
1. Jangan
Biarkan Mengalir Apa Adanya
Ingatkah
anda kapan terakhir ditanya tentang cita-cita anda? Mungkin terakhir saat
sekolah ditingkat SD, SMP, atau SMA? Ingatkah anda apa cita-cita anda saat
kecil?
Ketika pertanyaan itu
kembali ditanyakan sekarang, mungki banyak diantara kita masih tidak bisa
menyebutkan apa sebenarnya tujuan dan cita-cita hidupnya. Anehnya, banyak juga
orang yang tidak bisa menjawab dengan tegas, kalau ditanya mengenai
cita-citanya kini.
Pertanyaan
tentang tujuan hidup kita memang bukan perkara mudah. Apalagi jika kondisi
sekarang masih juga terasa tidak jelas. Banyak diantara kita yang tidak yakin
apakah pekerjaan mereka sekarang mampu menghidupi dimasa depan. Mungkin malah
ada yang merasa berada di persimpangan pilihan hidup.
Memang
tidak mudah menentukan tujuan hidup, apalagi jika kita memang tidak terbisa
menentukan sasaran dan tujuan sejak kecil. Banyak orang yang menbiarkah hidup
mereka mengalir begitu saja, tanpa ada keinginan untuk menentukan kemana arah
aliran hidup tersebut.
Biasanya
orang mulai bingung mau kemana dan mau berbuat apa saat akan lulus kuliah. Saking
bingungnya, atau terkadang saking malaasnya, ada beberapa orang yang memang
sengaja tidak mau meluluskan diri karena takut statusnya berubah dari mahasiswa
menjadi sarjana, tetapi takut tidak mendapatkan pekerjaan.
Semua
terjadi karena kita tidak tahu mau kemana kita akan berjalan setelah ini. Tidak
tergambar dalam pikiran kita apa yang akan kita lakukan dan bagaimana cara
melakukannya. Puluhan tahun kita hidup, tanpa ada gambaran tentang cita-cita
dan tujuan hidup kita. Sungguh sebuah ironi bahwa itu terjadi sebagai hasil
dari apa yang telah dilakukan oleh lembaga pendidikan selama bertahun-tahun
sebelumnya.
2. Tahu
Cara Mencapai Tujuan
Segala
sesuatu mempunyai cara dan arah untuk mencapainya, termasuk juga kesuksesan
hidup. Orang sukses adalah orang yang mengerti dengan baik apa sukses itu dan
cara mencapai kesuksesan tersebut. Jika dai mengikuti cara tersebut dengan
baik, kesuksesan hanyalah masalah waktu. Pertanyaannya kemudian, cara seperti apakah
yang menjadi jalan menuju kesuksesan?
Pada
dasarnya, segala sesuatu mempunyai cara dan metodenya sendiri. Hampir semua
cara dan metode dalam mencapai sesuatu tersebut pada dasarnya bisa kita
dapatkan mulai dari membaca, berdialog dengan orang-orang yang pernah mencapai
kesuksesan, dan perhatikan lingkungan sekitar kita. Intinya, kesuksesan itu
bisa ditiru sekaligus diturunkan. Jalan kesuksesan itu bisa kita tiru, sehingga
memudahkan kita untuk mencapainya, tidak perlu mencari-cari dari awal.
Jika
kita belajar mencapai sesuatu, proses pembelajaran tersebut juga bisa kita
lakukan. Jika kita ingin mempunyai harta banyak, misalnya, kita bisa bertanya
dan memperhatikan bagaimana orang-orang kaya memperoleh harta mereka. Ada yang
kaya mulai bekerja pada orang lain; ada juga yang kaya dengan membuka usaha
sendiri. Tinggal kita memilih jalan mana yang akan kita tempuh untuk mencapai
kekayaan tersebut.
Budaya
instan yang sekarang ini melanda banyak kalangan masyarakat harus dihilangkan.
Tidak ada orang yang bisa mendapatkan uang tanpa kerja keras. Cita-cita tidak
bisa dicapai dengan menyandarkan diri pada nasip, karena yang akan mengubah
hidup dan masa depan adalah kita sendiri. Lingkungan atau orang lain tidak bisa
menggantikan kita. Mereka mungkin bisa mempengaruhi atau menolong, tetapi yang
menentukan nasip dan masa depan hanyalah kita sendiri.
Karena
itu, penting bagi kita untuk mencari tahu cara mendapatkan apa yang kita
inginkan dengan baik. Dengan mengetahui cara apa yang harus kita lakukan untuk
mencapai kesuksesan, kita tinggal melakukan satu-persatu proses tersebut.
Langkah sukses tersebut tinggal kita mulai, tinggal kita terus konsisten dengan
apa yang kita kerjakan dan bekerja keras mencapai apa yang kita cita-citakan,
maka kesuksesan bisa dipastikan.
3. Jangan
Biarkan Hidup Tidak Produktif
Setiap
orang mempunyai waktu yang sama setiap harinya. Yang membedakan adalah cara
masing-masing orang menggunakan dan mengelola waktu tersebut. Ada yang
membiarkan waktu berjalan apa adanya, sehingga hidupnya dibiarkan saja mengalir
seperti air. Ada pula orang-orang yang ketat mengatur waktunya dengan baik,
menjadwalkan waktunya 24 jam untuk berbagi kegiatan.
Pertanyaannya,
apa saja yang kita lakukan dalam 24 jam? Ino pertanyaan sederhana dan
menjawabnyapun tidak sulit. Tetapi, jawaban yang kita biarkan akan memberikan
gambaran bagaimana kita menggunakan waktu kita dalam sehari penuh.
Jawabannya
juga sederhana saja. Anda tinggal mengingat apa saja yang anda lakukan dari
waktu ke waktu selama 1 hari penuh. Untuk memudahkan anda melakukan analisa,
cobbalah bagi kegiatan tersebut dalam beberapa klasifikasi yang anda tentukan
sendiri. Untuk mudahnya, katakanlah kita membagi aktifitas tersebut dalam
beberapa bagian:
·
Istirahat atau
tidur,
·
Urusan
pekerjaan,
·
Urusan keluarga,
·
Hiburan dan
kesenangan,
·
Pengembangan
diri,
·
Dan urusan
lain-lain.
Setelah itu, hitunglah dalam seminggu,
berapa lama anda tidur, berapa lama anda bekerja, berapa lama anda melakukan
urusan keluarga, berapa lama anda melewatkan untuk belajar atau membaca sesuatu,
dan sebagainya.
Dari hasil itu, secara kasat mata kita
bisa menghitung dalam seminggu berapa lama kita bekerja, berapa lama kita
tidur, berapa lama kita membaca, berapa lama bersenang-senang, belajar, berapa
lama bermain-main dan menghilangkan waktu sis-sia, berapa lama bersilaturrahmi
dan membangun jaringan, dan berapa lama waktu bersama keluarga.
Hasil perhitungan tersebut mungkin bisa
mengagetkan anda, atau membuat anda terpengaruh. Misalnya. Mungkin kita kaget
bahwa ternyata tidur kita menyita banyak sekali persentase waktu kita. Atau
anda mungkin terhenyak karena ternyata banyak waktu kosong anda masih
mendominasi hidup anda, dan seminggu itulah anda lewatkan dengan sia-sia untu
sesuatu yang sama sekali tak bermakna. Atau mungkin anda bersukur bahwa anda
telah mengelola waktu anda dengan baik.
No comments:
Post a Comment