BAB I
PENDAHULUAN
A.
Later Belakakang
Pertumbuhan
dan perkembangan merupakan dua aktifitas kehidupan yang tidak dapat dipisahkan,
karena prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses
pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak
dapat kembali ke bentuk semula. Perkembangan adalah peristiwa perubahan
biologis menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan
perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi. Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun dari udara (dalam bentuk uap air ataupun embun). Efek yang terjadi membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar dan biji yang melunak.
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi. Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun dari udara (dalam bentuk uap air ataupun embun). Efek yang terjadi membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar dan biji yang melunak.
Di dalam kehidupan sehari-hari
pengamatan perkecambahan ini sangat bermanfaat, karna kita dapat mengetahui
bagaimana cara kita untuk memperlakukan suatu tumbuhan dengan baik dan benar,
supaya kita mendapatkan hasil dari pertumbuhan yang bagus dan dapat kita
manfaatkan hasilnya sebagai kebutuhan sehari-hari. Seperti : kacang ijo yang
kita olah menjadi kecambah yang hasilnya itu dapat dijual di pasar untuk di
jadikan sebagai lauk-pauk dan lain sebagainya.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana cara
mahasiswa berlatih melakukan pemecahan masalah biologi melalui prosedur ilmiah
?
2.
Bagaimana cara mahasiswa
dapat menunjukkan sikap ilmiah dalam melakukan proses-proses ilmiah ?
3.
Bagaimana cara
mahasiswa dapat berlatih menemukan fakta dan konsep ilmiah ?
C.
Tujuan
1. Mahasiswa
berlatih melakukan pemecahan masalah biologi melalui prosedur ilmiah.
2. Mahasiswa
dapat menunjukkan sikap ilmiah dalam melakukan proses-proses ilmiah.
3. Mahasiswa
dapat berlatih menemukan fakta dan konsep ilmiah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran dan
berat, tetapi tidak dapat kembali (irreversible). Pertumbuhan dapat diukur
secara kuantitatif (Arif Priadi, 2009).
Perkembangan adalah proses perubahan yang menyertai
pertumbuhan, menuju tingkat pematangan atau kedewasaan makhluk hidup (Rohana
Kusumawati, 2012)
Pada proses pertumbuhan selalu terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh
peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan,
perkembangan bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan
pada tumbuhan diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon Tumbuhan akan berubah
bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya
menjadi sebatang pohon. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
diawali dengan aktivitas sintetis bahan mentah (bahan baku) berupa molekul
sederhana dan molekul kompleks. Tahapan yang dilalui selama melangsungkan
proses tersebut adalah sebagai berikut: Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.. Tahap pembentangan, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak. Pada
sel tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkanoleh penyerapan air
kedalam vakuola..Tahap pematangan, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran
tertentu menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi.
Pada akhirnya terbentuk jaringan, organ, dan individu.(Diah, Ayulina, dkk. 2011)
Pada proses
pertumbuhan selau terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh peningkatan jumlah
sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan bukan merupakan
besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan diawalai sejak
terjadi fertilisasi. Calon Tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur yang
dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang pohon yang kooh
atau rumput yang mudah digoyangkan oleh angina. Nama lain proses perkembangan
adalah morfogenesis.
Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan aktivitas sintetis bahan mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana dan molekul kompleks.(Sudjadi, B dan Laila, Siti. 2007)
Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan aktivitas sintetis bahan mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana dan molekul kompleks.(Sudjadi, B dan Laila, Siti. 2007)
Pertumbuhan dan
Perkembagan Awal
Pertumbuhan awal tumbuhan berbiji dimulai dari biji. Biji mengandung potensi yang dibutuhkan untuk tumbuh menjadi individu yang baru, misalnya embrio, cadangan makanan, dan calondaun (calon akar).
Sebutir biji mengandung satu embrio. Embrio terdiri atas radikula (yang akan tumbuh menjadi akar) dan planula ( yang akan tumbuh menjadi kecambah). Cadangan Makanan bagi embrio tersimpan dalam kotiledon yang didalamnya terkandung pati, protein, dan beberapa jenis enzim. Kotiledon dikelilingi oleh bahan yang kuat, yang disebut testa. Testa berfungsi sebagai pelindung kotiledon untuk mencegah kerusakan embrio dan masuknya bakteri atau jamur kedalam biji. Testa memiliki sebuah lubang kecil, disebut mikropil. Didekat mikropil terdapat hilum yang menggabungkan kulit kotiledon.
Biji memiliki kandungan air yang sangat sedikit. Pada saat biji terbentuk, air di dalamnya dikeluarkan sehingga biji mengalami dehidrasi. Akibat ketiadaan air, biji tidak dapat melangsungkan proses metabolisme sehingga menjadi tidak aktif (dorman). Dormansi biji sangat bermanfaat pada kondisi tidak nyaman (suasana ekstrem, sangat dingin atau kering) karena struktur biji yang kuat akan melindungi embrio agar tetap bertahan hidup. .( Soerga, N, 2009)
Pertumbuhan awal tumbuhan berbiji dimulai dari biji. Biji mengandung potensi yang dibutuhkan untuk tumbuh menjadi individu yang baru, misalnya embrio, cadangan makanan, dan calondaun (calon akar).
Sebutir biji mengandung satu embrio. Embrio terdiri atas radikula (yang akan tumbuh menjadi akar) dan planula ( yang akan tumbuh menjadi kecambah). Cadangan Makanan bagi embrio tersimpan dalam kotiledon yang didalamnya terkandung pati, protein, dan beberapa jenis enzim. Kotiledon dikelilingi oleh bahan yang kuat, yang disebut testa. Testa berfungsi sebagai pelindung kotiledon untuk mencegah kerusakan embrio dan masuknya bakteri atau jamur kedalam biji. Testa memiliki sebuah lubang kecil, disebut mikropil. Didekat mikropil terdapat hilum yang menggabungkan kulit kotiledon.
Biji memiliki kandungan air yang sangat sedikit. Pada saat biji terbentuk, air di dalamnya dikeluarkan sehingga biji mengalami dehidrasi. Akibat ketiadaan air, biji tidak dapat melangsungkan proses metabolisme sehingga menjadi tidak aktif (dorman). Dormansi biji sangat bermanfaat pada kondisi tidak nyaman (suasana ekstrem, sangat dingin atau kering) karena struktur biji yang kuat akan melindungi embrio agar tetap bertahan hidup. .( Soerga, N, 2009)
BAB III
METODOLOGI
A. Pelaksanaan
Hari/tanggal : Jumat/
20 Oktober 2017
Waktu : 15:00 Wita-Selesai
Tempat :Laboratorium
Pendidikan Biologi UIN Mataram
B. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Gelas plastik
b. Kertas label
c. Buku
d. Bolpoin
2. Bahan
a. Biji jagung
b. Bijji semangka
c. Biji kacang hijau
d. Air biasa
e. Air limbah
f. Kapas
C. Cara kerja
1.
Memilih satu
masalah yang hendak dipecahkan dalam kelompok.
2.
Membuat
rancangan pemecahan masalah (eksperimen atau observasi), antara lain :
a. Mengidentifikasi
faktor atau variabel terkait dengan masalah yang dipilih.
b. Menetapkan
parameter (gejala-gejala yang diukur) yang hendak diukur.
c. Menyangkut
faktor lingkungan dan faktor respons bijinya.
d. Memikirkan
representasi objek, homogenitas objek.
e. Memikirkan
langkah-langkah mengontrol variabel.
f. Memikirkan
alat dan cara pengukuran respon biji.
3.
Melakukan
pengamatan atau percobaan untuk mengumpulkan data.
4.
Mendiskusikan
bahan hasil pengamatan atau percobaan.
5.
Membuat
kesimpulan dan saran.
6.
Mengidentifkasi
masalah baru atau perkembangan masalah.
7.
Membuat laporan
hasil.
BAB IV
PEMBAHASAN
A.
Hasil Pengamatan
1.
Gambar
hasil pengamatan
a. Biji kacang hijau (air biasa)
b.
Biji
kacang hijau (air limbah)
c.
Biji
jagung (air biasa)
2. Tebel hasil pengamatan
1.
Tabel pengamatan
dengan air bersih di tempat terang
Tempat
|
Nama
Biji
|
Jumlah
Hari
|
||||||
H1
|
H2
|
H3
|
H4
|
H5
|
H6
|
H7
|
||
Terang
|
Biji Semangka
Citrrullus
Lanatus
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Terang
|
Zea Mays
Biji jagung
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0,5
|
1,5
|
3
|
Terang
|
Biji kacang
hijau
Vigna Radiata
|
0,1
|
0,5
|
2
|
3
|
5
|
6
|
7,5
|
2.
Tabel
pengamatan dengan air bersih di tempat gelap
Tempat
|
Nama Biji
|
Jumlah
Hari
|
||||||
H1
|
H2
|
H3
|
H4
|
H5
|
H6
|
H7
|
||
Gelap
|
Biji Semangka
Citrrullus
Lanatus
|
0
|
0
|
0
|
0,5
|
1
|
1
|
1
|
Gelap
|
Zea Mays
Biji jagung
|
0,5
|
2
|
3,3
|
5
|
7,5
|
13,7
|
14
|
Gelap
|
Biji kacang
hijau
Vigna Radiata
|
2
|
6
|
10
|
14
|
20,5
|
22
|
22
|
3.
Tabel
pengamatan dengan air limbah di tempat terang
Tempat
|
Nama Biji
|
Jumlah
Hari
|
||||||
H1
|
H2
|
H3
|
H4
|
H5
|
H6
|
H7
|
||
Terang
|
Biji Semangka
Citrrullus
Lanatus
|
0
|
0
|
0,3
|
0,5
|
0,7
|
1
|
1
|
Terang
|
Zea Mays
Biji jagung
|
0
|
0
|
0
|
|
2,5
|
3
|
6
|
Terang
|
Biji kacang
hijau
Vigna Radiata
|
0,3
|
1
|
4,5
|
10
|
13
|
17
|
18
|
4.
Tabel
pengamatan dengan air limbah di tempat gelap
Tempat
|
Nama Biji
|
Jumlah
Hari
|
||||||
H1
|
H2
|
H3
|
H4
|
H5
|
H6
|
H7
|
||
Gelap
|
Biji Semangka
Citrrullus
Lanatus
|
0
|
0
|
0,5
|
1
|
2
|
2,5
|
3,5
|
Gelap
|
Zea Mays
Biji jagung
|
0
|
0
|
1
|
4
|
8
|
11
|
13,5
|
Gelap
|
Biji kacang
hijau
Vigna Radiata
|
0,5
|
2
|
6
|
11
|
16
|
18
|
19
|
A.
Analisis Prosedur
Sebelum
kami melakukan praktikum kami mempersiapkan alat dan bahannya terlebih dahulu,
Kami merendam biji jagung, kacang hijau dan biji semangka selama beberapa menit. Kemudian setelah itu
biji-biji tersebut kami tanam dalam gelas pop ice, dan kami taruh pada dua
perlakuanya itu di tempat terang dan di tempat gelap. Kami mengamati pertumbuhan
panjang selama 7 hari dengan tiap harinya disiram dengan air.
Selanjutnya, yang kedua kami mengamati
pengaruh air limbah terhadap pertumbuhan kecambah dengan bahan percobaan biji
kacang hijau, biji jagung dan biji semangka. Gelas pop ice juga sebagai tempat
percobaannya, selama 7 hari kami mengamati pertumbuhan biji kacang hijau, biji
jagung, dan biji semangka serta melakukan pengamatan atau percobaan untuk
mengumpulkan data.
Selanjutnya kami mendiskusikan bahan hasil
pengamatan atau percobaan. Kemudian kami mempersentasikan hasil pengamatan
kami.
B.
Pembahasan
Pengukuran
dari pertumbuhan panjang biji menunjukkan data yang sedemikian rupa. Mulai dari
biji semangka yang tidak mengalami pertambahan panjang dari hari pertama hingga
hari kedua, hal ini disebabkan karena kulit biji dari semangka terlalu keras
sehingga sulit untuk tumbuh. Proses yang menyangkut kejadian ini disebut imbibisi, yaitu proses penyerapan air.
Dan berbeda dengan biji jagung dan kacang hijau yang memiliki struktur biji
yang tidak keras, sehingga memudahkannya untuk lebih cepat tumbuh serta tidak
memerlukan waktu yang begitu lama untuk proses pembelahan biji.
Perkecambahan yaitu tahap awal
perkembangan suatu tumbuhan, khususnya tumbuhan berbiji. Perkecambahan sebuah
biji menandakan permulaan kehidupan, akan tetapi pada kenyataannya biji itu
sudah mengandung tumbuhan ukuran kecil. Beberapa biji berkecambah segera
setelah mereka dalam lingkungan yang sesuai. Setiap pertumbuhan tumbuhan selalu
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal, misalnya gen dan hormon (auksin, giberelin, sitokinin, dll).
Faktor eksternal, meliputi (cahaya, oksigen, suhu, kelembaban, pH, dan
ketersediaan nutrisi).
Dalam halnya perkecambahan ditempat
gelap dan ditempat terang, intensitas cahaya sangat berpengaruh terhadap kerja
hormon tumbuhan. Misalnya ditempat gelap hormon auksin lebih aktif, sehingga
menyebabkan pertumbuhan panjang lebih cepat dibanding ditempat terang.
Ketika melakukan percobaan pengamatan
perkecambahan biji, dengan biji semangka, jagung, dan kacang hijau ada beberapa
biji tidak tumbuh. Kejadian tersebut bukan berarti biji mati akan tetapi itu
dinamakan dormansi, yaitu masa
istirahat (tidur). Dormansi pada biji meningkatkan peluang bahwa perkecambahan
akan terjadi pada waktu dan tempat yang paling menguntungkan bagi pertumbuhan
biji.
Letak perbedaan ciri perkecambahannya yaitu
pada awal mulai tumbuh, kacang hijau yang lebih tipis struktur kulit bijinya,
memudahkan untuk lebih cepat tumbuh daripada biji jagung dan biji semangka.
Intesitas cahaya sangat mempengaruhi pertumbuhan biji-biji tersebut, karena
dengannya tumbuhan yang ditaruh ditempat gelap mengakibatkan daunnya agak
pucat, kuning dan loyo.
Berbeda dengan di tempat yang terang
responnya sangat besar, kecambah yang mendapatkan sinar matahari, daunya hijau
dan segar batang yang tebal dan kuat. Air limbah meperlambat tumbuhnya
biji-biji tersebut. Karena di air limbah terdapat senyawa yaitu posfor yang
dibutuhkan oleh tumbuhan.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Perkecambahan merupakan tahap awal
perkembangan suatu tumbuhan, khusunya tumbuhan biji. Dalam tahap ini, embrio
didalam biji yang semula pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan
fisiologis, yang menyebabkan tumbuhan tersebut berkembang menjadi tumbuhan
muda. Oleh sebab itu, tumbuhan muda ini biasanya disebut dengan kecambah.
Berdasarkan hasil pengamatan kami, dapat
kami simpulkan bahwa perkecambahan ditempat terang dan ditempat gelap
menggunakan biji semangka, jagung, serta kacang hijau, menunjukkan pertumbuhan yang berbeda.
Ditempat terang pertumbuhannya cenderung lambat, tetapi memiliki cirri- cirinya
adalah, akar dan batang kokoh atau kuat,
serta daunnya berwarana hijau segar. Sedangkan perkecambahan ditempat gelap
mengalami pertumbuhan yang cenderung cepat, dengan cirri-cirinya adalah, batang
dan akar lemas atau tidak kokoh, serta daunnya berwarna kuning (pucat).
Hal tersebut dipengaruhi oleh
faktor-faktor tertentu. Diantaranya adalah faktor internal (gen dan hormon) dan
faktor eksternal (iklim,
pH dll).
Namun dalam percobaan pengamatan tersebut, hal yang paling dominan berpengaruh
adalah cahaya terhadap hormon auksin. Karena jika perkecambahan dilakukan
ditempat gelap, hormon auksinnya aktif bekerja sehingga mengakibatkan biji
tumbuh cepat. Dan sebaliknya jika perkecambahan yang ada ditempat terang,
hormon auksinnya menjadi kurang aktif , sehingga pertumbuhan biji menjadi
lambat.
B. Kritik
Untuk
para coass saya rasa bimbingannya lebih baik
C. Saran
Untuk praktikum
selanjutnya moga dapat menjadi lebih baik lagi.
No comments:
Post a Comment