1.
Pengertian
Iman dan Takwa (IMTAQ)
IMTAQ merupakan gabungan dari dua kata,
yang pertama iman dan yang kedua taqwa, yang masing-masing memiliki pengertian
tersendiri. “Imtaq merupakan bentuk prilaku manusia dalam hubungannya dengan
Tuhannya dan dengan sesama manusia”.[1]
Untuk memudahkan dalam pemahaman, penulis akan membahas secara signifikan
diantara keduanya secara lugas.
Iman berasal dari bahasa arab yang kata
dasarnya amana- yu minu-imanan (امن, يؤمن, إمانا)
artinya beriman atau percaya. Percaya dalam Bahasa Indonesia berarti meyakini
sesuatu itu memang benar atau nyata adanya. Pada umumnya iman disini selalu
dihubungkan dengan kepercayaan atau berkenaan dengan agama. Iman sering juga
dikenal dengan aqidah. Aqidah artinya ikatan yaitu ikatan hati. Seorang yang
beriman mengikat hati dan perasaan dengan sesuatu kepercayaan yang tidak dapat
ditukar dengan kepercayaan lainya.
Jadi kesimpulan yang dapat diambil dari
pengertian iman adalah keyakinan yang menjadi pedoman dan pandangan hidup yang
terdapat tiga unsur yang mesti berjalan serasi, tidak boleh berbarengan.
Adapun taqwa yang berasal dari bahasa
Arab yakni (التقوى) yang
artinya memelihara, takut. Sedangkan secara bentuk konkritnya, “taqwa adalah
melaksanakan kewajiban-kewajiban dan meninggalkan seluruh kemungkaran”.[2]
Kesimpulan yang dapat diambil dari
pengertian taqwa di atas bahwa taqwa adalah melaksanakan kewajiban yakni
sebagai Abdullah, hal ini sesuai dengan tujuan ibadah ialah taqwa dan menjauhi
segala larangan-Nya yakni dengan cara memanfaatkan segala yang diciptakan di
dunia dengan sebaik-baiknya dengan menggunakan ilmu pengetahuan yang
dianugerahkan oleh Allah SWT, sehingga manusia menyandang gelar khlaifah, yakni
pemimpin yang akan mengatur bumi.
Dengan demikian dari kedua kata
yang telah dijelaskan di atas yakni iman dan taqwa kemudian disingkat IMTAQ merupakan
salah satu cara pemerintah guna meminimalisasikan gejolak yang akhir-akhir ini
timbul karena kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan terutama di kalangan
siswa agar mereka mempunyai perilaku dan kepribadian yang sesuai dengan
nilai-nilai agama dan budaya supaya terhindar dari perilaku menyimpang.
2.
Bentuk-bentuk
Kegiatan IMTAQ
Di
beberapa sekolah setiap minggunya mengadakan kegiatan IMTAQ dan biasanya
memanfaatkan hari Jum’at karena pada hari itu juga proses pembelajaran relative
sedikit dengan waktu yang pendek pula. Adapun Bentuk-bentuk kegiatan IMTAQ meliputi:
a. Pembukaan dengan mendengarkan lantunan
al-Quran yang dibacakan oleh siswa secara bergantian setiap minggunya.
b. Pembacaan puitisasi terjemahan al-Quran
yang dibacakan oleh siswa-siswi dengan memilih ayat yang mereka anggap mudah
dipahami, ini dilakukan oleh dua orang
siswa secara bergantian
c. Pidato, biasanya isi pidato yang
dikonsepkan itu berbentuk islami yang mengkaji tentang berbagai bentuk
akhlak-akhlak manusia, hikmah-hikmah yang ada pada setiap ibadah rutinitas
maupun yang dianjurkan oleh nabi Muhammad SAW, dan lain-lain. Pidato ini juga
dilakukan oleh dua orang siswa secara bergantian dan tiap minggunya dilakukan
juga secara roling/giliran.
d. Zikir, pada kegiatan ini pelaksananya
dipimpin oleh seorang guru agama dan diikuti oleh semua peserta imtaq dari
kalangan para guru dan siswa. Zikir ini biasanya berisikan amalan-amalan yang
dianjurkan oleh Allah dan para nabi khususnya amalan yang berlandaskan pada
sunnah-sunnah nabi Muhammad SAW.
e. Do’a, dalam kegiatan ini dipimpin oleh
seorang guru dan semua peserta
mengikutinya dengan meng-aminkan doa tersebut. Biasanya doa yang dibaca
adalah doa yang lumrah maka doa tersebut dilakukan dengan membaca bersama-sama.
f. Bersolawat. Solawat yang dibaca
bermacam-macam, ada solawat badar, sholawat nahdatain, dan lain-lain. Sholawwat
ini dilakukan dengan bersaman dalam rangka menutup acara IMTAQ.[3]
3.
Tujuan
Program IMTAQ
Dalam pembinaan IMTAQ ini ada dua tujuan
yang ingin dicapai yaitu tujuan secara umum dan tujuan secara khusus.
Pembinaan IMTAQ secara umum bertujuan
adanya persepsi dan gerak langkah yang sama segenap aparat yang terkait dalam
upaya peningkatan IMTAQ, utamanya di sekolah terkait dalam rangka mencapai
tujuan pendidikan nasional pada umumnya, khususnya dalam mewujudkan visi sekolah
atau madrasah.
Sedangkan tujuan khusus pembinaan IMTAQ adalah Mendorong para Pembina, pengawas dan kepala sekolah dapat
menciptakan suasana sekolah yang religius, berperan aktif dalam pembinaan IMTAQ
sejak dari motivasi guru samapi kepada merencanakan, melaksanakan dan menilai
kegiatan sekolah.
Dari
tujuan pembinaan IMTAQ di atas, baik secara umum maupun khusus dapat diambil
kesimpulan bahwa, tujuan pembinaan IMTAQ adalah untuk menciptakan suasana yang
agamis kepada siswa supaya tercipta siswa yang memiliki akhlaqul karimah
(akhlak yang mulia) atau karakter religious siswa yang baik.
No comments:
Post a Comment