Friday 2 December 2016

IMTAQ DALAM PROGRAM SEKOLAH/MADRASAH




1.      Pengertian Iman dan Takwa (IMTAQ)
IMTAQ merupakan gabungan dari dua kata, yang pertama iman dan yang kedua taqwa, yang masing-masing memiliki pengertian tersendiri. “Imtaq merupakan bentuk prilaku manusia dalam hubungannya dengan Tuhannya dan dengan sesama manusia”.[1] Untuk memudahkan dalam pemahaman, penulis akan membahas secara signifikan diantara keduanya secara lugas. 
Iman berasal dari bahasa arab yang kata dasarnya amana- yu minu-imanan (امن, يؤمن, إمانا) artinya beriman atau percaya. Percaya dalam Bahasa Indonesia berarti meyakini sesuatu itu memang benar atau nyata adanya. Pada umumnya iman disini selalu dihubungkan dengan kepercayaan atau berkenaan dengan agama. Iman sering juga dikenal dengan aqidah. Aqidah artinya ikatan yaitu ikatan hati. Seorang yang beriman mengikat hati dan perasaan dengan sesuatu kepercayaan yang tidak dapat ditukar dengan kepercayaan lainya.
Jadi kesimpulan yang dapat diambil dari pengertian iman adalah keyakinan yang menjadi pedoman dan pandangan hidup yang terdapat tiga unsur yang mesti berjalan serasi, tidak boleh berbarengan.
Adapun taqwa yang berasal dari bahasa Arab yakni (التقوى)  yang artinya memelihara, takut. Sedangkan secara bentuk konkritnya, “taqwa adalah melaksanakan kewajiban-kewajiban dan meninggalkan seluruh kemungkaran”.[2]
Kesimpulan yang dapat diambil dari pengertian taqwa di atas bahwa taqwa adalah melaksanakan kewajiban yakni sebagai Abdullah, hal ini sesuai dengan tujuan ibadah ialah taqwa dan menjauhi segala larangan-Nya yakni dengan cara memanfaatkan segala yang diciptakan di dunia dengan sebaik-baiknya dengan menggunakan ilmu pengetahuan yang dianugerahkan oleh Allah SWT, sehingga manusia menyandang gelar khlaifah, yakni pemimpin yang akan mengatur bumi.
Dengan demikian dari kedua kata yang telah dijelaskan di atas yakni iman dan taqwa kemudian disingkat IMTAQ merupakan salah satu cara pemerintah guna meminimalisasikan gejolak yang akhir-akhir ini timbul karena kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan terutama di kalangan siswa agar mereka mempunyai perilaku dan kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai agama dan budaya supaya terhindar dari perilaku menyimpang.
2.      Bentuk-bentuk Kegiatan IMTAQ
Di beberapa sekolah setiap minggunya mengadakan kegiatan IMTAQ dan biasanya memanfaatkan hari Jum’at karena pada hari itu juga proses pembelajaran relative sedikit dengan waktu yang pendek pula. Adapun Bentuk-bentuk kegiatan IMTAQ meliputi:
a.       Pembukaan dengan mendengarkan lantunan al-Quran yang dibacakan oleh siswa secara bergantian setiap minggunya.
b.      Pembacaan puitisasi terjemahan al-Quran yang dibacakan oleh siswa-siswi dengan memilih ayat yang mereka anggap mudah dipahami, ini dilakukan  oleh dua orang siswa secara bergantian
c.       Pidato, biasanya isi pidato yang dikonsepkan itu berbentuk islami yang mengkaji tentang berbagai bentuk akhlak-akhlak manusia, hikmah-hikmah yang ada pada setiap ibadah rutinitas maupun yang dianjurkan oleh nabi Muhammad SAW, dan lain-lain. Pidato ini juga dilakukan oleh dua orang siswa secara bergantian dan tiap minggunya dilakukan juga secara roling/giliran.
d.      Zikir, pada kegiatan ini pelaksananya dipimpin oleh seorang guru agama dan diikuti oleh semua peserta imtaq dari kalangan para guru dan siswa. Zikir ini biasanya berisikan amalan-amalan yang dianjurkan oleh Allah dan para nabi khususnya amalan yang berlandaskan pada sunnah-sunnah nabi Muhammad SAW.
e.       Do’a, dalam kegiatan ini dipimpin oleh seorang guru dan semua peserta  mengikutinya dengan meng-aminkan doa tersebut. Biasanya doa yang dibaca adalah doa yang lumrah maka doa tersebut dilakukan dengan membaca bersama-sama.
f.       Bersolawat. Solawat yang dibaca bermacam-macam, ada solawat badar, sholawat nahdatain, dan lain-lain. Sholawwat ini dilakukan dengan bersaman dalam rangka menutup acara IMTAQ.[3]
3.      Tujuan Program IMTAQ
Dalam pembinaan IMTAQ ini ada dua tujuan yang ingin dicapai yaitu tujuan secara umum dan tujuan secara khusus.
Pembinaan IMTAQ secara umum bertujuan adanya persepsi dan gerak langkah yang sama segenap aparat yang terkait dalam upaya peningkatan IMTAQ, utamanya di sekolah terkait dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional pada umumnya, khususnya dalam mewujudkan visi sekolah atau madrasah.
Sedangkan tujuan khusus pembinaan IMTAQ adalah Mendorong para Pembina, pengawas dan kepala sekolah dapat menciptakan suasana sekolah yang religius, berperan aktif dalam pembinaan IMTAQ sejak dari motivasi guru samapi kepada merencanakan, melaksanakan dan menilai kegiatan sekolah.
Dari tujuan pembinaan IMTAQ di atas, baik secara umum maupun khusus dapat diambil kesimpulan bahwa, tujuan pembinaan IMTAQ adalah untuk menciptakan suasana yang agamis kepada siswa supaya tercipta siswa yang memiliki akhlaqul karimah (akhlak yang mulia) atau karakter religious siswa yang baik.


[1] Depdiknas, Kurikulum 2006 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam, 2006, hlm. 23.
[2] Yusuf Tayar, Metodologi Pendidikan Agama Islam dan Pengajaran Bahasa Arab,  Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1997,hlm.33.
[3] Hasil observasi awal di SMP 2 Pringgarata

No comments:

Post a Comment

Entri Populer