Wednesday 7 February 2018

MAKALAH DASAR EKONOMI ISLAM


KONSEP DASAR EKONOMI ISLAM
A.    TUJUAN HIDUP
Ada  3 hal pokok yang di perlukan untuk memahami bagaimana tujuan  hidup yaitu :
1.    Falah sebagai tujuan hidup
Pada dasarnya setiap manusia adalah untuk mencaopai kesejahteraan, meskipun manusia memaknai kesejahteraan dengan perspektif uang berbeda beda. Sebagian besar paham ekonomi memaknai kesejahtaeraan sebagai kesejahteraan material duniawi. Islam memaknai kesejahteraan dengan istilah falah yang berarti kesejahteraan holistik dan seimbang antara dimensi material-spirital, individual-sosial dan kesejahteraan di kehidupan duniawi dan akhirat.
Untuk kehidupan dunia falah mencakup 3 pengertian yaitu kelangsungan hidup, kebebasan berkeinginan, serta kekuatan dan kehormatan sedangkan untuk kehidupan akhirat falah mencakup pengertian kelangsungan hidup yang abadi, kesejahteraan abadi, dan pengetahuan abadi.
Kesejahteraan menrut ajaran islam mencakup 2 pengertian yaitu :
a.       Kesejahteraan holistik dan seimbang yaitu kecakupan materi yang didukung oleh terpenuhinya kebutuhan spiritual serta mencakup individu dan sosial.
b.      Kesejahteraan didunia dan di akhirat.

2.      Mashlahah sebagai tujuan antara untuk mencapai falah
Mashlahah adalah segala bentuk keadaan baik material maupun non material yang mampu meningkatkan kedudukan manusia sebagai manusia yang paling mulia. Mashlahah dasar bagi kehidupan manusia terdiri dari 5 hal yaitu :
a.       Agama (dien)
b.      Jiwa (nafs)
c.       Intelektual (aql)
d.      Keluarga dan keturunan (nash)
e.       Material (wealth)


3.      Permasalahan dalam mencapai falah
Dalam upaya mencapai palah manusia menghadapi banyak permasalahan. Permasalahan ini sangat kompleks dan sering kali saling terkait  antara satu faktor dengan faktor lainya 
Dunia dan alam semesta  ini tidaklah tercipta dengan sendirinya, namun atas kehendak sang pencipta Allah, dia menciptakan alam semesta ini untuk manusia sehingga segala kebutuhan manusia sehingga segala kebutuhan manusia juga telah tersedia di bumi ini, Di sinilah manusia di uji untuk menggunakan segala potensinya untuk menggali dan mengelola alam semesta ini agar falah tercapai, banyak juga terdapat kelangkaan sumber daya, jika di cermati semua kelangkaan  bukanlah terjadi dengan sendirinya, kelangkaan ini sebenarnya hanyalah kelangkaan Relatif yaitu kelangkaan sumber daya yang terjadi dalam jangka pendek atau dalam area tertentu saja
Kelangkaan relatif terjadi di sebabkan oleh tiga hal yaitu
a.       Ketidak merataan sumber daya
b.      Keterbatasan manusia
c.       Konflik antar tujuan hidup 
Peran ilmu ekonomi sesungguhnya adalah mengatasi masalah kelangkaan relatif ini sehingga bisa tercapai falah yang di ukur dengan mashlahah, oleh karena itu, ilmu ekonomi islam mencakup tiga aspek dasar yaitu.
a)      Konsumsi yaitu komoditas apa yang di butuhkan untuk mewujudkan mashlahah
b)      Peroduksi yaitu bagaimana komoditas yang di butuhkan itu di hasilkan agar mashlahah tercapai
c)      Distribusi yaitu bagaimana sumber daya dan komoditas di disteribusikan

B.     ISLAM, EKONOMI ISLAM DAN RASIONALITAS
1.      Ekonomi sebagai bagian integral dari agama islam
Untuk memahami hubungan antara agama dan perilaku ekonomi maka harus di pelajari  lingkup masing-masing. Secara umum, agama (religion) di artikan sebagia persepsi dan keyakinan manusia terkait dengan eksistensimya, alam semesta,  dan peran tuhan terhadap alam semesta dan kehidupan manusia sehingga membawa kepada pola hubungan dan Prilaku manusia dengan tuhan.Agama merupakan serangkaian rencana atau perilaku yang di dasarkan atas nilai atau norma.
Ekonomi secara umum di definisikan sebagai hal yang mempelajari perilaku manusia dalam menggunakan sumber daya yang langka untuk memperoduksi barang  dan jasa yang di butuhkan manusia.
Islam memandang aktifitas ekonomi secara positif. Semakin banyak manusia terlibat dalam aktifitas ekonomi maka semakin baik sepanjang tujuan dari perosesnya sesuai dengan ajaran islam
sunnah, memberikan banyak contoh ajaran ekonomi, baik pada masa-masa awal islam di turunkan, pada masa ibrahim As dan Shu’aib  As hingga menjelang wafatnya nabi terakhir
2.       Pengertian dan ruang lingkup ekonomi islam
Dalam pandangan islam, ilmu penngetahuan adalah suatu cara yang sistematis untuk memecahkan masalah kehidupan manusia yang mendasarkan segala aspek tujuan (ontologis), metode penurunan kebenaran ilmiah (epistemologis), dan nilai-nilai (aksiologis) yang terkandung pada ajaran islam.
Ruang lingkup dari ekonomi Islam adalah masyarakat muslim atau negara muslim sendiri. Artinya , ia mempelajari prilaku ekonomi dari masyarakat atau negara muslim dimana nilai-nilai ajaran islam dapat diterapkan.namun pendapat lain tidak memberikan pembatasan seperti ini, melainkan lebih kepada penekanan terhadap perspektif islam tentang masalah ekonomi pada umumnya.
Definisi ekonomi Islam dari beberapa ekonom muslim terkemuka.
a.       Ekonomi islam merupakan ilmu ekonomi yang diturunkan dari ajaran al-qur’an dan sunnah.
b.      Ekonomi islam merupakan implementasi sistem etika islam dalam kegiatan ekonomi yang ditunjukan untuk pengembangan moral masyarakat.
c.       Ekonomi islam merupakan refresentasi prilaku ekonomi umat muslim untuk melaksanakan ajaran islam secara menyeluruh.
d.      Beberapa ekonomi muslim mencoba mendefinisikan ekonomi islam lebih komprehensif ataupun menggabungkan antara definisi-definisi yang telah ada.
Dari berbagai definisi diatas dapat  disimpulkan bahwa ekonomi islam bukan hanya merupakan praktik kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh individu dan komunitas muslim yang ada, namun juga merupakan perwujudan prilaku ekonomi yang didasarkan pada ajaran islam.
3.      Ekonomi islam sebagai suatu ilmu dan norma.
Pemahaman tentang terminologi ekonomi positif (positive economics) dan ekonomi normatif (normative economics) merupakan sesuatu yang sangat penting dalam mempelajari ekonomi islam. Ekonomi positif membahas mengenai realitas hubungan ekonomi atau membahas sesuatu yang senyatanya terjadi, sementara ekonomi normatif membahas mengenai apa yang seharusnya terjadi atau apa yang seharusnya dilakukan. Keharusan ini didasarkan atas nilai (value) atau norma (norm) tertentu, baik secara ekplisit maupun emplisit. Kemiskinan yang terjadi di negara-negara berkembang tidak seharusnya semakin memburuk adalah contoh pernyataan normatif. Kenyataan bahwa kemiskinan di negara-negara ini memang semakin memburuk adalah contoh pernyataan positif.
Salah satu kritik utama para pemikir islam terhadap ilmu ekonomi konvensional, terutama kapitalisme, adalah adanya kecendrungaannya untuk mengklaim bebas nilai (value free), serta mengabaikan pertimbangan moral. Kritik ini muncul dari pengamatan berikut ini.
a.       Ilmu ekonomi konvemsional cendrung berbicara pada dataran positif (positive economics) dengan alasan menjaga objektifitas ilmu pengetahuan.
b.      Teori, model, kebijakan dan masyarakat ekonomi yang dikembangkan selama 2 abad terakhir berada dalam lingkup tradisi materialisme.
c.       Tradisi pemikiran neo klasik, yang merupakan mazhab pemikiran ekonomi mainstream saat ini, cendrung menempatkan filsafat individualisme, merkantilisme, dan utililitarianisme sebagai dasar dalam penyusunan teori dan model okonominya.

C.    METODOLOGI EKONOMI ISLAM
1)      Konsep Rasionalitas Islam
Rasionalitas islam secara umum dibangun atas dasar aksioma-aksioma yang diderivasikan dari agama islam. Meskipun demikian beberapa aksioma ini merupakan kaidah yang berlaku umum dan universal sesuai dengan universalitas agama islam, secara garis besar sbb:
a.       Setiap prilaku ekonomi bertujuan untuk mendapatkan mashlahah
1.      Mashlahah yang lebih besar, lebih disukai daripada yang lebih sedikit.
2.      Mashlahah diupayakan terus meningkat sepanjang waktu.
b.      Setiap pelaku ekonomi selalu berusaha untuk tidak melakukan kemubaziran (non-westing)
c.       Setiap pelaku ekonomi selalu berusaha untuk meminimumkan risiko (risk aversion).
Risiko dibedakan menjadi:
1.      Risiko yang bernilai (worthed risk)
2.      Risiko yang tak bernilai (unworthed risk)
d.      Setiap pelaku ekonomi dihadapkan pada situasi ketidak pastian.
e.       Setiap pelaku berusaha melengkapi informasi dalam upaya meminimumkan risiko.
Disamping aksioma-aksioma yang bersifat universal diatas, juga terdapat aksioma lain yang merupakan sesuatu yang diyakini dalam islam, antara lain:
a.       Adanya kehidupan setelah mati
b.      Kehidupan akhirat merupakan akhir pembalasan atas kehidupan didunia.
c.       Sumber informasi yang sempurna hanyalah Al-qur’an dan sunnah.
2)      Etika dan Rasionalitas Ekonomi Islam
Aspek moral  atau etika dalam ekonomi konvensional dianggap sebagai batas ilmu ekonomi karena perilaku etis dipandang sebagai prilaku tidak rasional. Tindakan etis sering kali diartikan sebagai pengorbanan kepentingan individu atau material untuk mengdepankan kepentingan sosial atau non material. Dengan demikian, ketika prilaku rasional ekonomi diartikan sebgai upaya untuk mewujudkan mashlahah materi semata, maka prilaku etis dipandang sebagai prilaku yang tidak rasional dan karenanya dikeluarkan dari pokok bhasan ilmmu ekonomi.
3)      Syariah, Fiqh, dan Ekonomi Islam
Sikap rasional Islam mendorong setiap pelaku ekonomi untuk mencari kelengkapan informasi agar dapat meraih falah. Informasi pada dasaranya berasal dari 2 sumber, yaitu fakta empiris (ayat kauniyah) serta pemberian langsung dari pencipta alam seemesta ini (ayat qauliyah). Kedua sumber informasi ini diakui kebenarannya oleh islam, sebab pada dasarnya keduanya berasal dari tuhan. Namun, jika terdapat pertentangan antara keduanya, Al-qur’an dan Hadis yang diutamakan.
Syari’ah, oleh para ahli hokum Islam, di artikan sebagai “seperangkat peraturan atau ketentuan dari Allah untuk manusia yang disampaikan melelui Rasu-Nya.” Untuk memahami makna syari’ah diperlukan tiga hal mendasar, yaiyu keimanan, moral dan fiqh serta kodifikasi hokum. Syari’ah mengandung makna yang lebih luas daripada fiqh, dimana fiqh merupakan pemahaman terhadap aturan syari’ah secara praktis yang diturunkan dari bukti-bukti tertentu.
Sumber hokum, fiqh yang pertama adalah Al-qur’an, Sunnah, Ijma’ dan Qiyas . sumber hokum fiqh yang kedua adalah sumber-sumber yang ,masih dimungkinkan terjadinya perbedaan pendapat ataupun perbedaan dalam praktik. Sumber-sumber ini dalah Istihsan, mashlahah mursalah , istishab dan ‘Urf.
4)  Kerangka Metodologi Ekonomi Islam
a.       Kebenaran dan kebaikan
Dalam pandangan islam kebenaran dan kebaikan mutlak hanya berasal dari Allah, baik yang berbentuk ayat qauliyah ataupun qauniyah.
b.      Metoologi ilmu alam dan ilmu pendidikan
Dalam ilmu alam perilaku subjek didasarkan pada aturan aturan yang ada dalam jagad raya yang sudah tertentu sifatnya. Namun tidak demikian haknya dengan ilmu sosial yang termasuk juga ilmu ekonomi. Kesalahan dalam metodologiilmu ekonomi yang berkembang selama ini adalah mengidentikka ilmu ekonomi dengan proses yang terjadi dalam ilmu fisika.
c.       Objek ekonomi islam
Ekonomi islam merupakan manifestasi ajaran islam dalamm prilaku ekonomi, baik mulai penentuan tujuan kegiatan ekonomi, sikap analaisis dan respon terhadap fenomena sosial.


  
DAFTAR PUSTAKA
Pusat pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI), Ekonomi Islam, PT. Raja Grafindo Persada ,Jakarta, 2008


No comments:

Post a Comment

Entri Populer