Tubuh dan Otak
Berkaitan
dengan tubuh dan otak Paul Ekman dari university of California mengabdikan
kariernya untuk mempelajari ekspresi wajah dan emosi. Sepanjang kariernya
beliau telah menemukan sebuah panduan sebuah ekspresi wajah yang sangat jelas
(sebuah risalah sebanyak 500 halaman yang menunjukan bagaimana kombinasi empat
puluh tiga otot wajah menghasilkan ribuan ekspresi).
Pada
awal kariernya, Ekman penasaran ketika mendengar pernyataan bahwa mengubah
ekspresi wajah seseorang bisa membuat mereka mersa santai atau marah, dan
beliau ingin menemukan bagaimana prinsip seolah-olah mempengaruhi tubuh. Hasil
penelitian Ekman yang luar biasa
memberikan dukungan pada teori James.
Pada
saat Ekman melakukan penelitian, beliau mengundang para sukarelawan datang
kelaboraturiumnya, dan pada saat itu beliau menempelkan sebuah alat yang secara
terus-menerus memonitor detak jantung dan suhu kulit mereka. Beliau kemudian
meminta para peserta melakukan dua tugas. Diman tugas pertama beliau
memerintahkan untuk membuat mereka merasa marah yang orisinal, dengan
memikirkan peristiwa dalam kehidupannya yang membuat marah, dan menghidupkan
peristiwa itu secara mental dan sejelas mungkin. Untuk tugas kedua, mereka
hanya menghasilkan ekspresi wajah marah ( alis mata turun dan menyatu,
menaikkan kelopak mata, menaikkan bibir bawah dan bibir dirapatkan). Dengan
memilih peristiwa serta ekspresi wajah yang berbeda, langkah ini diulang untuk
beberapa emosi, termasuk rasa takut, sedih, bahagia, terkejut, dan jijik.
Ingatan
emosional yang orisinal memicu pola tertetu dalam fisiologi partisipasi
misalnya, rasa takut mengakibatkan detak jantung tinggi dan suhu kulit yang
rendah, sedangkan rasa bahagia menghasilkan detak jantung yang rendah dan suhu
kulit yang tinggi.
Penemuan
Ekman menunjukkan bahwa berperilaku seolah-olah Anda mengalami suatu emosi
tidak hanya mempengaruhi bagaimana perasaan Anda, tetapi juga mempunyai
pengaruh yang langsung dan takut pada tubuh Anda.
Para
peneliti telah membangun karya ini dengan menggunakan teknologi terkini untuk
menemukan pengaruh prinsip seolah-olah mempengaruhi otak.
Jika
Anda membuka kepala Anda dan memeriksa daerah otak yang terdekat dengan tulang
belakang bagian teratas, Anda akan melihat dua jaringan berbentuk buah almon di
kedua sisi. Jaringan ini didebut amigdala, amigdala adalah (bahasa latin dari
almon). Mereka membentuk bagian otak yang sangat kecil, tetapi terhubung sangat
baik, yang memainkan peranan kunci hampir disemua aspek kehidupan kita.
Amigdala adalah pusat pengalaman emosiaonal, terutama rasa takut.
Prinsip
seolah-olah telah digunakan untuk memproduksi rasa bahagia di laboraturium
seluruh dunia, dan mempunyai kekuatan untuk memengaruhi tubuh dan otak manusia
secara langsung. Namun, apakah pengaruh ini bekerja juga di dunia nyata?
Dapatkah hal ini dimanfaatkan untuk menggembirakan seluruh manusia? Dan oleh
karena itu kita akan sama-sama tahu jawabannya dalam Ilmu Proyek Kebahagiaan.
Ilmu Proyek Kebahagiaan
Ekman
telah melakukan beberapa percobaan yang melibatkan partisipasi massa selama
kariernya. Dalam penelitian ini telah melibatkan puluhan ribu orang, termasuk
psikologi berbohong, bagaimana seorang juri tertipu oleh penampilan terdakwa,
dan apakah orang-orang bisa membedakan antara anggur yang murah dan anggur yang
mahal (kenyataannya mereka tidak bisa membedakannya).
Pada
beberapa tahun yang lalu Ekman juga telah melakukan penelitian skala besar
terkait kebahagiaan yang diakui oleh ribuan orang di seluruh inggris. Disini
para psikolog mengumpulkan tekni-teknik menciptakan kebahagiaan, Ekman
melakukan semua ini untuk mencari tahu cara yang mana yang paling efektif.
Selain dari pada itu, karena dalam penelitian lain menunjukkan bahwa menyatakan
kebahagian menyebar melalui sekelompok orang seperti penyakit menular, dimana
orang-orang saling “menangkap” emosi orang lain, beliau penasaran apakah ribuan
orang yang lebih bahagia bisa bertindak sebagai katalis dan bisa membahagiakan
seluruh negeri.!
Dengan
pernyataan ini, sebelum melakukan penelitian, beliau mengadakan survei nasional
untuk mengukur suasana hati semua orang dalam suatu negeri. Setiap orang
diperintahkan untuk mengukur seberapa besar nilai kebahagiaan yang mereka
rasakan sampai dengan skala tujuh, dimana disini satu itu menunjukan skala yang
tidak bahagia sama sekali, dan angka tujuh adalah sangat bahagia.
Seluruh
peserta secara acak dimasukkan dal sebuah kelompok kecil dan di minta untuk
melakukan berbagai macam tugas yang dirancang untuk membuat mereka merasa lebih
bahagia.sejumlah kelompok ada yang mengerjakan tugas paling populer yaitu, “
berpikirlah bahwa diri Anda bahgia termasuk sebagai contoh, menciptakan
perasaan bersyukur atau menghidupkan kembali kenangan bahagia, sementara
peserta dari kelompok lain diminta untuk mengikuti nasihat James dan tersenyum
bebrapa detik setiap hari.
Seminggu
telah berlalu dari penelitia tersebut, kemudian para peserta kembali
mengunjungi website dan memberi nilai lagi seberapa bahagia yang mereka
rasakan, mereka mengubah ekspresi wajah menduduki peringkat atas, bukti kuat
bahwa dengan prinsip seolah-olah bisa menghasilkan emosi diluar laboraturium,
dan perasaan itu tahan lam serta kuat.
Para
peserta diminta untuk memberikan nilai seberapa bahagia yang mereka rasakan
dengan skala sampai tujuh, dan kali ini 52 persen memberi nilai separuh keatas.
Jika diasumsikan ada 60 juta orang di negeri ini bahwa mereka lebih bahagia
setelah melakukan penelitian. Akhirnya proyek kebahagian berhasil di pecahkan
dan terbukti memberikan hasil yang baik, jadi beliau berfikir bahwa William
James ikut membantu menggembirakan negeri ini.
Nilai Kegembiraan
William
James tidak hanya berspekulasi bahwa senyum membuat Anda merasa bahagia, tetapi
kata James juga semua aspek perilaku, termasuk cara orang bergerak dan
berbicara, hal ini akan mempengaruhi perasaan mereka. Para psikolog penasaran
dengan pendapat James ini, oleh sebab itu mereka mencari tahu kebenaran atas
pendapat William James ini, para psikolog pun mulai berjalan dan berbicara.
Psikolog Sara Snodgrass dari Florida
Atlantic University ingin mengetahui apakah mengubah cara berjalan mereka akan
mengubah persaan mereka, Snodgrass meminta orang-orang berjalan selama tiga
menit dengan satu atau dua gaya. Setengah dari peserta diminta untuk berjalan
dengan langkah panjang, mengayun lengan, dan mengangkat kepala mereka.
Sebaliknya, peserta yang lain diminta untuk mengambil langkah pendek, menyeret
kaki mereka, dan melihat kebawah. Setiap orang menilai seberapa bahagia yang
mereka rasakan. Hasilnya dimana mereka yang diminta mengambil langkah panjang
secara signifikan merasa lebih bahagia, dari pada kelompok yang diminta
menyeret langkah kaki mereka.
Bermacam cara yang dilakukan oleh
para peneliti untuk menemukan hal apa saja yang bisa membuat orang-orang lebih
merasa bahagia dari sebulumnya.
Termasuk juga disini seperti yang
dilakukan oleh Koch, beliau melakukan penelitian dalam rangka mengetahui
seseorang merasa bahagia dalam kehidupan sehari hari. Seperti yang beliau
lakukan disini adalah menguji seseorang melalui berjabat tangan dalam dua cara,
dimana sebagian diantara mereka melakukan berjabat tangan dengan cara yang
sangat lembut mengalir, dan yang lain ditunjukkan bagaimana menghasilkan
gerakan keatas dan kebawah yang tajam. Dimana disi kelompok tim jabat tangan
yang pemberani ini kemudian diperintahkan untuk berjabat tangan dengan lima
puluh orang. Setelah mereka melakukan jabat tangan kemudian Koch menanyakan
bagaimana perasaan mereka, dan hasil yang didapatkan sangat mengagumkan.
Dibanding mereka yang tidak berjabat tangan dengan kaku, mereka yang diajak
berjabat tangan dengan halus mengalir merasa lebih bahagia.
Akhirnya Koch menemukan hasil dari percobaan
yang dia lakukan.
Pada akhir tahun 1960-an, psikolog
klinis Amerika, Emment Velten, ingin menciptakan cara cepat dan mudah untuk
mendapatkan kegembiraan yang bagus di
laboraturium. Velten penasaran apa yang akan terjadi jika orang-orang berbicara
seolah-olah mereka bahagia dan percaya diri? Beliau penasaran dan ingin
menemukan jawaban dari semua ini, lalu beliau membentuk kelompok dari
sukarelawan untuk melakukan penelitian beliau membagi secara acak peserta
penelitian kedalam dua kelompok, dan memberikan satu set kartu pada setiap
kelompok.
Untuk kelompok pertama, kartu paling
atas menjelaskan bahwa mereka akan melihat serangkaian pernanyataan lalu
kemudian mereka diminta untuk membaca dengan keras pernyataan itu. Kartu
berikutnya berisi pernyataan pertama: “Hari ini tidak lebih baik dan tidak
lebih buruk dari hari yang lain”. Sebagaimana yang diinstuksikan, peserta
disuruh membaca keras-keras, lalu membalik kartu dah berpindah ke kartu
berikutnya: “meskipun demikian, aku benar-benar merasasangat bahagia hari ini”.
Setelah para peserta melewati
bebrapa prosedur, tibalah saatnya sampai pada akhir prosedur, lalu kemudian
Velten meminta semua pesertanya untuk menilai berapa nilai kebahagian yang
mereka rasakan. Dan hasil dari penelitian ini, diman peserta yang membaca
pernyataan positif tentang diri mereka berada dalam suasana hati yang sangat
baik. Sebaliknya, mereka yang merefleksikan Saturnus, Orient Express dan
Berlian Harapan datar-datar saja.
Berbagi macam cara para psiologi
membuktikan nilai kegembiraan yang dirasakan oleh orang-orang seperti; jalan,
berjabat tangan, dan bahkan juga berbicara.
No comments:
Post a Comment