Monday, 28 November 2016

MOTIV ACTION “MIMPI atau MATI”


ACTION
Kita semua yang hidup di dunia ini, pasti mempunyai mimpi. Banyak orang yang bisa meraih mimpinya, tapi tidak sedikit pula orang yang tidak bisa mewujudkan mimpinya. Persoalannya bukan karena mereka tidak mampu, melainkan mereka tidak mau mewujudkannya. Semua yang ada dalam keinginan kita, InsyaAllah bisa terwuju asalkan kita action.
Jangan pernah menunda action, karena kita tidak akan pernah sampai kepada hasil. Mulailah action dengan melakukan hal-hal yang kecil.  Dengan mulai melakukan suatu hal yang kecil, sebenarya kita sudah melakukan langkah besar.
Kita juga bisa menulis sebuah skenario mengenai semua mimpi yang ingin kita wujudkan. Skenario mimpi yang kita tulistersebut merupakan bagian dari doa. Doa yang tertulis. Skenario mimpi yang kita tulis sebaiknya kita baca berulang kali sehingga membantu kita untuk focus dalam mewujudkannya.Kitapun masih mempunyai kesempatan untuk melakukan revisi-revisi apabila mendapatkan ide-ide yang baru. Semakin banyak membaca semakin banyak kita tahu.
Dalam kta melakukan action, kita akan mempunyai resiko “berhasil” atau “gagal”. Disinilah kita membutuhkan yang namanya mental juara. Mental juara bukan sekedar untuk meraih sukses, mental juara sangat dibutuhkan dalam menyikapi kegagalan. Ketika mulai suatu usaha, kita memang harus berfikir positif dengan menyugestikan keberhasilan dalam usaha yang kita jalani. Namun, kita juga harus mempersiapkan mental dalam menghadapi kegagalan. Kadang Tuhan menunjukkan jalan lewat kegagalan. Keberhasilan yang dating pada waktu yang diharapkan lebih menyenangkan daripada yang tertunda. Karena terlalu banyak pertimbangan membuat kita sering menunda action, sehingga keberhasilan kitapun tertunda.
Momentum membuat bola. Sering kita mendengar, “Jangan menunggu bola, tetapi sebaiknya kita menjemput bola.” Kadang kita sudah melakukan yang namanya menjemput bola, tetapi bola tersebut susah untuk di jemput. Ngegelinding entah kemana. Menunggu bola tidak akan pernah datang. Menjemput bola juga belum berhasil. Sampai pada akhirnya, kita mempunyai pemikiran untuk membuat bola. Kalau tidak ada yang mau “nangkap”, kenapa kita tidak “menangkap” diri kita sendiri. 

     MEMASARKAN DIRI

No comments:

Post a Comment

Entri Populer