Kebahagiaan
adalah keadaan mental dan spiritual. Tempat kebahagiaan berada di dalam pikiran
dan perasaan kita. Pada sisi dalam hati dan perasaan inilah kebahagiaan dapat
diukur, apakah semu atau sejati, dan bukan pada sisi luarnya saja. Memoles sisi
luar kebahagiaan dengan melanggar dan tidak mendengarkan suara hati, hanya akan
membuat kebahagiaan yang kita dapat menjadi sangat kabur. Dengan mendengarkan
kata hati dan mengikuti nurani, serta meniti jalan benar dan lurus yang tidak
bertentangan dengan dengan hati nurani, berarti kita telah menemukan cara tepat
untuk hidup sebagai manusi.
Lalu
bagaimana mencari dan mendapatkan kebahagiaan? Jawabannya adalah kesederhanaan.
A.
Bahagia itu Sederhana
Kesederhanaan
artinya kita tidak harus memiliki yang terbaik. Karena hidup ini bukan
pertandingan dimana yang terkuat atau tercepat akan menjadi pemenangnya.
Kesederhanaan itu kita sudah merasa cukup dengan apa yang anda punya untuk diri
anda dan dapat anda nikmati. Karena kebahagiaan itu berada dalam pikiran dan
perasaan kita, maka kekayaan tidak bias membuat kita bahagia dan bukan
penangkal ketidak bahagiaan. Banyak orang berusaha membeli kebahagiaan dengan sesuatu
yang sifatnya mewah. Kebanyakn kita juga mau berbahagia dengan banyak syarat,
misalnya:….”saya akan bahagia kalau,,, saya akan bahagia kalau…” kalau kita ingin
bahagia, kenapa harus ada syarat?
Mensyukuri
apa yang kita miliki adalah sumber kebahagiaan yang berasal dari dalam.
Bersyukur atas apa yang kita miliki, atas keluarga, orang tua, pasangan,
pekerjaan, umur, bahkan kekurangan yang kita miliki. Ketika kita mampu
bersyukur atau dapat melihat dan merasakan sisi positif dari apapun yang kita
alami dan kita miliki, berarti kita akan mampu menemukan kebahagiaan, karena
bersyukur itu berkaitan erat dengan keyakinan kita terhadap Tuhan.
Mengeluh
dan mengutuki kegagalan, kesusahan dan apa yang kita miliki dalam hidup tidak
akan menjadikan hidup kita lebih baik. Keluhan akan membuat kehilangan semangat
hidup dan terperosok lebih dalam ke jurang keputusasaan. Namun sebalinya,
dengan tetap mengucap syukur kita kemudian ditolong untuk menemukan kembali
kegairahan hidup, mendapatkan semacam kekuatan untuk menghadapi kenyataan
sepahit apapun. Bersyukur membuat mata pikiran dan mata batin kita terbuka
lebih lebar, sehingga dapat melihat berbagai kemurahan Tuhan yang nyata- nyata
telah Ia berikan dalam hidup kita. Kemurahaan atas nafas yang masih berhembus,
makanan dan minuman, masih memiliki pakaian, tempat tinggal, diberi kesehatan,
dan sebagainya. Bersyukur menolong kita untuk tetap melihat sesuatu dari
berbagai sudut pandang, dan tidak terjebak hanya melihat sisi gelap kehidupan
kita saat menderita.
Orang
yang bisa bersyukur adalah mereka yang bersyukur ketika hidupnya berjalan
sesuai keinginannya, tetpi mengeluh ketika kesusahan datang. Sementara orang
yang mahir bersyukur tetap bisa mengucap syukur bahkan ketika hidup berjalan
tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
Bahagia
itu adalah persoalan rasa, dan rasa itu tempatnya ada di dalam hati dan ahati
adalah bagian dari ruh kita dan kebahagiaan ruh yang tercipta dari cahaya
hanyalah tercapai apabila dia dekat dengan sumber cahaya yaitu Allah. Oleh
sebab itu, bahagia dekat sekali dengan sifat tenang dan tentram. Allah hanya
akan memberikan ketenangan dan ketentraman hidup pada orang orang yang
senantiasa menjadikan-Nya sebagai sahabat dekat yang senantiasa diingat dan
ditaati. Bagi yang mengenal Allah dengan baik, ia tidak akan berharap banyak
selain Allah, itulah salah satu kebahagiaan.
Hal
pertama yang harus kita jadikan rahasia kecukupan kita adalah ketawakalan kita,
yang kedua adalah prasangka baik kepada Allah, dan yang ketiga adalah “Lain syakartum laaziddannakum” yang
artinya “Jika kalian pandai bersyukur
nikmat yang ada, Allah akan menambahkan nikmat yang lainnya’. Jadi jangan
takut dengan yang belum ada, karena yang belum ada itu mesti ada kalau kita
pandai mensyukuri yang telah ada. Jadi daripada kita sibuk memikirkan harga
barang yang terus naik, lebih baik memikirkan bagaimana mensyukuri yang ada.
Karena dengan mensyukuri nikmat yang ada, maka akan menarik nikmat yang
lainnya.
B. Bahagia
itu Ada Pada Hati yang Dekat Dengan Allah
Selain
dari bersyukur, banyak cara yang dapat kita lakukan untuk menciptakan
kebahagiaan dalam hidup, salah satunya, dzikir. Dzikir jika dilakukan dengan
benar akan mampu menghilangkan ketegangan ketegangan dan dapat membuat jiwa
menjadi tenang. Sebaliknya, orang yang jarang atau tidak pernah berdzikir
kepada Allah hidupnya akan selalu ditimpa kebingungan, resah, dan selalu
gelisah. Dzikir merupakan salah satu cara yang paling efektif dalam menhatasi
stress atau depresi yang bisa dilakukan kapan pun dan dimanapun. Bahagia dekat
sekali dengan sifat tenang dan tentram. Allah hanya akan memberikan ketenangan
dan ketentraman hidup pada orang orang yang senantiasa menjadikannya sebagai
sahabat dekat yang senantiasa diingat dan ditaati.
Dengan
munajat (Dzikir) kepada Allah kestabilan dan kejernihan hati akan senantiasa
terbentuk. Hidup kita dipenuhi oleh macam mavam lika-liku dan hal-hal yang
mudah mengotori hati sehingga perlu dibersihkan setiap harinya. Hati kita
dikotori lingkungan, pemandangan keadaan, dan pergaulan. Kewajiban kita adalah
berjuang terus membersihkannya sampai datang masa menghadap-Nya. Ketahannan dan
ketabahan kita membersihkan nya sampai akhir akhir kehidupan ini akan membawa
kita pada kemenangan.
Manusia
beriman tentu akan selalu berupaya menumbuhkan rasa cinta pada ilahi. Mereka
juga tidak pernah mengenal bosan dalam melaksanakan segala kehendak Tuhan yang
tergambar dalam perintah perintah-Nya dan senantiasa menjauhi larangan-Nya.
Setiap orang yang senantiasa mengingat Allah, merasakan kehadiran-Nya pada
setiap kondisi dan keadaan maka dengan begitu ia akan memperoleh cinta-Nya,
karena sesorang hanya akan dapat menggapai cinta ilahi jika ia selalu ingat
kepada-Nya dan orang yang dicintai itulah orang yang paling banyak diingat dan
disebut- sebut namanya.
Cinta
adalah suatau anugerah Tuhan yang cukup mulia dan paling berharga, karena
dengan cintalah seluruh makhluk dapat hidup berkasih saying, denhgan cintalah
setia orang mau melaksanakan segala perintah dan menjauhi larangan-Nya dengan
seikhlas mungkin. Dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa ada beberapa bentuk cinta,
dan cara atau langkah menggapai cinta illahi:
Pertama, Bertaubat
dan Mensucikan Diri. Orang yang bertaubat dengan sesungguhnya, menyesali
perbuatan jahat dan keji yang pernah dilakukan serta senantiasa mensucikan diri
dengan amalan-amalan shaleh dan menghindari kejahatan secara terus menerus,
maka tentu ia akan memperoleh kasih saying, rahmat dan cinta-Nya.
Kedua, senantiasa
berbuat baik. Orang yang baik selalu senang bersama orang baik. Orang baik akan
selalu mencintai kebaikan dan menetapinya sehingga akhirnya ia dicintai oleh
Yang Maha Baik, yaitu Allah
Ketiga, sabar
dan taqwa. Tuhan pasti mencintai orang yang bersabar dan bertaqwa. Mereka
selalu bersabar dalam menjalankan perintah-Nya, menegakkan dan memperjuangkan
agama-Nya dan hati mereka tetap teguh dan istiqomah bersama-Nya.
Keempat, Bernuat
adil. Keadilan adalah pusat kebaikan, dengan menegakkan keadilan orang yang
lemah tidak putus asa dari keadilan hakim dan penguasanya, dan orang besar
tidak dapat berlaku dzalim pada orang orang lemah. Dengan demikian terasalah
kedamaian dalam kehidupan, terciptalah ketengan pada setiap lapisan masyarakat.
Karena Allah juga mencintai serang hakim yang mengambil kputusan yang adil dan
bijaksana.
Kelima, berjihad
di jalan Allah. Keenam, mengikuti
Nabi Muhammad SAW. Sebagai umat kita wajib mengikuti cara atau metode
mengamalkan agama sesuai dengan apa yang diajarkanAllah melalui gerakan-gerakan
praktis yang dilakukan Nabi-Nya. Mengikuti Nabi sama artinya mengikuti keinginan
dan kesenangan Allah, karena mahluk yang paling disenangi dan dicintai Allah
adalah Nabi Muhammad. Maka dengan mengikuti orang yang paling dicintai-Nya, itu
tentu kita juga memperoleh Cinta-Nya. Dan tentunya dengan cara senantiasa
mengingat Allah.
Jika
cinta kepada mahluk saja mampu mengantarakan seseorang pada kesenangan dan
hilangnya akal, bagaimana dengan cinta kepada Sang Khalik, tentu jauh lebih
berharga dan nikmat. Tuhan tidak memberikan setiap cintanya kepada setiap
orang, akan tetapi dia hanya akan memberikan Cintan-Nya kepada oranng oaring
tertentu yang dikasihi-Nya karena mereka juga selalu mendambakan diri-Nya, dan
menjadi teman setia bagi-Nya dalam setiap aktivitas dalam kehidupan, sehingga
Tuhan pun Ridha kepada mereka.
Bukti
cinta seseorang hamba kepada Allh diantaranya sbb:
a. Banyak menyebut. Karena Allah adalah
yang paling pantas untuk diharapkan dan ditakuti maka sudah seharusnya Dia
sering diingat dan di sebut.
b. Kagum. Karena keindahan, kebesaran,
kekuasaan, dan sisi kesempurnaan lainnya, rang akan mengagumi pihak yang
dicintainya. Hanya Allah yang memiliki sifat kesempurnaan. Karenna itu pula
hanya Allah yang paling berhak untuk mendapatkan segala bentuk pengagunggan.
c. Ridha. Cinta menyebabkan orang rela
terhadap apa saja yang dilakukan kekasihnya. Baginya merupakan keberuntungan
dan kemenangan apabila sang kekasih ridha kepadanya, meskipun ia harus
mengorbankan seuatu yang paling berharga dalam dirinya.
d. Berkorban. Bagi orang yang sedang jatuh
cinta, puncak kebahagiaannya adalah apabila ia telah berkorban demi cintanya.
Semakin besar cintanya, maka semakin besar pengrbannanya. Dan semakin besar
cinta yang didapat dari kekasihnya maka semakin besar kebahagiaan yang di
dapatnya.
e. Cemas. Dalam waktu yang sama ia cemas
apabila cintanya tak terbalas. Perasaan ini mendorongnya untuk selalu berusaha
maksimal mencari ridha kekasihnya.
f. Berharap. Ia tak pernah putus asa andai
apa yang ia harapkan dari kekasihnya belum juga didapat, sebabmemang tidak ada
harapan lain baginya.
g. Taat.
Banyak
masalah dalam hidup ini yang sering membuat kita khawatir, sedih, kecewa. Oleh
karena itu, kita harus sering berdo’a dan bertawakkal kepada Allah yang Maha
bijaksana dan Maha Mengetahui. Jangan sampai kita membebani diri kita dengan
hal-hal yang berada di batas kemampuan kita. Dengan berdo’a dan bertawakkal,
berarti kita telah melepaskan beban-beban psikologi kita sehingga kita tidak
mengalami dan larut dalam kesedihan.
Sungguh
beruntung orang yang mampu menata kalbunya menjadi bening, jernih, bersih, dan
selamat.sungguh berbahagia dan mengesankan bagi siapapunsekiranya memiliki
kalbu yang tertata terpelihara dan terawatt sebaik-baiknya. Kebeningan hati
ternyata dapat membuat hubungan dengan Allah menjadi luar biasa manfaatnya.
Dengan berbekal keyakinan yang mendalam, mengingat dan menyebut Allah setiap
saat, meyakini dan mengamalkan ayat-ayatnya, membuat hatinya menjadi tenang dan
tentram. Konsekuensinya, dia pun menjadi lebih akrab dengan Allah, ibadahnya
lebih terasa nikmat. Begitupun dengan do’a-do’anya akan lebih luar biasa
mustajabnya. Terkabulnya do’a – do’a tentu akan menjadi solusi bagi persoalan
persoalan hidup yang dihadapinya. Pendek kata, orang yang bersih hatinya itu,
luar biasa nikmatnya, luar biasa bahagianya dan luar biasa mulinya. Tidak hanya
di dunia ini tetapi juga di akhirat.
C.
Tersenyumlah ! Hidup Memang Untuk di Uji
Banyak
peringatan al-Qur’an tentang kehidupan, adalah agar kita tidak kaget dengan
bencana, musibah, dan ragam masalah hidup. Orang yang telah mengetahui sebelum
merasakan sesuatu yang berat, tentu akan lebih ringan tatkala ia merasaknnya.
Jangan
panic dan merasa tegang jika menghadapi masalah, tetaplah tenang sambil berfikir
untuk mencari jalan pemecahannya. Jika kita panic dan tegang dalam menghadapi
masalah tentu kita akan cepat terserang stress dan sakit jantung. Masalah akan
lebih mudah diatasi jika dihadapi dengan jiwa yang tenang dan tidak tegang
karena ketegangan adalah kekuatan jiwa.
Tenanglah
meskipun hidup kita penuh dengan malsalah yang datang silih berganti.
Bersikaplah secara relistis bahwa jalan kehidupan ini tidak akan selalu mulus.
Bersyukurlah ketika mujur dan senyumlah ketika melintasi jalan yang penuh
kerikil dan tajam. Sikap murung dan bingung hanya akan mempermudah datangnya
stress dan kesedihan.
Jangan
terlalu serius dalam hidup ini, walaupun memang dalam masalah masalah atau
keadaan tertentu kita harus serius. Selalu tersenyumlah, walaupun didalam hati
kita tertimbun segudang masalah kompleks dan rumit. Senantiasa senyum akan
menyegarkan jiwa sehingga mudah menggali energy. Memang untuk pertama kali
pasti akan terlalu sulit melatih diri tersenyum di saat banyak masalah, bahkan
seakan-akan mustahil bisa. Tetapi jika kita bersungguh sungguh melatihnya kita
pasti berhasil.
Hidup
ini tidak akan terasa indah, jika semuanya berjalan mulus tanpa hambatan,
tantangan atau rintangan. Laut akan terasa indah jika bergelombang besar dan
gelombang terjadi karena adanya benturan dahsyat. Keindahan puncak di bogor
karena tanahnya yang naik turun. Suatu lagu akan terdengar menyenangkan jika
nadanya naik turun dan tidak rendah atau tinggi seluruhnya. Itulah kehidupan.
Hidup ini senantiasa terus menerus mengalami perubahan, bagaikan roda.
Dalam
setiap peristiwa apapun, pasti ada positif dan negative. Akan tetapi kebanyakan
kita lebih tertarik untuk melihat sisi negatifnya secara berlebihan seperti
jatuh sakit, kehilangan sesuatu, tidak lulus ujian dll. Jika terus menerus kita
membiarkan pikiran kita diisi dengan keluhan- keluhan, maka akibatnya kita bisa
berlangganan dengan stress atau depresi. Sebaliknya, dengan memikirkan sisi
positif setiap persoalan yang kita hadapi, kita dapat terhindar dari stress
atau depresi sehingga kita dapat menikmati hidup yang tentram dan bahagia
Agama
mengajarkan bahwa jika kita mendapat persoalan berat, kita tidak boleh
menganggap penderitaan itu hanya ditimpakan kepada kita seorang,seolah olah
tidak pernah menimpa orang lain. Jika kita beranggapan demikian kita justru
akan merasa sangat menderita. Kita akan mengalami penderitaan ganda yaitu pertama, karena adnya penderitaan itu
sendiri, dan kedua, akibat cara kita
menereima dan melihat penderitaan itu secara pesimis dan penuh dengan keluhan.
Hal seperti ini tidak boleh terjadi pada orang yang mengaku beriman kepada
Allah.
Jika
suatu saat kita menderita atau mendapat persoalan yang besar yaitu keadaan
berjalan tidak seperti yang kita harapkan, kita harus menyadari bahwa hal yang
serupa juga menimpa dan dialami oleh orang lain.
Missalnya
kita gagal dalam mencapai apa yang kita harap dan impikan sehingga kita merasa
sangat bersedih hati. Kesedihan tersebut jika kita biarkan terus menerus tumbuh
subur akan berakibat hancurnya semangat, rasa tidak berdaya dan frustasi timbul
serta kekacauan fikiran semakin menjadi-jadi. Alangkah baiknya jika saja kita
mampu mengambil hikmah dari setiap persoalan yang menimpa kita. Dengan demikian
kita akan dapat sukses dan bahagia.
Langkah
manusia dalam kehidupan nya bagaikan sebuah pengalaman mendaki gunung yang
sangat banyak mengalami hambatan. Sewaktu waktu manusia harus berhenti melihat
realitas sekelilingnya bagaimana kondisi setiap orang bermacam macam. Manusia
akan melihat jangkauan yang lebih luas baik kekurangan maupun kelebihan pada
diri setiap orang. Dengan mendaki lebih tinggi lagi, manusia tidak akan
memandang dengan kacamata kuda, tetapi memandang dengan pandangan yang lebih
terbuka, luas dan dalam. Dan ia akanterdorong menanjak lebih tinggi dengan
semakin banyak keindahan yang dilihat.
Dari
sini manusia akan mulai merasakan bahwa dibalik kesedihan dan kecemasan yang
menghinggapinya, ternyata masih ada samudera kenikmatan yang belum
disentunhnya. Sesungguhnya manusia sendirilah yang memincingkan dan tidak mau
membuka mata hatinya tentang arti hidup dan makna sebuah kebahgiaan.
Rasa
dendam dan benci bukan saja dapat merugikan orang lain, melainkan lebih banyak
merugikan diri sendiri. Orang yang menyimpan rasa dendam dan benci, hidupnya
tidak akan merasa tentram dan bahagia, selalu resah dan gelisah penuh derita,
begitulah terus menerus yang dirasakannya sampai ia dapat membalas sakit
hatinya pada orang yang bersangkutan.
Keluh
kesah termasuk penyakit hati, yaitu bentuk ketidaksabaran kita dalam menerima
ketentuan Allah. Ada hadis Qudsi yang menyatakan bahwa “Barang siapa yang tidak ridha terhadap ketentuan-Ku, dan tidak sabar
atas musibah dari-Ku, maka carilah tuhan selain Aku”. Hadis Qudsi ini
menegaskan bahwa segala apapun yang Allah karuniakan kepada kita, maka kita
harus menerimanya dengan Ridha. Oleh karenanya, kita tidak perlu banyak
mengaduh atau berkeluh kesah. Sedapat mungkin kurangi aduh-mengaduh ini. Jauh
akan lebih produktif jikalau kita optimlkan dan menambah kualitas keilmuan diri
serta terus menyempurnakan ikhtiar di jalan Allah.
Marilah
kita mengurangi keluh-kesah dalam hidup. Apa gunanya keluh kesah selain menambah
kesusahan. Berkeluh kesah seringkali membuat kita terdramatisasi oleh masalah.
Seakan akan rencana dan keinginan kita lebih baik daripada yang terjadi.
Padahal siapa tahu, dibalik kejadian yang mengecewakan menurut kita, ternyata
sarat dengan perlindungan Allah dan sarat dengan terkabulnya harapan-harapan
kita.
Tiap
kita melakukan kekeliruan, kita ditolong Allah dengan memberikan tuntunan-Nya.
Tuntunan itu tidak harus dengan terkabulnya keinginan yang kita mohonkan. Bisa
jadi terkabulnya do’a itu bertolak belakang dengan yang kita minta. Karena
Allah Maha Tahu dibalik apapun keinginan kita. Baik keinginan jangka pendek,
maupun keinginan jangka panjang. Baik kerugian duniawi maupun kerugian ukhrawi.
Kelihatannya
sepele mengaduh ini. Tetapi, itu akan menjadi parameter kemampuan pengendalian
diri kita. Ketahuilah bahwa kualitas seseorang itu tidak diukur dengan sesuatu
yang besar-besar, tetapi oleh yang kecil-kecil.
Kita
harus terus menerus merayakan hari hari yang kita jalani. Masa depan atau hari
esok itu belum ada. Kita sering memboroskan energy, menderita mental, gelisah
dan bersedih karena mengkhawatirkan masa depan. Ini adalah kekeliruan yang
sangat besar. Beban hari esok, ditambah dengan beban hari kemarin akan membuat
langkah yang kita ayunkan hari ini akan menjadi sangat berat,karena kita
berjalan dengan tiga beban: kemarin, hari ini dan esok. Kita tidak mungkin
dapat hidup dengan tiga nasa. Oleh karena itu kalau kita ingin bahagia
sepanjang hayat, kita harus menutup rapat masa lalu dan masa depan. Kehidupan
real adalh kehidupan sekarang, jangan khawatir akan hari esok.
Tentu
saja orang harus memikirkan hari esok. Masa depan harus direncanakn dan
dipikirkan baik baik dan direncanakan serta dipersiapkan sebaik mungkin. Tapi
tidak boleh disetakan dengan kekhawatiran.
Jangan
isi hidup ini dengan banyak bersedih, karena kesedihan dapat melemahkan kita
untuk melakukan ibadah, membuat kita frustasi, berburuk sangkah dan terjerumus
kedalam sikap pesimistis. Jangan bersedih, karena sesungguhnya kesedihan dan
kegelisahan adalah biang penyakit kejiwaan, sumber penyakit syaraf, dan
penyebab frustasi dan keguncangan.
Seorang
psikolog praktis, prof. William James pernah menuli, “bersedialah menerima apa adanya… bersedialah menerima apa adanya, sebab
menerima apa yang telah terjadi adalah langkah pertama untuk mengatasi segala
akibat kemalangan yang menimpa. Bila kita ikhlas menerima hal buruk
terjadi,kita tidak akan kehilangan apa apa lagi. Dan secara otomatis ini
berararti : segalanya dapat kita peroleh”
Banyak
manusia hidupnya hancur dalam kekalutan yang tak terperikan, sebab mereka tidak
mau menerima peristiwa terburuk dalam hidup mereka. Mereka tidak mau berusaha
untuk memperbaikinya. Mereka tidak mau menyelamatkan apa yang masih dapat
diselamatkan dari kehancuran itu. Mereka tidak berusaha untuk membangun kembali
nasib bainya, tapi malah mengadakan “pertandingan sengit dengan pengalaman”.
Dan akhirnya mereka menjadi korban perasaan mendalam yang berakibat kemurungan
dan keresahan yang berkepanjangan. Ternyata perasaan sedih yang terus menerus
harus dibayar mahal, yakni dengan datangnya berbagai macam penyakit.
D.
Bahagialah dengan berbagai cara!!!!
v Kebahagiaan Identik dengan Pencerahan
Untuk sampai pada kebahagiaan seseorang
harus melewati pintu kecerahan. Kebahagiaan yang disebabkan hal-hal diluar kita
adalah kebahagiaan semu. Kebahagiaan itu akan segera hilang begitu kita
berhasil memiliki barang tersebut. Dalam kesadran mendalam terlihat jelas bahwa
gonjang ganjing kehidupan (naik turun, sukses gagal, sehat sakit) hanya putaran
alamiah. Ia sesederhana malam yang berganti siang. Melawan putaran kehidupan
itulah penderitaan. Mengalir sempurna dengan putaran kehidupan itulah
pencerahan.
Begitu
cahaya pencerahan muncul, semua hal yang membuat manusia menderita (ketakutan,
keraguan, kehawatiran), mirip dengan tali ditengah kegelapan. Karena gelap,
kemudian rasa takut akan ular muncul. Begitu cahaya lampu dinyalakan ,
ketakutan menghilang. Itu sebabnya salah satu lambing pencerahan adalah singa,
karena tidak memiliki rasa takut. Termasuk tidak takut akan kematian.
Sekurang
kurangnya ada dua piliha yang bisa anda pilih ketika hidup sedang dilanda
kesusahan. Pertama, anda bisa mengeluh atau mengutuk hidup
sendiri. Kedua, anda bisa tetap
bersyukur karena yakin bahwa tidak ada kesusahan yang diizinkan Tuhan melampaui
kekuatan yang telah diberikan-Nya kepada kita. Bahkan seringkali kesusahan yang
diizinkan Tuhan itu sesungguhnya merupakan sebuah proses persiapan untuk
menikmati suka cita yang lebih besar dari yang pernah anda alami sebelumnya.
v Bahagia Ada Pada Jiwa Yang Sehat
Beberapa
temuan sejumlah kasus yang dijumapai dalam bidang kedokteran membuktikan adanya
hubungan antara kebahagiaan dengan kesehatan jiwa manusia. Orang yang merasa
takut umunya langsung akan kehilangan nafsu makan, atau susah buang air. Sejak
ilmu kedoktena berkembang, banyak sekali pengobatan yang tidak menggunakan cara
cara bahan kimia, cairan suntik atau dengan meminum obat. Ada yang menggunakan
sorot sinar lazer, getaran arus listrik dan lain sebagainya. Akan tetapi
menggunakan metode baru yang dikenal dengan nama hipotheria atau psikoterapi, yaitu menyembuhkan diri sendiri yang
dilakukan tanpa bantuan obat obatan seperti biasanya. Sesuai dengan
istilahnya, maka psikotherapi dan
autotherapi digunakan untuk menyembuhkan pasien yang menderita penyakit
gangguan jiwa (rohani). Dalam usaha penyembuhan semacam ini banyak kasusu kasus
tertentu yang biasanya dihubungkan
dengan kepercayaan masing masing pasien.
Barangkali
hubungan antara kejiwaan dan agama terkait dengan kesehatan jiwa, terletak pada
sikap penyerahan diri seseorang terhadap kekuasaan yang maha tinggi. Sikap
pasrah semacam ini diduga akan member sikap positif seperti rasa bahagia,
aman,senang, puas dan merasa dicintai. Sikap yang demikian merupakan bagian
dari kebutuhan mendasar manusia yang harus dipenuhi sebagai mahluk yang
bertuhan. Maka kondisi seperti ini akan membawa manusia dalam keadaan tenang
dan noramal, sehingga manusia dapat melaksanakan aktifitas keseharian mereka
dengan penuh rasa percaya diri dan merasakan ketenangan dalam diri karena
terpenuhinya kebutuhan dasar mereka. Ketika kebutuhan dasar mereka belum
dipenuhi, maka manusia akan merasa cemas, khawatir, ragu-ragu dan tidak
merasakan ketenangan dalam hidupnya sehingga ketika mereka beraktivitas mereka
tidak akan maksimal dan hasil yang mereka peroleh pun tidak akan memuaskan.
v Lakukanlah Rekreasi !
Rekreasi
ke tempat tempat yang sejuk, asri dan menyenangkan dapat mengurangi ketegangan
ketegangan. Sambil rekreasi, renungkanlah kebesaran Allah yang telah
menciptakan alam demikian indah. Akuilah kelemahan diri di hadapan Allah sang
pencipta. Renungkanlah hakikat kehidupan ini dalam dalam.
Duduk
secara rileks pada malam hari ditempat yang tenang dan agak remang remang
sambil mendengarkan suara yang alami, seperti suara deburan ombak atau suara
angin sepoi sepoi, atau music instrument. Tenangkanlah fikiran dan biarkanlah fikiran
kita dibawa melayang laying mengikuti irama suara tersebut.
Ambillah
posisi duduk yang benar benar santai, dan lepaskanlah seluruh otot otot anda,
lupakanlah semua masalah yang anda hadapi. Anggaplah bahwa pada saat itu anda
benar-benar tidak mempunyai masalah. Selanjutnya bayangkan diri anda sedang
berada di suatu tempat yang sangat indah, tenang, damai bersama orang yang
paling anda cintai atau hanya sendirian tetapi benar benar merenungkan
kekuasaan Allah.
v Sibukkan Diri Anda !!
Sering
sekali latihan fisik atau olah raga dapat mengurangi tekanan tekanan hidup
seperti gelisah, depresi, stress, mudah marah dll. Para dokter mengatakan bahwa
beberapa latihan fisik seperti tennis, renang, senam kesegaran jasmani, dapat
mengurangi stress.
Usahakanlah
untuk tetap sibuk. Orang yang bersedih hati harus menyibukkan diri dengan
bekerja atau berbagai aktivitas. Kalau tidak ia akan hancur dalam keputusasaan.
Jangan biarkan diri kita bersedih hati dan dihancurkan oleh perkara perkara
kecil dan tak berarti yang seharusnya kita buang dan kita lupakan. Ingatlah
bahwa, hidup ini terlalu singkat untuk memikirkan perkara yang kecil kecil.
Banyak orang terperangkap oleh masalah masalah yang spele. Mereka terlalu
menguras fikiran untuk memikiran persoalan persoalan remeh yang justru menjadi
beban kejiwaan. “hidup ini terlalu
singkat untuk memikirkan hal hal yang kecil”, demikianlah yang pernah dikatakan Disraeli.
Banyak
tugas dalam hidup ini yang harus kita hadapi dengan serius. Oleh karrena itu,
jangan biarkan fikiran kita terperangkap dalam persoalan yang spele, sehingga
melupakan hal-hal yang besar. Dalam kamus ini tidak ada istilah ‘selesai”
semuanya tetap dalam persoalan.
Robertus
Stevenson menulis, “ bagaimana juga
beratnya persoalan hidup, tiap tiap orang pasti mampu memikul bebannya sendiri
sampai malam tiba, seberapapun beratnya, setiap orang data mengerjakan tugasnya
untuk satu hari. Setiap orang dapat hidup dengan nikmat dan sabar, menyenangkan
hingga matahari terbenam. Dan inilah sebenarnya arti dari hidup itu semua.”
v Rajinlah Menolong
Dalam
situasi seperti apapun tetaplah menolong orang lain, karena setiap kita
menolong orang lain, kita pasti ditolong oleh Allah. Jika makin pahit dan
getir, maka kita harus semakin produktif bagi orang lain. Baik sukses maupun tidak
kita tetap lakukan kebaikan dimanapun kita berada. Ketiak kita sedang berjalan
kaki, kemudian ada mobil yang hendak parker, kita bisa beri aba-aba.
Jadi
Insya allah kalau hati kita sudah dibenahi dengan baik, maka krisis yang ada
akan lebih membuat hidup kita lurus dan tegar. Hidup ini tidak akan keman-mana
kecuali menunggu mati. Latilah supaya kita sadar bahwa kita pasti mati dan
tidak akan membawa apa apa. Kita hanya mampir sebentar di dunia ini.
v Taubat Pintu Kebahagiaan
Taubat
adalah kembali kepada Allah setelah melakukan maksiat. Taubat merupakan rahmat
Allah yang diberikan kepada hambanya agar mereka kembali kepada-Nya. Agama
Islam tidak memandang manusia bagaikan malaikat tanpa kesalahan dan dosa
sebagaimana Islam tidak membiarkan manusia berutus asa dari ampunan Allah,
betapapun dosa yang dilakukan oleh manusia.
Diantara
kita pernah berbuat kesalahan terhadap diri sendiri sebagaimana terhadap
keluarga dan kerabat, bahkan terhadap Allah. Dengan segala rahmat-Nya Allah memberikan jalan kembali kepada
ketaatan dan ampunan dengan sifat sifat-Nya yang maha penyayang dan maha
penerima taubat.
Dosa
merupakan noda noda hitam yang jika terlalu banyak akan membuat manusia tidak
tenang. Ini laksana orang yang tubuhnya kotor karena jarang sekali mandi, sementara
pakainannya pun tidak pernah dicuci, atau laksana busi yang jika terlalu kotor
ia tidak akan dapat memercikkan api kehidupan, akhirnya jalan motorpun jadi
tersendat sendat.
Taubat
dari segala kesalahan tidak membuat seseorang terhina di hadapan Tuhan. Hal ini
justru akan menambah kecintaan dan kedekatan seorang hambadengan Tuhan karena
sesungguhnya Allah sangat mencintai orang orang yang bertaubat dan mensucikan
diri.
v Hindari Orang Yang Sering Membuat Anda
Marah
Jika
anda mempunyai teman atau ssudara yang tabiatnya menjengkelkan dan memuakkan
maka lebih baik anda berusaha untuk tidak selalu berjumpa dengan mereka,
kecuali benar-benar terpaksa. Jika anda berjumpa dengan mereka, maka jangan
bicara apa apa dengan mereka, kecuali yang sanyat penting. Karena semakin anda
berbicara dengan mereka,maka semakin besar pula peluang bagi mereka untuk
membuat anda merasa jengkel dan muak kepada mereka.
Daripada
berusaha mengubah watak seseorang yang tidak baik, jauh lebih efektif
menghindarkan diri dari bergaul dengannya. Jangan banyak berangan-angan bahwa
anda akan mampu merubah watak orang lain yang tidak baik. Karena para Nabi dan
Rasull pun terkadang tidak mampu mengubah watak umatnya yang suka membangkang.
Tanah yang subur akan menumbuhkan tumbuhan yang lebat dan subur jika disiram
oelh air hujan, tetapi batu atau tanah yang tandus tidak akan menumbuhkan
tumbuh-tumbuhan walaupaun disiram air hujan setiap hari.
Bahkan
Allah menyebutkan di dalam al-Qur’an bahwa terkadang peringatan peringatan itu,
hanya bisa diterima oleh orang orang beriman, tetpi tidak bermanfaat bagi orang
yang mempunyai watak yang suka mengingkari.
v Ikhlaslah dalam semua tindakan
Dalam
beramal kita harus menjaga niat agar terbebas dari ingin dipuji dan dinilai
orang lain. Ikhlas adalah kita harus yakin Allah Maha Membalas, Allah mah
Menyaksikan dan Allah Maha Menguasai apa yang kita inginkan. Dalam beramal
bukan karena tampak atau tidak tampak oleh orang lain, tetapi apa yang menjadi
niat di hatinya. Berlebih-lebihan dalam pengeluaran tergantung pada niat,
keperluan dan kemampuan diri oaring yang mengeluarkan.
Seseorang
yang dipenuhi oleh kecintaan kepada Allah dan akhirat, maka seluruh aktivitas
hariannya merupakan cerminan dari cita-citanya, sehingga keseluruhannya
dilakukan dengan ikhlas. Demikian sebaliknya, orang yang telah dikalahkan oleh
gemerlapnya dunia , maka seluruh aktivitas hariannya pun merupakan cerminan dan
harapan-harapannya, sehingga shalat, puasa zakat, haji dan ibadah lainnya tidak
dikerjakan dengan ikhlas.
v Ingin bahagia?? Sabarlah Terhadap Kritik dan Celaan
Kejernihan
dan kekotoran hati seseorang akan tampak jelas tatkala dirinya ditimpa kritik,
celaan atau penghinaan orang lain. Bagi orang yang lemah akal dan imannya,
niscaya akan mudah goyah dan resah. Ia akan sibuk menganiaya dirinya sendiri
dengan memboroskan waktu untuk memikirkan kemungkinan melakukan pembalasan.
Mungkin dengan cara mengorek ngorek pula aib lawannya tersebut atau mencari
dalih dalih untuk membela diri, yang ternyata ujung ujungnya dari perbuatannya
tersebut hanya akan membuat dirinya semakin tenggelam dalam kesengsaraan batin
dan gelisah.
Orang
yang memiliki kejernihan hati dan ketinggian akhlak. Ketika datang badai
kritik, celaan,serta penghinaan seberat atau sedahsyat apa pun, dia tetap tegar
tak goyah sedikit pun. Ia malah justru dapat menikmati karena yakin betul bahwa
semua musibah yang menimpanya tersebut semata mata terjadi dengan seizing
Allah.
Allah
tau persis segala aib dan cela hamba-Nya dan Dia berkehendak memberitahunya
dengan cara apa saja dan melalui apa saja yang dikehendaki-Nya. Terkadang
berbentuk nasihat halus, adakalanya lewat obrolan dan guyonan seorang teman,
bahkan tak jarang berupa cacian teramat pedas dan menyakitkan.
Jadi
kenapa kita harus merepotkan diri membalas orang orang yang menjadi jalan
keuntungan bagi kita? Padahal seharusnya kita bersyukur dengan sebesar-besar
syukur karena tanpa kita bayar atau kita gaji mereka sudi meluangkan waktu
memberitahu segala kejelekan dan aib yang mengancam amal-amal saleh kita kelak
di akhirat.
Bentuk
kritik yang manapun datang kepada kita,
semuanya menguntungkan. Sama sekali tidak menjatuhkan kemuliaan kita di hadapan
siapapun, sekiranya sikap kita dalam menghadapinya penuh dengan kemuliaan
sesuai dengan ketentuan Allah SWT. Karena, sesungguhnya kemuliaan dan
keridhan-Nya yang menjadi penentu.
Ingatlah,
walaupun bergabung jin dan manusia menghina kita, kalau Allah menghendaki
kemuliaan kepada kita, maka tidak akan membuat diri kita menjadi jatuh ke
lembah kehinaan. Apalah artinya kekuatan sang makhluk dibandingkan dengan
Khaliknya.
v Ingatlah Masa Kecil yang Penuh
Kegembiraan
Masa
kanak kanak adalah masa yang paling indah bagi kebanyakan orang, karena pada
masa itu kanak kanak hamper tidak mempunyai masalah yang harus dipikirkan.
Berbeda dengan orang dewasa yang mempunyai tanggung jawab besar, terutama
dibidang ekonomi. Mengenang masa kanak kanaka tau masa silam yang indah juga
dapat mengurangi pengaruh stress dan dapat mendatangkan kegembiraan. Untuk
memudahkan mengenang kembali masa kecil yang sangat indah, buatlah daftar
peristiwa tentang apa apa saja yang paling menyenangkan. Kemudian, katakanlah
pada diri anda, “ ohh, rupanya dulu aku
pernah mengalami kesenangan yang sangat luar biasa”. Dan sekarang tentu tidak
mustahil akua bisa mendapatkannya kembali.
Kebahagiaan
bukan monopoli bagi anak-anak, tetapi juga milik orang dewasa. Anak anak merasa
bahagia karena mereka tidak memikirkan masalah, dan orang dewasa pun akan
bahagia jika mampu melupakan masalah atau hal-hal negative yang menimpanya.
No comments:
Post a Comment