Alhamdulillah saya sangat
bersyukur mendapatkan salah satu buku terlaris di dunia yang berjudul “LA
TAHZAN” jangan bersedih, yang di tulis oleh Dr. ‘Adh al-Qarni. Salah satu buku
yang sangat-sangat mengispirasi diri saya sendiri dan mungkin buku ini sudah
banyak yang mengetahui tentang isi yang disampaikan oleh penulis yang
benar-benar membuat kita bangkit dari keterpurukan, kesedihan, kejenuhan dan
hal-hal negative yang menerpa kita. Buku lama yang masih menjadi buku yang
terkenal sampai saat ini,buku yang memiliki inspirasi yang sangat membangun.
Buku ini menggambarkan kehidupan sehari-hari, entah itu masalah
yang sering terjadi kepada diri saya, bahkan diri kita semua. buku ini berusaha
meluruskan berbagai kesalahan yang terjadi akibat penyimpangan terhadap fitrah
saat berinteraksi dengan Sunnah-sunnah Allah, sesame manusia, benda, waktu dan
tempat. Dalam buku ini penulis mengatakan kepada para pembaca “Bergembiralah dan
berbahgialah!” atau “Optimislah dan tenanglah!” Bahkan, mungkin pula ia akan
berkata, ”Jalani hidup ini apa adanya dengan penuh ketulusan dan keringanan!”
Buku ini mencegah pembaca agar tidak terus-menerus melawan arus
kehidupan, menentang takdir, mendebat manhaj yang telah digariskan dan
mengingkari bukti-bukti. Lebih dari itu, buku ini mengajak kita untuk mengenal
lebih dekat jiwa dan ruh kita agar senantiasa tenang menatap peralan masa
depan. Buku ini mengajak kita agar merasa yakin dengan semua potensi dalam diri
kita dan menyimpan semua energi positif yang ada. Buku ini menggiring Anda
untuk melupakan tekanan hidup, sesaknya perjalanan usia dan beban perjalanan
hidup.
Judul kecil yang pertama saya baca adalah “Ya Allah” betapa
agungnya nama ini betapa sucinya nama ini, ketika kita menyeru “Ya Allah”
ketika laut bergemuruh, ombak menggunung, dan angin bertiup kencang menerjang, semua
penumpang kapal akan panik dan menyeru : “Ya Allah !“ ketika seseorang tersesat
di tengah gurun pasir, kendaraan menyimpang jauh dari alurnya, dan para kafilah
bingung menentukan arah perjalanannya, mereka akan menyeru :”Ya Allah!”
Ketika musibah menimpa,
bencana melanda, dan tragedi terjadi, mereka yang tertimpa akan selalu berseru:
“Ya Allah!” ketika pintu-pintu permintaan telah tertutup, dan tabir-tabir
permohonan digeraikan, orang-orang mendesah :” Ya Allah!” ketika bumi terasa menyempit
dikarenakan himpitan persoalan hidup, dan jiwa serasa tertekan oleh beban berat
kehidupan yang harus kita pikul, menyerulah: ”Ya Allah!”
Setiap ucapan baik, doa yang tulus, rintihan kesedihan ,kejujuran ,
air mata yang menetes dengan keikhlasan semua keluhan itu hanya pantas kita tunjukan
ke hadirat-nya. Allah adalah nama yang paliung bagus, susuna huruf yang paling
indah, ungkapan yang paling tulus dan kata yang sangat berharga, Ayat Al-Quran
yang mengatakan
“ Apakah kamu tahu ada seseorang sama dengan Dia (yang patut
disembah)?” (QS.Maryam:65)
Ayat tersebut menjelaskan bahwa sesunggunghnya tidak ada seseorang
pun yang boleh kita sembah selain Allah SWT. karna dimana pun kita apaun
pekerjaan kita, dengan kehidupan apapun kita sebanyak apapun uang kita, kita
akan tetap kembali kepada nya dan akan tetap
menyebut nama-Nya karna itulah perjanjia kita selama kita masih dalam
kandungan.
Pikirkan dan syukurilah, apa yang bisa kita petik dari kalimat ini.
Allah menyuruh kita utuk bersyukur dengan yang kita peroleh yang telah kita
dapatkan hari ini, ingatlah nikmat yang Allah anugerahkan kepada Anda. Karena dia
telah melipahkan nikmat-Nya dari ujung hingga ke bawah kedua telapak kaki.
“ Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan sanggup
menhitungnya” (QS. Ibrahim:34)
Kesehatan badan, keamanan Negara, sandang pangan, udara dan air,
semuanya tersedia dalam hidup kita. namun begitulah, anda memiliki dunia, tetapi
tidak pernah menyadarinya. Anda menguasai kehidupan, tetapi tak pernah
mengetahuinya.
“ Dan, Dia menyempurnakan nikmat-Nya kepada lahir dan batin” (QS.
Lukman: 20)
Kita memiliki dua mata, satu lidah, dua bibir, dua tangan, dua
kaki. kita tidak pernah memikirkan apa yang terjadi dengan tubuh kita ini, kita
kerap tidak pernah memikirkan nya, apakah kita pernah perduli dengan anggota
tubuh kita. Berjalan dengan kedua kaki itu sesuatu yang sepele, sedang kaki
acapkali menjadi bengkak bila digunakan terus menerus tanpa henti. Pernahkah
kita mengira bahwa berdiri tegak di atas kedua betis itu sesuatu yang mudah,
sedang keduanya bisa jadi tidak kuat dan suatu ketikah akan patah.
Apakah pernah kita berfikir bahwa diluar sana masih ada yang lebih
kekurangan, tidak memiliki kaki, tidak memiliki tangan, tidak bisa mendengar
tidak bisa melihat, tetapi kita masih saja mengeluh kita berfikir bahwa diri
kita maasih kekurangan, hidung pesek di oprasi utuk mendapatkan hidung yang mancung,
kulih hitam di putihkan, padahal semua itu sudah menjadi ketentuan Allah, kita
di lahirkan menjadi orang kaya , dilahirkan menjadi orang miskin, menjadi orang
cantik. tetapi yang bisa kita lakukan hanyalah mengeluh dan tidak pernah
mensyukuri semua pemberian Allah SWT.
Maka sadarilah, betapa hina nya kita manakala tertidur lelap,
ketika sanak saudara di sekitar kita masih banyak yang tidak bisa tidur karena
sakit yang mengganggunya? pernahkah kita merasa nista manakala dapat menyantap
makanan lezat dan minuman dingin saat masih banyak orang disekitar kita yang
tidak bisa makan dan minum karena sakit?
Coba pikirkan betapa besarnya fungsi pendengaran, yang dengannya
Allah menjauhkan kita dari ketulian. Coba renungkan dan raba kedua mata kita
yang tidak buta. Betapa dahsyatnya fungsi otak kita yang selalu sehat dan
terhindar dari kegilaan yang menghinakan. Adakah orang yang ingin menukar mata
dengan emas sebesar gunung Uhud, apakah kita mau menjual pendengaran kita
seharga perak satu bukit? Apakah kitra mau membeli istana-istana yang menjulang
tinggi dengan lidah kita, hingga bisu? Maukah kita menukrkan kedua tangan kita
dengan untaian mutiara, sementara tangan kita buntung? Untuk apa harta yang
berlimpah tetapi kita harus menjual organ tubuh kita, harta bisa dicari tapi
tangan, mata, telinga dan lain-lain itu pemberian Allah yang sangat luar biasa,
manusia adalah mahluk Allah yang paling sempurna dari makhluk-makhluk lain nya.
Benar yang dikatakan dalam buku ini, sebenarnya kita dalam
kenikamatan tiada tara dan kesempurnaan tubuh, tetapi kita tidak pernah
menyadarinya. Kita tetap merasa resah, suntuk, sedih, dan gelisah, meskipun
kita masih mempunyai nasi hangat untuk di santap , air segar untuk diteguk,
waktu yang tenang untuk tidur pulas, dan kesehatan untuk terus berbuat.
“ Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu
dustakan?”(QS.Ar-Rahman:13)
Kita sering memikirkan sesuatu yang tidak ada pada diri kita tanpa
kita mensyukuri semua yang telah ada pada diri kita, pikirkan semua yang telah
kita dapatkan, pada diri kita, keluarga, rumah, pekerjaan, kesehatan dan apa
saja yang tersedia di sekeliling kita.
“Dan, pada dirimu sediri. Maka, apakah kamu tidak
memperhatiakan” (QS.Adz-Dzariayat:21)
Pada intinya apa pun yang kita miliki syukuri karna kehidupan
seseorang tidak akan pernah sama, jalan yang kita pilih tidak sama, tidak ada
orang cantik, apa bila tidak ada orang jelek, tidak ada orang kaya jika orang
miskin tidak ada. Yang terpenting kita harus menjadi diri sendiri tidak perlu
menjadi orang lain, yang sebenarnya dengan diri kita seperti ini suatu nikmat
yang tak terhingga yang diberikan oleh Allah SWT.
Dalam buku ini pun saya tertarik dengan kalimat ini “ Yang lalu
biarlah berlalu” saya pribadi tidak bisa lepas dari bayangan masa lalu, yang
seharusnya masa lalu itu mengajarkan kita agar kedepan nya lebih kuat dan lebih
sukses lagi. Tetapi kebanyakan dari kita masalalu kita jadi kan ladang
keterpurukan, jangan pernah menengok kebelakan, tataplah kedepan karna waktu
tidak akan pernah berputar mundur, masa depan masih panjang. Itulah kata yang
sering kita dengar ketika kita dalam kenangan masa lalu.
Di dalam buku ini mengatakan bahwa, mengingat masa lalu dan
mengenang masa lalu, kemudian kita bersedih atas nestapa dan kegagalan di dalam
nya merupakan tindakan bodoh dan gila. Itu, sama artinya dengan membunuh
semangat, memutuskan tekad dan mengubur masa depan yang belum terjadi.
Banyak orang sukses diluar sana mengalami kegagalan di masa
lalunya, dia pernah dalam keterpurukan tetapi dia berusaha bangkit dan menjadikan
masa lalu itu proses pebelajaran dan tidak lama-lama dalam kesedihan nya.
Karena masa lalu telah berlalu dan habis. kesedihan tidak akan mampu
mengembalikan nya lagi, keresahan tidak akan sanggup memperbaikinya kembali,
kegundahan tidak akan mampu merubahnya menjadi terang, dan kegalauan tidak akan
dapat menghidupkannya kembali, karena ia memang sudah tidak ada.
Membaca kembali lembaran masa lalu hanya akan memupuskan masa depan,
mengendurkan semangat, dan menyia-nyiakan waktu yang sangat berharga. dalam
Al-Qur’an, setiap kali usai menerangkan kondisi suatu kaum dan apa saja yang
telah mereka lakukan, Allah selalu mengatakan, “Itu adalah umat yang lalu.”
Begitu lah, ketika suatu perkara habis, maka selesaipula urusannya. Dan tak ada
gunanya mengurai kembali bangkai zaman dan memutar kembali roda sejarah.
Orang yang berpikiran jernih tidak akan pernah melihat dan
sedikitpun menoleh ke bealakang. pasalnya, angin selalu berhembus kedepan, air
akan mengalir ke depan, setiap kafilah akan berjalan ke depan, dan segala
sesuatu bergerak maju ke depan. Maka itu, janganlah pernah melawan sunnah
kehidupan.
Pernahkan kita merenungkan bahwa hari ini adalah milik kita dan hari
ini adalah hari terakhir kita. Jika kita berada di pagi hari, janganlah
menunggu sore tiba. karna hal inilah yang akan anda jalani, bukan hari kemaren
yang telah berlalu dengan segala kebaikan dan keburukannya, dan juga besok hari
yang belum tentu datang.
Kenapa kita selalu memikirkan kemarin yang sudah berlalu dan besok
yang belum tentu kita jalani, jika kita bisa melakukan sesuatu yang baik untuk
diri kita pada hari ini. Melakukan yang baik utuk diri kita,keluarga dan
sekitar kita, curahkan saja semua pada hari ini pula, sebaiknya kita mencurahkan
seluruh kepedulian dan kerja keras. dan pada hari inilah, kita harus bertekad
mempersembahkan kualitas shalat yang paling khusyu’, bacaan Al-Quran yang sarat
tadabbur, dzikir dengan sepenuh hati, keseimbang dalam segala hal, keindahan
dalam akhlak, kerelaan dengan semua yang Allah berikan, perhatian terhadap
keadaan sekitar, perhatian terhadap kesehatan jiwa dan raga, serta perbuatan
baik terhadap sesama.
“Maka berpegangteguhlah dengan apa yang aku berikan kepadamu dan
hendaklah kamu termasuk orang yang bersyukur.”(QS. Al-A’raf:144)
Hiduplah hari ini tanpa kesedihan, kegalauan, kemarahan, kedengkian
dan kebencian. jika kita percaya dengan diri kita sendiri, serta memiliki
semangat dan tekad yang kuat, Anda akan dapat menundukkan diri untuk berpegang
pada prinsip: aku hanya akan hidup hari ini. Maka inilah yang akan menyibukkan
diri kirta setiap detik untuk selalu memperbaiki keadaan, mengembangkan semua
potensi, dan mensucikan setiap amalan.
“Hari ini milik anda”, adalah ungkapan yang paling indah dalam
kamus kebahagiaan. Kamus bagi mereka yang menginginkan kehidupan yang paling
indah dan menyenangkan.
Biarkan masa depan datang sendiri, seperti yang tertulis dalam buku
ini, jangan pernah mendahului sesuatu yang belum pernah terjadi! Apakah anda
mau mengeluarkan kandungan sebelum waktunya dilahirkan, atau memetik
buah-buahan sebeleum masak? Hari esok adalah sesuatu yang belum nyata dan dapat
diraba, belum berwujud,dan tidak memiliki rasa dan warna. Dengan demikian untuk
apa kita menyibukkan diri dengan hari esok, mencemaskan kesialan-kesialan yang
mungkin akan terjadi padanya, memikirkan kejadian-kejadian yang mungkin akan
menimpanya, dan meramalkan bencana-bencana yang akan ada didalamnya,? bukan kah
kita tidak tahu apakan kita akan bertemu dengannya atau tidak, dan apakah hari
esok kita itu akan berwujud kesenangan atau kesedihan?
Biarkan mesa depan itu datang dengan sendiri, yang harus kita
lakukan adalah menjalankan hidup di hari ini pikirkan yang harus kita lakukan
kita hari ini, tak perlu kita menangis sedih menatap masa depan dimana kita
menyangka bahwa diri kita akan hidup kelapraan, menderita sakit selama setahun,
dan memperkirakan umur dunia ini tinggal seratus tahun lagi.
Biarakan hari esok itu datang dengan sendirinya. Jangan pernah menanyakan
kabar beritanya, dan jangan pula pernah menanti serangan petakanya. Sebab, hari
ini anda sudah sangat sibuk. Seringkali dalam hidup kita mengalami
keritikan-keritakan yang di berikan oleh orang lain yang mungkin tidak bisa
kita terima yang akan tetapi itu menjadi masukan agar kita lebih baik lagi
lebih kuat lagi lebih bersabar lagi.
Kita tidak akan pernah bisa hidup tanpa kritakan dari orang lain,
itu sudah menjdi hal yang tidak bisa kita hindari. seperti yang dikatakan dalam
buku ini Dan mereka, tidak akan pernah diam mengkritik anda sebelum anda masuk
ke dalam liang bumi, menaiki tangga ke langit, dan berpisah dengan mereka.
Adapun apabila anda masih berada ditengah-tengah mereka, maka akan selalu ada
perbuatan mereka yang akan membuat anda sedih dan meneteskan air mata, atau
membuat tempat tidur ada selalu terasa gerah.
Tidak bisa kita pungkiri ada berapa orang yang iri dan dengki
terhadap kita, pada hal sifat dengki itu adalah sifat yang bisa merusak diri
kita sendiri. Sungguh celaka orang yang memiliki sifat dengki itu, ada pula
orang yang mengatakan seperti ini “Celaka benar seorang pendengki; memulai
dengan persahabataan dan mengakhiri dengan pembunuhan.”
Jangan bersedih, karena sesungguhnya dunia terlalu hina untuk
membuat anda bersedih. Ibnu al-Mubarak, seorang alim yang mesyhur, berkata,
“Puisi Adi bin Zaid lebih aku suka dari istana Amir Thahrir ibn Al-Husein, jika
memang istana itu milikku.”
Puisi indah dank mempesona itu berbunyi demikian:
Wahai orang yang mencela dan menghina orang lain,
apakah kau lepas dari ujian dan cobaan?
Atau kau punya janji kuat dari hari-hari?
engkau dalah orang bodoh dan tertipu
Artinya : Wahai orang yang selalu menghina dan melecehkan orang
lain, apakah Anda terikat janji untuk tidak terkena musibah seperti mereka?
Ataukah hari-hari telah memberi jaminan untuk keselamatan Anda dari berbagai
bencana dan cobaan? lalu mengapa anda selalu mencela?
Maka bersabarlah, jangan sampai kita termakan oleh
kritikan-kritikan pedas yang tertimpa kepada kita, ambil hal positif dari
kritikan yang dilontarkan untuk kita, apa bila kita berfikiran negative dengan
perkataan atau kritikan yang di berikan untuk kita lalu kita bersedih maka kita
tidak akan pernah menuai kebahgian kita akan selalu terpuruk dan meratapi
keritakan-kertikan tersebut. Semakin tinggi derajat seseorang dan posisi
seseorang maka akan semakin pedas pula kritikan itu.
Betapapun, kita akan sulit membungkam mulut mereka dan menahan
gerakan lidah mereka. Yang kita mampu hanya mengubur dalam-dalam setiap
kritikan mereka, mengabaikan solah polah mereka pada kita, dan cukup
mengomentari setiap perkataan mereka sebagaiman yang diperintahkan Allah.
Seperti yang di ungkapkan dalam buku ini adalah Dan bila anda ingin diterima
oleh semua pihak, di cintai semua orang, dan terhindar dari cela, berarti anda
telah menginginkan sesuatu yang mustahil terjadi dan menggambarkan sesuatu yang
jauh untuk diwujudkan.
Jangan bersedih menghadapi kritikan dan hinaan. Sesungguhnya, kita
akan mendapatkan pahala dikarenakan kesabaran kita menghadapi kritikan dan
cercaan itu. Dan kritikan mereka itu, pada dasarnya pertanda bahwa kita
memiliki harga dan derajat. sebab, manusia tak akan pernah menendang bangkai
anjing dan orang-orang yang tak berharga pastilah tak akan pernah terkena
sasaran pendaki. Artinya, manakala kritikan yang kita terima semakin pedas,
maka semakin tinggi pula harga kita.
Seorang penyair mengatakan,
Niscaya terhadap orang-orang mulia itu selalu ada yang mendengki
dan tak kan kau jumpai orang-oarang yang hina itu di dengki
Maka jangan pernah membalas cercaan atau olok-olok yang melukai
hati anda! karena, kesabaranmu dalam menghadapi semua itulah yang akan dengan
sendirinya menguburkan semua kehinaan. kesabaran adalah sumber kemulian, diam
adalah sumber kekuatan untuk mengalahakan musuh, dan memaafkan adalah sumber
tangga untuk mencapai pahala dan kemuliaan.
Jika anda diliputi ketakutan, dihimpit kesedihan, dan dicekik
kerisauan, maka segeralah bangkit untuk melakukan shalat, niscaya jiwa anda
akan kembali tentram dan tenang. sesungguhnya, shalat itu atas izin Allah
sangatlah cukup untuk hanya sekedar menyirnakan kesdihan dan kerisauan.
Ingat bersma kesulitan ada kemudahan, judul kecil yang saya baca
dalam buku ini. Memang benar kalimat ini, coba kita fikirkan bagaimana mungkin
kita akan selalu terpuruk dalam kesedihan yang melanda jiwa kita hidup kita
secara terus menerus, di balik musibah yang menimpa pasti akan ada kenikmatan
yang di berikan Allah SWT.
Bagaimana tidak coba kita fikirkan, setalah lapar ada kenyang,
setelah haus ada kepuasan, setelah begadang ada tidur pulas dan setelah sakit
ada kesembuhan. setiap yang hilang pasti ketemu, dalam kesesatan akan datang
petunjuk, dalam kesulitan ada kemudahan, dan setiap gelap ada terang menderang.
Maka dari itu, jangan pernah terhimpit sejengkalpun, karena setiap
keadaan pasti berubah. Karena sebaik-baik ibadah adalah menanti kemudahan
dengan sabar. Ingatlah orang cerdik akan merubah kerugian menjadi keuntungan.
sedangkan orang bodoh akan membuat suatu musibah bertumpuk dan berlipat ganda maka
jadikanlah buah lemon itu menjadi minuman yang manis. Bagaimana caranya? yang
perlu kita lakukan adalah disaat kita tertimpa musibah kita jangan pernah kita
melihat sisi buruk nya tetapi lihatlah sisi baik dari musibah itu.
Sebuah kisah yang diceritakan dalam buku ini, disaat sebelum
terjadinya revolusi besar di Perancis, konon Negara itu pernah memenjarai dua
sastrawan terkenalnya. Salah satu dari keduanya sangatlah optimis dan yang seorang
lagi pesimis bahwa revolusi dan perubahan akan segera terjadi. Setiap hari
keduanya sama-sama melongokan kepala melalui sela-sela jeruji penjara. hanya
saja sang sastrawan yang optimis selalu memandang ke atas dan melihat
bintang-bintang yang gemerlap di langit. Dan karena itu ia selalu tersenyum
cerah. Adapun satrawan yang pesimis, ia selalu kearah bawah dan melihat tanah
hitam di depan penjara, dan kemudian mengis sedih.
Begitulah, sebaliknya kita selalu melihat sisilain dari kesedihan
itu. Sebab, belum tentu semuanya menyedihkan, pasti ada kebaikan, secerca
harapan, jalan keluar serta pahala.
Coba kita tengok kanan kiri kita, tidak kah kita menyaksikan betapa
banyak orang yang mendapakan cobaaan, dan betapa banyak orang yang tertimpa
bencana? telusurilah setiap rumah pasti ada yang merintih dan setiap pipi pasti
pernah basah oleh air mata.
Sesungguhnya betapa banyak orang yang tertimpa musibah, dan betapa
banyak orang sabar yang menghadapinya, kita tidak hanya satu-satunya orang yang
mendapakan cobaan. Bahkan cobaan yang kita rasakan tidaklah seberapa
dibandingkan cobaan orang lain.Betapa banyak di dunia ini orang yang menderita,
mendapatkan ujian dan cobaan, belum lagi mereka yang harus setiap saat menahan
himpitan hidup.
Sekarang waktunya untuk bangkit dan tidak bersedih atas musibah
yang sedang kita hadapi, bandingkan cobaan kita dengan penderitaan orang-orang
disekitar kita niscaya kita akan sadar bahwa sebenarnya kita lebih beruntung
dibandingkan mereka. Bahkan sebenarnya cobaan yang kita hadapi hanyalah
duri-duri kecil dalam kehidupan. Maka
jadikanlah kisah-kisah Rasulullah s.a.w. sebagai suri tauladan kita. Panjatkanlah
segala puji kepada Allah atas semua kebaikan-Nya itu, bersyukurlah kepada-Nya
atas semua yang diberikan kepada kita besabar apa yang diambil-Nya, dan
yakinlah bahwa anda tetap mulia bersama para penerima cobaan.
Jangan bersedih lantaran bencana, sebab ada rahasia dibalik semua
itu. Ingat bahwa Allah tidak pernah tidur Allah Maha Pendengar segala rintihan
kita. Terdaapat lagi kalimat yang dapat membangun kita yaitu musibah itu
menghapus dosa-dosa. Rasulullah bersabda,”Tidakkah seorang mukmin ditimpa
sebuah kesedihan, nestapa, bencana, derita, penyakit, hingga duri yang mengenai
dirinya, kecuali Allah, dengannya, akan mengampuni kesalahan-kesalahannya.” Tentu
saja ini bagi orang yang sabar, yang mengharapkan ridha Allah, yang berinabah,
dan sadar bahwa dirinya sedang berhadapan dengan Yang Maha Tunggal dan Maha
Pemberi.
“Hasbunllah wa ni’mal wakil”
diucapkan oleh Nabi Ibrahim takalah dia dilemparkan ke dalam api, sehingga api
itu tiba-tiba menjadi dingin dan tidak menghancurkan Nabi Ibrahim. “Hasbunallah
wa ni’mal wakil” juga di ucapkan Nabi Muhammad saat perang Uhud, kemudian Allah
pun menolongnya. Dan masih banyak kisah para Nabi yang dimana sedang terimpa
musibah selalu mengucapkan hasbunallah wa ni’mal wakil.
Ketika hamba menyadari bahwa semua ini adalah perlindungan rabbani
tentunya ia juga akan menyadari bahwa disana ada Rabb Yang Maha Kuasa, Maha
Penolong, Pelindung dan Maha pengasih. Dan, saat itulah ia bergantung
kepada-Nya.
“Maka. Allah adalah sebaik-baik penjaga dan Dia adalah Maha
Penyayang di antara Para Penyayang.” ( QS.Yusuf:65)
Berhati-hatilah, judul kecil dari buku ini yang bisa membuat kita
menjalani hidup yang lebih baik dan lebih bahagia. Dimana dikatakan dalam buku
ini orang yang teguh hatinya dan menjalani kehidupan pasti tidak akan bertindak
semberono. Ia akan selalu mengamalkan sikap melihat dan menimbang sebelum
berbuat, agar tidak menyesal di kemudian hari. Jika hasil yang dicapai sesuai
dengan keinginannya, maka ia memuji Allah dan berterimah kasih kepada-Nya
karena ia bisa mengeluarkan keputusan yang dia tepat. Dan, jika yang terjadi
tidak seperti yang dikehendaki maka dia akan mengatakan “Allah telah
menakdirkan demikian, dan apa yang Allah kehendaki akan Dia lakukan,” dengan
hati yang menerima dan tidak bersedih.
Ketelitian juga perlu dalam hidup ini, karena apa bila kita tidak
telitih maka kita akan mengambil tindakan yang mungkin dapat kita katakan
tergesah-gesah dan ceroboh. Contoh nya disaat kita mendengar berita simpang
siur tentang kekasih tanpa kita tahu apa yang terjadi dan telitih itu akan merugikan
diri kita sendri, bagaimana jika berti itu tidak pasti atau bohong maka akan ada
penyesalam dalam diri kita. Nah, begitu pun dalam hal pekerjaan semua nya harus
ditelitih dengan baik dari pada nantinya akan salah memberi keputusan.
“Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik
membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpa
musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu
taas perbuatan itu.” (QS.Al-Hujrat:6)
Berpendirianlah setuguh
gunung uhud, kalimat ini sangat cocok untuk kita jadikan motifasi dalam hidup
ini. Diantara ciri orang mukmin adalah berpendirian teguh, pantang menyerah,
tidak kenal mundur, dan punya keinginan yang kuat.
Kesimpulan yang bisa saya petik dari buku yang berjudul “La Tahzan”
sangat banyak sekali, dalam buku ini saya menyadari bahwa sebesar apapun cobaan
yang kita hadapi sebesar apapun bencana yang menimpa kita, kita tidak boleh
terus menerus meratapinya, menangisi nya, dan selalu larut dalam kesdih. Sebenarnya
Allah telah menyiapkan secercah harapan kebahgian bagi orang yang ingin
menjemputnya, dengan tidak selalu terpuruk.
La Tahzan jangan bersedih, kalo kita pikir bersedih itu hanya
membuang waktu kita saja, apa yang bisa kembali jika kita harus menangisi semua
yang telah mati. Hidup ini masih panjang roda waktu akan terus berputar,
seandainya saja menangis bisa menghidupkan kembali orang yang sudah meninggal
akan ku lakukan hingga ibunda tercinta bisa hidup kembali, tapi apakah bisa?
tidak akan pernah bisa, hidupku tidak sampai disini aku harus melanjutkan
hidupku, jasat ibundaku memang telah dikubur, tetapi cinta dan kasih masih
dalam hati kami. Aku masih harus berjuang, ini adalah awal dan masih ada lagi
beribu-ribu cobaan yang akan ku hadapi, selama kita ikhlas dengan cobaan yang
kita hadapi maka akan ada harapan kebahagian yang akan kita dapatkan, kuncinya
adalah ikhlas, sabar n bertawakal kepada Allah.
Buku ini sangat-sangat super bagaimana tidak saya mengatakan itu,
kehidupan yang kita lalui sehari-hari ini di tuliskan di tuangkan dalam
deretang katat-kata yang penuh makna dan arti. Yang selama ini saya selalu
terpuruk dalam kesedihan masa lalu, sekarang saya mencoba untuk bangkit dan
mengubur masa lalu itu. Mengatakan kepada diri saya bahwa apapun yang terjadi
kemarin itu adalah pelajaran dalam hidup saya agar saya bisa lebih kuat lagi
untuk menjalani hidup ini. Yang perlu saya lakukan adalah bagaimna caranya saya
untuk hidup hari ini dan apa yang harus saya lakukan di hari ini.
Terlalu banyak kata-kata yang indah dan bermakna dalam buku ini
yang tak bisa saya sebutkan satu persatu, tetapi ini adalah kata-kata yang
mungkin membuat saya bangkit dari keterpurukan saya, tips yang di berikan untuk
menjadi orang yang paling bahagia, yaitu :
v Keimanan
menghapuskan keresahan, dan melenyapkan kegundahan. Keimanan adalah kesenangan
yang diburu oleh orang-orang yang bertauhid dank hiburan bagi orang-orang yang
ahli ibadah.
v Yang lalu telah
berlau, dank yang telah pergi telah mati. Jangan dipikirkan yang telah berlalu,
karena telah pergi dank selesai.
v Ketika waktu
pagi tiba jangan menunggu sampai sore. Hiduplah dalam batasan hari ini.
Kerahkan seluruh semangat yang ada untuk menjadi lebih baik di hari ini.
v Biarkan masa
depan itu dengan sendri, dan jangan terlalu berkepentingan dengan hari esok.
Karena jika anda melakukan terbaik di hari ini maka hari esok juga akan baik.
v Hindari kata
pengandain” jika.. maka nanti akan..”, menanggukan pekerjaan, dan menunda-nunda
kewajiban. sebab ini merupakan tanda kegagalan.
v Kebahagian itu
tidak ada dalam garis keturunan, harta benda, danemas berlian. tapi kebahagian
itu terdapat dalam agama, ilmu, sopan santun, dan tujuan yang kesampaian.
v keritikan
oranglain terhadap anda memiliki makna bahwa anda telah melakukan sesuatu yang
pantas untuk dikatakan. Juga, menunjukkan bahwa anda telah mampu melamapai
mereka dalam ilmu pengetahuan, pemahaman, harta, kediudukan, dank kehormatan
v Senyum itu ada
bersama air mata. Kegembiraan itu ada bersama kedudukan. Karunia itu ada
bersama bencana. Dan prmberian itu ada bersama ujian: sunnah yang tetap dan
rumusan yang pasti
Sebenarnya masih banyak tips kebahagian yang akan mengispirasi kita
yang tedapat dalam buku ini, itu hanyalah beberapa dari buku La Tahzan ini.
Satu kata yang bisa saya ucapkan dari mulut saya tentang buku ini adalah SUPER!
No comments:
Post a Comment