Thursday 1 December 2016

PROFESI GURU DAN KEPENDIDIKAN DALAM SISTEM ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN




    A.    Pengertian Administrasi Pendidikan
Administrasi pendidikan merupakan perpaduan dari dua kata yakni “administrasi dan pendidikan" yang masing-masing dari kata tersebut memiliki arti tersendiri, tetapi bila dirangkaikan membentuk arti baru.
Berdasarkan etimologi “administrasi” berasal dari bahasa latin yaitu “ad” dan  “ministro”. Ad yang mempunyai arti “kepada/intensif” dan “ministro” yang berarti “melayani, membantu atau mengarahkan.
Jadi, Administrasi adalah aktivitas-aktivitas untuk mencapai suatu tujuan, atau proses penyelenggaraan kerja untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan pendidikan adalah proses sengaja untuk meneruskan atau mentransmisi budaya orang dewasa kepada generasi yang lebih muda. Adapun pengertian lain dari pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui pengajaran dan pelatihan.   
Dari pengertian administrasi dan pendidikan diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian administrasi pendidikan adalah tindakan mengkoordinasikan prilaku manusia dalam pendidikan, agar sumber daya yang ada dapat ditata sebaik mungkin, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai secara produktif. Sedangkan menurut Hadari  Nawawi mengatakan bahwa administrasi pendidikan adalah rangkaian kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerja sama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara sistematis yang diselenggarakan dalam lingkungan tertentu terutama dalam lembaga pendidikan formal. Sedangkan menurut Engkoswara mengatakan bahwa administrasi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari penataan sumber daya manusia yaitu, kurikulum dan fasilitas untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal dan penciptaan suasana yang baik bagi manusia dalam mencapai tujuan pendidikan.
            Pada  dasarnya yang menjadi perhatian administrasi adalah tujuan, manusia, sumber, dan juga waktu. Kalau keempat unsur tersebut digabungkan dan dilihat dari bentuk dan prilakunya,maka akan menampakkan dirinya sebagai suatu satuan social tertentu yang sering disebut organisasi.
1.      Dasar Administrasi Pendidikan
Administrsi akan berhasil baik apabiladidasarkan atas dasar-dasar yang tepat. dasar diartikan sebagai suatu kebenaran yang fundamental yang dapat dipergunakan sebagai landasan dan pedoman bertindak dalam kehidupan bermasyarakat.
Dasar-dasar yang perlu diperhatikan agar administrator dapat mencapai sukses dalam tugasnya antara lain sebagai berikut:
a.       prinsip efisiensi
seorang administrasi akan behasil dalam tugasnya bilamana dia efisien dalam menggunakan semua sumber tenaga dana dan fasilitas yang ada.
b.      prinsip pengelolaan
administrator akan memperoleh hasil yang paling efektif dan efisien melalui orang-orang lain dengan jalan melakukan pekerjaan manajemen, yakni merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengontrol.
c.       prinsip pengutamaan tugas pengelolaan
jika disertai pekerjaan manajemen operatif dalam waktu yang sama, seorang administrasi cenderung untuk memberikan prioritas pertrama pada pekerjaan operatif.
d.      prinsip kepemimpinan yang efektif
administrator akan berhasil dalam melaksanakan tugasnya pabila ia memiliki gaya kepemimpinan yang efektif. syarat pertama adalah ia sebagai pemimpin harus memelihara hubungan baik antara bawahannya.
e.       prinsip kerjasama
seseorang administrator akan berhasil baik dalam tugasnya
bila ia mampu mengembangkan kerjasama diantara orang-orang yang terlibat, baik secara horizontal maupun secara vertikal.
2.      Tujuan administrasi pendidikan
Tujuan administrasi pendidikan pada umumnya adalah agar semua kegiatan mendukung tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain administrasi yang digunakan dalam dunia pendidikan diusahakan untuk mencapai tujuan pendidikan.
sergiovani dan carver (1975)  menyebutkan empat tujuan administrasi pendidikan diantaranya:
a)      efektifitas produksi
b)      efisiensi
c)      kemampuan menyesuaikan diri (adaptiveness)
d)     kepuasan kerja
Keempat tujuan tersebut dapat digunakan sebagai kriteria untuk menentukan keberhasilan dalam penyelenggaraan sekolah.
contoh: sekolah memiliki fungsi untuk mencapai efektifitas produksi, yaitu menghasilkan lulusan sesuai dengan tuntutan kurikulum. dalam pencapaian tujuan tersebut harus dilakukan usaha seefisien mungkin, yaitu dengan menggunakan kemampuan dana dan tenaga seminimal mungkin tetapi memberikan hasil sebaik mungkin,sehingga lulusan tersebut dapat melanjutkan ketingkat berikutnya dan dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolahnya yang baru. selanjutnya lulusan ini akan mencari kerja pada perusahaan yang memberikan kepuasan kerja kepada mereka.

B.     Peranan Guru Dalam Administrasi Pendidikan
Tugas utama guru yaitu mengelola proses belajar mengajar dalam suatu lingkungan tertentu, yaitu sekolah. sekolah merupakan subsistem pendidikan nasional dan disamping sekolah, sistem pendididkan nasional itu juga mempunyai komponen-komponen lainnya.guru harus memehami apa yang terjadi dilingkungan kerjanya.
Disekolah guru berada dalam kegiatan administrasi sekolah. sekolah melaksanakan kegiatannya untuk menghasilkan lulusan yang jumlah serta mutunya yelah ditetapkan . dalam lingkup administrasi sekolah itu peranan guru amat penting. dalam menetapkan kebijaksanaan dan melaksanakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasiaan, pembiyayaan, dan penilaian kegiatan kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, personalia sekolah, keuangan dan hubungan sekolah- masyarakat, guru harus aktif memberikan sumbangan, baik pikiran maupun tenaganya.
                 Didalam pereturan pemerintah no 38 tahun 1992, pasal 20 disebutkan bahwa:’’ tenaga kependidikan yang akan ditugaskan untuk bekerja sebagai pengelola satuan pendidikan dan pengawas pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dipilih dari kalangan guru.” ini berarti, bahwa selain peranannya untuk menyukseskan kegiatan administrasi di sekolah, guru perlu secara sungguh-sungguh menimba pengalaman dalam administrasi sekolah, jika karir yang ditempuhnya nanti adalah menjadi pengawas, kepala sekolah atau pengelola satuan pendidikan yang lain.
            Peran Guru Dan Administrasi Pendidikan
   1.      Kedudukan dan tugas guru
Pada umumnya guru ddiangkat berdasarkan syarat-syarat, seperti umur, ijzah, kesehatan, kelakuan baik, tidak cacat, dan sebagainya. Kedudukannya ialah sebagai pembantu sekolah. Tugasnya dalam administrasi pendidikan ialah sebagai pembantu yakni, ikut melaksanakan administrasi pendidikan agar tercapai tujuan pendidikan yang sebenarny khususnya disekolah dasar.
Pada masa lalu tugas dan kewajiban guru pada umumnya hanyalah mengajar, artinya menyampaikan pelajaran dari buku kepada murid. Memberi tugas dan memeriksanya. Dewasa ini, kewajiban guru telah semakin berkembang. Dalam banyak hal pekerjannya berhubungan erat sekali dengan pekerjaan seorang pengawas, kepala sekolah, pegawai tata usaha dan sebagainya.
   2.      Guru sebagai pemimpin dan pembantu sekolah
Adapun syarat-syarat guru sebagai partisipan tugas kepala sekolah dan sebgai pembantu ialah :
a.       Guru harus menyadari kedudukannya sebagai pembantu, bukan penanggung jawab dalam keseluruhan administrasi. Penanggung jwab tertinggi ialah kepala sekolah.
b.      Guru harus patuh melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya. Ia harus menyadari bahwa bila ia tidak menjalankan tugas berarti ia menghalang-halangi jalannya administrasi pendidikan secara keseluruhannya.
c.       Guru harus bisa menolak pembagian tugas dan tanggung jawab yang bukan bidangnya atau diluar kemampuannya.
d.      Guru harus siap sedia apabila diperlukan
e.       Guru harus mempunyai semangat yang tinggi untuk menyukseskan program kerja dalam melaksanakan administrasi pendidikan.
f.       Guru harus mengajak sesama rekanyauntuk ikut melaksanakan administrasi pendidikan
Adapun kegiatan partisipasi guru dalam administrasi sekolah antara lain sumbangan-sumbangan guru terhadap perbaikan kesejahtraan guru dan murid, penyempurnaan kurikulum, pilihan buku-buku dan alat-alat pelajaran dan sebagainya.
    3. Partisipasi guru dalam administrasi pendidikan 
        Prtisipasi guru dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran atau dalam administrasi pendidikan adalah ikut sertanya guru dalam keaktifan menyiapkan situasi lingkungan pendidikan. Dibawah pimpinan otokratis seperti zaman penjajahan, partisipasi guru hanya memasukkan bahan pelajaran kedalam jiwa anak. Kekuasaan dalam menentukan kebijaksanaan-kebijaksanaan sekolah berda ditangan para pejabat dan pimpinan kantor pusat. Segala keputusan-keputusan dan instruksi-instruksi ditentukan dari atas, sedangkan kewajiban guru hanya mengikuti dan mentaati. Bidang partisipasinya sempit sekali.

C.          PERAN GURU DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN
Manajment pendidikan adalah aktivitas memadukan elemen-elemen dalam pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan bersama sebelumnya. manjamen pendidikan menuntut adanya kerja sama dan proses dalam kerangka sistematis dan efektif melalui kepemimpinan yang komunikatif untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah disepakati bersama.
Peran guru dalam peningkatan mutu pendidikan, yaitu:
Ø  Sebagai perencana program, dengan melakukan pengkajian dan evaluasi program dan rapbs tahun yang lalu,
Ø  sebagai pemberi masukan dan pertimbangan, sesuai pengkajian dan evaluasi program tahun lalu,
Ø  sebagai pendukung, aktivitas ini diwujudkan dengan menyetujui program dan RAPBS yang telah disusun melalui rapat pleno dan penganggarannya,
Ø  sebagai mediator/fasilitator, aktivitas ini diwujudkan dengan mensosialisasi program dan RAPBS kepada wali murid dan penggalangan dana melalui paguyupan kelas. Kedua, peran guru dalam pengorganisasian sumberdaya peningkatan mutu pendidikan
Salah satu penyebab rendahnya mutu pendidikan adalah kurang maksimalnya peran guru terhadap penyelenggaraan peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Keberadaan guru sebagai pelaksana program yang pertama dan utama di sekolah diharapkan dapat memainkan perannya secara maksimal, sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Namun kenyataan keberadaan guru belum maksimal dan efektif dalam peningkatan mutu pendidikan, karena guru lebih cenderung dituntut menghabiskan target materi dan target nilai ujian nasional. Akhirnya guru kurang menyentuh proses manajemen peningkatan mutu pendidikan secara keseluruhan dan belum sesuai dengan peran dan fungsinya untuk membantu kepala sekolah dalam manajemen peningkatan mutu pendidikan.

 DAFTAR PUSTAKA
 Burhanudin,Yusak.2005.Administrasi Pendidikan.Pustaka Setia.Bandung
Hakim,Lukman.2008.Manajemen Pendidikan.Genta Press.Yokyakarta

No comments:

Post a Comment

Entri Populer