Tuesday 29 November 2016

ESKPRESI KEGEMBIRAAN HIDUP



Tubuh dan Otak
Berkaitan dengan tubuh dan otak Paul Ekman dari university of California mengabdikan kariernya untuk mempelajari ekspresi wajah dan emosi. Sepanjang kariernya beliau telah menemukan sebuah panduan sebuah ekspresi wajah yang sangat jelas (sebuah risalah sebanyak 500 halaman yang menunjukan bagaimana kombinasi empat puluh tiga otot wajah menghasilkan ribuan ekspresi).
Pada awal kariernya, Ekman penasaran ketika mendengar pernyataan bahwa mengubah ekspresi wajah seseorang bisa membuat mereka mersa santai atau marah, dan beliau ingin menemukan bagaimana prinsip seolah-olah mempengaruhi tubuh. Hasil penelitian  Ekman yang luar biasa memberikan dukungan pada teori James.
Pada saat Ekman melakukan penelitian, beliau mengundang para sukarelawan datang kelaboraturiumnya, dan pada saat itu beliau menempelkan sebuah alat yang secara terus-menerus memonitor detak jantung dan suhu kulit mereka. Beliau kemudian meminta para peserta melakukan dua tugas. Diman tugas pertama beliau memerintahkan untuk membuat mereka merasa marah yang orisinal, dengan memikirkan peristiwa dalam kehidupannya yang membuat marah, dan menghidupkan peristiwa itu secara mental dan sejelas mungkin. Untuk tugas kedua, mereka hanya menghasilkan ekspresi wajah marah ( alis mata turun dan menyatu, menaikkan kelopak mata, menaikkan bibir bawah dan bibir dirapatkan). Dengan memilih peristiwa serta ekspresi wajah yang berbeda, langkah ini diulang untuk beberapa emosi, termasuk rasa takut, sedih, bahagia, terkejut, dan jijik.
Ingatan emosional yang orisinal memicu pola tertetu dalam fisiologi partisipasi misalnya, rasa takut mengakibatkan detak jantung tinggi dan suhu kulit yang rendah, sedangkan rasa bahagia menghasilkan detak jantung yang rendah dan suhu kulit yang tinggi.
Penemuan Ekman menunjukkan bahwa berperilaku seolah-olah Anda mengalami suatu emosi tidak hanya mempengaruhi bagaimana perasaan Anda, tetapi juga mempunyai pengaruh yang langsung dan takut pada tubuh Anda.
Para peneliti telah membangun karya ini dengan menggunakan teknologi terkini untuk menemukan pengaruh prinsip seolah-olah mempengaruhi otak.
Jika Anda membuka kepala Anda dan memeriksa daerah otak yang terdekat dengan tulang belakang bagian teratas, Anda akan melihat dua jaringan berbentuk buah almon di kedua sisi. Jaringan ini didebut amigdala, amigdala adalah (bahasa latin dari almon). Mereka membentuk bagian otak yang sangat kecil, tetapi terhubung sangat baik, yang memainkan peranan kunci hampir disemua aspek kehidupan kita. Amigdala adalah pusat pengalaman emosiaonal, terutama rasa takut.
Prinsip seolah-olah telah digunakan untuk memproduksi rasa bahagia di laboraturium seluruh dunia, dan mempunyai kekuatan untuk memengaruhi tubuh dan otak manusia secara langsung. Namun, apakah pengaruh ini bekerja juga di dunia nyata? Dapatkah hal ini dimanfaatkan untuk menggembirakan seluruh manusia? Dan oleh karena itu kita akan sama-sama tahu jawabannya dalam Ilmu Proyek Kebahagiaan.

Ilmu Proyek Kebahagiaan
Ekman telah melakukan beberapa percobaan yang melibatkan partisipasi massa selama kariernya. Dalam penelitian ini telah melibatkan puluhan ribu orang, termasuk psikologi berbohong, bagaimana seorang juri tertipu oleh penampilan terdakwa, dan apakah orang-orang bisa membedakan antara anggur yang murah dan anggur yang mahal (kenyataannya mereka tidak bisa membedakannya).
Pada beberapa tahun yang lalu Ekman juga telah melakukan penelitian skala besar terkait kebahagiaan yang diakui oleh ribuan orang di seluruh inggris. Disini para psikolog mengumpulkan tekni-teknik menciptakan kebahagiaan, Ekman melakukan semua ini untuk mencari tahu cara yang mana yang paling efektif. Selain dari pada itu, karena dalam penelitian lain menunjukkan bahwa menyatakan kebahagian menyebar melalui sekelompok orang seperti penyakit menular, dimana orang-orang saling “menangkap” emosi orang lain, beliau penasaran apakah ribuan orang yang lebih bahagia bisa bertindak sebagai katalis dan bisa membahagiakan seluruh negeri.!
Dengan pernyataan ini, sebelum melakukan penelitian, beliau mengadakan survei nasional untuk mengukur suasana hati semua orang dalam suatu negeri. Setiap orang diperintahkan untuk mengukur seberapa besar nilai kebahagiaan yang mereka rasakan sampai dengan skala tujuh, dimana disini satu itu menunjukan skala yang tidak bahagia sama sekali, dan angka tujuh adalah sangat bahagia.
Seluruh peserta secara acak dimasukkan dal sebuah kelompok kecil dan di minta untuk melakukan berbagai macam tugas yang dirancang untuk membuat mereka merasa lebih bahagia.sejumlah kelompok ada yang mengerjakan tugas paling populer yaitu, “ berpikirlah bahwa diri Anda bahgia termasuk sebagai contoh, menciptakan perasaan bersyukur atau menghidupkan kembali kenangan bahagia, sementara peserta dari kelompok lain diminta untuk mengikuti nasihat James dan tersenyum bebrapa detik setiap hari.
Seminggu telah berlalu dari penelitia tersebut, kemudian para peserta kembali mengunjungi website dan memberi nilai lagi seberapa bahagia yang mereka rasakan, mereka mengubah ekspresi wajah menduduki peringkat atas, bukti kuat bahwa dengan prinsip seolah-olah bisa menghasilkan emosi diluar laboraturium, dan perasaan itu tahan lam serta kuat.
Para peserta diminta untuk memberikan nilai seberapa bahagia yang mereka rasakan dengan skala sampai tujuh, dan kali ini 52 persen memberi nilai separuh keatas. Jika diasumsikan ada 60 juta orang di negeri ini bahwa mereka lebih bahagia setelah melakukan penelitian. Akhirnya proyek kebahagian berhasil di pecahkan dan terbukti memberikan hasil yang baik, jadi beliau berfikir bahwa William James ikut membantu menggembirakan negeri ini.

Nilai Kegembiraan
          William James tidak hanya berspekulasi bahwa senyum membuat Anda merasa bahagia, tetapi kata James juga semua aspek perilaku, termasuk cara orang bergerak dan berbicara, hal ini akan mempengaruhi perasaan mereka. Para psikolog penasaran dengan pendapat James ini, oleh sebab itu mereka mencari tahu kebenaran atas pendapat William James ini, para psikolog pun mulai berjalan dan berbicara.
            Psikolog Sara Snodgrass dari Florida Atlantic University ingin mengetahui apakah mengubah cara berjalan mereka akan mengubah persaan mereka, Snodgrass meminta orang-orang berjalan selama tiga menit dengan satu atau dua gaya. Setengah dari peserta diminta untuk berjalan dengan langkah panjang, mengayun lengan, dan mengangkat kepala mereka. Sebaliknya, peserta yang lain diminta untuk mengambil langkah pendek, menyeret kaki mereka, dan melihat kebawah. Setiap orang menilai seberapa bahagia yang mereka rasakan. Hasilnya dimana mereka yang diminta mengambil langkah panjang secara signifikan merasa lebih bahagia, dari pada kelompok yang diminta menyeret langkah kaki mereka.
            Bermacam cara yang dilakukan oleh para peneliti untuk menemukan hal apa saja yang bisa membuat orang-orang lebih merasa bahagia dari sebulumnya.
            Termasuk juga disini seperti yang dilakukan oleh Koch, beliau melakukan penelitian dalam rangka mengetahui seseorang merasa bahagia dalam kehidupan sehari hari. Seperti yang beliau lakukan disini adalah menguji seseorang melalui berjabat tangan dalam dua cara, dimana sebagian diantara mereka melakukan berjabat tangan dengan cara yang sangat lembut mengalir, dan yang lain ditunjukkan bagaimana menghasilkan gerakan keatas dan kebawah yang tajam. Dimana disi kelompok tim jabat tangan yang pemberani ini kemudian diperintahkan untuk berjabat tangan dengan lima puluh orang. Setelah mereka melakukan jabat tangan kemudian Koch menanyakan bagaimana perasaan mereka, dan hasil yang didapatkan sangat mengagumkan. Dibanding mereka yang tidak berjabat tangan dengan kaku, mereka yang diajak berjabat tangan dengan halus mengalir merasa lebih bahagia.
             Akhirnya Koch menemukan hasil dari percobaan yang dia lakukan.
            Pada akhir tahun 1960-an, psikolog klinis Amerika, Emment Velten, ingin menciptakan cara cepat dan mudah untuk mendapatkan kegembiraan  yang bagus di laboraturium. Velten penasaran apa yang akan terjadi jika orang-orang berbicara seolah-olah mereka bahagia dan percaya diri? Beliau penasaran dan ingin menemukan jawaban dari semua ini, lalu beliau membentuk kelompok dari sukarelawan untuk melakukan penelitian beliau membagi secara acak peserta penelitian kedalam dua kelompok, dan memberikan satu set kartu pada setiap kelompok.
            Untuk kelompok pertama, kartu paling atas menjelaskan bahwa mereka akan melihat serangkaian pernanyataan lalu kemudian mereka diminta untuk membaca dengan keras pernyataan itu. Kartu berikutnya berisi pernyataan pertama: “Hari ini tidak lebih baik dan tidak lebih buruk dari hari yang lain”. Sebagaimana yang diinstuksikan, peserta disuruh membaca keras-keras, lalu membalik kartu dah berpindah ke kartu berikutnya: “meskipun demikian, aku benar-benar merasasangat bahagia hari ini”.
            Setelah para peserta melewati bebrapa prosedur, tibalah saatnya sampai pada akhir prosedur, lalu kemudian Velten meminta semua pesertanya untuk menilai berapa nilai kebahagian yang mereka rasakan. Dan hasil dari penelitian ini, diman peserta yang membaca pernyataan positif tentang diri mereka berada dalam suasana hati yang sangat baik. Sebaliknya, mereka yang merefleksikan Saturnus, Orient Express dan Berlian Harapan datar-datar saja.
            Berbagi macam cara para psiologi membuktikan nilai kegembiraan yang dirasakan oleh orang-orang seperti; jalan, berjabat tangan, dan bahkan juga berbicara.

No comments:

Post a Comment

Entri Populer