A.
Model Pembelajaran Cooperative
Pembelajaran cooperative
didefinisikan sebagai sistem kerja atau belajar kelompok yang terstruktur.[1] Termasuk di dalam
struktur ini adalah saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual,
interaksi personal, keahlian kerjasama dan proses kelompok. Pembelajaran cooperative
adalah model pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil
yang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda.
Pembelajaran Cooperative
mengutamakan adanya kerja sama, yakni kerjasama antara siswa dalam
kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran. Para siswa dibagi menjadi kelompok
kecil dan diarahkan untuk mempelajari materi yang telah ditentukan. Tujuan
pembelajaran cooperative adalah meningkatkan intraksi yang efektif di
antara anggota kelompok melalui diskusi.
Dalam hal
ini sebagian besar aktivitas pembelajaran berpusat pada siswa, yakni
mempelajari materi pembelajaran, berdiskusi untuk memecahkan masalah atau
tugas, dengan intraksi yang efektif dimungkinkan semua kelompok dapat menguasai
materi pada tingkat yang relative sejajar.
Pembelajaran
Cooperative
tidak sama dengan sekedar belajar dalam kelompok. Pelaksanaan
pembelajaran cooperative dengan benar memungkinkan guru
mengelola kelas lebih efektif dan menumbuhkan pembelajaran efektif yang
bercirikan (1). Memudahkan siswa belajar sesuatu yang bermanfaat seperti,
fakta, keterampilan, nilai, konsep dan bagaimana hidup serasi dengan sesama.
(2). Pengetahuan nilai dan keterampilan. Menurut Roger dan David Johson
mengatakan bahwa tidak semua belajar kelompok bisa dianggap pembelajaran cooperative.
Adapun 5
unsur pokok pembelajaran cooperative antara lain :
1.
Positive Interdependence ( saling
ketergantungan positif )
2.
Personal Responsibility ( tanggung jawab
perseorangan )
3.
Face to face promotive
intracation
( intraksi promotif )
4.
Interpersonal
skill ( komunikasi antar anggota )
Cooperative learning
adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam
kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan
struktur kelompok heterogen. Sedangkan Sunal dan Hans mengemukakan Cooperative
Learning merupakan suatu cara pendekatan atau serangkaian strategi yang
khusus dirancang untuk memberi dorongan kepada peserta didik agar bekerja sama
salama proses pembelajaran.[3] Cooperative
learning dapat digunakan dalam membuat laporan pembelajaran IPS dan IPA.
Namun, Jualita (2000) mengemukakan, Cooperative Learning lebih tepat
digunakan pada pelajaran IPS.[4]
Belajar secara kelompok dalam model pembelajaran merupakan miniatur
masyarakat yang diterapkan dalam kehidupan di kelas yang akan melatih siswa
untuk menjadi anggota masyarakat yang baik.[5]
Dengan pembelajaran Cooperative
siswa dapat lebih berperan aktif dalam proses belajar mengajar, selain itu juga
dengan pembelajaran cooperative pengalaman belajar yang diperoleh lebih
berkesan. Pembelajaran cooperative meletakkan tanggung jawab individu sekaligus
kelompok, sehingga diri siswa tumbuh dan berkembang sikap dan perilaku saling
ketergantungan secara positif. Kondisi ini dapat mendorong siswa untuk belajar,
bekerja dan bertanggung jawab secara sungguh-sungguh untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
Model
pembelajaran
Cooperative memiliki ciri-ciri :
1.
Untuk menuntaskan materi
belajarnya siswa belajar dalam kelompok secara Cooperatif.
2.
Kelompok dibentuk dari
siswa-siswa yang memiliki kemampuan tinggi sedang dan rendah.
3.
Jika dalam kelas, terdapat
siswa-siswa yang terdiri dari beberapa Ras, Suku, Budaya dan Jenis kelamin yang
berbeda, maka diupayakan agar dalam tiap kelompoknya terdiri dari ras, suku,
budaya dan jenis kelamin yang berbeda pula.
4.
Penghargaan telah diutamakan pada
kerja kelompok dari pada perorangan.[6]
Tipe-tipe pembelajaran
Cooperative adalah :
a.
Kepala bernomor (Numbered Head
Together)
b.
Dua Tinggal Dua Tamu (DTDT)
c.
Kancing Gemerincing
d.
Keliling Kelas
e.
Jigsaw
f.
Tari Bambu
g.
Berkirim Salam dan Soal
h.
Bercerita Berpasangan
i.
Bertukar Pasangan.[7]
[1]Lie,
A., Cooperatif Learning.( Jakarta: Grasindo, 2002), h. 17.
[2] Anita Lie. Cooperative
Learning. ( Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2008), h.3.
[3] Isjoni, Cooperative
Learning, ( Bandung : Alfabeta, 2007), h. 12.
[4] Isjono,
cooperative learning, efektivitas pembelajaran kelompok, (Bandung: Alfabeta,
2010). h. 12
[5]
Etin Solehatin dan Raharjo, Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran
IPS, (Jakarta : Bumi Aksara, 2007), h. 6.
No comments:
Post a Comment