JADILAH PRIBADI YANG SENANG DAN MENYENANGKAN
Pembicaraan yang Menyenangkan
Dapatkah Anda berbicara pada diri
Anda sendiri dan membuat Anda merasa lebih bahagia? Hal ini akan bisa kita tahu
jawabannya dengan mengikuti dua latihan berikut.
Pertama, disini ada beberapa
pertanyaan-pertanyaan pada diri Anda sendiri. Lalu kemudian cobalah dengar
pertanyaan tersebut agar Anda benar-benar yakin, seolah-olah Anda dengan
spontan mengatakannya kepada teman Anda. Kita diminta untuk supaya jangan
buru-buru mengerjakan tugas ini, tetapi kita di perintahkan untuk berbicara
dengan lambat dan berikan jeda sebentar pada saat kita berbicara sebelum lanjut
kekalimat sebelumnya. Tugas ini memang sebagian besar menggapnya aneh pada
awalnya, tetapi apabila sudah mencoba maka dengan cepat dia akan terbiasa
melakukannya, pertanyaan tersebut yaitu;
1.
aku merasa tiba-tiba merasa baik hari ini
2.
aku merasa bisa sukses dalam semua hal
3.
aku senang semua orang ramah kepadaku
4.
aku tahu jika aku memfokuskan pikiranku terhadap sesuatu, biasanya akan bisa
melakukannya dengan baik
5.
aku merasa sangat antusias hari ini
6.
aku seola-olah mempunyai energi yang penuh saat ini dan menikmati apa yang aku
kerjakan
7.
aku sangat merasa efisien hari ini
8.
aku merasa sangat optimis saat ini dan berharap bisa berinteraksi dengan baik
dengan semua orang yang aku temui hari ini
9.
aku merasa diriku dan dunia hari ini sangat baik
10.
karena suasana hatiku, aku merasa sangat kreatif dan penuh ide
Dan masih ada beberapa pertanyaan
lagi, tapi kita cukup ambil sebagian ini saja dahulu sebagai contoh untuk kita
coba. Setelah membaca beberapa pertanyaan ini apa yang Anda rasakan saat ini?
Dan ternyata sebagian besar orang melalui prosedur ini menghasilkan peningkatan
rasa bahagia mereka. Ternyata dengan jalan, berbicara, berjabat tangan dan
beberapa pertanyaan diatas bisa membuat orang merasa lebih bahagia.
Buat Mereka Tertawa
Pada 1995. Dr. Madan Kataria bekerja
sebagai dokter j keluarga di Mumbai, India. Saat meneliti artikel majalah
tentang tertawa dalam ilmu pengetahuan, Kataria mempelajari tentang manfaat
medis dari tertawa, dan kemudian beliau memurtuskan untuk mencoba dan
memperkenalkan tawa-tawa kecil maupun tawa-tawa lepas dalam kehidupan
sehari-hari seseorang.
Pada saat beliau melakukan percobaan
dari manfaat medis dari tertawa, Kataria membuat rencana aneh. Pada waktu itu
tepat pukul tujuh pagi hari, beliau pergi ke taman sekitan dan kemudian beliau
meminta empat orang untuk saling bercerita tentang lelucon, lalu tertawa. Saat
saling bercerita berlangsung ternyata setiap orang menikmati sesi tersebut dan
beliau memutuskan untuk mengulang hal yang sama pekan depan. Kelompok yang
terdiri dari empat orang tersebut dengan cepatnya berkembang lebih dari lima
puluh orang. Katarina pun membentuk kelompok tertawa pertama di dunia.
Pada pertemuan berikutnya beliau
mengadakannya dengan sungguh-sungguh, Katarina meminta setiap orang berdiri
membentuk lingkaran dan bergiliran untuk menyampaikan atau bercerita tentang
lelucon. Awalnya semua berjalan lancar, tetapi beberapa minggu kemudian,
orang-orang kehavisan lelucon dan mulai menggunakan pertanyaan teka-teki.
Orang-orang bisa tertawa seperti halnya saat melakukan percobaan dengan
menggunakan lelucon, tapi tawa tiba-tiba terhenti saat dua orang wanita
mengancam untuk pergi dikarenakan lelucon berbau seks sehingga Kataria harus
mengeksplorasi cara lain untuk membuat orang-orang bisa tertawa lagi.
Pada akhirnya beliau menemukan cara
lain yaitu momen “haha” yang mengubah dunia- beliau ingin tahu apakah
orang-orang akan mendapatkan manfaat yang sama jika mereka tertawa kecil tanpa
harus mendengar lelucon. Katarina membentuk suatu kelompok tetapi pada awalnya
kelompok ini kurang setuju, tetapi pada akhirnya setuju untuk menyingkirkan
dahulu lelucon tentang mertua mereka dan mencoba pendekatan Katarina yang baru.
Katarina menggunakan cara berakting,
selama orang-orang berakting mereka seolah-olah mendengar lelucon, banyak
anggota kelompok yang tiba merasakan euforia. Seperti penyakit menular,
perasaan ini pun menyebar dan tidak lama kemudian semua orang pun
terbahak-bahak. Akhirnya cerita tentang cara baru untuk menghasilakn
kegembiraan yang dilakukan oleh Katarina dengah cepat menyebar, dan klub
tertawa pun bermunculan diseluruh dunia.
Akhirnya para psikolog merasa
penasaran dengan percobaan Katarina ini, psikolog Charles Schaefer dari
Fairleigh Dickinson University di New Jersey memutuskan untuk mencari tahu
apakah berperilaku seperti orang yang baru saja mendengar lelucon benar-benar bisa membuat orang merasa baik.
Setelah Charles melakukan percobaan,
dan beliau membagi sukarelawan menjadi tiga kelompok, lalu kemudian beliau
meminta kelompok tersebut untuk senyum selama satu menit, sementara kelompok
lain diminta untuk tertawa terbahak-bahak dalam waktu yang sama.
Setelah senyuman, tertawa, dan
longlongan dilakukan, Charles meminta setiap orang untuk menilai suasana hati
mereka. Semakin banyak orang yang berperilaku seolah-olah mereka bahagia,
semakin bahagia juga diri mereka.
Penelitian Charles mengungkapkan
mengapa klub tertawa sangat populer. Dengan cara yang sama saat tawa
membuat Anda tersa lebih bahagia, begitu
juga perilaku seolah-olah Anda menemukan sesuatu yang lucu akan membawa manfaat
yang psikis dan fisik yang terkait dengan tawa yang sesungguhnya. Akhirnya
Charles pun percaya bahwa penelitian Katarina memang benar.
No comments:
Post a Comment