Thursday 21 December 2017

Kerangka Teori Metode Pembelajaran Cooperative Srcipt

A.    Metode Pembelajaran Cooperative Srcipt
Pembelajaran Cooperative merupakan pembelajaran secara sadar dan sengaja mengembangkan interaksi yang saling asuh untuk menghindari kesalahpahaman yang dapat menimbulkan permusuhan. dalam menyelesaikan tugas kelompok. Setiap anggota saling bekerjasama dan membantu untuk memahami suatu bahan pelajaran., belajar belum selesai jika salah satu dari teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.
 Salah satu strategi dari model pembelajaran kelompok adalah strategi pembelajaran Cooperative Script (Cooperative Script Learning) pembelajaran ini merupakan model pembelajaran dimana siswa berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan bagian–bagian dari materi yang dipelajari.[1] Model pembelajaran Cooperative Script merupakan metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari dengan memasukkan ide-ide dari materi tersebut.
Langkah-langkah yang dilakukan :
a.       Guru membagi siswa untuk berpasangan, dalam satu kelompok empat orang.
b.      Guru membagikan wacana atau materi kepada setiap siswa untuk di baca dan guru meminta siswa membuat ringkasan.
c.       Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar.
d.      Pembicara membacakan ringkasan-ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya. Sementara pendengar menyimak, mengoreksi, dan menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap.
e.       Bertukar peran, pendengar sebagai pembicara.
f.       Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan dari materi yang sudah dibahas.
g.      Penutup.[2]

Dan dari langkah-langkah kegiatan diatas terdapat kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaan metode Cooperative Script.
Kelebihan:
a.       Melatih pendengaran, ketelitian / kecermatan.
b.       Setiap siswa mendapat peran.
c.        Melatih mengungkapkan kesalahan orang lain dengan lisan.[3]
Unsur-unsur dalam pembelajaran Cooperative, sebagai berikut :
1.      Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka sehidup dan sepenanggungan bersama.
2.      Para siswa memiliki tanggung jawab terhadap setiap siswa lain dalam kelompoknya, dan bertangung jawab tehradap diri sendiri dalam mempelajari materi yang dihadapi.
3.      Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semua memiliki tujuan yang sama.
4.      Para siswa akan diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut berpengaruh terhadap evaluasi seluruh anggota kelompok.

Model pembelajaran Cooperative adalah penekanan belajar sebagai proses dialog interaktif sehingga dikatakan model pembelajaran ini adalah pembelajaran berbasis sosial yang merupakan salah satu metode kelompok yang dapat diterapkan oleh guru dalam proses belajar mengajar dikelas.
Penerapan model pembelajaran Cooperative ini didasarkan pada falsafah belajar konstruktivisme dalam pendidikan, menurut filsafat konstruktivisme kegiatan belajar bukanlah pemindahan pengetahuan dari guru kepada siswa, melainkan suatu kontruksi hasil belajar siswa. Hal ini berarti bahwa dalam proses belajar siswalah yang aktif membangun dan membentuk sendiri pengetahuannya. Lebih lanjut dikatakan bahwa pengetahuan di bentuk baik secara individu maupun sosial, maka proses belajar kelompok harus dikembangkan di dalam pembelajaran. Dalam kaitannya dengan ini, Belajar kelompok dapat menumbuh kembangkan rasa sosial yang tinggi pada diri setiap siswa, mereka dibina untuk mengendalikan rasa egois yang ada pada dirinya, sehingga terbina sikap kesetiakwanan sosial.
 Pembelajaran Cooperative memiliki tahapan-tahapan pembelajaran di mulai dengan tahapan awal guru menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa untuk belajar  hingga di akhiri dengan memberikan penghargaan terhadap usaha-usaha kelompok maupun individu. Selanjutnya tahapan-tahapan pembelajaran Cooparative dari awal hingga akhir dapat dilihat pada tabel berikut :


Tabel. 01
Tahap-Tahap Dalam Pembelajaran.[4]
Tahap
Kegiatan Guru
Tahap 1
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar
Tahap 2
Menyajikan Informasi (Present Information)
Guru menyampaikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan
Tahap 3
Membantu siswa membentuk kelompok-kelompok belajar
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan diskusi secara efisien
Tahap 4
Membantu kelompok bekerja dan belajar (Assist tema work and study)
Guru membantu setiap kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas
Tahap 5
Mengevaluasi (Test On The Materials)
Guru mengevaluasi kegiatan belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempersentasikan hasil kerjanya
Tahap 6
Memberikan penghargaan (Provide Recognition)
Guru mempersiapkan cara untuk menghargai usaha dan prestasi belajar individu maupun kelompok
(Suprijono, 2009).                  
Pembelajaran Cooperative tidak sama dengan sekedar belajar dalam kelompok, ada lima unsur-unsur dasar pembelajaran cooperative yang membedakannya dengan pembelajaran kelompok yang asal-asalan antara lain : (1) saling ketergantungan positif (Positive Interdepence), (2) Tanggung jawab perseorangan (Personal Responsibility), (3) interkasi promotif (Face to Face Promitive Interaction), (4) komunikasi antar anggota (Interpersonal Skill), (5) pemerosesan kelompok (Group Processing).[5]
Pelaksanaan prosedur model pembelajaran Cooperative dengan benar akan memungkinkan guru mengelola kelas lebih efektif, model pembelajaran Cooperative akan dapat menumbuhkan pembelajaran yang efektif yaitu pembelajaran yang bercirikan : (1) memudahkan siswa belajar ”sesuatu yang bermanfaat” seperti ; fakta, keterampilan, nilai, konsep, dan bagaimana hidup serasi dengan sesama, (2) pengetahuan, nilai, dan keterampilan diakui oleh mereka yang berkompeten menilai .[6]

Metode pembelajaran Cooperative memiliki kelebihan di bandingkan dengan metode yang lain dilihat dari beberapa segi antara lain :

a.       Pengembangan keterampilan sosial
Salah satu dari tujuan metode pembelajaran Cooperative adalah untuk mengajarkan kepada siswa keterampilan bekerjasama dan berkolaborasi.
b.      Hasil belajar akademik
Pembelajaran Cooperative bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik.
c.       Penerimaan terhadap perbedaan individu
Metode pembelajarna Cooperative memberikan peluang kepada siswa yang berbeda latar belakang dan kondisi untuk bekerjasama dan saling bergantung satu sama lainnya dalam tugas bersama.



[1] Isjono,Cooperative  learning ,(yogyakarta: pustaka belajar, 2009), h. 126.
[2] Isjoni, Cooperative Learning, ( Bandung : Alfabeta, 2007), h. 108.
[3] Ibid, hal. 115
[4] Isjono,Cooperativecoooperative lerning, (Bandung: alfabeta, 2009 ), h. 65.
[5]  Djamarah, Strategi Belajar mengajar, ( Jakarta : Rineka Cipta, 2006), h. 115
[6] Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta : Rineka Cipta 2003), h. 84

No comments:

Post a Comment

Entri Populer