Friday 22 December 2017

Laporan Praktik Biologi cara mahasiswa berlatih melakukan pemecahan masalah biologi melalui prosedur ilmiah

BAB I
PENDAHULUAN

   A.    Later Belakakang
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua aktifitas kehidupan yang tidak dapat dipisahkan, karena prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
         Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi. Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun dari udara (dalam bentuk uap air ataupun embun). Efek yang terjadi membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar dan biji yang melunak.
Di dalam kehidupan sehari-hari pengamatan perkecambahan ini sangat bermanfaat, karna kita dapat mengetahui bagaimana cara kita untuk memperlakukan suatu tumbuhan dengan baik dan benar, supaya kita mendapatkan hasil dari pertumbuhan yang bagus dan dapat kita manfaatkan hasilnya sebagai kebutuhan sehari-hari. Seperti : kacang ijo yang kita olah menjadi kecambah yang hasilnya itu dapat dijual di pasar untuk di jadikan sebagai lauk-pauk dan lain sebagainya.

   B.     Rumusan Masalah
1.         Bagaimana cara mahasiswa berlatih melakukan pemecahan masalah biologi melalui prosedur ilmiah ?
2.         Bagaimana cara mahasiswa dapat menunjukkan sikap ilmiah dalam melakukan proses-proses ilmiah ?
3.         Bagaimana cara mahasiswa dapat berlatih menemukan fakta dan konsep ilmiah ?
   C.     Tujuan
1.      Mahasiswa berlatih melakukan pemecahan masalah biologi melalui prosedur ilmiah.
2.      Mahasiswa dapat menunjukkan sikap ilmiah dalam melakukan proses-proses ilmiah.
3.      Mahasiswa dapat berlatih menemukan fakta dan konsep ilmiah.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran dan berat, tetapi tidak dapat kembali (irreversible). Pertumbuhan dapat diukur secara kuantitatif (Arif Priadi, 2009).
Perkembangan adalah proses perubahan yang menyertai pertumbuhan, menuju tingkat pematangan atau kedewasaan makhluk hidup (Rohana Kusumawati, 2012)
Pada proses pertumbuhan selalu terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon Tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang pohon. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan aktivitas sintetis bahan mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana dan molekul kompleks. Tahapan yang dilalui selama melangsungkan proses tersebut adalah sebagai berikut: Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.. Tahap pembentangan, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak. Pada sel tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkanoleh penyerapan air kedalam vakuola..Tahap pematangan, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran tertentu menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi. Pada akhirnya terbentuk jaringan, organ, dan individu.(Diah, Ayulina, dkk. 2011)
Pada proses pertumbuhan selau terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon Tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang pohon yang kooh atau rumput yang mudah digoyangkan oleh angina. Nama lain proses perkembangan adalah morfogenesis.
Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan aktivitas sintetis bahan mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana dan molekul kompleks.(Sudjadi, B dan Laila, Siti. 2007)
Pertumbuhan dan Perkembagan Awal
Pertumbuhan awal tumbuhan berbiji dimulai dari biji. Biji mengandung potensi yang dibutuhkan untuk tumbuh menjadi individu yang baru, misalnya embrio, cadangan makanan, dan calondaun (calon akar).
Sebutir biji mengandung satu embrio. Embrio terdiri atas radikula (yang akan tumbuh menjadi akar) dan planula ( yang akan tumbuh menjadi kecambah). Cadangan Makanan bagi embrio tersimpan dalam kotiledon yang didalamnya terkandung pati, protein, dan beberapa jenis enzim. Kotiledon dikelilingi oleh bahan yang kuat, yang disebut testa. Testa berfungsi sebagai pelindung kotiledon untuk mencegah kerusakan embrio dan masuknya bakteri atau jamur kedalam biji. Testa memiliki sebuah lubang kecil, disebut mikropil. Didekat mikropil terdapat hilum yang menggabungkan kulit kotiledon.
Biji memiliki kandungan air yang sangat sedikit. Pada saat biji terbentuk, air di dalamnya dikeluarkan sehingga biji mengalami dehidrasi. Akibat ketiadaan air, biji tidak dapat melangsungkan proses metabolisme sehingga menjadi tidak aktif (dorman). Dormansi biji sangat bermanfaat pada kondisi tidak nyaman (suasana ekstrem, sangat dingin atau kering) karena struktur biji yang kuat akan melindungi embrio agar tetap bertahan hidup. .( Soerga, N, 2009)

  

BAB III
METODOLOGI
A.    Pelaksanaan
Hari/tanggal  : Jumat/ 20 Oktober 2017
Waktu           : 15:00 Wita-Selesai
Tempat          :Laboratorium Pendidikan Biologi UIN Mataram
B.     Alat dan Bahan
1.      Alat
a.       Gelas plastik
b.      Kertas label
c.       Buku
d.      Bolpoin
2.      Bahan
a.       Biji jagung
b.      Bijji semangka
c.       Biji kacang hijau
d. Air biasa
e.       Air limbah
f.       Kapas
C.    Cara kerja
1.        Memilih satu masalah yang hendak dipecahkan dalam kelompok.
2.        Membuat rancangan pemecahan masalah (eksperimen atau observasi), antara lain :
a.    Mengidentifikasi faktor atau variabel terkait dengan masalah yang dipilih.
b.    Menetapkan parameter (gejala-gejala yang diukur) yang hendak diukur.
c.    Menyangkut faktor lingkungan dan faktor respons bijinya.
d.   Memikirkan representasi objek, homogenitas objek.
e.    Memikirkan langkah-langkah mengontrol variabel.
f.     Memikirkan alat dan cara pengukuran respon biji.

3.        Melakukan pengamatan atau percobaan untuk mengumpulkan data.
4.        Mendiskusikan bahan hasil pengamatan atau percobaan.
5.        Membuat kesimpulan dan saran.
6.        Mengidentifkasi masalah baru atau perkembangan masalah.
7.        Membuat laporan hasil.



BAB IV
PEMBAHASAN
   A.    Hasil Pengamatan
1.      Gambar hasil pengamatan
a.       Biji kacang hijau (air biasa)
  

b.      Biji kacang hijau (air limbah)

c.       Biji jagung (air biasa) 





2.          
Tebel hasil pengamatan
1.         Tabel pengamatan dengan air bersih di tempat terang
Tempat
Nama Biji

Jumlah Hari
H1
H2
H3
H4
H5
H6
H7
Terang
Biji Semangka
Citrrullus Lanatus
0
0
0
0
0
0
0
Terang
Zea Mays
Biji jagung
0
0
0
0
0,5
1,5
3
Terang
Biji kacang hijau
Vigna Radiata
0,1
0,5
2
3
5
6
7,5

2.         Tabel pengamatan dengan air bersih di tempat gelap
Tempat
Nama Biji

Jumlah Hari
H1
H2
H3
H4
H5
H6
H7
Gelap
Biji Semangka
Citrrullus Lanatus
0
0
0
0,5
1
1
1
Gelap
Zea Mays
Biji jagung
0,5
2
3,3
5
7,5
13,7
14
Gelap
Biji kacang hijau
Vigna Radiata
2
6
10
14
20,5
22
22

3.    Tabel pengamatan dengan air limbah di tempat terang
Tempat
Nama Biji

Jumlah Hari
H1
H2
H3
H4
H5
H6
H7
Terang
Biji Semangka
Citrrullus Lanatus
0
0
0,3
0,5
0,7
1
1
Terang
Zea Mays
Biji jagung
0
0
0

2,5
3
6
Terang
Biji kacang hijau
Vigna Radiata
0,3
1
4,5
10
13
17
18

4.    Tabel pengamatan dengan air limbah di tempat gelap
Tempat
Nama Biji

Jumlah Hari
H1
H2
H3
H4
H5
H6
H7
Gelap
Biji Semangka
Citrrullus Lanatus
0
0
0,5
1
2
2,5
3,5
Gelap
Zea Mays
Biji jagung
0
0
1
4
8
11
13,5
Gelap
Biji kacang hijau
Vigna Radiata
0,5
2
6
11
16
18
19

A.    Analisis Prosedur
 Sebelum kami melakukan praktikum kami mempersiapkan alat dan bahannya terlebih dahulu, Kami merendam biji jagung, kacang hijau dan biji semangka  selama beberapa menit. Kemudian setelah itu biji-biji tersebut kami tanam dalam gelas pop ice, dan kami taruh pada dua perlakuanya itu di tempat terang dan di tempat gelap. Kami mengamati pertumbuhan panjang selama 7 hari dengan tiap harinya disiram dengan air.
Selanjutnya, yang kedua kami mengamati pengaruh air limbah terhadap pertumbuhan kecambah dengan bahan percobaan biji kacang hijau, biji jagung dan biji semangka. Gelas pop ice juga sebagai tempat percobaannya, selama 7 hari kami mengamati pertumbuhan biji kacang hijau, biji jagung, dan biji semangka serta melakukan pengamatan atau percobaan untuk mengumpulkan data.
 Selanjutnya kami mendiskusikan bahan hasil pengamatan atau percobaan. Kemudian kami mempersentasikan hasil pengamatan kami.
B.     Pembahasan
 Pengukuran dari pertumbuhan panjang biji menunjukkan data yang sedemikian rupa. Mulai dari biji semangka yang tidak mengalami pertambahan panjang dari hari pertama hingga hari kedua, hal ini disebabkan karena kulit biji dari semangka terlalu keras sehingga sulit untuk tumbuh. Proses yang menyangkut kejadian ini disebut imbibisi, yaitu proses penyerapan air. Dan berbeda dengan biji jagung dan kacang hijau yang memiliki struktur biji yang tidak keras, sehingga memudahkannya untuk lebih cepat tumbuh serta tidak memerlukan waktu yang begitu lama untuk proses pembelahan biji.
Perkecambahan yaitu tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya tumbuhan berbiji. Perkecambahan sebuah biji menandakan permulaan kehidupan, akan tetapi pada kenyataannya biji itu sudah mengandung tumbuhan ukuran kecil. Beberapa biji berkecambah segera setelah mereka dalam lingkungan yang sesuai. Setiap pertumbuhan tumbuhan selalu dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal, misalnya gen dan hormon (auksin, giberelin, sitokinin, dll). Faktor eksternal, meliputi (cahaya, oksigen, suhu, kelembaban, pH, dan ketersediaan nutrisi).
Dalam halnya perkecambahan ditempat gelap dan ditempat terang, intensitas cahaya sangat berpengaruh terhadap kerja hormon tumbuhan. Misalnya ditempat gelap hormon auksin lebih aktif, sehingga menyebabkan pertumbuhan panjang lebih cepat dibanding ditempat terang.
 Ketika melakukan percobaan pengamatan perkecambahan biji, dengan biji semangka, jagung, dan kacang hijau ada beberapa biji tidak tumbuh. Kejadian tersebut bukan berarti biji mati akan tetapi itu dinamakan dormansi, yaitu masa istirahat (tidur). Dormansi pada biji meningkatkan peluang bahwa perkecambahan akan terjadi pada waktu dan tempat yang paling menguntungkan bagi pertumbuhan biji.
 Letak perbedaan ciri perkecambahannya yaitu pada awal mulai tumbuh, kacang hijau yang lebih tipis struktur kulit bijinya, memudahkan untuk lebih cepat tumbuh daripada biji jagung dan biji semangka. Intesitas cahaya sangat mempengaruhi pertumbuhan biji-biji tersebut, karena dengannya tumbuhan yang ditaruh ditempat gelap mengakibatkan daunnya agak pucat, kuning dan loyo.
Berbeda dengan di tempat yang terang responnya sangat besar, kecambah yang mendapatkan sinar matahari, daunya hijau dan segar batang yang tebal dan kuat. Air limbah meperlambat tumbuhnya biji-biji tersebut. Karena di air limbah terdapat senyawa yaitu posfor yang dibutuhkan oleh tumbuhan.







BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khusunya tumbuhan biji. Dalam tahap ini, embrio didalam biji yang semula pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologis, yang menyebabkan tumbuhan tersebut berkembang menjadi tumbuhan muda. Oleh sebab itu, tumbuhan muda ini biasanya disebut dengan  kecambah.
Berdasarkan hasil pengamatan kami, dapat kami simpulkan bahwa perkecambahan ditempat terang dan ditempat gelap menggunakan biji semangka, jagung, serta kacang hijau,  menunjukkan pertumbuhan yang berbeda. Ditempat terang pertumbuhannya cenderung lambat, tetapi memiliki cirri- cirinya adalah,  akar dan batang kokoh atau kuat, serta daunnya berwarana hijau segar. Sedangkan perkecambahan ditempat gelap mengalami pertumbuhan yang cenderung cepat, dengan cirri-cirinya adalah, batang dan akar lemas atau tidak kokoh, serta daunnya berwarna kuning (pucat).
Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu. Diantaranya adalah faktor internal (gen dan hormon) dan faktor eksternal (iklim, pH dll). Namun dalam percobaan pengamatan tersebut, hal yang paling dominan berpengaruh adalah cahaya terhadap hormon auksin. Karena jika perkecambahan dilakukan ditempat gelap, hormon auksinnya aktif bekerja sehingga mengakibatkan biji tumbuh cepat. Dan sebaliknya jika perkecambahan yang ada ditempat terang, hormon auksinnya menjadi kurang aktif , sehingga pertumbuhan biji menjadi lambat.
B.     Kritik
Untuk para coass saya rasa bimbingannya lebih baik
C.    Saran

Untuk praktikum selanjutnya moga dapat menjadi lebih baik lagi.

No comments:

Post a Comment

Entri Populer