A.
Metode Pembelajaran Cooperative
Srcipt
Pembelajaran Cooperative merupakan
pembelajaran secara sadar dan sengaja mengembangkan interaksi yang saling asuh
untuk menghindari kesalahpahaman yang dapat menimbulkan permusuhan. dalam
menyelesaikan tugas kelompok. Setiap anggota saling bekerjasama dan membantu
untuk memahami suatu bahan pelajaran., belajar belum selesai jika salah satu
dari teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.
Salah satu strategi dari model pembelajaran
kelompok adalah strategi pembelajaran Cooperative Script (Cooperative
Script Learning) pembelajaran ini merupakan model pembelajaran dimana siswa
berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan bagian–bagian dari
materi yang dipelajari.[1]
Model pembelajaran Cooperative Script merupakan metode belajar dimana
siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan
bagian-bagian dari materi yang dipelajari dengan memasukkan ide-ide dari materi
tersebut.
Langkah-langkah
yang dilakukan :
a.
Guru membagi
siswa untuk berpasangan, dalam satu kelompok empat orang.
b.
Guru
membagikan wacana atau materi kepada setiap siswa untuk di baca dan guru
meminta siswa membuat ringkasan.
c.
Guru dan
siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang
berperan sebagai pendengar.
d.
Pembicara
membacakan ringkasan-ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide
pokok dalam ringkasannya. Sementara pendengar menyimak, mengoreksi, dan
menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap.
e.
Bertukar
peran, pendengar sebagai pembicara.
f.
Guru dan
siswa bersama-sama membuat kesimpulan dari materi yang sudah dibahas.
Dan dari
langkah-langkah kegiatan diatas terdapat kelebihan dan kekurangan dalam
pelaksanaan metode Cooperative Script.
Kelebihan:
a. Melatih pendengaran, ketelitian / kecermatan.
b. Setiap siswa mendapat peran.
c.
Melatih
mengungkapkan kesalahan orang lain dengan lisan.[3]
Unsur-unsur
dalam pembelajaran Cooperative, sebagai berikut :
1.
Para siswa
harus memiliki persepsi bahwa mereka sehidup dan sepenanggungan bersama.
2.
Para siswa
memiliki tanggung jawab terhadap setiap siswa lain dalam kelompoknya, dan
bertangung jawab tehradap diri sendiri dalam mempelajari materi yang dihadapi.
3.
Para siswa
harus berpandangan bahwa mereka semua memiliki tujuan yang sama.
4.
Para siswa
akan diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut berpengaruh
terhadap evaluasi seluruh anggota kelompok.
Model pembelajaran Cooperative adalah penekanan
belajar sebagai proses dialog interaktif sehingga dikatakan model pembelajaran
ini adalah
pembelajaran berbasis sosial yang merupakan salah satu metode kelompok yang
dapat diterapkan oleh guru dalam proses belajar mengajar dikelas.
Penerapan model pembelajaran Cooperative ini
didasarkan pada falsafah belajar konstruktivisme dalam pendidikan, menurut
filsafat konstruktivisme kegiatan belajar bukanlah pemindahan pengetahuan dari
guru kepada siswa, melainkan suatu kontruksi hasil belajar siswa. Hal ini
berarti bahwa dalam proses belajar siswalah yang aktif membangun dan membentuk
sendiri pengetahuannya. Lebih lanjut dikatakan bahwa pengetahuan di bentuk baik
secara individu maupun sosial, maka proses belajar kelompok harus dikembangkan
di dalam pembelajaran. Dalam kaitannya dengan ini, Belajar kelompok dapat
menumbuh kembangkan rasa sosial yang tinggi pada diri setiap siswa, mereka
dibina untuk mengendalikan rasa egois yang ada pada dirinya, sehingga terbina
sikap kesetiakwanan sosial.
Pembelajaran Cooperative
memiliki tahapan-tahapan pembelajaran di mulai dengan tahapan awal guru
menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa untuk belajar hingga di akhiri dengan memberikan
penghargaan terhadap usaha-usaha kelompok maupun individu. Selanjutnya
tahapan-tahapan pembelajaran Cooparative dari awal hingga akhir dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel. 01
Tahap
|
Kegiatan Guru
|
Tahap
1
Menyampaikan
tujuan dan memotivasi siswa
|
Guru
menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran
tersebut dan memotivasi siswa belajar
|
Tahap
2
Menyajikan
Informasi (Present Information)
|
Guru
menyampaikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan
bacaan
|
Tahap
3
Membantu
siswa membentuk kelompok-kelompok belajar
|
Guru
menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan
membantu setiap kelompok agar melakukan diskusi secara efisien
|
Tahap 4
Membantu
kelompok bekerja dan belajar (Assist tema work and study)
|
Guru
membantu setiap kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas
|
Tahap 5
Mengevaluasi
(Test On The Materials)
|
Guru
mengevaluasi kegiatan belajar tentang materi yang telah dipelajari atau
masing-masing kelompok mempersentasikan hasil kerjanya
|
Tahap
6
Memberikan
penghargaan (Provide Recognition)
|
Guru
mempersiapkan cara untuk menghargai usaha dan prestasi belajar individu
maupun kelompok
|
(Suprijono,
2009).
Pembelajaran Cooperative tidak sama dengan sekedar belajar dalam
kelompok, ada lima unsur-unsur dasar pembelajaran cooperative yang
membedakannya dengan pembelajaran kelompok yang asal-asalan antara lain : (1)
saling ketergantungan positif (Positive Interdepence), (2) Tanggung jawab
perseorangan (Personal Responsibility), (3) interkasi promotif (Face
to Face Promitive Interaction), (4) komunikasi antar anggota (Interpersonal
Skill), (5) pemerosesan kelompok (Group Processing).[5]
Pelaksanaan prosedur model pembelajaran Cooperative dengan benar
akan memungkinkan guru mengelola kelas lebih efektif, model pembelajaran
Cooperative akan dapat menumbuhkan pembelajaran yang efektif yaitu
pembelajaran yang bercirikan : (1) memudahkan siswa belajar ”sesuatu yang
bermanfaat” seperti ; fakta, keterampilan, nilai, konsep, dan bagaimana hidup
serasi dengan sesama, (2) pengetahuan, nilai, dan keterampilan diakui oleh
mereka yang berkompeten menilai .[6]
Metode pembelajaran Cooperative memiliki kelebihan
di bandingkan dengan metode yang lain dilihat dari beberapa segi antara lain :
a.
Pengembangan
keterampilan sosial
Salah satu dari tujuan metode pembelajaran Cooperative adalah untuk
mengajarkan kepada siswa keterampilan bekerjasama dan berkolaborasi.
b.
Hasil
belajar akademik
Pembelajaran Cooperative bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa
dalam tugas-tugas akademik.
c.
Penerimaan
terhadap perbedaan individu
Metode pembelajarna Cooperative memberikan peluang kepada siswa yang
berbeda latar belakang dan kondisi untuk bekerjasama dan saling bergantung satu
sama lainnya dalam tugas bersama.
No comments:
Post a Comment