AKTIVASI
ENZIM KATALASE PADA HATI
A.
ABSTRAK
Hati adalah sebuah kelenjar terbesar dan kompleks dalam tubuh,
berwarna merah kecoklatan, yang mempuyai berbagai fungsi termasuk peranannya
dalam membantu pencernaan makan dan metabolism zat gizi dalam sistem
pencernaan. Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam-asam amino. Sumber enzim katalase yang kita
gunakan pada percobaan ini yakni hati ayam. enzim katalase, dimana enzim
ini berperan dalam mengurai H2O2 atau hydrogen peroksida
yang apabila tidak diurai akan menjadi senyawa beracun. Lebih lanjut tentang
enzim katalase, dimana dengan adanya enzim ini hydrogen peroksida dapat terurai
menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya. .
Factor yang mempenaruhi aktivitas enzim
yaitu suhu, derajat keasaman (pH), konsentrasi enzim, konsentasi substrat dan
inhibitor.
Kata kunci: hati, enzim
katalase dan factor – factor mempengaruhi aktivitas enzim.
B.
PENDAHULUAN
Paktikum kali ini berjuan untuk mengetahui aktivitas enzim katalase
pada hati ayam. Enzim merupakan unit protein fungsional yang berperan
mengkatalisis reaksi – reaksi lain dalam tubuh.Protein mempunyai fungsi sebagai
enzim adalah bentuk tersier. Spesifikasi enzim terhadap substratnyateramat
tinggi dalam mempercepat reaksi kimia tanpa samping (Lehninger,1982). Enzim
tersusun dari protein, fungsi katalis dari enzim ini ditentukan oleh bentuk
strukturnya. Adapun jenis – jenis struktur protein adalah struktur primer,
sekunder, tersier dan kuatener. Struktur primer protein tersusun oleh asam –
asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Struktur skunder meruapakan
gabungan dari beberapa struktur primer. Bentuk dari struktur sekunder ini bisa
berupa α atau β sheet. Struktur sekunder protein distabilkan oleh ikatan
hydrogen antara gugus karbonil dengan gugus amida yang berdekatan. Struktur
tersier merupakan gabungan dari struktur sekunder yang mengalami pelipatan –
pelipatan, struktur ini distabilkan oleh ikatan hidrofob yang disebabkan kemampuan
strukturnya. Struktur kuartener merupakan gabungan dari unit – unit protein.
Struktur kuartener dapat tersusun oleh unit – unit protein yang sama ataupun
oleh unit – unit protein yang berbeda (Wuryanti. 2004).
Beberapa factor yang mempengaruhi aktivitas enzim yaitu
konsentrasi enzim dan substrat antara enzim dan subtract harus sama
konsentrasinya, akan lebih baik konsentrasi enzim yang lebih banyak agar reaksi
berlangsung cepat. Pengaruh suhu, dimana suhu optimum enzim suatu enzim reaksi
enzimatisnya optimum dan jika lebih dari itu akan terjadi kerusakan pada enzim
sehingga tidak dapat digunankan lagi. Pengaruh pH, dimana pH akan mempengaruhi
aktivitas sisi aktif enzim (gugus prostetik) dimana enzim dapat bermuatan
positf, negative ataupun ganda (zwitterion). Dan pengaruh inhibitor, menurunkan
reaksi enzimtis dengan substratnya karena inhibitor akan membentuk kompleks
dengan sisi aktif maupun bagian lain dari sisi aktif (Poedjiadi, 1994).
Pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim yaitu pada suhu rendah sekitar
10oC sampai 20oC aktivitas enzim akan berlangsung secara
lambat. Kebanyakan enzim menunjukkan aktivitas optimal pada kisaran suhu 30oC-40OC.
Dalam kisaran suhu 40oC-50oC, enzim mulai mengalami
denaturasi. Faktor lain seperti pH juga mempengaruhi aktivitas enzim, dimana pH
optimum enzim pada pH 4-8. Secara umum aktivitas enzim terjadi hanya pada
kisaran pH yang sempit, oleh sebab itu media enzim harus benar-benar dipelihara
dengan menggunakan buffer (larutan penyangga) (Tranggono, 1990).
Hati merupakan organ terbesar di dalam tubuh, dimana hati
memiliki beberapa fungsi diantaranya pertukaran zat dari protein, lemak,
sekresi empedu, detoksifikasi senyawa-senyawa yang beracun dan ekskresi
senyawa-senyawa metabolit yang tidak berguna lagi bagi tubuh (Amrullah, 2004).
Hati menerima aliran darah yang mengandung zat makanan dari arteri hepatik
yaitu suatu cabang arteri celiac yang masuk ke dalam porta hati. Aliran
darah yang masuk ke dalam hati kemungkinan membawa zat-zat toksik termasuk
tumbuhan, fungsi dan produk bakteri serta logam yang dapat merusak hati. Bobot
hati ayam kampung adalah 2.70% - 3.46% (umur 10 minggu) dan 2.10% - 2.54% (umur
12 minggu) dari bobot hidup. Menurut Putnam (1991), persentase bobot hati ayam
berkisar anatara 1.70% - 2.80% dari bobot hidup (Arief, 2000).
Sumber enzim katalase yang kita
gunakan pada percobaan ini yakni hati ayam. Hati merupakan kelenjar terbesar di
dalam tubuh yang kompleks berwarna merah kecoklatan yang terletak dalam rongga
perut di sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Hati memiliki fungsi untuk
membantu ginjal memecah senyawaya yang bersifat beracun dan menghasilkan
ammonia, urea serta memanfaatkan nitrogen yang berasal dari asam amino. Proses
pemecahan racun pada di hati disebut dengan detoksifikasi. Digunakannya hati
ayam karena hati ayam mengandung protein dan mineral yang sangat tinggi. Kaya
akan zat besi, folate, dan vitamin B12 sehingga membantu dalam sistem kekebalan
tubuh. Sehingga baik bagi bayi yang sudah makan nasi tim dan orang dewasa
(Istamar, 2007).
C.
ALAT
DAN BAHAN PRAKTIKUM
1.
Alat
– alat
a.
Tabung
reaksi
b.
Penjepit
kayu
c.
Hotplate
d.
Thermometer
e.
Stopwatch
f.
Rak
tabung reaksi
g.
Pipet
tetes
h.
Erlemeyer
i.
Spatula
j.
Cawan
porselin
k.
Mortal
dan pestle
l.
Bunsen
2.
Bahan
– bahan
a.
Larutan
H2O2 34 M
b.
Larutan
HCl 5 M
c.
Larutan
NaOH 5 M
d.
Es
batu
e.
Air
f.
Aquadest
g.
Tissue
h.
Hati
ayam
i.
Korek
api
j.
Lidi
k.
Plastic
bening
D.
PROSEDUR
KERJA
1.
Disiapkan
alat dan bahan yang akan digunakan.
2.
Ditumbuk
hati ayam hingga halus dengan mortal dan alu.
3.
Disiapkan
5 tabung reaksi dan diberi label A, B, C, D, dan E.
4.
Dimasukkan
ekstrak hati ayam sebanyak 1 spatula pada masing-masing tabungreaksi.
5.
Ditambahkan
10 tetes H2O2 ke dalam tabung reaksi A.
6.
Ditambahkan
10 tetes HCl 5 M ke dalam tabung reaksi B, kemudian ditambahkan 6 tetes H2O2.
7.
Ditambahkan
10 tetes NaOH ke dalam tabung reaksi C, kemudian ditambahkan dengan 6 tetes
H2O2.
8.
Dimasukkan
6 tetes H2O2 ke dalam tabung reaksi D, kemudian dipanaskan pada suhu 70oC
selama 3 menit.
9.
Dimasukkan
6 tetes H2O2 ke dalam tabung reaksi E, kemudian di dinginkan ke dalam wadah
yang berisi es batu selama 3 menit.
10.
Dipanaskan
lidi hingga menjadi bara api, kemudian dimasukkan lidi ke dalam masing-masing
tabung reaksi.
11.
Diamati
perubahan yang terjadi dan dicatat hasil pengamatan pada tabel hasil
pengamatan.
E.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
1.
Hasil
Tabel
hasil pengamatan
Larutan
|
Ekstrak
Hati + H2O2
|
|
Gelembung
|
Nyala
api
|
|
Netral
(A)
|
+++++
|
Ada
(terang)
|
Asam
(B)
|
Tidak
ada
|
Tidak
ada
|
Basa
(C)
|
++
|
Tidak
ada
|
Dipanaskan (D)
|
+++
|
Tidak ada
|
Didinginkan (E)
|
++++
|
Ada (redup)
|
Keterangan
+++++ : sangat banyak
++++ : banyak
+++ : cukup
++ : kurang
2.
Pembahasan
Enzim merupakan senyawa yang
terbentuk secara alamiah oleh tubuh organisme. Struktur enzim, dimana enzim
merupakan protein yang tersusun atas asam – asam amino. Enzim ini memiki
peranan dalam membantu proses penting didalam tubuh organisme. Salah satu jenis
enzim yang memiliki peranan yang cukup penting adalah enzim katalase, dimana enzim
ini berperan dalam mengurai H2O2 atau hydrogen peroksida
yang apabila tidak diurai akan menjadi senyawa beracun. Lebih lanjut tentang
enzim katalase, dimana dengan adanya enzim ini hydrogen peroksida dapat terurai
menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya.
Cara kenja enzim katalase yaitu molekul selalu bergerak dan saling bertumbukan
satu sama lainnya. Jika ada molekul substrat menumbuk molekul enzim. Tempat
menempelnya molekul substrat tersebut disebut juga dengan sisi aktif. Enzim
katalase termasuk kedalam golongan desmolase, yaitu enzim yang dapat memecahkan
ikatan C – C atau C – N pada substrat yang diikatnya (Syamsuri, 2007).
Hati adalah sebuah kelenjar terbesar
dan kompleks dalam tubuh, berwarna merah kecoklatan, yang mempuyai berbagai
fungsi termasuk peranannya dalam membantu pencernaan makan dan metabolism zat
gizi dalam sistem pencernaan. Salah satu enzim yang terdapat dalam hati yaitu
enzim lactase, dimana enzim lactase yaitu jenis enzim yang dapat menguraikan
hydrogen peroksida yang tidak baik menjadi air dan oksigen yang sama sekali
tidak berbahaya.
Dalam percobaan ini dilakukan
beberapa uji, dimana uji pertama yaitu saat hati diberi H2O2
muncul gelembung udara yang banyak . Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase
yang terdapat didalam hati ayam mengubah H2O2 menjadi air
(H2O), sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara kedalamnya,
timbul nyala api. Hal ini membuktikan bahwa didalam hati mengandung katalase
yang berguna untuk menetralkan racun, dimana enzim katalse hanya dapat bekerja
optimal pada pH netral. Uji kedua yaitu menggunakan tembahan HCl agar keadaan
hati menjadi asam. Hasil pengamatan tidak ada gelembung, hal ini membuktikan
bahwa dalam kerja hati tidak dapat mengubah H2O2 menjadi
air (H2O) dan tidak timbul nyala api menandakan bahwa tidak ada
penguraian dari H2O2 menjadi
O2 sehingga membuktikan bahwa pada keadaan yang terlalu asam yaitu
dengan ditambahnya HCl enzim tidak dapat bekerja. Uji ketiga yaitu hati dengan
H2O2 ditambahkan lagi dengan NaOH. Penambahan NaOH disini
agar membuat hati dalam keadaan terlalu basa, dalam perlakuan ini terbentuk
sedikit gelembung yang dapat membuktikan bahwa tidak terjadinya penguraian yang
sempurna dari H2O2 menjadi air (H2O) tetapi
saat bara api dimasukkan kedalamnya tidak terjadi nyala api. Hal ini
membuktikan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja secara optimal dalam
kondisi yang terlalu basa.
Uji ketiga yaitu uji suhu panas
ditambahkan dengan H2O2 yang terjadi gelembung muncul
hanya sedikit dan ketika bara api dimasukkan kedalam tabung raksi juga tidak
timbul nyala api.hal ini disebabkan karena protein didalam enzim katalase yang
terdapat diekstrak telah rusak hingga tidak dapat menguraikan H2O2
menjadi H2O dan O2, oleh karena itu dapat membuktikan juga bahwa dimana enzim
katalase tidak akan bekerja secara optimal pada suhu tinggi. Pada uji yang
trakhir yaitu uji pada suhu dingin ditambahkan dengan H2O2 mendapatkan
hasil adanya gelembuh yang banyak dan adanya nyala bara api yang redup, hal ini
juga menandakan bahwa enzim katalase tidak akan bekerja secara optimal pada
suhu rendah, dimana enzim katalase akan bekerja pada suhu yang netral.
Factor yang mempenaruhi kerja enzim
yaitu petama suhu, dimana pada suhu rendah reaksi kimia akan berlansung lambat,
sedangkan pada suhu tinggi akan terjadi denaturasi yang disebabkan karena enzim
merupakan protein. Apabila terjadi denaturasi maka bagian aktif enzim akan terganggu
dan dengan demikian konsentrasi efektif enzim menjadi kurang dan kecepatan
reaksipun akan menurun. Komperatur tergantung pada suhu normal sel, yang mana
enzim itu berbeda. Enzim pada umumnya stabil pada temperature 45 – 500C
(Aurel, 2010). Kedua adalah derajat pH, dimana pH dapat mempengaruhi perubahan
asam amino kunci pada sisi aktif bergantung pada substratnya. Tiap enzim dapat
bekerja baik pada pH optimum, masing – masing memiliki pH optimum yang berbeda
(Edukasi, 2010). Seperti pada protein umumnya, struktur pH enzim juga
tergantung pada pH lingkungan. Enzim dapat berbentuk ion positif, ion negative
atau ion ganda. Dengan demikian perubahan pH lingkungan akan berpengaruh
terhadap efektivitas bagian aktif enzim dalam bentuk kompleks enzim substrat (
Aurel, 2010). Ketiga konsentrasi, dimana kecepatan reaksi dipengaruhi
olehkonsentrasi enzim, makin besar konsentrasi enzim makin tinggi pula
kecepatan reaksi, dengan kata lain konsentrasi enzim berbanding lurus dengan
kecepatan reaksi. Kelima konsentrasi substrat, dimana pada konsentrasi substrat
rendah bagian aktif enzim ini hanya menampung sedikit substrat. Bila
konsentrasi substrat diperbesar maka makin banyak substrat yang dapat
berhubungan dengan enzim pada bagian aktif tersebut. Namun dalam keadaan ini,
bertambah besarnya konsentrasi subsrat tidak menyebabkan bertambah besarnya
konsentrai kompleks enzim subsrat ( Aurel. 2010). Kelima inhibitor, dimana
inhibitot merupakan suatu molekul yang dapat menghambat ikatan enzim dengan
substratnya, inhibitor akan berikatan dengan enzim membentuk kompleks enzim
inhibitor.
F.
SIMPULAN
Berdasarkan praktikum ini
dapat disimpulkan bahwa enzim merupakan unit protein fungsional yang berperan
mengkatalisis reaksi – reaksi lain dalam tubuh. Salah satu jenis enzim yang
memiliki peranan yang cukup penting adalah enzim katalase, dimana enzim ini
berperan dalam mengurai H2O2 atau hydrogen peroksida yang
apabila tidak diurai akan menjadi senyawa beracun. Lebih lanjut tentang enzim
katalase, dimana dengan adanya enzim ini hydrogen peroksida dapat terurai
menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya.
Cara kenja enzim katalase yaitu molekul selalu bergerak dan saling bertumbukan
satu sama lainnya. Factor yang mempenaruhi aktivitas enzim yaitu suhu, derajat keasaman (pH),
konsentrasi enzim, konsentasi substrat dan inhibitor. Kebanyakan enzim
menunjukkan aktivitas optimal pada kisaran suhu 30oC-40OC.
Dalam kisaran suhu 40oC-50oC, enzim mulai mengalami
denaturasi. Faktor lain seperti pH juga mempengaruhi aktivitas enzim, dimana pH
optimum enzim pada pH 4-8. Apabila terjadi denaturasi maka bagian aktif enzim
akan terganggu dan dengan demikian konsentrasi efektif enzim menjadi kurang dan
kecepatan reaksipun akan menurun.
G.
DAFTAR
PUSTAKA
Amrullah, I. K. (2004). Nutrisi
Ayam Broiler. Bogor: Lembaga Satu Gunungbudi.
Arief, D. A. (2000). ”Evaluasi Ransum yang Menggunakan Kombinasi
Pollard dan Duckweed terhdap Persentase Berat Karkas, Bulu, Organ dalam, Lemak
Abdominal, Panjang Usus dan Sekum Ayam Kampung”. Jurnal Peternakan No. 2 Vol. 3: 14-30.
Aurel, S. 2010. Dasar – dasar Biokimia. Jakarta: Erlangga.
Istamah
, Syamsuri. (2007). Biologi 3 A untuk SMA
Kelas XII Semester I. Malang : Erlangga.
Poedjiadi, Anna ,dkk. (2009). Dasar-Dasar Bikimia. Jakarta : UI-Press.
Tranggono, B.
S. & B. Sutardi. (1990). Biokimia dan
Teknologi Pasca Panen. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi: Gadjah Mada
University Press.
Wuryanti.
(2004). “Isolasi dan Penentuan Aktivitas Spesifik Enzim Bromelin Dari Buah
Nanas (Ananas comosus I.)”. Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNDIP. Vol.VII No.3: 83 – 87.
No comments:
Post a Comment