  paling tidak terdapat dua tujuan pendidikan  nasional  yaitu memiliki  pengetahuan dan keterampilan  .menurut sodijarto(1993;70) pendidikan nasional  selain bertujuan  mencerdaskan  kehidupan  bangsa  masih di tuntut  pula (1)meningkatkan  kualitas manusia,(2)meningkatkan kemampuan manusia  termasuk mengembangkan kemampuan dirinya ,(3) meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia ,dan (4) ikut mengujudkan tujuan nasional .dengan menyadari hal tersebut  pengembangan kurikulum harus perluselalu berorentasi  pada perkembangan zaman dan masyarakat.
Selanjutnya pada pasal 37UU No.2 tahun 1989,menyiaratkan  kaidah-kaidah  bahwa kurikulum harus memberikan suatu pengetahuan  dan keterampilan kepada peserta didik untuk dapat :(1)mengembangkan diri ,(2)kemampuan akademk atau professional  untuk menerapkan  mengembangkan  dan menciptakan ilmu pengetahuan ,teknologi, maupun  untuk kesenian .
Gencarnya perkembangan iptek menuntut adanya manusia-manusia yang kreatif agar mereka dapat memasuki dunia yang amat kompetitif. Berkaitan dengan hal tersebut, M.S.U. Munandar(198:56-59) mengemukakan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru berdasarkan data, infprmasi, atau unsure yang ada.
Dari beberapa pemikiran yang telah di kemukakan, dapat disimpulkan bahwa pengembangan kurikulum pendidikan teknologi untuk sisawa di jenjang pendidikan dasar tanpaknya merupakan salah satu alternative yang dapat mengatasi masalah berkaitan dengan pembudayaan teknoligi. Pendidikan teknologi pada hakikatnya merupakan materi pembelajaran yang mengacu pada bidang-bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di mana peserta didik diberi kesempatan untuk membahas masalah teknologi dan kemasyarakatan, memahami dan menangani peralatan hasil teknologi, memahami teknologi dan danpak lngkungan, serta membuat peralatan-peralatan teknologi sederhaa melalui kegiatan-kegiata merancang dan membuat (BTE, 1998:7).
D. Dasar Pertimbangan Perumusan
Adanya rasa tanggung jawab untuk menciptakan kehidupan bangsa yang cerdas, maka kurikulum pendidikan teknologi untuk siswa jenjang pendidikan dasar (SD dan SMP) merupakan salah satu kurikulum yang “bertugas” menghidupkan budaya teknologi dalam abad “ teknologi” ini.
Di berbagai Negara dirasakan bahwa pendidikan teknologi perlu diperkenalkan pda peserta dfidik sejak usia dini. Hal ini amat di butuhkan, sebab dalam kehidupan di swkitar umat manisia banyak sesuatu hal yang merupakan hasil teknologi. Satchweld dan Gugger berpendapat bahwa


1.      Teknologi merupakan aplikasi pengetahuan
2.      Teknologi merupakan ‘ Aplication Based” Karena merupakan kombinasi dari pengetahuan, pemikiran, dan tindakan
3.      Teknologi mengembangkan kemampuan manusia karena dengan teknologi memungkinkan manusia mengadaptasi dan menata dunia fisik yang telah ada,
4.      Teknologi berada dalam ranah social dan ranah fisik karenanya di kenasl adanya teknologi keras dan teknologi lunak.
Pertanyaannya adalah, teknologi yang mana, teknologi yang bagaimna, dan teknologi untuk siapa yang cocok dan tepat bagi anak seusia SD dan SMP. Dalam kaitan ini, Soediarjo (2000: 81) member panduan bahwa meteri apapun yang dipelajari oleh siswa ukuran keberhasilannya adalah:
1.      Melahirkan manusia yang memiliki kemampuan  untuk meningkatjan mutu kehidupan (meningkatkan penghasilan dan daya beli, meningkatkan kesehatan, dan berbagai dimensi kehidupan yang yang menunjukkan kebermutuan kehidupan,
2.      Martabat manusia (memperoleh kehidupan dan pekerjaan yang layak).
Untuk mencari ‘apa” nya pendidikan teknologi di pendidikan dasar, dapat menggunakan pendekatan keempat model konsep pengembangan kurikulum, yaitu:
a.       Kurikulum subjek akademis, sebab pada dasarnya teknologi ada sejak manusia itu ada, dan pengetahuan tentang teknologi begitu banyak
b.      Kurikulum humanistik, sebab pendidikan teknologi mengajarkan bagaimana setiap individu dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya
c.       Kurikulum teknologi, sebab pendidikan teknologi selain peserta didik memiliki kompetisi-kompetisi tertentu, juga dalam kegiatan belajar mengajar menggunakan pendekatan desain pembelajaran tertentu
Dalam menentukan rumusan tujuan pembelajaran dan bahan ajar, pendidikan teknologi mengacu atas hal-hal sebagai berikut.
     1.      Rumusan Tujuan
Tujuan pendidikan teknologi hendaknya mengacu pada pencapaian tujuan pendidikan nasional yangf terdapat pada pasal 4 UU NO. 2 tahun 1989, yaitu untuk menembangkan manusia yang utuh, meliputi:
1.      Keimanan dan ketakwaan kepada tuhan YME dan berbudi pekerti luhur
2.      Sehat jasmani dan rohani
3.      Memiliki pengetahuan dan keterampilan
4.      Berkepribadian yang mantap  dan mandiri,
5.      Memiliki tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan
Tujuan pendidikan teknologi hendaknya mengacu  pula pada pencapaian tujuan pendidikan dasar yang terdapat pada pasal 3 PP NO. 27 tahun 1990, yaitu untuk memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan kemampuan kehidupannya sebagai:
1.        Pribadu
2.        Anggota masyarakat
3.        Warga Negara
4.        Anggota umat manusia
5.        Memersiapkan  peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah
Tujuan pendidikan teknologi hendaknya agar para lulusan di jenjang pendidikan dasar memiliki kesadaran dan kemampuan menyelesaikan masalah menggunakan konsep-konsep teknologi beserta dampaknya, mampu mempergunakan produk teknologi dan memeliharanya, kreatif membuat hasil teknologi yang disederhanakan, dan mampu mengambil keputusan berdasarkan nilai-nilai teknologis.

     2.      Pengembangan Bahan  Ajar
Bahan ajar dalam pendidikan teknologi di kembangkan atas dasar
1.      Pokok-pokok bahasan yang paling esensial dan refresentatif untuk dijadikan objek belajar bagi pencapaian tujuan pendidikan,
2.      Pkok bahasan, konsep, serta prinsip atau mode of unquiry sebagai objek belajr yangmemungkinkan peserta didik dapat mengembangkan dan memiliki kemampuan untuk berkembang, mengadakan hubungan timbale balik dengan lingkungan, dan memanfaatkannya untuk memecahkan masalah-masalah yang tidak teramalkan (Soedijarto, 2000: 19-51).
Atas dasar landasan pemikiran tersebut, maka ruang lingkup kajian pendidkan teknologi yang di kembangkan dapat mencakup sebgai berikut:
a.       Pilar teknologi, yaitu aspek-aspek yang dip roses untuk menghasilkan sesuatu produk teknologi yang merupakan bahan ajar tentang materi/bahan, energy dan informasi.
b.      Domain twknologi, yaitu suatu focus bahan kajian yang di gunakan sebagai acuan untuk mengembangkan bahan pelajaran yang terdiri atas;
1.    Teknologi dan masyarakat (berintikan teknologi untuk kehidupan sehari-hari, industry, profesi, dan lingkungan hidup)
2.    Produk teknologi dan system (berintikan bahan, energy, dan informasi)
3.    Perancangan dan pembuatan karya teknologi (berintikan gambar dan perancangan, hal ini antara lain teknologi produksi, teknologi komunikasi, teknologi energy, dan bioteknologi)
Dengan ketiga ruang lingkup ini, dapa dasarnya pembelajaran pendidikan teknologi pesertya didik akan memiliki kemampuan dalam hal:
1.    Menggunakan dan memeliharaproduk teknlogi
2.    Menyadari tentang proses teknologi de3ngan prinsip kerjanya
3.    Menyadari dampak teknologi terhadap manusia

4.    Mampu mengevaluasi proses dan produk teknologi
5.    Mampu membuat hasil teknologi alternative yang disederhanakan bahkan yang paling sederhana.
3.      Bahan ajar yang pokok-pokok
Pokok-pokok bahan yang di anggap “ampuh” untuk peserta didik di jenjang pendidikan dasar (BTE, 1998) keterampilan dasar teknik, penjernihan air, bioteknologi, pengolahan macam-macam bahan, teknologi dan profesi, teknolologi produksi, persambungan dan penguatan konstruksi, konversi energi, prinsip-prinsip teknik,system teknik (mesin dan reka cipta). Transportasi dan navigasi, teknologi dan lingkinganhidup, instalasi listrik, komunikasi, computer dan teknologi komtrol, desain teknologi terapan, dan usaha milik senmdiri.
    4.      Pembelajaran
Agar perolehan peserta didik menjadi bermakna, pendidikan teknologi harus di rancang dengan pendekatan pembelajaran yang mengutamakan kemampuan memecahkan  masalah, mampu berpikir alternative, dan mampu menilai sendiri hasil karyanya.
Hal ini selaras dengan Soedijarto (2000: 69) yang merekomendasikan bahwa untuk memasuki abad ke-21 dalam proses pembelajaran diperlukan:
a.       Learning to know, yaitu peserta didik akan dapat memahami dan menghayati bagaimana suatu pengetahuan dapat di peroleh dari fenomena yang terdapat dalam lingkungannya. Dengan pendekatan ini di harapkan akan lahir generasi yang memiliki kepercayaan bahwa manusia sebagai khalifah Tuhan di bumi diberi kemampuan untuk mengelola dan mendayagunakan alam bagi kemajuan taraf hidup manusia.
b.      Learning to do, yaitu menerapkan suatu upaya agar peserta didik menghayati proses belajar dengan melakukan sesuatu yang bermakna.

c.       Learning to live together, yaitu pendekatan melalui  penerapan para digma ilmu pengetahuan, seperti pendekatan menemukan dan pendekatan menyelidiki akan memungkinkan pesrta didik menemukan kebahagiaan dalam belajar.

No comments:

Post a Comment

Entri Populer