1.
Budaya Membaca Al-Qur’an
a.
Pengertian membaca
Membaca merupakan salah satu metode yang kerap dilakukan oleh manusia untuk
dapat meningkatkan kecerdasan, mengakses informasi dan juga memperdalam
pengetahuan dalam diri seseorang. Dengan memahami dan mengerti isi dari sebuah
bacaan, seseorang akan mendapatkan banyak keuntungan untuk memperluas cakrawala
berpikir dengan sedikit usaha dan modal yang relatif sedikit. Kegiatan ini
sering kali dihubungkan dengan faktor-faktor kesuksesan seseorang dalam
berpikir dan bertindak karena pada umumnya mereka yang gemar membaca dapat
bertindak lebih sistematis dan berpikir secara kritis dalam menyikapi
permasalahan yang dihadapi.
b.
Hukum membaca Al-Qur’an
Yang artinya: 3). Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4). Yang mengajar (manusia) dengan
perantaran kalam, 5). Dia mengajar
kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Maksud kata kalam
adalah: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh
Tirmidzi juga bias dijadikan dalil bagaimana allah memerintahkan hambanya untuk
senantiasa membaca al-Qur’an karena sudah disiapkan ganjaran yang tiada banding
nanti diakherat yang artinya:
“Bacalah Al-Qur’an sebab di hari
kiamat nanti akan dating sebagai penolong bagi para pembacanya.”(H.R.
Tirmidzi).
Artinya: 29.
Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah dan mendirikan
shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang kami anuge- rahkan kepada
mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan
yang tidak akan merugi, 30. Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala
mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Mensyukuri[1]
Allah Ta'ala telah
memberitahukan tentang kebaikan yang akan didapatkan oleh orang yang membaca
Al-Qur'an. Dari Ibnu Mas'ud ra berkata: Rasulullah saw bersabda: Barangsiapa
yang membaca satu huruf dari kitab Allah maka dia akan mendapatkan kebaikan dan
kebaikan yang akan dia dapatkan akan dilipatgandakan sehingga mencapai sepuluh
kali lipat, dan aku tidak mengatakan (alif lam mim) satu huruf, akan tetapi
alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf.[2]
Aisyah ra berkata:
Rasulullah saw bersabda: "Orang yang mahir dalam membaca Al-Qur'an bersama
para Malaikat yang mulia lagi agung, dan orang yang membaca Al-Qur'an dengan
cara terbata-bata dan merasa sulit dengannya, maka dia mendapat dua
pahala". Dan pada hari kiamat kelak akan nampak kemuliaan bagi orang yang
membaca Al-Qur'an, yaitu Al-Qur'an akan memberikan syafaat bagi orang yang
membacanya dan meningkatkan derajat pembacanya di dalam surga seukuran dengan
kadar ayat-ayat yang dibacanya.
Dari Abi Umamah ra
berkata: Rasulllah saw bersabda: "Bacalah Al-Qur'an karena dia datang pada
hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi orang yang membacanya.
Dari Abdillah bin
Amr ra berkata: Rasulullah saw bersabda: "Dikatakan kepada orang yang selalu membaca Al-Qur'an: Bacalah dan
meningkatlah dan bacalah sebagaimana engkau membacanya di dunia, sebab kedudukanmu setingkat dengan akhir ayat
yang engkau baca. Dan yang sangat mengherankan dari keadaan banyak kaum
muslimin adalah kelalaian mereka dalam membaca Al-Qur'an atau mentadabburi
ayat-ayatnya dan mengamalkannya padahal mereka mengetahui keutamaan dan pahala
bagi orang yang membaca Al-Qur'an.
Amirul Mu'minin
Utsman bin Affan ra berkata: Seandainya
hati kita suci niscaya dia tidak akan pernah kenyang dengan kalam Allah Azza Wa
Jalla. Dan makna inilah yang tersirat di dalam firman Allah Ta'ala:
Artinya: 124). Dan apabila
diturunkan suatu surat, Maka di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang
berkata: "Siapakah di antara kamu yang bertambah imannya dengan (turannya)
surat ini?" adapun orang-orang yang beriman, Maka surat Ini menambah
imannya, dan mereka merasa gembira. 125). Dan adapun orang-orang yang di dalam
hati mereka ada penyakit[3],
Maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, disamping kekafirannya (yang
Telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir.[4]
Dari beberapa
firman Allah dan Hadist Nabi Muhammad diatas dapat kita simpulkan bahwa membaca
Al-Qur’an sangatlah banyak manfaatnya dan bernilai pahala disisi Allah dengan
balasan yang begitu mulia dan berharga didunia dan di akherat kelak.
c.
Budaya membaca Al-Qur’an
Berawal dari hadist Nabi yang berbunyi: “Sabda Rasulullah saw,”Aku wasiatkan
kepada kalian agar bertakwa kepada Allah dan Al Qur’an sesungguhnya ia adalah
cahaya kegelapan, petunjuk di siang hari maka bacalah dengan sungguh-sungguh.” (HR. Baihaqi)
Membudayakan
membaca alquran kepada anak didik adalah sebagian dari pondasi karakter siswa.
Dengan dibudayakan membaca al-Qur’an maka siswa akan lebih dekat dengan agama
karena Al-Quran merupakan dasar hukum pertama dari agama Islam yang dibawa oleh
Nabi Muhammad yang bertujuaan untuk merubah akhlak manusia. Oleh karena itu
dengan membaca Al-Quran secara langsung merupakan pendidikan akhlak bagi siswa
karena didalam Al-Quran menjelaskan beberapa kisah-kisah para nabi dan sahabat
yang memiliki akhlak yang wajib diteladani oleh ummat Islam khususnya para
penerus atau generasi bangsa dan Negara yang diawali dari bangku madrasah.
Didalam program
madrasah, budaya membaca Al-Quran dengan bermacam bentuk, salah satunya yakni
dengan ngaji bersama disetiap hari Jumat dan disetiap selsai solat pardhu dikerjakan.
Kegiatan ini dilakukan dengan bimbingan guru dan dilaksanakan oleh siswa secara
bergiliran untuk membaca dan menyimak teman yang didekat mereka.
Kegiatan
membudayakan mambaca Al-Qur’an ini merupakan salah satu cara madarsah dalam
melakukan pembinaan akhlak secara berkelanjutan. Oleh karena itu siswa
diharapkan agar tetap konsisten berpegang teguh pada Al-Quran dan senantiasa
membacanya setiap saat.
No comments:
Post a Comment